Você está na página 1de 4

ARTIKEL NABI MUHAMMAD SAW

Nabi Muhammad saw lahir pada hari Senin 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah di
Mekkah. Beliau dilahirkan dalam keadaan yatim. Ayah Nabi Muhammad saw
bernama Abdullah bin Abdul Muthalib, ayahnya meninggal dunia tiga bulan setelah
menikahi ibunya Aminah binti Wahab. Kakeknya, Abdul Muthalib menamainya
Muhammad (orang terpuji), sebuah nama yang belum pernah digunakan dan
dikenal sebelumnya. Nabi Muhammad saw adalah keturunan Bani Hasyim, suatu
kabilah yang kurang berkuasa dalam suku Quraisy. Kelahiran Nabi Muhammad
saw telah dinyatakan dengan tegas di Al-Qur’an dan juga oleh semua nabi-nabi
terdahulu.

Sejak bayi, tanda-tanda kenabian telah tampak pada diri Nabi Muhammad saw.
Pada usia 5 bulan ia sudah bisa berjalan, dan pada usia 9 bulan sudah pandai
berbicara. Pada usia 2 tahun, ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah binti
Abi Dua’ib, ibu susunya, untuk mengembala kambing. Pada usia inilah ia didatangi
oleh dua malaikat. Mereka membuka baju Muhammad, membelah dadanya dan
menyiramkan air ke dalamnya untuk mencuci hatinya agar senantiasa bersih.
Kemudian mereka menutup dada Muhammad kembali tanpa ada bekas atupun luka.

Nabi Muhammad saw menjadi yatim piatu pada usia 6 tahun. Ibunya
meninggal dunia dalam perjalanan pulang setelah berziarah ke kuburan suaminya
di Yastrib. Kemudian, Muhammad diasuh oleh kakeknya dan ketika berusia 8
tahun, kakeknya juga wafat. Pamannya, Abi Thalib, lalu mengambil alih tanggung
jawab mengasuhnya.

Selama hidup bersama pamannya, Muhammad sering menemani pamannya


berdagang dan mengunjungi beberapa tempat seperti Suriah. Dalam perjalanannya
, Nabi Muhammad banyak mendapatkan pelajaran berharga. Selain itu, hidup di
tengah kehidupan kaum Quraisy juga banyak membantunya. Dengan kelembutan,
kehalusan budi dan kejujuran beliau maka orang Quraisy memberinya gelar Al-
Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya. Semasa kecilnya, nabi juga
menggembalakan kambing sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Hal ini bertujuan
untuk menempa dirinya melihat alam yang luas membentang, langit yang terbuka
dan alam sekitarnya untuk beliau renungkan sejak masa kecilnya.

Seiring berjalannya waktu, Nabi Muhammad saw tumbuh menjadi pemuda


dewasa dan pengusaha yang sukses dan hidup berkecukupan dengan hasil
usahanya. Nabi Muhammad saw bekerja pada Khadijah binti Khuwailid seorang
saudagar wanita terkaya di Mekkah. Karena kejujuran dan budi pekerti Nabi
Muhammad, Khadijah meminta Nabi Muhammad menjadi suaminya. Saat itu,
umur Nabi Muhammad baru 25 tahun dan Khadijah telah berumur 40 tahun. Dari
pernikahannya dengan Khadijah, mereka dikarunia seorang putri bernama Fatimah.
Selain Khadijah, Nabi Muhammad memiliki 10 isteri lainnya. Nabi Muhammad
menikahi mereka semua setelah Khadijah meninggal dunia. Dan mereka semua
beliau nikahi dalam keadaan janda kecuali Aisyah ra. Beliau menikahi mereka
semua ada hubungannya dengan dakwah dan ajaran Islam yang dibawanya. Dari
pernikahannya, Nabi Muhammad dikaruniai 7 orang anak yakni Qasim, Abdullah,
Zainab, Fatimah, Ummu Kalsum, Rukayyah dan Ibrahim.

