Você está na página 1de 4

MAKALAH

ANALISA FARMASI KUANTITATIF

SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

NAMA KELOMPOK: 1. Yenni Anggraini (08121006058)

2. Adani Adilarayani (08121006060)

3. Nurlaila Qodriah (08121006062)

4. Fabiola Palasintia Permata (08121006064)

5. Muhammad Fithri (08121006072)

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014
BAB I

I.1 PENDAHULUAN

Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran


serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang
spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor
fototube. Benda bercahaya seperti matahari atau bohlam listrik memancarkan spektrum yang
lebar terdiri atas panjang gelombang. Panjang gelombang yang dikaitkan dengan cahaya
tampak itu mampu mempengaruhi selaput pelangi mata manusia dan karenanya menimbulkan
kesan subyektif akan ketampakan (vision). Dalam analisis secara spektrofotometri terdapat
tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah UV (200 –
380 nm), daerah visible (380 – 700 nm), daerah inframerah (700 – 3000 nm) (Khopkar 1990).

Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya
pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk.

I.2 TUJUAN

1. Mengetahui dan memahami metode spektrofotometri uv vis

2. Mampu memahami mekanisme kerja spektrofotometri uv-vis

3. Memahami contoh kasus penggunaan spektrofotometri uv-vis

I.3 RUMUSAN MASALAH

1. Kemanakah sinar yang masuk ke sampel ? dan bagaimana pengaruh konsentrasi

terhadap banyaknya cahaya yang diteruskan ?

2. Jenis sampel apa saja yang dapat dianalisis dengan spektrofotometer UV-VIS ?

3. Jelaskan bagian-bagian yang terdapat dalam spektrofotometer UV-VIS ?

4. Bagaimanakah hubungan absorban dan transmitan ?

5. Hubungan hasil spektro dengan pelarut ? (dengan contoh studi kasus)

6. Apa yang terjadi jika semakin banyak kromofor ?

7. Apa yang harus diketahui untuk menentukan pelarut yang sesuai untuk zat ketika di
spektro UV
BAB II

PEMBAHASAN

Spektrofotometri Sinar Tampak (UV-Vis) adalah pengukuran energi cahaya oleh


suatu system pada panjang gelombang tertentu. Sinar ultraviolet (UV) mempunyai panjang
gelombang antara 200-400 nm, dan sinar tampak (visible) mempunyai panjang gelombang
400-750 nm. Pengukuran spektrofotometri menggunakan alat spektrofotometer yang
melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga
spektrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan
kualitatif. Spektrum UV-Vis sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi
dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang
gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.

Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan


cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau
kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi
larutan di dalam kuvet.

ternyata pertanyaan itu ada hubungannya dengan eksitasi elektron yang gambarnya
selalu muncul disetiap bahasan spektro uv vis dan emang rada menakutkan kalau belum
paham, apa sih sebenernya hubungan gambar ini dengan absorpsi cahaya??

rupanya cahaya yang disebut terabsorpsi itu sebenernya adalah “terpakai” untuk
mengeksitasi, artinya ketika cahaya yang berupa energi itu masuk ke kuvet yang berisi
sampel dan terdapat elektron yang tidak terikat kuat (berasal dari kromofor atau ausokrom)
maka cahaya (energi) tersebut akan digunakan untuk mengeksitasi elektron tersebut.
Gambarnya seperti disebelah

eksitasi

Jumlah cahaya yang dipakai untuk mengeksitasi tentunya tergantung dari banyaknya
jumlah elektron yang bisa dieksitasi, makin sedikit elektron (panjang gelombang besar) maka
energi yang dipakai juga sedikit, yang paling sedikit tentunya hanya warna merah yang
terpakai. Nah sisa dari cahaya yang tidak terpakai kemudian diteruskan dan dibaca jumlahnya
oleh detektor.
karenanya bila sample berkonsentrasi tinggi, maka tidak ada cahaya yang diteruskan,
karena pada larutan berkonsetrasi tinggi jumlah elektron yang bisa tereksitasi sangat banyak,
jadinya mungkin akan menghabiskan seluruh cahaya (energi) yang ada.

Você também pode gostar