Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstrak
Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai kebudayaan dan keindahan
alam yang diminati oleh wisatawan. Maka tak heran banyak masyarakat Indonesia
yang bekerja sebagai pelaku industri pariwisata. Bali adalah penyumbang devisa
terbesar bagi Indonesia, di mana sekitar 70 triliun rupiah disalurkan ke pemerintah
pusat tiap tahunnya. Banyak alasan dari wisatawan untuk datang ke Bali. Di
antaranya adalah karena kebudayaannya yang masih sangat kental dan unik juga
alamnya yang indah. Keindahan alam di Bali tidak luput dari berbagai permalahan
salah satunya yang terjadi belakangan ini yaitu bencana erupsi Gunung Agung.
Bencana tersebut menyebabkan permasalahan ekonomi. Maka dari itu
permasalahan yang dikaji adalah bagaimana hubungan dan pengaruh erupsi
Gunung Agung dengan perekonomian di Bali. Adapun tujuan dari penulisan artikel
ini adalah menemukan masalah perekonomian sebagai dampak dari erupsi Gunung
Agung dan solusi permasalahan tersebut. Diharapkan nantinya artikel ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat sebagai penambah wawasan dan acuan untuk
menyelesaikan permasalahan terkait.
Banyak negara yang perekonomiannya bergantung pada industri pariwisata
sebagai sumber pajak, dan pariwisata juga menjadi sumber pendapatan bagi
perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Termasuk di dalamnya Indonesia
yang terkenal sebagai destinasi favorit se-Asia Pasifik. Bisnis dalam sektor
pariwisata membawa dampak besar dan sambung-menyambung bagi seluruh
masyarakat dalam suatu negara. Di Indonesia bisnis dalam sektor pariwisata
memberikan dampak besar terutama dalam hal penghasilan pajak maupun devisa
bagi negara. Bali menyumbangkan devisa yang sangat besar, maka dari itu
pariwisata di Bali dapat mempengaruhi perekonomian. Pariwisata merupakan
industri yang rentan terhadap berbagai peristiwa bencana. Dan belakangan ini
pariwisata di Bali sedang mengalami kelesuan karena dampak dari erupsi Gunung
Agung.
Hubungan dan pengaruh erupsi Gunung Agung dengan perekonomian di
Bali adalah negatif. Berkurangnya jumlah kedatangan wisatawan berarti penurunan
pemasukan dan kerugian dalam dunia pariwisata yang berdampak pada
perekonomian masyarakatnya. Dengan adanya bencana ini diharapkan agar
pemerintah dan masyarakat khususnya pelaku industri pariwisata melakukan
introspeksi diri. Seharusnya perencanaan mitigasi terhadap bencana alam sudah
dilakukan sejak lama. Lalu, pengkajian terhadap upaya-upaya yang dapat dilakukan
1
sebagai solusi terhadap permasalahan terkait juga perlu terus dilakukan dan
dikembangkan.
Kata kunci: bencana, erupsi Gunung Agung, pariwisata, perekonomian.
PENDAHULUAN
Kebudayaan Bali masih terjaga hingga saat ini disebabkan oleh dua faktor.
Yang pertama adalah karena manusia Bali sangat menghargai budayanya yang
diwariskan turun-temurun. Lalu yang kedua karena kebudayaan yang erat dengan
unsur sacral keagamaan. Masyarakat Bali sangat tekun dalam menjalankan
berbagai kegiatan keagamaannya melalui upacara-upacara adat. Secara tidak
sengaja kebiasaan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.
Keadaan alam di Bali pun tidak luput dari kebiasaan masyarakat yang sangat
2
menghargai alam. Sebagaimana yang terdapat dalam ajaran Tri Kaya Parisudha
yang salah satunya berisi tentang hubungan yang baik antara manusia dengan alam
sekitar yang menjadikan alam Bali terjaga keasriannya alamnya. Selain keasrianya,
bentuk-bentuk kekayaan alam juga menjadi daya tarik Bali. Banyak pantai,
kawasan hutan, dan gunung yang dijadikan fasilitas wisata untuk memenuhi
kebutuhan para wisatawan.
