1. Pengertian Pelayananan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis pemeriksaan
fisik, (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai dengan yang ditemukan dalam pemeriksaan). 2. Tujuan Memberikan pelayanan antenatal berkualitas dan deteksi dini komplikasi kehamilan 3. Kebijakan 1. Undang – Undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien 2. Peraturan menteri kesehatan nomor 741/Menkes/Per/VI/2008 tentang standar pelayanan minimal 3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat 4. KEPMENKES RI no. 284/Menkes/SK/VII/2006 tentang Pedoman Buku Kesehatan Ibu dan Anak 5. KEPMENKES RI Nomor 564/Menkes/SK/VII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga 6. KEPMENKES RI Nomor 1464/Menkes/PER/X/2010 tentang Registrasi dan Praktik Bidan 4. Referensi Sumber : Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Buku 1 Standar Pelayanan Kebidanan – Jakarta, 2006, hal 18-25
5. Prosedur A. PERSIAPAN PETUGAS
Bidan mampu melakukan pelayanan antenatal berkualitas, penggunaan KMS ibu hamil dan kartu pencatatan hasil pemeriksaan kehamilan (kartu ibu) B. PERSIAPAN PASIEN Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal apa yang akan dilakukan Posisi pasien di atur sesuai dengan kebutuhan C. PERSIAPAN ALAT & OBAT A. Persiapan Alat - Stetoskop - Tensi meter - Meteran kain - Timbangan - Pengukur LILA - Monoaural / dopler - KMS ibu hamil / buku hamil - Kartu ibu B. Perisapan Obat - Vaksin TT - Tablet Besi - Asam folat - Alat pengukur HB sahli D. PROSEDUR 1. Bidan bersikap ramah, sopan dan bersahabat pada setiap kunjungan 2. Penerapan nya terdiri atas : a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan b. Ukur tekanan darah c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas) d. Ukur tinggi fundus uteri e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ) f. Skrinning status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)bila diperlukan g. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan h. Test laboratorium (rutin dan khusus) i. Tatalaksana kasus j. Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan 3. Pada ANC pertama - Melakukan anamnesis riwayat dan mengisi KMS ibu hamil / buku KIA dan kartu ibu - Memastikan bahwa kehamilan itu di harapkan - Tentukan Hari Taksiran Persalinan (HTP) - Memeriksa kadar Hb dan Protein Urine - Memberikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) sesuai dengan ketentuan 4. Pada setiap kunjungan - Menilai keadaan umum (fisik) dan psikologi ibu hamil - Memeriksaurine untuk test protein urine dan glukosa atas indikasi - Mengukur berat badan dan lingkar lengan atas dan tinggi badan - Mengukur tekanan darah dengan posisi duduk atau berbaring - Pemriksaan HB pada kunjungan pertama dan kehamilan 28 minggu - Pastikan ibu meminum tablet zat besi sesuai dengan ketentuan - Periksa tanda / gejala penyakit menular seksual (PMS) - Pemeriksaan fisik ibu hamil Periksa payudara (melakukan penyuluhan dan perawatan untuk pemberian ASI Eksklusif) Pastikan kandung kencing kosong sebelum di periksa - Pemeriksaan palpasi abdominal Melaksanakan pemeriksaan palpasi abdominal pada setiap kunjungan antenatal Tanyakan pada ibu hamil sebelum palpasi a. Apa yang dirasakan b. Apakah janin nya bergerak c. Kapan haid terakhir d. Kapan pertama kali merasakan gerakan janin Sebelum palpasi abdominal, mintalah ibu hamil untuk mengosongkan kandung kencing Baringkan ibu hamil terlentang dengan bagian atas tubuhnya di sangga bantal Periksa abdomen : a. Adakah parut (tanyakan penyebabnya) b. Tanda – tanda kehamilan sebelumnya c. Tanda – tanda peregangan uteru yang berlebihan atau kehamilan ganda d. Catat semua temuan dan rujuk tepat waktu jiuka ditemukan bekas SC tanda berlebih / kurangnya cairan amnion, kehamilan ganda e. Perkirakan usia kehamilan setelah 24 minggu, cara yang paling efektif menggunakan meteran f. Ukur dengan meteran kain dari simpisis pubis ke fundus uteri, catat hasilnya dalam cm g. Lakukan palpasi engan hati-hati untuk memeriksa letak janin h. Dengan menggunakan dau tanagan, lakukan palpasi abdominal untuk menentukan bagian bawah janin i. Pada trimester ke tiga, jika bagian bawah janin bukan kepala persalinan hrus dilakukan di rumah sakit j. Setalah kehamilan 37 minggu, terutama kehamilan pertama periksa apakah telah terjadi penurunan kepala janin k. Periksa letak punggung janin dan dengarkan denyut jantung janin.(dengarkan satu menit penuh perhatikan kecepatan dn irama nya), jika tidak ditemukan denyut jantung janin atau pergerakan janin sangat lemah rujuk ibu ke rumah sakit. - Beri nasehat tentang perawatan diri selama kehamilan, tanda bahaya pada kehamilan, perawatan payudara, kurang gizi dan anemia. - Dengarkan keluhan yang disampaikan ibu dengan penuh minat dan beri nasehat atau rujukan jika diperlukan. - Bicarakan tentang tempat persalinan, persiapan transportasi untuk rujukan jika diperlukan. Beri nasehat mengenai persiapan persalinan. - Catat semua temuan pada KMS ibu hamil / buku KIA, kartu ibu. Pelajari semua temuan untuk menentukan tindakan selanjutnya, termasuk rujukan ke fasilitas rujukan / rumah sakit 5. a. Minimal 1 kali pada triwulan pertama (0-12 minggu) b. Minimal 1 kali pada triwulan kedua (> 12-26 minggu)
- c. Minimal 2 kali pada triwulan ketiga (>26 minggu