Você está na página 1de 19

GAMBARAN PENYAPIHAN ANAK KURANG DARI 2 TAHUN

DI DESA ............. KECAMATAN ......... KABUPATEN ........

KARYA TULIS ILMIAH / SKRIPSI


Oleh:

NIM. ...............

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES ........

JURUSAN ........

PROGRAM STUDI ................

TAHUN 2011
http://kti-skripsi-
kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-
keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-
kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-
masyarakat.blogspot.com
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seperti kita ketahui bahwa alam telah menyediakan makanan yang paling

sesuai untuk bayi, yaitu ASI. Bagi anak, menerima ASI merupakan sebuah kebutuhan

yang tak boleh terputus. Sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak-hak Anak

tahun 1990 antara lain menegaskan bahwa tumbuh kembang secara optimal

merupakan salah satu hak anak. Yang berarti selain ASI merupakan kebutuhan, juga

merupakan hak asasi bayi yang harus dipenuhi oleh orang tuanya (Sastroasmoro,.2007)

Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam

kandungan disertai dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak usia dini, terutama
pemberian ASI eksklusif (Sofyan, 2005).

Asi ekslusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah

persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air

putih, sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan

makanan lain dan tetap diberikan ASI sampai bayi berumur 2 tahun (Purwanti, 2004).

Dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 223 juga secara eksplisit dianjurkan

agar para ibu memberi ASI sampai bayi berusia 2 tahun.Dan sudah sejak lama juga

organisasi kesehatan dunia (WHO) menganjurkan pemberian ASI eksklusif, yakni

ASI saja tanpa tambahan apapun, selama 6 bulan (Pujiarto, 2005).

Berbagai kepustakaan menginformasikan bahwa pada waktu dilahirkan

jumlah sel otak bayi telah mencapai 66% dan beratnya 25% dari ukuran otak orang

dewasa, priode pertumbuhan otak yang paling kritis dimulai sejak janin sampai anak

berusia 2 tahun, jadi apabila pada masa tersebut seorang anak menderita gizi dapat

berpengaruh negatif terhadap jumlah dan ukuran sel otaknya, dalam hal ini pemberian

ASI hingga 2 tahun sangat dianjurkan (Krisnatuti & Yenrina, 2000).

Analisis gizi telah memperlihatkan bahwa Asi mengandung semua zat gizi

yang diperlukan bayi dalam bulan-bulan pertama kehidupannya. Yaitu : kalori,

protein, lemak, air, mineral, vitamin dan lain-lainnya terdapat dalam jumlah yang

cukup dengan komposisi yang seimbang (Sastroasmoro, 2007).

Selain mengandung banyak gizi, ASI juga mudah dicerna bayi dan bersifat steril

(tidak mengandung kuman). Pemberian ASI juga mempunyai efek emosional luar

biasa yang mempengaruhi hubungan batin ibu dan anak serta perkembangan jiwa

anak.

Bayi yang tidak mendapat ASI beresiko kekurangan gizi, lantaran selain tidak

dilengkapi oleh zat kekebalan, susu formula dibuat dengan takaran yang belum tentu

seluruhnya sesuai dengan kebutuhan bayi (Nadesul, 2007).

Keputusan berhenti menyusui adalah pilihan masing-masing ibu. Usia menyapih biasanya 2
tahun, namun ada juga yang sampai 4 tahun atau lebih. Menurut
beberapa penelitian komposisi ASI terus berubah hingga anak usia 2 tahun dan masih

tetap mengandung nutrisi penting yang berguna untuk membangun system kekebalan

tubuh anak.
Gencaran promosi susu formula menjadi penyebab menurunnya jumlah bayi

yang mendapat Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif.

Hasil penelitian yang dilakukan di Biro Konsultan Anak di Rumah Sakit

UGM Yogyakarta tahun 1976 menunjukkan bahwa anak yang disusui sampai dengan

satu tahun 50,6%. Sedangkan data dari Survey Demokrasi Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 1991 bahwa ibu, yang memberi ASI pada bayi 0-3 bulan yaitu 47% di

perkotaan dan 55% di pedesaan (Depkes 1992) dari laporan SDKI tahun 1994

menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI ekslusif kepada bayinya

mencapai 47% sedangkan pada repelita VI ditargetkan 80% (Arifin Siregar, 2004).

Berdasarkan profil kesehatan di Puskesmas .............. tahun 2007 yang

memberi ASI ekslusif sebesar 547 orang atau 38,6% dari 1468 ibu menyusui (Dinkes

Kab. Lam-tim, 2007).

