Você está na página 1de 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masa remaja atau sering disebut masa adolescence merupakan masa yang tergolong
signifikan, karena merupakan masa dimana remaja tersebut mulai mencari jati diri, dan berbagai
hal yang berhubungan dengan kematangan mental, emosional parsial dan fisik yang akan
mempengaruhi perkembangan dirinya kedepan (Hurlock, 1999 dalam Widianti, 2007). Oleh
karena itu, masa remaja merupakan masa yang sangat rentan dalam menghadapi masalah
psikososial (Widianti, 2007), baik yang berasal dari lingkungan tempat tinggal, hubungan sosial
dengan teman sebaya, aktifitas di sekolah maupun dari pihak keluarga sendiri. Salah satu aspek
sosial yang menyimpang, namun marak dilakukan dikalangan ini adalah penggunaan rokok.
WHO memperkirakan terdapat 1,25 miliar penduduk dunia adalah perokok dan dua
pertiganya terdapat di negara-negara maju, dengan sekurang- kurangnya 1 dari 4 orang dewasa
adalah perokok. Prevalensi perokok secara berturut di Amerika Serikat dan Inggris pada laki-laki
adalah 25% dan 27% dan pada wanita adalah 21% dan 25%. Di beberapa Negara Eropa
didapatkan data prevalensi merokok di Jerman 38%, Prancis 30%, Italia 29%, Swedia 18% dan
di negara berkembang didapatkan prevalensi yang lebih tinggi (Rai dan Sajinadiyasa, 2009).
Di Indonesia diperkirakan sebesar 60-70 % penduduk laki-laki adalah perokok (Rai dan
Sajinadiyasa, 2009). Dimana terdapat peningkatan pesat konsumsi rokok pada remaja, pada
tahun 2001 yang mencapai 24,2% dari semula 13,71% pada tahun 1995, yang kemudian menjadi
perokok aktif atau tetap. Menurut data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) dari 2.974
responden pelajar Indonesia berusia 15-20 tahun, 43,9% (63% pria) mengaku pernah merokok
(Nasution, 2007).
Hasil survey sosial ekonomi, memperlihatkan terjadi peningkatan yang mengkhawatirkan
terhadap usia para perokok yang berada dibawah 19 tahun dari 69% meningkat menjadi 78%
(2001-2004). Survey yang pernah dilakukan di Jakarta juga menunjukkkan bahwa 64,8% pria
remaja dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok (Tandra, 2003 dalam Nasution, 2007). Hal
ini tidak hanya terjadi pada perokok aktif, begitu juga dengan perokok pasif yang telah dimulai
pada usia dini, yaitu 10-14 tahun, berkisar 43.018.678 orang atau mencakup 70% penduduk
berusia 0-14 tahun (Yurekli dan Bayer, 2001).
Proporsi penduduk Provinsi Sumatera Utara umur 10 tahun ke atas yang merokok tiap hari
sebesar 23%. Di kota Medan proporsi penduduk di atas 10 tahun yang merokok adalah sebesar
19,3%. Di kabupaten Nias (16%) terendah dibanding dengan kabupaten/kota lainnya, sedangkan
Kabupaten Karo (41%) tertinggi dari kabupaten/ kota yang lain. Proporsi merokok tiap hari sudah
dimulai sejak umur 10-14 tahun, yang kemudian meningkat menjadi 14% pada umur 15-24 tahun,
proporsi merokok terus meningkat seiring bertambahnya umur dan pada puncaknya pada umur 45-
54 tahun (36,6%). Selanjutnya proporsi merokok menurun setelah umur 54 tahun. (Riskesdas, 2007)
Menurut Susenas tahun 2001, sebanyak 73% laki-laki tanpa pendidikan formal
merupakan perokok, dibandingkan dengan 44,2% pada mereka yang tamat SLTA. Pada tahun