Saat ini Bali sedang mengalami musibah yang cukup mencuri perhatian
dunia. Musibah tersebut adalah erupsi Gunung Agung. Gunung Agung mengalami
erupsi sekitaran November dan masyarakat sekitaran gunung telah mulai
mengungsi sejak akhir September. Bencana alam tersebut tentunya bukanlah kuasa
manusia, sehingga kedatanngannya tidak bisa diramalkan secara pasti. Karena
bencana ini terjadi secara tiba-tiba, banyak kerugian yang terjadi karena kurangnya
persiapan. Kerugian dalam bidang pendidikan misalnya ada beberapa sekolah yang
terpaksa ditutup atau siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran di sekolah
karena ikut mengungsi, dan lain sebagainya. Namun yang menjadi permasalahan
besar saat ini adalah permasalah ekonomi yang timbul dari bencana tersebut.
Berdasarkan hal di atas, maka permasalahan yang dikaji dalam penulisan ini
adalah bagaimana hubungan dan pengaruh erupsi Gunung Agung dengan
perekonomian di Bali. Adapun tujuan dari penulisan artikel ini adalah menemukan
masalah perekonomian sebagai dampak dari erupsi Gunung Agung dan solusi
permasalahan tersebut. Diharapkan nantinya artikel ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat sebagai penambah wawasan dan acuan untuk menyelesaikan
permasalahan terkait.
PEMBAHASAN
Menurut Murphy (1985) yang disitir oleh Wijaya (2015) , Pariwisata adalah
keseluruhan dari elemen-elemen terkait (wisatawan, daerah tujuan wisata,
perjalanan, industri, dan lain lain) yang merupakan akibat dari perjalanan wisata,
sepanjang perjalan tersebut tidak permanen, dan The world Tourism Organisation
(WTO) memberi batasan teknis bahwa: “Tourism comprises the activities of
persons, travelling to and staying in place outside their usual enviroment for not
3
more than one consecutive year for leisure business and other purpuse”
(Richardson dan Fluker dalam Pitana 2004:45)
Definisi yang lebih lengkap dari pariwisata adalah dalam konteks industri
jasa. Dalam pariwisata jasa yang ditangani mulai dari transportasi, jasa keramahan,
tempat tinggal, makanan, minuman dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank,
asuransi, keamanan dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian,
petualangan, pengalaman baru dan berbeda lainnya. (Kontributor Wikipedia, 2017)
4
Kebutuhan akan kesantaian dan refresing ini perlu mendapat jawaban berupa bisnis
rekreasi dan hiburan. Dalam hal ini sektor pariwisatalah yang berkepentingan.
5
Bali mencapai 5.014.713 atau separuh dari target nasional. Pariwisata Bali tumbuh
23,9 % dari tahun sebelumnya, jauh di atas pertumbuhan rata-rata kawasan lain di
Indonesia yang hanya sebesar 7,2 persen per tahun.
Alasan Bali menjadi destinasi yang popular tidak terlepas dari keberadaan
budaya dan alamnya. Budaya Bali sangat mendominasi kehidupan masyarakatnya.
Hal tersebut tercermin dalam perilaku dan kebiasaan masyarakat Bali yang sangat
disukai oleh wisatawan khususnya wisatawan mancanegara. Keadaan Alam di Bali
juga menjadi perhatian khusus bagi wisatawan yang datang. Karena pemandangan
yang ada di Bali terkesan unik dan terjaga keasriannya. Namun keberadaan alam
yang asri tersebut tetap menghadapi berbagai tantangan salah satunya bencana
alam.
6
Belakangan ini Pariwisata di Bali sedang mengalami kelesuan. Hal ini
ditandai dengan berkurangnya pemasukan sektor pariwisata perhari. Menurut
Ketua PHRI BPD Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati penutupan bandara
selama tiga hari membuat dunia pariwisata mengalami kerugian Rp 234 Miliar per
hari. (Wibowo, Timlo.com, 2017) Kelesuan sektor pariwisata ini disebabkan oleh
erupsi Gunung Agung.
7
wisatawan ke Bali. Kerugian sebesar 234 miliar perhari bukanlah kerugian yang
kecil, jadi permasalahan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Pihak yang paling
berpengaruh dalam upaya penyelesaian masalah ini adalah pemerintah. Pemerintah
memiliki pengaruh terhadap dunia internasional, masyarakat internasional harus
diberikan kepastian oleh pemerintah bahwa keadaan pariwisata di Bali saat ini
masih bisa berjalan secara kondusif. Untuk memulihkan pariwisata Bali, sekaligus
mencapai target kunjungan wisman, Kementerian Pariwisata dan beberapa asosiasi
industri pariwisata melakukan empat langkah strategis sebagaimana yang
dilaporkan oleh Irzal, Kompas.com, (2017) yaitu:
1. Cabut travel warning.
Dengan mencabut travel warning ke Bali, maka akan memberi
kepastian akan keselamatan pada wisatawan yang akan berkunjung ke Bali.