Desa Gondang Rejo

merupakan bagian dari 6 kelurahan yang berada di

kecamatan .............., Berdasarkan data presurvei di desa ...................... ditemukan

jumlah ibu yang memiliki anak berusia < 2 tahun berjumlah 60 ibu. Dari 60 orang ibu

tersebut terdapat 45 ibu yang tidak memberikan ASInya sampai umur 2 tahun, dan 15

ibu yang menyusui anaknya sampai umur 2 tahun.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah maka penulis membuat

rumusan masalah penelitian sebagai berikut : Bagaimana gambaran ibu melakukan

penyapihan anak kurang dari 2 tahun di desa ...................... ?


D. Tujuan Penelitian

1.Tujuan Umum

Mengetahui gambaran tentang ibu melakukan penyapihan anaknya kurang

dari 2 tahun di desa .......................

2.Tujuan Khusus

a. Diketahui gambaran ibu yang melakukan penyapihan anak kurang dari 2

tahun dilihat dari pengetahuan.

b.Diketahui gambaran ibu yang melakukan penyapihan anak kurang dari 2

tahun dilihat dari karakteristik ibu (pendidikan, dan ekonomi, pekerjaan)

c.Diketahuinya gambaran ibu yang melakukan penyapihan anak kurang dari

2tahun dilihat dari kehamilan.

d.Diketahui gambaran ibu yang melakukan penyapihan kurang dari 2 tahun

dilihat dari cara penyapihan.

e.

Diketahui gambaran ibu melakukan penyapihan anak kurang dari 2 tahun

dilihat dari status gizi anak.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1.Manfaat bagi desa Merupakan bahan masukan didesa dalam meningkatkan

program penyapihan sampai dengan 2 tahun.

2. Manfaat bagi ibu

Sebagai informasi dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan ibu-ibu

khususnya yang menyusui mengenai pemberian ASI sampai dengan umur 2 tahun.

3. Manfaat bagi peneliti selanjutnya

Sebagai informasi untuk penelitian selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1.Air Susu Ibu (ASI)

a. Pengertian ASI

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam

organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu. Sebagai makanan

utama bagi bayi (Soetjiningsih, 1997).

Pada minggu bulan terakhir kehamilan, kelenjar-kelenjar pembuat ASI mulai

menghasilkan ASI. Apabila tidak ada kelainan, pada hari pertama sejak bayi lahir

akan dapat menghasilkan 50-100 ml sehari dari jumlah ini akan terus bertambah

sehingga mencapai sekitar 400-450 ml pada waktu bayi mencapai usia minggu kedua.

Jumlah tersebut dapat dicapai dengan menyusui bayinya selama 4-6 bulan pertama

(MHD. Arifin Siregar).

ASI merupakan sumber nutrisi yang terbaik bagi bayi karena kandungan

gizinya lengkap dan seimbang, temperaturnya sesuai dengan yang dibutuhkan bayi.

Komposisi nutrien dalam ASI sangat ideal untuk tumbuh kembang anak. Selain itu,

ASI mudah diperoleh, tersedia 24 jam penuh dan tidak perlu biaya. ASI juga

melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi seperti diare dan muntah, infeksi

telinga dan melindungi bayi dari alergi.( Pujiarto, 2005)


b. Kandungan Gizi ASI

ASI merupakan makanan yang paling ideal bagi bayi karena mengandung

semua zat gizi yang dibutuhkan bayi.

Unsur Nutrisi ASI

1)Hidrat Arang

Zat hidrat arang dalam ASI dalam bentuk laktosa yang jumlahnya akan berubah-

ubah setiap hari menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Misalnya hidrat arang

dalam kolostrum untuk setiap 100 ml ASI adalah 5,39 gr, dalam ASI peralihan

6,42 gr. ASI hari ke-9 6,72 gr, ASI hari ke-30 79, ASI minggu ke-34 7,11 gr.

Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7 : 4 yang berarti ASI terasa

lebih manis bila dibandingkan dengan PASI. Hidrat arang dalam ASI merupakan

nutrisi yang vital untuk pertumbuhan sel saraf otak dan pemberi kalori untuk kerja

sel-sel saraf, memudahkan penyerapan kalsium, mempertahankan faktor bifidus

di dalam usus dan mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibodi bayi.

