Você está na página 1de 10

ARTIKEL

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

Disusun Oleh :

1. ERNI UTAMI
2. FARID ASFARONI
3. HALIMA TUSYA`DIAH
4. INDRI APRIANI
5. IRA YULIANTI

KELAS XII IPS 2


Guru Pembimbing : Rofiqi, S.Pd. M.Or.

SMA NEGERI 2 OKU


TAHUN 2018
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS

Penyebab paling umum terjadinya PPOK adalah karena asap rokok.


Paparan asap rokok secara terus menerus dapat mengiritasi saluran
udara dan menghancurkan serat elastis di paru-paru.

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit inflamasi


(peradangan) paru-paru kronis yang menyebabkan aliran udara
terhambat dari paru-paru. Gejala dari PPOK seperti kesulitan bernafas,
batuk yang mengeluarkan lendir atau dahak dan nafas berbunyi “ngik”.
Penyebab paling umum ditemukan adalah karena paparan asap rokok.
PPOK dapat meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit jantung,
kanker paru-paru dan berbagai kondisi lainnya.

A. Penyebab PPOK
Penyebab paling umum terjadinya PPOK adalah karena asap
rokok. Asap rokok seiring berjalannya waktu dapat mengiritasi
saluran udara dan menghancurkan serat elastis di paru-paru. Hal-
hal lain yang dapat memicu terjadinya PPOK adalah asap bahan
kimia, debu, atau polusi udara. Asap rokok juga dapat merusak
paru-paru.
Selain itu, emphysema dan bronchitis kronis adalah dua kondisi
paling umum yang dapat menjadi penyebab PPOK.

* Emphysema
Emphysema merupakan suatu kondisi dimana alveoli pada ujung
saluran udara terkecil pada paru-paru mengalami kerusakan akibat
paparan asap rokok, gas yang mengiritasi dan zat-zat lainnya.

 Bronkitis Kronis

Tabung bronkial memiliki fungsi membawa udara menuju dan dari


alveoli (kantong udara) di paru-paru. Bronkitis kronis merupakan
kondisi dimana tabung bronkial mengalami peradangan dan
penyempitan serta paru-paru menghasilkan lebih banyak lendir.
Hal-hal tersebut dapat memblokir saluran udara karena
menyempitnya tabung bronkial. Batuk pada bronkitis adalah usaha
tubuh untuk membersihkan saluran udara. Kondisi ini ditandai
dengan batuk yang terjadi berhari-hari dan produksi lendir.
B. Tanda dan Gejala PPOK

Gejala PPOK seringkali tidak muncul sampai kerusakan paru-paru


terjadi secara signifikan. PPOK dapat terus memburuk apabila
terkena paparan rokok terus menerus. Berikut adalah tanda dan
gejala PPOK:

 Mengalami nafas pendek terutama karena kegiatan fisik.

 Nafas mengeluarkan suara “ngik”.

 Mengalami dada sesak.

 Mengalami rasa yang tidak enak pada tenggorokan karena


terdapat lendir pada paru-paru.

 Batu kronis yang dapat menghasilkan lendir atau dahak yang


berwarna putih, kuning, atau kehijauan.

 Pada bibir dan kuku berubah warna menjadi biru.

 Sering mengalami infeksi pada sistem pernafasan.

 Mudah lelah.

 Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.

 Terjadi pembengkakan pada mata kaki dan kaki.


C. Faktor Resiko PPOK
Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko
terjadinya PPOK :

 Terkena paparan asap rokok


Faktor yang paling tinggi yang dapat meningkatkan resiko PPOK
adalah merokok dalam jangka panjang. Semakin lama merokok
maka semakin tinggi resiko terkena PPOK.

 Penderita asma dan merokok


Kombinasi dari asma dan merokok dapat meningkatkan resiko
terjadinya PPOK.

 Terkena paparan bahan kimia dan debu


Terkena paparan asap kimia, uap, dan debu dalam waktu jangka
panjang dapat menyebabkan paru-paru menjadi iritasi dan
peradangan.

 Terkena paparan asap dari pembakaran bahan bakar


Seseorang yang terkena paparan asap dari pembakaran bahan
bakar untuk memasak di rumah yang memiliki ventilasi buruk
beresiko lebih tinggi terkena PPOK.
 Faktor usia
PPOK biasanya menyerang ketika berusia lebih dari 40 tahun.

