Você está na página 1de 8

Apa itu Desa dan Kelurahan Siaga Aktif?

Desa Siaga Aktif merupakan pengembangan dari Desa

Siaga, yaitu Desa atau Kelurahan yang:

• Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan

kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari

melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana

kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti, Pusat

Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan

Masyarakat (Puskesmas) atau sarana kesehatan lainnya.

• Penduduknya mengembangkan Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan melaksanakan

survailans berbasis masyarakat (meliputi pemantauan

penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan

perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan

bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga

masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS).

Apa saja komponen Desa dan Kelurahan Siaga Aktif?

Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka Desa atau

Kelurahan Siaga Aktif memiliki komponen:

1. Pelayanan kesehatan dasar.

2. Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UKBM

dan mendorong upaya survailans berbasis masyarakat,


kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana,

serta penyehatan lingkungan.

3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Apakah Tujuan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif ?

Tujuan Umum

Percepatan terwujudnya masyarakat desa dan kelurahan yang

peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah serta

mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi secara

mandiri, sehingga derajat kesehatannya meningkat.

Tujuan Khusus

1. Mengembangkan kebijakan pengembangan Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif di Pemerintahan Desa atau Kelurahan.

2. Meningkatkan komitmen dan kerjasama semua perangkat

Desa atau Kelurahan dan organisasi kemasyarakatan untuk

pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan dasar di desa atau kelurahan.

4. Mengembangkan UKBM dan melaksanakan survailans

berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit,

kesehatan ibu, pertumbuhan anak, lingkungan, dan

perilaku), penanggulangan bencana dan kedaruratan

kesehatan, serta penyehatan lingkungan.

5. Meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia, dana,


maupun sumber daya lain, yang berasal dari Pemerintah

Desa atau Kelurahan, masyarakat dan swasta/dunia usaha,

untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

6. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

Rumah Tangga.

Apa kriteria Desa dan Kelurahan Siaga Aktif ?

1. Kepedulian Pemerintahan Desa atau Kelurahan dan

pemuka masyarakat terhadap Desa dan Kelurahan

Siaga Aktif yang tercermin dari keberadaan dan

keaktifan Forum Desa dan Kelurahan.

2. Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader

kesehatan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

3. Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan dasar yang buka atau memberikan

pelayanan setiap hari.

4. Keberadaan UKBM dan melaksanakan (a)

penanggulangan bencana dan kedaruratan

kesehatan, (b) survailans berbasis masyarakat, (c)

penyehatan lingkungan.

5. Tercakupnya pendanaan untuk pengembangan Desa

dan Kelurahan Siaga Aktif dalam anggaran

pembangunan desa atau kelurahan serta dari

masyarakat dan Dunia Usaha


6. Peran serta aktif masyarakat dan Organisasi

Kemasyarakatan dalam kegiatan kesehatan di Desa

dan Kelurahan Siaga Aktif.

7. Peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang

melandasi dan mengatur tentang pengembangan

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

8. Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

di Rumah Tangga.

Bagaimana pentahapan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif ?

Atas dasar kriteria Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang

telah ditetapkan, maka perlu dilakukan pentahapan dalam

pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, yaitu:

1. Desa atau Kelurahan Siaga Aktif Pratama

2. Desa atau Kelurahan Siaga Aktif Madya

3. Desa atau Kelurahan Siaga Aktif Purnama

4. Desa atau Kelurahan Siaga Aktif Mandiri

Bagaimana Penyelenggaraan Pengembangan Desa dan Kelurahan

Siaga Aktif?

Kepala Desa/Lurah dan Perangkat Desa/Kelurahan

bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta

lembaga kemasyarakatan yang ada harus mendukung

penyelenggaraan pengembangan Desa Dan Kelurahan

Siaga Aktif. Langkah-langkah memfasilitasi siklus


pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat

dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Pengenalan kondisi desa atau kelurahan

Pengenalan kondisi desa atau kelurahan oleh KPM,

lembaga kemasyarakatan, dan Perangkat Desa atau

Kelurahan dilakukan dengan mengkaji data Profil Desa

atau Profil Kelurahan dan hasil analisis situasi

perkembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang

menggambarkan kriteria Desa dan Kelurahan Siaga

Aktif yang sudah dapat dan belum dapat dipenuhi

oleh desa atau kelurahan yang bersangkutan.

2. Identifikasi Masalah Kesehatan dan PHBS

Dengan mengkaji Profil/Monografi Desa atau Kelurahan

dan hasil analisis situasi kesehatan melalui Survai

Mawas Diri (SMD). SMD merupakan pengumpulan

data oleh kader, tokoh masyarakat, anggota Forum

Desa yang terlatih dengan menggunakan daftar

pertanyaaan yang sudah disepakati kader dan Forum

Desa. Melalui SMD dapat dapat diidentifikasi:

Masalah-masalah kesehatan dan urutan prioritasnya.

Musyawarah Desa/Kelurahan bertujuan:

a. Menyosialisasikan tentang adanya masalah

kesehatan dan program pengembangan Desa


dan Kelurahan Siaga Aktif.

b. Kesepakatan tentang urutan prioritas masalah.

c. Kesepakatan tentang UKBM yang hendak

dibentuk baru atau diaktifkan kembali.

d. Memantapkan data potensi desa atau potensi

kelurahan.

e. Menggalang semangat dan partisipasi warga

desa atau kelurahan untuk mendukung

pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

4. Perencanaan Partisipatif

KPM dan lembaga kemasyarakatan mengadakan

pertemuan guna menyusun rencana pengembangan

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif untuk dimasukkan

ke dalam Rencana Pembangunan Desa/Kelurahan.

Rencana pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga

Aktif mencakup:

a. UKBM yang akan dibentuk baru atau diaktifkan

kembali.

b. Sarana yang akan dibangun baru atau

direhabilitasi (misalnya Poskesdes, Polindes,

Sarana Air Bersih, Sarana Jamban Keluarga,


dan lain-lain).

c. Kegiatan yang akan dilaksanakan dan biaya

operasionalnya.

Hal-hal yang dapat dilaksanakan dengan swadaya

masyarakat dan atau bantuan, disatukan dalam

dokumen tersendiri. Sedangkan hal-hal yang

memerlukan dukungan Pemerintah dimasukkan ke

dalam dokumen Musrenbang Desa atau Kelurahan

untuk diteruskan ke Musrenbangkecamatan dan

kabupaten/kota.

5. Pelaksanaan Kegiatan

KPM dan lembaga kemasyarakatan memulai

kegiatan dengan membentuk UKBM-UKBM yang

diperlukan, menetapkan kader-kader pelaksananya,

dan melaksanakan kegiatan-kegiatan swadaya atau

yang sudah diperoleh dananya dari donatur.

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara swakelola

oleh masyarakat dengan didampingi Perangkat

Pemerintahan serta dibantu oleh para KPM dan

Fasilitator. Jika dibutuhkan dapat difasilitasi oleh

Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.

Você também pode gostar