Você está na página 1de 13

ANILIN

PUSTAKA :
 Wibaut AJP, van Gastel, 1950, Practicum Der Organische Chemic,
BIJ J.B. Wolters Uitgeversmaat-Shappij NV Groningen, Djakarta.
 Cerfontain H,1972, Practicum OrganischeChemie, Negendedruk,Wolters-
Noordhoff NV, Gnoningen,184-185.
 McMurry J, 2000 , Organic Chemistry , 5th edition , Brooks /Cole
Publishing Co. Pasific Grove , USA.

TUJUAN :
• Mampu menjelaskan cara melakukan reduksi nitrobenzena menjadi anilin.
• Mampu menjelaskan cara destilasi uap.
• Mampu menjelaskan proses salting out.
• Mampu menjelaskan dan terampil cara penanganan eter sebagai pelarut
pengekstraksi.

PROSEDUR :
De reactie wordt uitgevoerd in een rondbodemmkdf van 2L, die voorzien
is van een kurk, wearin een stijgbuis van ongeveer 1 cm diameter steekt. Men
brengt in de kolt 31 gram (1/4 md) nitrobenzene en 35 gram ijer heiraan wordt
langzaam 135 cm2 25% zautzuur toegevoegd en wel zo, dat men eerst het tiende
deel van deze hoeveelheid in de kolf giet, dan de kolf met de stijgbuis verbindt en
omschudt. De reactive treedt in onder warmteontwikkeling, we droogt zorg (door
de kolf met water te koelen) dat de reactie niet te hoftog wordt, man voegt dan in
kleire porties de rest van het zoutzuurtoe, terwijl men de kolf steeds omschudt en
de reactie rustig doet verlopen. Als al het zout zuur is toege vaegd, verhit men de
kolf nog een uur op het waterbad.
Na afloop der reactie (de geur van nitrobenzeen is dan met meer waar te
nemen) voegt man ongeveer 50 cm3 water toe en zoveel sterke natronloog
(langzamerhand, opdat het mengsel niet te warm worrdt), dat de vloeistot sterk
alkalisch reageert. De inhoud van de kolf wordt nu aan destillatie met stoom onder
worpen, waar bij het gevormde aniline met water over destilleert.
Als het destilaat niet meer troebel duch waterhekter is, is the destillatie
afgelopon. Met voegt aan het destillaat zoveelgepoederd keakenzourt toe, als na
goed omschudden nog, oplost en schudt de vloelstuf in een scheitrechter
tweenmaalmet aether uit. De aetherische oplossing wordt gedrougd buven een
paar stukjes vaste kali, gefiltreed en de aether op een waterbad afgedestilleerd.
Daarna zuivert mende, al seen heldergele olie in the kolf achtergebleven, aniline
door destillatie (kookpunt 184o). Reacties op aniline:
1. chloorkalk – reaction. Een weinig aniline wordt met water geschud; door
filtrate door een nat filter scheidt men de waterige oplossing van het onop
gelost gebleven aniline. Bu dit filtraat voegt men een weinig van een
heldere, vers bereide chloorkalkoplossing (venkregen door chloorkalk met
koud water te schudden en daarna te filteren). Er ontstaat een intens
blauwviolette kleur. Deze reactie is zeer gevoelig en specifiek voor aniline
o-en m toluidine geven een veel zwakhere en weignig karakteristieke
verkleuring met een chloorkalk oplossing. Zaiten van aniline geven de
chloorkalk-reactie niet.
2. tribroomaniline. Als mn bijeen verdunde oplossing van een anilinezout
broom water voegt, ontstaat een wit neerslagvan 2,4,6 tribroomanioline
(smeltpunt 19o).
3. aniline wart reactie. Een paar druppels aniline worden in
verdundzwavelzuur opgelost, men voegt een kaliumbrchromaat toevoegt.
Er zet zich een zwart neerslagaf.
4. isocarbonitril reactie. Een druppel aniline wordt met een druppel
chloroform en wat alkoholische loog zacht verwarmd; men herkent de
vorming van een isocarbonitril aan de karakteristieke, onaangename. Zie
voor kleurreacties op andere aromatisch aminen schoorl organische
analyse III, 42-45 (1941
DASAR TEORI :
Anilin atau disebut fenil amina / amino benzene merupakan senyawa dengan
gugus NH2 pada cincin benzene.

