Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh :
NIM : 10/297946/TP/09730
YOGYAKARTA
2012
1. STATISTIK DESKRIPTIF
Statistik deskriptif adalah bagian dari ilmu statistika yang hanya
mengolah dan menyajikan data tanpa mengambil keputusan untuk populasi.
Dengan kata lain hanya melihat gambaran secara umum dari data yang
didapatkan. Statistika deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan
berbagai karakteristik data, seperti berapa rata-ratanya, seberapa jauh data
bervariasi dari rata-ratanya, berapa median data dan sebagainya.
Sesuai dengan namanya, statistik deskriptif (descriptive statistics)
digunakan untuk menggambarkan data yang dikumpulkan dalam studi
penelitian, dan untuk secara akurat menjelaskan karakter dari variabel-variabel
yang diamati pada sampel tertentu. Analisis deskriptif seringkali digunakan
untuk membuat gambaran ringkas suatu sampel penelitian, sebelum
dilakukannya analisis pada hipotesis utama penelitian tersebut. Hal ini akan
memberikan informasi mengenai tingkat representasi dari sampel secara
keseluruhan, dan juga informasi-informasi lain yang diperlukan para peneliti
lain yang ingin mereplikasi penelitian tersebut. Tujuan utama dari statistik
deskeriptif adalah untuk secara akurat menggambarkan bentuk (pola)
distribusi dari variabel-variabel tertentu di dalam sebuah set data. Beberapa
hal yang dipelajari di dalam statistik deskriptif adalah distribusi frekuensi
(frequency distribution), tendensi sentral (central tendency, yang biasanya
terdiri atas mean, median dan mode), dispersi (dispersion) dan variansi
(variance), serta koefisien korelasi (correlation coefficent) dan determinasi
(determination coefficient).
2. STATISTIK INFERENSIAL
Statistika inferensial/induktif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisa data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan untuk populasi
dimana sampel berada. Statistika inferensial berusaha membuat berbagai
inferensi terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu sampel. Tindakan
inferensi tersebut seperti melakukan perkiraan besaran populasi, uji hipotesis,
forecasting dan sebagainya.
Selain menggambarkan serta memeriksa hubungan antar variabel di
dalam set data, peneliti juga seringkali harus menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang berkenaan dengan populasi yang lebih besar. Karena tidak mungkin
baginya untuk mengumpulkan data dari seluruh anggota populasi, peneliti
melakukan riset terhadap sejumlah sampel yang bisa mewakili populasi
(representatif), dengan maksud untuk dapat mengambil kesimpulan
(inferences) tentang populasi dari mana sampel tersebut diambil. Analisis
yang digunakan untuk memeriksa kesimpulan-kesimpulan ini dikenal sebagai
statistik inferensial (inferential statistics).
Statistik inferensial membantu peneliti untuk mengambil konklusi
mengenai sesuatu di luar (beyond) sampel dari data yang ada di depan
matanya. Dengan perkataan lain, metode ini membantu peneliti mengambil
kesimpulan umum mengenai populasi berdasarkan temuan-temuan yang
dilihatnya pada sampel. Namun demikian, dalam generalisasi tersebut ada
sedikit ketidakpastian yang harus tetap diperhitungkan. Dan untungnya,
statistik inferensial memberi pula cara untuk mengetahui besarnya kesalahan
yang mungkin terjadi (probable error).
Statistik inferensial biasanya membutuhkan pengambilan sampel
secara acak (random sampling). Metode pengambilan sampel ini dianggap
sebagai cara yang terbaik, karena bisa memastikan keterwakilan
(representativeness) dari seluruh karakteristik populasi. Proses penarikan
kesimpulan dimulai dengan pembentukan hipotesis tertentu mengenai
karakteristik apa yang diramalkan dimiliki oleh populasi penelitian.
Sayangnya, peneliti tidak akan mungkin dapat benar-benar membuktikan
hipotesis tersebut secara pasti. Karena itu, peneliti harus menguji hipotesis nol
(null hypothesis), dan menentukan apakah hipotesis tersebut bisa diterima atau
harus ditolak. Di dalam penelitian tentang perbedaan karakteristik antar
kelompok (komparasi), maka hipotesis nolnya adalah bahwa tidak ada
perbedaan. Sementara pada penelitian mengenai hubungan antar variabel,
maka hipotesis nolnya adalah bahwa tidak terlihat adanya hubungan.
Ada berbagai statistik inferensial yang dapat digunakan peneliti,
namun metode yang tepat umumnya dipilih berdasarkan sifat dari pertanyaan
penelitian yang diajukan, serta jenis variabel yang diamati dan dianalisis.
Statistik inferensi dibedakan menjadi statistik parametrik dan statistik
non-parametrik. Statistik parametrik mensyaratkan terpenuhinya banyak
asumsi, yaitu asumsi tentang kenormalan data, homogenitas data, dan datanya
berupa interval atau rasio. Sedangkan statistik non-parametrik tidak
memerlukan asumsi-asumsi tersebut.