2)Protein

Protein dalam ASI jumlahnya lebih rendah dibanding protein dalam ASS (air susu

sapi). Protein ASI merupakan bahan baku untuk pertumbuhan dan perkembangan

bayi. Protein ASI sangat cocok karena unsur protein di dalamnya hampir

seluruhnya terserap oleh sistem pencernaan bayi. Hal ini disebabkan oleh protein

ASI merupakan kelompok protein whey (protein yang bentuknya lebih halus).

Sedangkan komposisi protein yang ada dalam ASS (air susu sapi) adalah

kelompok kasein yang kasar, bergumpal, dan sangat sukar dicerna oleh usus bayi.
Perbandingan protein unsur whey dan kasein dalam ASI adalah 60 : 40 sedangkan

dalam ASS 20 : 80 artinya protein pada ASS hanya 1/3 nya protein ASI yang

dapat diserap oleh sistem pencernaan bayi dan harus membuang dua kali lebih

banyak protein yang sukar diresorpsi danharus dikeluarkan dari sistem pencernaan yang tentunya
akan menimbulkan gangguan metabolisme, membebani sistem pencernaan usus bayi.

3)Lemak

Selain jumlahnya yang mencukupi, jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai
panjang yang merupakan kebutuhan sel jaringan otak dan sangat

mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Kadar lemak dalam

ASI dan Air Susu Sapi (ASS) relatif sama, merupakan sumber kalori yang utama

bagi bayi dan sumber vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K) dan

sumber asam lemak yang esensiil.

Mineral

ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi

cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Zat besi dan kalsium di dalam ASI

merupakan mineral yang sangat stabil dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet

ibu. Walaupun jumlah kecil tidak sebesar dalam susu sapi tapi dapat diserap

secara keseluruhan di dalam usus bayi. Berbeda dengan ASS yang jumlahnya

tinggi tetapi sebagian besar harus dibuang melalui sistem urinaria maupun

pencernaan karena tidak dapat dicerna. Kadar mineral yang tidak diserap akan

memperberat kerja usus bayi untuk mengaluarkan, mengganggu keseimbangan


dalam usus bayi, dan meningkatkan pertumbuhan bakteri merugikan yang akan

mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal sehingga bayi kembung, gelisah

karena obstipasi atau gangguan metabolisme.

5) Vitamin

ASI mengandung vitamin yang lengkap, vitamin cukup untuk 6 bulan sehingga

tidak perlu ditambah kecuali vitamin K karena bayi baru lahir ususnya belum

mampu membentuk vitamin K. Oleh karena itu perlu tambahan vitamin K pada

hari ke-1, 3 dan 7. vitamin A, D dan C cukup sedangkan golongan vitamin B,

http://kti-skripsi-
kecuali ribo flafin dan asam pantothenik adalah kurang. Tetapi tidak perlu

http://kti-skripsi-
kebidanan.blogspot.com
ditambah karena kebutuhan bayi akan dicukupi oleh makanan yang dikonsumsi

http://kti-skripsi-
ibu menyusui.(Sri Purwanti, 2004)
keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-
kedokteran.blogspot.com
c. Keuntuangan Pemberian ASI

masyarakat.blogspot.com
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari ASI., yaitu :

1) ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi

1) Zat gizi dalam ASI mudah dicerna bayi

2) ASI bersifat steril (tidak mengandung kuman)

3) Selalu segar, tidak pernah basi

4) Produksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi

5) Selalu tersedia dengan suhu yang optimal

6) Mengandung zat-zat anti terhadap kuman tertentu, sehingga bayi tidak mudah

mendapat infeksi
7) Bahaya alergi tidak ada

8) ASI mempererat hubungan batin ibu-bayi

9) Dan lain-lain

Tabel 1. Perbandingan komposisi nutrisi dalam kolostrum, ASI dan ASS (air
susu sapi)
UNSUR GIZI KOLOSTRUM ASI ASS

Air (g) - 88 88
Laktosa (g) 5,3 6,8 3
Protein (g) 2,7 1,2 3,3
Lemak (g) 2,9 3,8 3

http://kti-skripsi-
Laktobulin
Asam Linoleat (g)
-
-
1,2
8,3
3,1
1,6

http://kti-skripsi-
kebidanan.blogspot.com
Natrium (mg)
Kalium (g)
92
55
15
55
1,6
138

http://kti-skripsi-
keperawatan.blogspot.com
Klorida (g) 11 7 43 103

http://kti-skripsi-kesehatan-
Kalsium (g) 31 33 125

kedokteran.blogspot.com
Magnesium (g) 4 4 12

masyarakat.blogspot.com
Fosfor (g)
Zat Besi (g)
14
0,09
15
0,15
100
0,1
Vitamin A 89 53 34
Vitamin D - 0,03 0,06
Tiamin 15 16 43
Riboflavin 30 43 157
Asam nikotinat 75 172 85
Asam askorbat 4,4 4,3 1,6
Folasin - - -
Laktoferin - - -
Lisozim - -
-
Taurin - 40
-

Sumber : Hubertin Sri Purwanti S.SIT, 2004.


d. Akibat bila bayi tidak diberi ASI

1) Bayi tidak memperoleh zat kekebalan tubuh, sehingga mudah mengalami

sakit.