2001, prevalensi tertinggi perokok terjadi pada kelompok tamat SD dan tamat SMA masing-
masing sebesar 33,3% dan 33,5%. Kondisi ini berbeda dengan tahun 1995 dimana prevalensi
tertinggi terjadi pada kelompok tidak sekolah/tidak tamat SD (29,3%) dan tamat SD (27,3%).
Hal ini menunjukkan tingginya tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap kebiasaan
merokok. (Candly, 2010)
Dari data yang disebutkan WHO tahun 2002 terdapat lebih dari 4000 bahan kimia
berbahaya yang terkandung dalam rokok dan asap rokok, termasuk di antaranya: nikotin, tar,
karbon monoksida, dan berbagai jenis zat kimia lainnya. Pernyataan WHO ini semakin
dipertegas oleh Komisi perdagangan Federal Amerika (Federal Trade Commission) yang telah
melakukan pengujian terhadap asap yang dihasilkan oleh pembakaran rokok, didapati lebih dari
5000 zat kimia berbahaya yang 40 diantaranya bersifat karsinogenik dan berbagai jenis logam
berat seperti Br, Cr, dan Sb yang bersifat toksik dan tumerogenik (Mulyaningsih, 2009). Menurut
Proctor dan Reynolds (1984) dalam Arief (2007), diperkirakan bahwa tiap hisapan rokok
mempunyai bahan oksidan dalam jumlah yang sangat besar, meliputi aldehida, epoksida,
peroksida, dan bahan lain seperti nitrit oksida, radikal peroksida yang mengandung karbon dan
terdapat dalam fase gas, serta berbagai jenis radikal bebas lainnya yang dapat menyebabkan
berbagai kerusakan dalam tubuh. Radikal bebas merupakan suatu atom, gugus atom atau molekul
yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital paling luar (Gitawati
(1995), dalam Widyatmoko (2009)).
WHO menyebutkan bahwa berbagai kelainan organ yang dapat terjadi seperti kanker
paru, penyakit paru obstruksi kronis, dan penyakit kardiovaskular. Selain itu terdapat berbagai
disfungsi organ lain seperti kanker rongga mulut, hati, ginjal, saluran kemih, pankreas, sum-sum
tulang, mulut rahim, risiko fertilitas dan impotensi pada pria. Menurut laporan WHO tahun 2002,
rokok akan menjadi masalah kesehatan utama terbesar dan menyebabkan sekitar 8,4 juta
kematian setiap tahunnya. Diperkirakan seluruh kematian itu terjadi di Asia karena tingginya
penggunaan rokok. Kematian di Asia akan meningkat dari 1,1 juta pada tahun 1990 menjadi 2,4
juta pada tahun 2020.
Ironinya, walau Pemerintah telah mengeluarkan UU No.19 tahun 2003 tentang
pengamanan rokok bagi kesehatan yang mengatur produksi dan promosi para produsen rokok di
Indonesia, penyuluhan-penyuluhan di sekolah bahkan peringatan langsung yang tertulis di kotak
rokok itu sendiri terhadap bahaya dan risiko merokok, tetap tidak menurunkan prevalensi
penggunaan dan perilaku merokok pada remaja.
Disamping belum adanya penelitian mengenai tingkat pengetahuan remaja terhadap
bahaya rokok di SLTPN XXX , dan tingginya risiko merokok, serta bahaya rokok dan radikal
bebas bagi bidang kesehatan inilah yang memicu ketertarikan peneliti untuk meneliti sejauh
manakah tingkat pengetahuan remaja SLTPN XXX tentang bahaya rokok bagi kesehatan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, dapat dirumuskan suatu
masalah dalam penelitian ini, yaitu:
“Bagaimanakah tingkat pengetahuan remaja SLTPN XXX terhadap bahaya penggunaan rokok?”

