Você está na página 1de 2

Pengertian euthanasia?

• Menurut istilah kedokteran, euthanasia berarti tindakan agar kesakitan atau penderitaan
yang dialami seseorang yang akan meninggal diperingan. Juga berarti mempercepat
kematian seseorang yang ada dalam kesakitan dan penderitaan hebat menjelang
kematiannya

• Euthanasia Aktif = Adalah tindakan memudahkan kematian pasien karena kasih sayang yang
dilakukan oleh dokter dengan menggunakan alat.

Contoh : memberikan obat tidur dengan dosis yang mematikan

• Euthanasia Pasif=Adalah tindakan memudahkan kematian tanpa menggunakan alat.

Contohnya pada penderita kanker kritis atau sudah koma dan tidak diberi obat.

# Pandangan Islam

Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah qatlu ar-rahma atau taysir al-maut.

Dalil-dalil dalam masalah ini sangatlah jelas, yaitu dalil-dalil yang mengharamkan pembunuhan.
Baik pembunuhan jiwa orang lain, maupun membunuh diri sendiri. Misalnya firman Allah SWT :

• “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (untuk membunuhnya)
melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.” (QS Al-An’aam : 151)

• “Dan tidak layak bagi seorang mu`min membunuh seorang mu`min (yang lain), kecuali
karena tersalah (tidak sengaja)…” (QS An-Nisaa` : 92)

• “Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.” (QS An-Nisaa` : 29).

#Pandangan Fiqih

• Euthanasia (qatl ar-rahma atau taisir al-maut) ialah tindakan memudahkan kematian atau
mengakhiri hidup seseorang dengan sengaja tanpa merasakan sakit, karena kasihan untuk
meringankan penderitaan si sakit.

• Pengertian “mempercepat kematian” dalam terminologi Islam tidak dikenal. Dalam ajaran
Islam, yang menentukan kematian adalah Allah (QS.Yunus, 10: 49)

#KUHP tentang kejahatan terhadap nyawa

Pasal 344 “Barangsiapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas
dinyatakan dengan keungguhan hati, diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun”.

Pasal 345 “Barangsipa sengaja mendorong orang lain untuk bunuh diri, menolongnya dalam
perbuatan itu, atau memberi saran untuk itu, diancam dengan hukuman pidana paling lama 4 tahun
jika orang itu jadi bunuh diri.
KESIMPULAN dan SARAN

Kesimpulan
Mengingat kondisi demikian, yang dibutuhkan kemudian adalah perawatan dan pendampingan, baik
bagi si pasien maupun bagi pihak keluarga. Perhatian dan kasih sayang sangat diperlukan bagi
penderita sakit terminal, bukan lagi bagi kebutuhan fisik, tetapi lebih pada kebutuhan psikis dan
emosional, sehingga baik secara langsung maupun tidak kita dapat membantu si pasien
menyelesaikan persoalan-persoalan pribadinya dan kemudian hari siap menerima kematian penuh
penyerahan kepada penyelenggaraan Tuhan Yang Maha Esa. Bagaimanapun si pasien adalah
manusia yang masih hidup, maka perlakuan yang seharusnya adalah perlakuan yang manusiawi
kepadanya.

Saran
Apabila hukum di Indonesia kelak mau menjadikan persoalan eutanasia sebagai salah satu materi
pembahasan, semoga tetap diperhatikan dan dipertimbangkan sisi nilai-nilainya, baik sosial, etika,
maupun moral.

Você também pode gostar