2) Bayi tidak mendapat makanan yang bergizi dan berkualitas tinggi sehingga

akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan kecerdasannya.

3) Hubungan kasih sayang bayi dan ibu tidak terjalin secara dini

(Depkes RI, 2005).

e. Akibat bila ASI diganti dengan susu Formula


http://kti-skripsi-
1) Kemungkinan terjadi pencemaran sehingga bayi mudah terserang infeksi,

http://kti-skripsi-
kebidanan.blogspot.com
miasalnya : diare, batuk, pilek, radang tenggorokan, demam, dsb.

http://kti-skripsi-
keperawatan.blogspot.com
2) Kemungkinan terjadi kekeliruan pengenceran, sehingga beresiko yang sangat

http://kti-skripsi-kesehatan-
kedokteran.blogspot.com
tidak menguntungkan bayi, misalnya bayi susah buang air besar atau mencret

masyarakat.blogspot.com
3) Perlu biaya mahal untuk membeli susu dan perlengkapan lainnya (Depkes RI,

2005).

f. Status gizi bayi yang tidak mendapatkan ASI

Status gizi adalah ekspresi dari keadaan seimbangan dalam bentuk variabel

tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu

(Setiabudi,2007).

Bayi yang tidak mendapat ASI beresiko kekurangan gizi, lantaran selain tidak

dilengkapi oleh kekebalan, susu formula dibuat dengan takaran yang mungkin belum

tentu seluruhnya sesuai dengan kebutuhan bayi (Nadesul, 2007).


Resiko anak kekurangan gizi umumnya baru terjadi setelah anak mulai

mendapat makanan pendamping ASI, dan minum susunya sudah berkurang (Nadesul,

2007).

Masa bayi mulai disapih merupakan masa-masa rawan gizi. Bila makanan

pendamping ASI tidak memadai, kurang takaran dan tidak lengkap kandungan

gizinya, selain berat badan tidak sesuai dengan pertambahan umurnya, tubuhnya

berisiko kekurangan sejumlah zat gizi (Nadesul 2007).

Untuk melakukan penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui

http://kti-skripsi-
penimbangan setiap bulan di Posyandu atau ditempat pelayanan kesehatan lain, yaitu

http://kti-skripsi-
kebidanan.blogspot.com
dengan pengisian kartu menuju sehat (KMS) yang digunakan untuk penilaian status

http://kti-skripsi-
pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan.
keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-
kedokteran.blogspot.com
Cara membaca catatan KMS :

masyarakat.blogspot.com
Di bawah garis merah

Artinya anak kurang gizi tingkat sedang dan berat (anak kurang gizi tingkat

berat tidak dapat di identifikasi dengan KMS)

 Pada฀฀䞮䁰碅悠㢂蠅
daerah dua pita warna kuning ( di atas garis merah)

Artinya anak kurang gizi ringan


Dua pita warna hijau tua di atas pita kuning

Artinya anak dengan berat badan normal/ baik


Empat pita ( 2 pita warna hijau muda di tambah 2 pita warna kuning ) dan

selebihnya di atas pita warna hijau tua


Artinya anak mempunyai kelebihan berat badan. ( Dinkes Propinsi Lampung,

2002)

a) Naik Bila

 Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna

 Garis pertumbuhannya pindah kepita warna diatasnya

Balita tumbuh sehat bila BB-nya naik setiap bulan sesuai dengan garis

pertumbuhannya. Misalnya : Titik BB yang semula ada pada pita hijau akan naik

setiap bulan mengikuti alur pita hijau tersebut. Demikian pula titik berat badan

http://kti-skripsi-
semula ada pada pita kuning akan naik setiap bulan mengikuti alur pita kuning.

http://kti-skripsi-
kebidanan.blogspot.com
Atau garis pertumbuhannya dapat pindah kepita warna diatasnya.

http://kti-skripsi-
b) Tidak naik bila
keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-
 Garis pertumbuhannya menurun
kedokteran.blogspot.com
 Garis pertumbuhannya mendatar
masyarakat.blogspot.com
 Garis pertumbuhannya naik tetapi pindah kepita warna dibawahnya (Dinkes

RI, 2006)

KMS yang diedarkan Depkes RI sebelum tahun 2000, garis merah pada

KMS bukan merupakan pertanda gizi buruk, melainkan garis kewaspadaan.