Dengan amina yang terikat pada cincin benzene, anilin termasuk senyawa
aromatis. Pasangan electron bebas pada atom N menyebabkan anilin bersifat basa
walaupun kebasaannya lemah.
Anilin merupakan suatu senyawa yang tidak larut air karena anilin adalah
senyawa non polar, sdangkan air adalah senyawa polar dan juga karena antar
anilin tidak dapat membentuk ikatan hydrogen. Anilin digunakan sebagai pelarut,
medicinalis, vulcanizing, rubber, resin, manufactures dyes, shoe blacks.
Anilin disintesis dengan cara mereduksi senyawa nitrobenzene dengan katalis
HCl. Reduktor yang digunakan dipilih berdasarkan pertimbangan biaya maupun
hasil yang diinginkan. Reduktor yang sering digunakan adalah Fe dan Sn. Dari
segi ekonomis, reduktor Fe lebih unggul karema harga Sn cukup mahal. Tapi dari
segi hasil anilinnya, reduktor Fe menghasilkan reaksi samping pembentukan
azoxybenzene & azobenzene. Selain itu, bila anilin hasil reduksi terkena kontak
dengan udara, akan berwarna kunig. Hal ini tidak terjadi bila menggunakan
reduktor Sn.
Pemurnian anilin dilakukan dengan:
1. Destilasi uap
2. Ekstraksi cair-cair dengan corong pisah
3. Destilasi sederhana

Destilasi adalah suatu proses yang bertujuan untuk memisahkan suatu


substansi dari campurannya atau memisahkan suatu substansi dari substansi
lainnya. Pada umumnya substansi yang dimaksud adalah zat cair. Proses destilasi
terdiri dari 3 tahap:
1. Mengubah substansi dalam bentuk uapnya
2. Memindahkan uap yang telah terbentuk
3. Mengkondensasikan uap yang telah terbentuk kedalam bentuk cairnya
kembali
Dalam proses destilasi, uap yang terjadi perlu diangkat untuk mencapai pipa
samping. Dalam hal ini akan dibutuhkan tenaga yang berupa panas. Jumlah panas
yang diperlukan untuk melawan tekanan udara luar, tinggi cairan & mengangkat
uap untuk mencapai pipa samping adalah besar. Uap yang telah mencapai pipa
samping dengan suatu pendingin akan terkondensasi menjadi cairan kembali.
Jenis destilasi ada 4 macam, yaitu:
1. Destilasi sederhana
2. Destilasi fraksi
3. Destilasi uap
4. Destilasi dengan penurunan tekanan uap.

Agar dapat dipisahkan dari campurannya dengan menggunakan destilasi uap


maka harus dipenuhi beberapa syarat:
1. Substansi tersebut tidak atau hampir tidak larut air
2. Tidak mengalami peruraian jika kontak dengan air panas
3. Mempunyai tekanan uap yang relatif tinggi pada 100oC yaitu min 5 mmHg

Kegunaan destilasi uap:


1. Digunakan secara luas untuk mengisolasi cairan & padatan dari bahan alam
2. Untuk menghindari terjadinya dekomposisi (peruraian) zat pada temperatur
tinggi jika menggunakan destilasi sederhana

Destilasi uap secara umum dibedakan menjadi 2 macam:


1. Live steam, dimana air yang dipanaskan di wadah yang terpisah dari wadah
komponen yang akan didestilasi. Metode ini digunakan pada senyawa dengan
BM tinggi dan padatan yang mudah menguap.
2. Direct steam, dimana air dipanasi pada labu yang telah mengandung komponen
yang akan didestilasi. Metode ini digunakan pada cairan yang volatile dan
campuran dalam bentuk cairan.

