Você está na página 1de 5

ANTE NATAL CARE

No. Dokumen : SOP/KIA/PCB/002


No. Revisi : 0
SOP Tanggal Terbit
Halaman
:
:
02 Januari 2016
1/3

dr. Leli Yuliani


UPTD Pembina
PUSKESMAS NIP. 19761216 200501 2 005
CIBATU

1. Pengertian Pelayananan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis pemeriksaan


fisik, (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan
khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai dengan yang
ditemukan dalam pemeriksaan).
2. Tujuan Memberikan pelayanan antenatal berkualitas dan deteksi dini
komplikasi kehamilan
3. Kebijakan 1. Undang – Undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
menyatakan bahwa tenaga kesehatan dalam melaksanakan
tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan
menghormati hak pasien
2. Peraturan menteri kesehatan nomor 741/Menkes/Per/VI/2008
tentang standar pelayanan minimal
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
4. KEPMENKES RI no. 284/Menkes/SK/VII/2006 tentang Pedoman
Buku Kesehatan Ibu dan Anak
5. KEPMENKES RI Nomor 564/Menkes/SK/VII/2006 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga
6. KEPMENKES RI Nomor 1464/Menkes/PER/X/2010 tentang
Registrasi dan Praktik Bidan
4. Referensi Sumber : Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Buku 1 Standar
Pelayanan Kebidanan – Jakarta, 2006, hal 18-25

5. Prosedur A. PERSIAPAN PETUGAS


Bidan mampu melakukan pelayanan antenatal berkualitas,
penggunaan KMS ibu hamil dan kartu pencatatan hasil
pemeriksaan kehamilan (kartu ibu)
B. PERSIAPAN PASIEN
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal apa yang akan dilakukan
Posisi pasien di atur sesuai dengan kebutuhan
C. PERSIAPAN ALAT & OBAT
A. Persiapan Alat
- Stetoskop
- Tensi meter
- Meteran kain
- Timbangan
- Pengukur LILA
- Monoaural / dopler
- KMS ibu hamil / buku hamil
- Kartu ibu
B. Perisapan Obat
- Vaksin TT
- Tablet Besi
- Asam folat
- Alat pengukur HB sahli
D. PROSEDUR
1. Bidan bersikap ramah, sopan dan bersahabat pada setiap
kunjungan
2. Penerapan nya terdiri atas :
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
b. Ukur tekanan darah
c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
d. Ukur tinggi fundus uteri
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
f. Skrinning status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi
Tetanus Toksoid (TT)bila diperlukan
g. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilan
h. Test laboratorium (rutin dan khusus)
i. Tatalaksana kasus
j. Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan
dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca
persalinan
3. Pada ANC pertama
- Melakukan anamnesis riwayat dan mengisi KMS ibu hamil /
buku KIA dan kartu ibu
- Memastikan bahwa kehamilan itu di harapkan
- Tentukan Hari Taksiran Persalinan (HTP)
- Memeriksa kadar Hb dan Protein Urine
- Memberikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) sesuai dengan
ketentuan
4. Pada setiap kunjungan
- Menilai keadaan umum (fisik) dan psikologi ibu hamil
- Memeriksaurine untuk test protein urine dan glukosa atas
indikasi
- Mengukur berat badan dan lingkar lengan atas dan tinggi
badan
- Mengukur tekanan darah dengan posisi duduk atau
berbaring
- Pemriksaan HB pada kunjungan pertama dan kehamilan 28
minggu
- Pastikan ibu meminum tablet zat besi sesuai dengan
ketentuan
- Periksa tanda / gejala penyakit menular seksual (PMS)
- Pemeriksaan fisik ibu hamil
 Periksa payudara (melakukan penyuluhan dan perawatan
untuk pemberian ASI Eksklusif)
 Pastikan kandung kencing kosong sebelum di periksa
- Pemeriksaan palpasi abdominal
 Melaksanakan pemeriksaan palpasi abdominal pada
setiap kunjungan antenatal
 Tanyakan pada ibu hamil sebelum palpasi
a. Apa yang dirasakan
b. Apakah janin nya bergerak
c. Kapan haid terakhir
d. Kapan pertama kali merasakan gerakan janin
 Sebelum palpasi abdominal, mintalah ibu hamil untuk
mengosongkan kandung kencing
 Baringkan ibu hamil terlentang dengan bagian atas
tubuhnya di sangga bantal
 Periksa abdomen :
a. Adakah parut (tanyakan penyebabnya)
b. Tanda – tanda kehamilan sebelumnya
c. Tanda – tanda peregangan uteru yang berlebihan atau
kehamilan ganda
d. Catat semua temuan dan rujuk tepat waktu jiuka
ditemukan bekas SC tanda berlebih / kurangnya
cairan amnion, kehamilan ganda
e. Perkirakan usia kehamilan setelah 24 minggu, cara
yang paling efektif menggunakan meteran
f. Ukur dengan meteran kain dari simpisis pubis ke
fundus uteri, catat hasilnya dalam cm
g. Lakukan palpasi engan hati-hati untuk memeriksa
letak janin
h. Dengan menggunakan dau tanagan, lakukan palpasi
abdominal untuk menentukan bagian bawah janin
i. Pada trimester ke tiga, jika bagian bawah janin
bukan kepala persalinan hrus dilakukan di rumah
sakit
j. Setalah kehamilan 37 minggu, terutama kehamilan
pertama periksa apakah telah terjadi penurunan
kepala janin
k. Periksa letak punggung janin dan dengarkan denyut
jantung janin.(dengarkan satu menit penuh
perhatikan kecepatan dn irama nya), jika tidak
ditemukan denyut jantung janin atau pergerakan
janin sangat lemah rujuk ibu ke rumah sakit.
- Beri nasehat tentang perawatan diri selama kehamilan, tanda
bahaya pada kehamilan, perawatan payudara, kurang gizi
dan anemia.
- Dengarkan keluhan yang disampaikan ibu dengan penuh
minat dan beri nasehat atau rujukan jika diperlukan.
- Bicarakan tentang tempat persalinan, persiapan transportasi
untuk rujukan jika diperlukan. Beri nasehat mengenai
persiapan persalinan.
- Catat semua temuan pada KMS ibu hamil / buku KIA, kartu
ibu. Pelajari semua temuan untuk menentukan tindakan
selanjutnya, termasuk rujukan ke fasilitas rujukan / rumah
sakit
5. a. Minimal 1 kali pada triwulan pertama (0-12 minggu)
b. Minimal 1 kali pada triwulan kedua (> 12-26 minggu)

- c. Minimal 2 kali pada triwulan ketiga (>26 minggu

UPTD Puskesmas ANTE NATAL CARE No. Dokumen :


No. Revisi : 0 Halaman :1/3
Cibatu SOP/KIA/PCB/002

6. Unit Terkait KIA Puskesmas cibatu

7. Dokumen Terkait
Rekam Medik, Buku KIA, PWS KIA

8. Rekaman NO YANG DI UBAH ISI PERUBAHAN TANGGAL


Historis MULAI
DIBERLAKUKAN
Perubahan

Você também pode gostar