Saat ini sebagian besar daerah Bali berada dalam keadaan normal, jadi
pencabutan travel warning adalah salah satu jalan terbaik.
2. Anggaran Rp 100 milyar untuk promosikan Bali.
Mempromosikan Bali sebagai destinasi yang aman dengan status
normalnya dinilai menjadi salah satu solusi. Terlebih dengan beragam
promo menarik yang bisa mengundang kembali wisatawan datang ke Bali.
3. Gerakan Ayo ke Bali.
Dengan kampanye ini diharapkan dapat mengundang ketertarikan dari
wisatawan mancanegaa untuk datang ke Bali.
4. Strategi mitigasi bencana.
Dengan menerapkan strategi tertentu, diharapkan penanggulangan
terhadap bencana dapat dilakukan dengan baik.
8
3. Manambah perwakilan biro perjalanan diluar negeri dengan promo-promo
yang menarik
4. Mempermudah akses ke daerah tujuan wisata, misalnya memperbaiki jalan
dan membuka penerbangan tersendiri khusus menuju daerah tujuan wisata.
5. Mencegah berita bohong (hoax) yang dapat memperburuk citra pariwisata.
PENUTUP
SIMPULAN
Hubungan dan pengaruh erupsi Gunung Agung dengan perekonomian di
Bali adalah negatif. Erupsi Gunung Agung mengakibatkan penurunan jumlah
kedatangan wisatawan ke Bali, hal ini mengakibatkan pariwisata di Bali lesu.
Berkurangnya jumlah kedatangan wisatawan berarti penurunan pemasukan dan
kerugian dalam dunia pariwisata yang berdampak pada perekonomian
masyarakatnya. Kerugian tersebut sangatlah besar, yaitu sekitar 234 miliar rupiah
per harinya. Hal ini tentu sangat merugikan, oleh sebab itu pemerintah berupaya
untuk menanggulangi permasalahan ini.
SARAN
Dengan adanya bencana ini diharapkan agar pemerintah dan masyarakat
khususnya pelaku industri pariwisata melakukan introspeksi diri. Seharusnya
perencanaan mitigasi terhadap bencana alam sudah dilakukan sejak lama, agar tidak
mengakibatkan masalah lebih besar terhadap keberlangsungan pariwisata di Bali,
dan di Indonesai secara umum. Lalu, Pengkajian terhadap upaya-upaya yang dapat
dilakukan sebagai solusi terhadap permasalahan terkait juga perlu terus dilakukan
dan dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Erythea Islami, Mona. 2017. “Bencana Alam Dan Pariwisata (Suatu Kajian
Teoritis)”. Dalam http://www.ampta.ac.id/bencana-alam-dan-
pariwisata#.WkORI4VOLDe. Diakses tanggal 23 Desember 2017.
9
Irzal Adiakurnia, Muhammad. 2017. “4 Langkah Pulihkan Pariwisata Bali Pasca-
erupsi Gunung Agung”. Dalam
http://travel.kompas.com/read/2017/12/22/170000127/4-langkah-pulihkan-
pariwisata-bali-pasca-erupsi-gunung-agung. Diakses tanggal 24 Desember
2017.
Wibowo, Wahyu. 2017. “Gunung Agung Erupsi, Rp 234 Miliar Per Hari
Melayang”. Dalam https://www.timlo.net/baca/68719743977/gunung-
agung-erupsi-rp-234-miliar-per-hari-melayang/. Diakses tanggal 23
Desember 2017.
Wijaya, Kandi. 2015. “Masa Depan Pariwisata Bali (Perspektif Permasalahan dan
Solisinya)”. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Denpasar: Fakultas
Ekonomi Universitas Ngurah Rai.
Yoni, Made. 2017. “Kerugian Pariwisata Bali Bisa Ancam Perolehan Devisa
Indonesia”. Dalam https://www.voaindonesia.com/a/kerugian-pariwisata-
bali-bisa-ancam-peroleh-devisa-indonesia-/4163172.html. Diakses tanggal
23 Desember 2017.
10
11