 Faktor genetic

D. Komplikasi akibat PPOK

PPOK dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:


1. Infeksi pernafasan
Penderita PPOK lebih mudah untuk mengalami flu atau
pneumonia. Setiap infeksi pernafasan yang terjadi dapat
menyebabkan lebih sulit bernafas dan dapat menyebabkan
kerusakan yang lebih parah pada jaringan paru-paru.
Mendapatkan vaksinasi flu dan pneumonia dapat mencegah
terjadinya infeksi.
2. Gangguan jantung
PPOK dapat meningkatkan terjadinya resiko penyakit jantung
seperti serangan jantung. Berhenti merokok merupakan salah satu
cara untuk mengurangi terjadinya resiko ini.
3. Kanker paru-paru
Penderita PPOK memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena kanker
paru-paru dan berhenti merokok merupakan tindakan yang dapat
mengurangi terjadinya resiko ini.
4. Tekanan darah tinggi di arteri paru
PPOK dapat menyebabkan tekanan darah tinggi pada arteri yang
membawa darah ke paru-paru.
5. Depresi
Kesulitan bernafas dapat mengganggu kegiatan sehari-hari dan
upaya penyembuhan dari penyakit PPOK dapat memicu terjadinya
depresi.

E. Cara pencegahan PPOK


Pada umumnya kasus PPOK disebabkan oleh kebiasaan merokok
sehingga cara pencegahan yang terbaik adalah dengan tidak
merokok atau berhenti merokok. Bagi orang yang sudah merokok
berpuluh tahun, berhenti merokok bukan merupakan tindakan
yang mudah. Berkonsultasi dengan dokter dan dukungan dari
keluarga dapat membantu usaha untuk berhenti merokok.

F. Terapi dan Pengobatan PPOK

Berhenti merokok
Terapi PPOK yang paling penting adalah berhenti merokok.
Berhenti merokok adalah satu-satunya cara untuk mencegah
PPOK semakin parah. Tidak hanya berhenti merokok namun juga
tidak terkena paparan asap rokok (perokok pasif). Berkonsultasilah
dengan dokter untuk produk pengganti nikotin dan obat-obatan
yang mungkin dapat membantu.

- Pengobatan
Berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan
yang tepat agar tanda dan gejala PPOK bisa sembuh dan untuk
mencegah keparahan atau komplikasi akibat PPOK.
- Terapi untuk paru-paru
Terkadang dokter melakukan terapi tambahan untuk PPOK tahap
sedang atau parah seperti :

 Terapi oksigen
Terapi oksigen dibutuhkan ketika kadar oksigen dalam darah
dibawah normal dengan cara memberikan oksigen tambahan ke
paru-paru. Terapi oksigen dapat membantu meningkatkan kualitas
hidup.

 Program rehabilitasi paru-paru

- Tindakan operasi
Tindakan operasi merupakan pilihan bagi sebagian orang dengan
beberapa bentuk emfisema yang berat yang tidak bisa hanya
menggunakan terapi pengobatan saja. Berikut beberapa tindakan
operasi yang dapat dilakukan :

 Tindakan operasi mengurangi volume paru-paru


Dalam tindakan operasi ini, dokter bedah memotong jaringan paru-
paru yang rusak. Tindakan ini memberikan ruangan yang lebih
luas dirongga dada sehingga jaringan paru-paru yang sehat dapat
memperluas dan diafragma dapat bekerja lebih efisien. Pada
beberapa orang, tindakan ini dapat meningkatkan kualitas hidup
dan memperpanjang kelangsungan hidup.
 Tranplastasi paru-paru
Transplantasi paru mungkin menjadi pilihan bagi beberapa orang-
orang tertentu. Transplantasi dapat meningkatkan kemampuan
untuk bernafas dan menjadi aktif. Namun transplantasi memiliki
resiko signifikan seperti penolakan organ.

 Bullectomy
Bullae adalah ruang udara besar di paru-paru. Bullae dapat
menjadi besar dan menyebabkan masalah pernafasan.
Dalam bullectomy Dokter menghilangkan bullae dari paru-paru
untuk membantu meningkatkan aliran udara.

G. Terapi atau perawatan dirumah

Beberapa hal dapat dilakukan dirumah untuk membantu proses


penyembuhan adalah:

 Berkonsultasi dengan dokter untuk teknik pernafasan atau


pengaturan nafas.

 Membersihkan saluran nafas. Pada PPOK lendir yang terbentuk


dapat menyebabkan kesulitan nafas sehingga mengkonsumsi
banyak air dan menggunakan humidifier dapat membantu
melegakan nafas.

 Berolahraga secara teratur. Olahraga secara teratur dapat


meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh serta memperkuat
otot pernafasan secara keseluruhan. Berkonsultasilah dengan
dokter untuk pilihan olahraga yang dapat dilakukan.

 Mengkonsumsi makanan sehat. Makanan sehat yang tinggi nutrisi


dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

 Menghindari asap dan polusi udara. Selain berhenti merokok,


penting untuk menghindari asap rokok atau jenis polusi udara
yang lain karena dapat memperparah kerusakan paru-paru.

 Berkonsultasilah dengan dokter secara rutin agar kondisi paru-


paru dapat terpantau. Dan juga dapatkan vaksin untuk mencegah
infeksi saluran nafas yang dapat terjadi seperti influenza.

Você também pode gostar