Menjelang umur 40 tahun, Nabi Muhammad sering kali melakukan tahannuts


(menyendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.) di Gua Hira. Di gua ini
Muhammad beribadah sepanjang Ramadhan, dan di gua ini pula Muhammad
menerima wahyu pertamanya tanggal 17 Ramadhan 12 SH/ 6 Agustus 610 M.
Malaikat Jibril mendatangi Muhammad dan memberitahukan kepadanya bahwa
Allah telah mengangkatnya menjadi Rasul dan Allah mewahyukan kepadanya lima
ayat Al-Qur’an yang pertama. Setelah menerima wahyu dari Allah swt, Nabi
Muhammad kemudian menjalankan perintah Allah dengan berdakwah. Nabi
Muhammad berdakwah untuk mengajak kaumnya memeluk agama Islam dan
meninggalkan perbuatan dosa (menyembah berhala). Awalnya Nabi Muhammad
melakukan dakwah secara diam-diam yakni hanya kepada keluarga dan sahabt
dekat Nabi Muhammad saja. Dari dakwah ini beberapa diantaranya yang masuk
Islam yakni Khadijah, Abu Bakar as Siddiq, Ali bin Abi Thalib. Selanjutnya setelah
beberapa tahun, Nabi Muhammad mulai melakukan dakwah secara terang-terangan
dan dakwah ini berlangsung hingga nabi wafat.

Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad banyak mengalami rintangan.


Rintangan datang dari pihak kafir Quraisy Mekah. Berbagai bujuk rayu dilakukan
untuk menghentikan Nabi Muhammad gagal, dan mereka kemudian melakukan
tindakan kekerasan secara fisik yang sebelumnya sudah dilakukan semakin
ditingkatkan. Para kaum Quraisy juga melakukan kekejaman terhadap kaum
muslimin. Hal ini membuat Nabi Muhammad SAW mengungsikan sahabat-
sahabatnya ke luar Mekah. Pada tahun kelima kerasulannya, nabi menetapkan
Habsyah (Ethiopia) sebagai negeri tempat pengungsian. Tatkala banyaknya tekanan
dari berbagai pihak, Nabi SAW mengalami kesedihan yang mendalam yaitu
wafatnya Abu Thalib pamannya dan Khadijah binti Khuwailid sehingga Allah
menghibur hati baginda Rasul SAW dengan terjadinya Isra’ Mi’raj.

Peristiwa Isra Miraj adalah perjalanan Nabi SAW pada malam hari (Isra) dari
Masjidilharam di Mekkah ke Masjidilaqsa di Yerusalem, kemudian membawanya
naik (mi’raj) ke langit agar bisa menyaksikan kekuasaan Allah SWT. Pada
peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah swt. untuk
mendirikan shalat lima waktu.

Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah pada tahun ke 13 kenabian yakni pada
tanggal 12 Rabiul Awal tahun 1 Hijriyah. Nabi SAW melakukan hijrah karena
adanya kepungan dari kaum musyrik Mekkah, dan atas pertolongan Allah SWT
Nabi Muhammad mampu hijrah ke Madinah. Setelah tiba dan diterima oleh
penduduk Yatsrib (Madinah), Nabi Muhammad SAW resmi diangkat sebagai
pemimpin kota tersebut. Dengan kedudukan ini, Nabi Muhammad SAW lebih
mudah menyebarkan ajaran agama Islam. Madinah juga menjadi basis kuat dari
agama Islam. Perkembangan Islam yang pesat membuat musuh-musuh Islam
menjadi risau. Kaum Quraisy dan kaum muslim mengalami banyak peperangan
sebagai upaya umat muslim mempertahankan diri dari serangan musuh. Selain itu,
Nabi juga banyak mengunjungi kota-kota lain di sekitar Madinah. Tujuan dari
kunjugan ini yaitu sebagai bentuk siaga melatih calon pasukan yang akan
melindungi negara. Perjanjian damai dengan berbagai kabilah di sekitar Madinah
juga diadakan dengan maksud memperkuat kedudukan Madinah.

Nabi Muhammad saw. terus melakukan dakwah dan menyebarkan ajaran


agama Islam sampai beliau wafat. Nabi SAW wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal
tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dengan usia 63 tahun.

Você também pode gostar