Alasan menggunakan destilasi uap adalah karena anilin terdekomposisi pada


suhu diatas titik didihnya. Karenanya diperlukan untuk menguapkan anilin pada
suhu dibawah titik didihnya, yaitu dengan memberikan tekanan uap pada cairan
sehingga anilin menguap. Digunakan metode live steam karena anilin memiliki
BM yang tinggi yang berarti tekanan uapnya rendah. Sumber uapnya didapatkan
dengan memansakan air dalam wadah terpisah dari wadah komponen yang
didestilasi. Uap dialirkan masuk kedalam labu yang telah berisi anilin yang akan
didestilasi, sehingga T labu = T luar (lingkungan). Sehingga anilin dapat menguap
pada tekanan yang lebih tinggi, pada suhu yang lebih rendah, sehingga tidak
terjadi dekomposisi anilin. Hukum yang menunjang destilasi uap adalah hukum
dalton.
A. Anilin
Anilin adalah zat yang mudah menguap dengan penguapan atau
pendidihan dan mudah terbakar. Pada udara terbuka mudah berubah warna
menjadi coklat atau gelap. Bersifat agak basa, karena dapat
menyumbangkan pasangan elektron, oleh sebab itu anilin dapat bereaksi
dengan asam membentuk garam. Anilin memiliki bau yang tidak sedap
dan bersifat racun. Cairan ini tidak berwarna / kuning pucat. Kelarutan
anilin adalah larut dengan alkohol, benzena, kloroform, eter dan pelarut
organik lainnya. Anilin bersifat non polar. Densitas anilin adalah 1,0235
gram / ml, Indeks biasnya adalah 1,5863 ( 20oC ), titik didihnya adalah
183oC dan kelarutannya dalam air adalah 3,7 gram dalam 100 ml air.

B. Nitrobenzena 31 gram
Derajat kejenuhan nitrobenzene adalah tinggi, hal ini menunjukan
bahwa sifat-sifat kimia dari nitrobenzena sangat berbeda dengan
hidrokarbon tidak jenuhnya. Benzena dan turunannya ( termasuk
nitrobenzena ) memiliki aroma ( bau ) yang sedap. Atas dasar aroma
itulah maka banzena dan turunannya diklasifikasikan sebagai senyawa
aromatik.
Kristal nitrobenzena berwarna kuning / kuning kehijauan serta
memiliki densitas 1,19887 gram / ml dan titik didihnya 210,85oC.

C. Asam Klorida pekat 135 ml


Asam ( yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi
modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+)
kepada zat lain (yang disebut basa) atau dapat menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basa.
Secara umum asam memiliki sifat sebagai berikut :
- Memiliki rasa asam ketika dilarutkan air.
- Asam terasa menyengat bila disentuh, terutama apabila asamnya
asam kuat.
- Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam yaitu
menimbulkan sifat korosif terhadap logam.

D. NaOH
Logam NaOH dapat bereaksi dengan aluminium (Al), Timah (Sn), dan
Seng (Zn) yang dapat menhhasilkan gas H2 yang bersifat mudah meledak.
Reaksi antara NaOH dengan air akan menghasilkan suhu yang tinggi.
NaOH memiliki berat molekul 40, berwarna putih, serbuknya higroskopis,
larut dalam air, alkohol, gliserol.

ALAT BAHAN
Alat:
 Ketel uap
 corong pisah
 Erlenmeyer
 Pipa pengaman
 Pipa bengkok
 Cawan porselin
 Gelas arloji
 Corong kecil
 termometer
 Labu alas bulat
 Spot ball
 Gelas ukur
 Pendingin udara
 Pendingin liebig

Bahan:
 Nitrobenzene 31 gram
 Serbuk Fe 35 gram
 HCl 25% 135 ml
 NaOH q.s
 NaCl q.s
 Kloroform q.s
MEKANISME REAKSI

Mekanisme reaksi sintesis anilin sederhana :


PEMBAHASAN

Anilin adalah suatu senyawa aromatis dengan gugus NH2 yang


melekat pada cincinnya. Senyawa ini merupakan suatu senyawa non polar
yang tidak larut dalam air dan biasanya digunakan sebagai pelarut, parfum,
medicinalis, vulcanizing rubber, resin, dan manufactures dyes.

Pada praktikum kali ini, praktikan akan dilakukan sintesis anilin


dari bahan nitrobenzena. Anilin disintesis dengan cara mereduksi senyawa
nitrobenzena dengan katalis HCl 25%. Sedangkan untuk reduktor yang
digunakan, dipilih berdasarkan pertimbangan biaya maupun hasil yang
diinginkan, dan reduktor yang sering digunakan adalah reduktor Fe dan
Zn. Namun pada praktikum ini, praktikan menggunakan reduktor Fe,
karena dari segi ekonomis reduktor Fe lebih unggul dibandingkan Zn yang
harganya cukup mahal. Tetapi, reduktor Fe ini memiliki beberapa
kekurangan dari segi hasil yang akan diperoleh yaitu akan menghasilkan
reaksi samping berupa pembentukan azoxybenzena dan azobenzena.
Selain itu, apabila digunakan reduktor Fe akan menghasilkan anilin yang
berwarna kuning jika terkena kontak dengan udara. Namun, hal – hal
tersebut diatas tidak akan terjadi, jika digunakan reduktor Zn.

