Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
AS - 06
PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER
(Softening Point of Asphalt and Tar in Ethylene Glycol (Ring and Ball))
2. Teori Dasar
Aspal adalah material thermoplastis yang secara bertahap mencair,
sesuai dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan
suhu. Namun demikian perilaku/respon material aspal tersebut terhadap suhu
pada prinsipnya membentuk suatu spektrum/beragam, tergantung dari
komposisi unsur-unsur penyusunnya.
Percobaan ini diciptakan karena pelembekan (softening) bahan-bahan
aspal, tidak terjadi secara sekejap pada suhu tertentu, tapi lebih merupakan
perubahan gradual seiring penambahan suhu. Oleh sebab itu, setiap prosedur
yang digunakan untuk menentukan titik lembek aspal, hendaknya mengikuti
sifat dasar tersebut, artinya penambahan suhu pada percobaan hendaknya
berlangsung secara gradual dalam jenjang yang halus.
3. Tabel Data
PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL
1 5 5 11’39”.6 00’00’00
2 10 10 17’17”.5 0’51’48
3 15 15 21’53”.0 2’10’77
4 20 20 25’32”.0 4’21’58
5 25 25 28’49”.1 5’30’41
6 30 30 32’21”.4 6’36’13
7 35 35 36’56”.4 7’42’74
8 40 40 40’16”.7 8'00'42
9 45 45 43’51”.0 8’53’11
4. Perhitungan
Pemeriksaan Titik Lembek Aspal 2
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal KELOMPOK V
Spesifikasi
Hasil Uji
Bina Marga
Jenis Cara
Satuan
Pemeriksaan Pemeriksaan Sampel Pen 60 / 70
I II Min Max
a. Analisa Data
Pengujian titik lembek ini merupakan salah satu cara untuk
mengetahui kapan aspal mulai melembek dan digunakan dalam
mengelompokkan aspal yang nantinya akan digunakan dalam mendesign
perkerasan jalan/aspal serta suhu berapa yang cocok digunakan dalam
dalam campuran dan dengan suhu lingkungan semakin besar titik
lembek, semakin besar pula nilai penetrasinya maka semakin tinggi nilai
daktilitas atau titik lembek.
Titik lembek adalah besarnya suhu dimana aspal mencapai derajat
kelembekan ( meleleh ) di bawah kondisi spesifik dari tes. Di mana titik
lembek ini terjadi pada sampel I dengan suhu 49,3C dan waktu 2691
detik ( 00’ 44” 51 ). Dan pada sampel II dengan suhu 50,1C dan
waktu 2755 detik ( 00’ 45” 50 ).
b. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Aspal pada sampel I meleleh pada suhu 49,3C pada waktu 2691
detik ( 00’ 44” 51 ) ). Dan pada sampel II dengan suhu 50,1C dan
waktu 2755 detik ( 00’ 45” 50 ).
2. Menurut Bina Marga Titik Lembek untuk campuran aspal pen 60/70
yang disyratkan adalah 48oC – 58oC. Dari hasil pengujian didapatkan
bahwa aspal mulai melembek pada suhu 49,3C dan 50,1C
pada kedua sampel.
3. Aspal yang di uji sesuai dengan standar dan dapat digunakan sebagai
bahan pekerjaan jalan aspal.
4. Suhu sangat mempengaruhi titik lembek karena semakin tinggi suhu
maka titik lembek yang terjadi akan semakin besar juga.
5. Titik lembek tidak terjadi secara langsung maupun tiba-tiba, tetapi
terjadi secara bertahap seiring dengan terjadinya penambahan suhu.
c. Saran
1. Diperlukan ketelitian dalam pembacaan suhu dan ketepatan
membaca stopwatch untuk data yang akurat.
2. Setelah selesai melakukan praktikum, sebaiknya alat-alat yang
digunakan segera dibersihkan.
3. Seluruh praktikan sebaiknya aktif dalam proses pengambilan data.
4. Diharapkan agar para praktikan menguasi teori dasar serta prosedur
percobaan sebelum memasuki lab.
5. Diharapakan kepada praktikan agar langsung membersihkan alat
ketika telah selesai melakukan praktikum dan disimpan kembali pada
tempatnya.
5. Minyak 6. Cincin
7. Gambar Kegiatan