Apabila berat badab balita tergelincir dibawah garis ini, petugas kesehatan harus

melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap indikator antropometik lain (Arisman,

2 00 4 ) .
Tabel 2. Rumus perkiraan Berat Badan

Usia Berat Badan (kg)

Lahir 3.25

03-12 bulan (Usia (bl) + 9) : 2

01-06 bulan (usia (th) x 2 + 8)

06-12 tahun (Usia (th) x 7 -5) :2

g. Mengenal ASI Eksklusif

Yang dimaksud dengan ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu)

http://kti-skripsi-
sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan

http://kti-skripsi-
kebidanan.blogspot.com
lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan (Sri Purwanti, 2004).

http://kti-skripsi-
keperawatan.blogspot.com
Selama kondisi bayi sehat, bayi tidak memerlukan air tambahan atau susu

http://kti-skripsi-kesehatan-
kedokteran.blogspot.com
formula. Pemberian minuman tambahan (susu formula, air, dsb) hanya akan

masyarakat.blogspot.com
mengurangi nafsu minum si bayi, sehingga payudara tidak cukup terangsang untuk

mengeluarkan ASI, dan berakibat berkurangnya suplai ASI (Ana Fitria, 2007).

WHO dan UNICEF merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk

memulai dan mencapai ASI eksklusif :

1) Menyusui dalam 1 jam setelah kelahiran

2) Menyusui secara eksklusif : hanya ASI. Artinya, tidak ditambah makanan atau

minuman lain bahkan air putih sekali pun

3) Menyusui kapanpun bayi meminta (on-demand), sesering yang bayi mau

siang dan malam


Langkah-langkah penting untuk keberhasilan ASI eksklusif, yaitu :

1) Mempersiapkan payudara (dengan massage misalnya)

2) Mempelajari ASI dan tata laksana menyusui

3) Menciptakan dukungan keluarga, teman dan sebagainya

4) Memilih tempat melahirkan yang sayang bayi atau mendukung program ASI

eksklusif dan tidak sembarangan memberikan susu formula

5) Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI eksklusif

6) Konsultasi ke klinik laktasi dan konsultan laktasi bila menemukan masalah

dalam menyusui

http://kti-skripsi-
7) Menciptakan sifat positif tentang ASI dan menyusui (Roesli, 2007)

http://kti-skripsi-
kebidanan.blogspot.com
h. Anjuran Pemberian ASI hingga 2 tahun

http://kti-skripsi-
keperawatan.blogspot.com
Setelah ASI eksklusif 6 bulan bukan berarti pemberian ASI dihentikan.

http://kti-skripsi-kesehatan-
kedokteran.blogspot.com
Seiring dengan pengenalan makanan kepada bayi, pemberian ASI tetap dilakukan,

masyarakat.blogspot.com
sebaiknya menyusui 2 tahun menurut rekomendasi WHO (Ana Fitria, 2007).

Menyusui dengan ASI sampai dengan usia anak mencapai 2 tahun masih

mampu memenuhi 1/3 kebutuhan kalori, 1/3 kebutuhan protein, 45 % kebutuhan akan

vitamin A dan 90 % kebutuhan akan vitamin C (Ana Fitria, 2007).

Pemberian ASI hingga 2 tahun di dasarkan pada :

1) Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 233


฀฀竡긔䁨晓‫؀‬蠃 
   ฀฀䞮฀䁦晓‫؀‬蠃
....   
 ฀฀䞮฀䁦昒฀蠃
Artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun
penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan….”
2) Kepmenkes RI No. 450/Menkes/IV/2004

Tentang pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusifpada bayi Indonesia.

3) Rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO)

Pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan. Selanjutnya, ASI

diberikan selama mungkin sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.