Langkah pertama yang dilakukan untuk mensintesis anilin adalah


dengan mencampurkan 31 gram nitrobenzena, 35 gram Fe dan batu didih
secukupnya lalu memasukkannya ke dalam labu alas bulat 250 ml. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Fe disini berfungsi sebagai
reduktor sehingga anilin yang dihasilkan berwarna kuning. Reaksi yang
terjadi adalah reaksi redoks, dimana nitrobenzena akan mengalami
reduksi, dan Fe akan mengalami oksidasi. Setelah itu, dilakukanlah
penambahan HCl 25% sebanyak 135 ml. Penambahan dilakukan sedikit
demi sedikit sambil melakukan pengocokan dengan baik dan perendaman
labu dalam air dingin. Hal ini harus dilakukan karena reaksi yang
berlangsung bersifat eksoterm. Sedangkan HCl sendiri berfungsi sebagai
katalis reaksi redoks dengan mendonorkan proton (H+) sehingga akan
menurunkan energi aktivasi reaksi dan menciptakan suasana asam agar
nitrobenzena dapat dikonversi menjadi anilin. Bila suasananya netral,
maka yang akan terbentuk hanya N fenil hidroksiamin, sedangkan pada
suasana basa, anilin yang dihasilkan hanya sedikit, dan lebih banyak
produk samping. Pada praktikum ini tidak menggunakan HCL pekat yang
memiliki konsentrasi 37% (12 N) karena dengan konsentrasi tersebut
proses pembentukan anilin akan terbentuk, tetapi akan menimbulkan
bumping yang lebih besar dibanding HCL 25%. Menggunakan HCL 25%
dapat mengurangi bumping yang terjadi dan proses pembentukan anilin
dapat terjadi sehingga dapat digunakan konsentrasi tersebut.

Penambahan HCl 25% harus dilakukan setelah nitrobenzena


dimasukkan ke dalam labu, dan tidak boleh sebaliknya. Hal ini
disebabkan jika dalam labu sudah terdapat HCl, baru setelah itu
ditambahkan nitrobenzena, maka HCl akan bereaksi semua, walaupun
nantinya penambahan nitrobenzena dilakukan sedikit demi sedikit, tetap
saja panas yang dihasilkan akan sangat besar dan dapat menimbulkan
bumping. Pada penambahan HCl 25% ini, harus disertai dengan
pengocokan dan pendinginan labu di dalam air dingin dan menggunakan
pipa pengaman, dimana ujung pipa yang harusnya tercelup tidak tercelup
sehingga udara dapat keluar. Labu alas bulat ini didiamkan di lemari
asam selama beberapa saat sampai reaksi mencapai tahap terbentuknya N
fenil hidroksiamin, yang ditandai dengan adanya perubahan warna
campuran. Semua proses ini harus dilakukan di dalam lemari asam,
karena uap nitrobenzena beracun dan HCl 25% mudah menguap.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pemanasan melalui refluks


dalam waterbath selama kurang lebih 30-60 menit. Pemanasan diperlukan
untuk mempercepat proses konversi menjadi anilin. Penangas yang
digunakan pada proses pemanasan ini adalah penangas air karena suhu
reaksi berada di bawah 100oC. Pada proses ini, perlu ditambahkan pula
batu didih untuk membantu pemanasan supaya merata pada setiap bagian
cairan sehingga menghindari terjadinya bumping. Bumping ini dapat
terjadi disebabkan oleh tekanan pada setiap bagian cairan yang tidak sama
akibat pemanasan yang tidak merata.

Setelah proses refluks selesai, tahap selanjutnya adalah melakukan


penambahan NaOH sebanyak 75 gram yang sebelumnya sudah dilarutkan
di dalam 50 ml air. Penambahan ini dimaksudkan untuk memecah ikatan
garam kompleks anilin hidroklorida sekaligus untuk menetralkan HCl
yang tersisa. Proses tersebut dilakukan dengan merendam labu ke dalam
air dingin karena reaksi yang terjadi bersifat eksoterm.

Tahap selanjutnya adalah melakukan proses destilasi uap.