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang bahaya rokok mengakibatkan berbagai
penyakit pada manusia.

1.3.2. Tujuan Khusus


1. Mengetahui tingkat pengetahuan para remaja tentang bahaya penggunaan rokok terhadap
kesehatan manusia.
2. Mengetahui tingkat pengetahuan para remaja tentang bahaya penggunaan rokok
berdasarkan jenis kelamin.
3. Mengetahui tingkat pengetahuan para remaja tentang bahaya penggunaan rokok
berdasarkan tingkat pendidikan

1.4. Manfaat
1. Remaja khususnya mendapat informasi terhadap bahaya merokok sehingga diharapkan
ada perbaikan kedepannya dalam hal perilaku merokok baik pencegahan atau penurunan
konsumsi merokok.

2. Instansi-instansi Pemerintah khususnya pihak Sekolah, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial,


dan lain–lain; penelitian ini bermanfaat sebagai suatu masukan dalam hal memberikan
penyuluhan serta edukasi pada remaja terhadap bahaya rokok.
3. Memberikan informasi kepada masyarakat dunia kedokteran ataupun ilmu kesehatan
mengenai berbagai jenis bahan kimia dan radikal bebas dalam rokok.
4. Meningkatkan pengetahuan peneliti sehubungan dengan berbagai bahaya yang terkandung
dalam rokok beserta proses terjadinya.
DAFTAR PUSTAKA

Widianti, Efri, 2007. Remaja dan Permasalahannya: Bahaya Merokok, Penyimpangan Seks
Pada Remaja dan Bahaya Penyalahgunaan Minuman Keras/Narkoba. Universitas
Padjadjaran, Jatinangor. Available from: http://resources.unpad.ac.id/unpad-
content/uploads/publikasidosen/1A%20makalah.remaja&masalahnya.pdf. [Accesed on
5th May 2012].
Yurekli and Bayer, 2002. World Bank. Available from: http: // www1.worldbank.org
/tobacco/pdf/Indonesia.pdf. [Accesed on 5th May 2012].

Rai, I B Ngurai., dan Artana, I G N Bagus, 2009. Merokok dan Ketergantungan Nikotin pada
Penduduk Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali. Dalam: Jurnal Respiratori
Indonesia. Fakultas Kedokteran UNUD, Denpasar 29 (4): 179-182.

Rai, I B Ngurai., dan Sajinadiyasa, I G K., 2009. Hubungan Merokok dan Lama Rawat Inap
Pasien Asma Eksaserbasi Akut di RSUP Sanglah Denpasar. Dalam: Jurnal Respiratori
Indonesia. Fakultas Kedokteran UNUD, Denpasar 29 (3): 112-127.

Nasution, Indri Kemala, 2007. Perilaku Merokok Pada Remaja. Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Sumatera Utara, Medan. Available from:
http://www.pdfqueen.com/pdf/pe/perilaku-merokok-pada-remaja.pdf/. [Accesed on 5th
May 2012].

Candly, 2010. Karakteristik Umum Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut di
RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara. Available from:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22281/3/Chapter%20III-V.pdf [Accesed
on 5th May 2012].
Widyatmoko, Brillian Sonny, 2009. Aktivitas Antioksidan Vitamin C dan E pada Kadar SGOT
dan SGPT Serum Darah Tikus Putih Yang Terpapar Allethrin. Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Sumatera Utara, Medan. Available from:
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/p/index/assoc/HASHe340.dir/doc.pdf.
[Accesed on5th May 2012].

Arief, Sjamsul, 2007. Radikal Bebas. Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIR, Surabaya. Available
from: http://www.pediatrik.com/buletin/06224113752-xOzu61.doc. [Accesed on 5th May
2012].
Badan Litbang Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, 2008. Laporan Propinsi & Nasional
Riskesdas 2007. Available from : http://www.litbang.depkes.go.id/
LaporanRKD/Sumut/laporanSumut.pdf. [Accesed on 5th May 2012].

Mulyaningsih, Rina, 2007. Penentuan Unsur logam dan Distribusinya Dalam Komponen Rokok
Dengan Metode Ko Analisis Aktivasi Neutron Instrumental Rokok. Pusat Tekhnologi
Bahan dan Industri Nuklir - BATAN. Available from:
th
www.batan.go.id/ptrkn/file/TDM/vol1101/Rina.pdf. [Accesed on 5 May 2012].

Departemen Kesehatan RI., 2004. Beban Penggunaan Tembakau. Available from:


http://www.litbang.depkes.go.id/tobaccofree/media/TheTobaccoSourceBook/BukuTemba
kau/ch.1-march.ino_SB1.mar04.pdf. [Accesed on 5th May 2012].

Você também pode gostar