2. Penyapihan

a. Pengertian

Menyapih adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur


http://kti-skripsi-
angsur atau sekaligus (Ana Fitria, 2007). Proses tersebut dapat disebabkan oleh

http://kti-skripsi-
kebidanan.blogspot.com
berhentinya sang anak dari menyusu ibunya.atau bisa juga berhentinya seorang ibu

http://kti-skripsi-
keperawatan.blogspot.com
untuk menyusui anaknya. Atau bisa juga keduanya. Masa menyapih ini merupakan

http://kti-skripsi-kesehatan-
kedokteran.blogspot.com
pengalaman emosional bagi sang ibu, anak, juga sang ayah. Karena ketiga pihak

masyarakat.blogspot.com
tersebut merupakan ikatan kesatuan yang tidak boleh dilupakan (http://asuhan

.wikia.com/wiki/menyapih)

WHO (World Health Organization) merekomendasikan penyapihan dilakukan

setelah bayi berusia 2 tahun. Pada usia ini anak sudah mempunyai pondasi kuat bagi

perkembangan selanjutnya. Penyapihan anak 2 tahun dilakukan demi perkembangan

maupun psikologis anaknya, seperti:

1) Mengembangkan pengenalan aneka ragam rasa dan tekstur makanan. Hal ini

berpengaruh pada perkembangan intelektualitasnya karena daya ingatnya akan

menyimpan informasi mengenai berbagai rasa dan tekstur makanan.


2) Memperbanyak latihan mengunyah makanan padat agar gigi dan rahangnya

berkembang optimal

3) Anak dilatih untuk mandiri karena tidak bergantung pada ASI setiap kali anak

lapar atau haus.

b. Dampak Penyapihan Dini

1) Meningkatkan Risiko gejala pernafasan.

2) Meningkatkan resiko obesitas (Http://www.info-sehat.com).

3) Menyebabkan hubungan anak dan ibu berkurang keeratannya karena proses


http://kti-skripsi-
bounding etatman terganggu.

http://kti-skripsi-
kebidanan.blogspot.com
4) Insiden penyakit infeksi terutama diare meningkat.

http://kti-skripsi-
keperawatan.blogspot.com
5) Pengaruh gizi yang menyebabkan malnutrisi pada anak.

http://kti-skripsi-kesehatan-
kedokteran.blogspot.com
6) Mengalami reaksi alergi yang menyebabkan diare, muntah, ruam dan gatal-

masyarakat.blogspot.com
gatal karena reaksi dari sistem imun ( Hegar Badriul, 2006).

c. Proses Penyapihan

Permulaan proses penyapihan adalah merupakan permulaan perubahan besar

bagi bayi dan ibunya. Hubungan yang sangat erat antara ibu dan bayi, yang dimulai

dalam rahim ibu dan dilanjutkan setelah bayi lahir, mulai melemah dan ini harus

merupakan proses yang berjalan secara perlahan. Pada beberapa daerah, seringkali

pemberian ASI dihentikan secara tiba-tiba bila ibu menjadi atau merasa hamil lagi.

Masalah yang lebih serius akan terjadi bila bayi dipisahkan dari ibunya dan dikirim

untuk dipelihara oleh kakek neneknya atau saudara orang tuanya. Pengaruh psikologi
dan gizi dan praktik semacam ini dapat sangat berbahaya bagi anak yang masih

sangat muda (Muchtadi, 2002).

Penyapihan adalah masa berbahaya bagi bayi dan anak kecil. Telah diketahui

bahwa terdapat resiko infeksi yang lebih tinggi, terutama penyakit diare, selama

proses penyapihan ini dibandingkan dengan masa sebelumnya dalam kehidupan bayi.

Hal ini disebabkan karena terjadi perubahan konsumsi ASI yang bersih dan

mengandung faktor anti infeksi. Menjadi makanan yang seringkali disiapkan,

disimpan dan diberikan pada anak dengan cara yang tidak higienis (Muchtadi, 2002).

http://kti-skripsi-
d. Ada 2 metode penyapihan yang bisa ibu lakukan, yaitu :

http://kti-skripsi-
kebidanan.blogspot.com
1) Metode seketika

http://kti-skripsi-
keperawatan.blogspot.com
Umumnya dilakukan pada keadaan terpaksa. Misalnya pada ibu mendadak

http://kti-skripsi-kesehatan-
kedokteran.blogspot.com
sakit atau pergi jauh. Jika memilih metode ini yang harus dilakukan adalah:

masyarakat.blogspot.com
- Mengkomunikasikan situasi yang terjadi pada anak (terutama untuk anak

satu tahun keatas).

- Untuk memberikan minuman selain ASI tunggulah anak sampai merasa

haus dan lapar. Karena biasanya ia bisa menerima minuman tersebut

dalam kondisi lapar.

- Alihkan perhatian anak dengan mainan yang ia suka sambil memberinya

makan dan minum.

Você também pode gostar