Pemisahan di bawah titik didih anilin perlu dilakukan karena akibat dari
reaksi redoks yang terjadi tadi, terbentuk magnetic black yang mengikat
anilin dengan kuat sehingga diperlukan pemanasan suhu tinggi, sedangkan
pada suhu tinggi diatas titik didihnya anilin justru akan dapat
terdekomposisi. Dalam tahap ini digunakan bola percik dan juga pipa
pengaman. Kedua alat tersebut memiliki fungsinya masing-masing,
dimana bola percik berfungsi untuk mencegah naiknya pengotor yang ada
di dalam larutan agar tidak masuk ke dalam pendingin. Sedangkan pipa
pengaman berfungsi untuk menyamakan tekanan dalam erlenmeyer
dengan tekanan luar, selain itu juga untuk menghindari tekanan air yang
terlalu besar akibat pemanasan serta digunakan pula sebagai indikator, jika
ada air yang keluar dari pipa yang menandakan aliran steam ke anilin kotor
dan ada penyumbatan. Proses destilasi harus segera dihentikan jika destilat
yang keluar sudah berwarna jernih/bening yang menandakan anilin telah
habis. Hal ini dapat dijadikan sebagai penanda, karena anilin yang keluar
harusnya berwarna kuning atau putih keruh. Destilat dari proses ini
mengandung anilin yang murni dan anilin yang mengandung pengotor.

Selanjutnya anilin yang murni ini harus segera dipisahkan dengan


anilin yang mengandung pengotor dengan menggunakan corong pisah.
Kemudian ditambahkan 20 gram NaCl ke dalam destilat yang berfungsi
sebagai salting out. NaCl dapat berfungsi untuk salting out karena
kelarutan NaCl dalam air lebih besar daripada kelarutan anilin dalam air
sehingga mendesak anilin yang terlarut air agar keluar. Proses ekstraksi ini
dilakukan dengan eter 40 ml yang masing-masing ditambahkan 2x
sebanyak 20 ml dan digunakan corong pisah. Fungsi eter sendiri adalah
untuk melarutkan anilin yang terdesak oleh NaCl tadi. Penambahan eter
dilakukan sebanyak 2x karena kelarutan anilin terhadap eter sukar larut,
oleh sebab itu eter dilarutkan 2x agar diharapkan anilin larut sempurna
dengan eter.

Langkah selanjutnya adalah menguapkan eter hasil ekstraksi di


dalam lemari asam, kemudian menggabungkan hasilnya dengan anilin
yang telah dipisahkan pertama kali (anilin bebas air). Kemudian
ditambahkan NaOH untuk menarik air dengan penyerapan air pada
permukaan. Sebelumnya, NaOH ini harus disiapkan dengan memanggang
NaOH dalam oven ± 30 menit untuk menguapkan air. Sehingga apabila
senyawa ini belum digunakan, maka dimasukkan dahulu di dalam
eksikator untuk menguapkan sisa air.

Tahap selanjutnya adalah dilakukan destilasi untuk menghilangkan


sisa eter yang digunakan untuk melarutkan anilin pada proses sebelumnya.
Pemanasan dilakukan pada suhu 45⁰C menggunakan penangas air.
Digunakan penangas air dikarenakan suhu untuk melakukan pemanasan
kurang dari 100⁰C.
Tahap akhir dari proses sintesis anilin ini adalah melakukan
destilasi sederhana pada fraksi dengan suhu 180 oC -184oC. Destilasi ini
dilakukan sampai titik didihnya sudah cukup untuk mendapatkan anilin
murni. Pendingin yang digunakan adalah pendingin udara karena titik
didih anilin sangat tinggi. Semakin tinggi titik didihnya, maka semakin
mudah terkondensasi secara sempurna. Sumbat pada penampung tidak
boleh terlalu rapat dan diberi sedikit celah agar tidak terjadi ledakan pada
penampung. Setelah seluruh proses selesai, maka anilin yang diperoleh ini
ditimbang dan sebelum dimasukkan ke dalam botol, dilakukan penentuan
titik didih dan indeks biasnya. Dimana hasil teoritisnya yaitu 20 g.
KESIMPULAN

Pembuatan anilin dengan menggunakan Fe dan HCl sebagai


reduktornya Proses destilasi uap digunakan untuk mendestilasi cairan yang
memiliki tekanan uap yang tinngi , Untuk menarik anilin keluar dari air,
digunakan prinsip salting out.
Pemasangan alat yang tepat akan membantu jalannya destilasi sehingga
menghasilkan anilin yang maksimal.

TANDA TANGAN PRAKTIKAN

MARZINA GONSALVES
110116184

Você também pode gostar