Você está na página 1de 3

a. Apa etiologi dari perdarahan pascapersalinan terkait kasus?

Etiologi Perdarahan Postpartum Perdarahan postpartum bisa disebabkan karena :

1) Atonia Uteri

Atonia uteri adalah ketidakmampuan uterus khususnya miometrium untuk berkontraksi


setelah plasenta lahir. Perdarahan postpartum secara fisiologis dikontrol oleh kontraksi
serat-serat miometrium terutama yang berada di sekitar pembuluh darah yang mensuplai
darah pada tempat perlengketan plasenta. Kegagalan kontraksi dan retraksi dari serat
miometrium dapat menyebabkan perdarahan yang cepat dan parah serta syok hipovolemik.
Kontraksi miometrium yang lemah dapat diakibatkan oleh kelelahan karena persalinan
lama atau persalinan yang terlalu cepat, terutama jika dirangsang. Selain itu, obat-obatan
seperti obat anti-inflamasi nonsteroid, magnesium sulfat, beta-simpatomimetik, dan
nifedipin juga dapat menghambat kontraksi miometrium. Penyebab lain adalah situs
implantasi plasenta di segmen bawah rahim, korioamnionitis, endomiometritis, septikemia,
hipoksia pada solusio plasenta, dan hipotermia karena resusitasi massif. Atonia uteri
merupakan penyebab paling banyak PPP, hingga sekitar 70% kasus. Atonia dapat terjadi
setelah persalinan vaginal, persalinan operatif ataupun persalinan abdominal. Penelitian
sejauh ini membuktikan bahwa atonia uteri lebih tinggi pada persalinan abdominal
dibandingkan dengan persalinan vaginal.
2) Laserasi jalan lahir

Pada umumnya robekan jalan lahir terjadi pada persalinan dengan trauma. Pertolongan
persalinan yang semakin manipulatif dan traumatik akan memudahkan robekan jalan lahir
dan karena itu dihindarkan memimpin persalinan pada saat pembukaan serviks belum
lengkap. Robekan jalan lahir biasanya akibat episiotomi, robekan spontan perineum,
trauma forsep atau vakum ekstraksi, atau karena versi ekstraksi. Laserasi diklasifikasikan
berdasarkan luasnya robekan yaitu :
a. Derajat satu
Robekan mengenai mukosa vagina dan kulit perineum.
b. Derajat dua
Robekan mengenai mukosa vagina, kulit, dan otot perineum.
c. Derajat tiga
Robekan mengenai mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum, dan otot sfingter ani
eksternal.
d. Derajat empat
Robekan mengenai mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum, otot sfingter ani
eksternal, dan mukosa rektum.
3) Retensio plasenta
Retensio plasenta adalah plasenta belum lahir hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah
bayi lahir. Hal ini disebabkan karena plasenta belum lepas dari dinding uterus atau plasenta
sudah lepas tetapi belum dilahirkan. Retensio plasenta merupakan etiologi tersering kedua
dari perdarahan postpartum (20% - 30% kasus). Kejadian ini harus didiagnosis secara dini
karena retensio plasenta sering dikaitkan dengan atonia uteri untuk diagnosis utama
sehingga dapat membuat kesalahan diagnosis. Pada retensio plasenta, resiko untuk
mengalami PPP 6 kali lipat pada persalinan normal . Terdapat jenis retensio plasenta antara
lain :
a. Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga
menyebabkan mekanisme separasi fisiologis.
b. Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian
lapisan miometrium.
c. Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan serosa
dinding uterus.
d. Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus serosa
dinding uterus.
e. Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta di dalam kavum uteri, disebabkan oleh
konstriksi ostium uteri.
4) Koagulopati
Perdarahan postpartum juga dapat terjadi karena kelainan pada pembekuan darah.
Penyebab tersering PPP adalah atonia uteri, yang disusul dengan tertinggalnya sebagian
plasenta. Namun, gangguan pembekuan darah dapat pula menyebabkan PPP. Hal ini
disebabkan karena defisiensi faktor pembekuan dan penghancuran fibrin yang berlebihan.
Gejala-gejala kelainan pembekuan darah bisa berupa penyakit keturunan ataupun didapat.
Kelainan pembekuan darah dapat berupa hipofibrinogenemia, trombositopenia, Idiopathic
Thrombocytopenic Purpura (ITP), HELLP syndrome (hemolysis, elevated liver enzymes,
and low platelet count), Disseminated Intravaskuler Coagulation (DIC), dan Dilutional
coagulopathy.

b. Bagaimana perubahan anatomi dan fisiologi yang terkait pada kasus?


Pada grande mulitpara, fungsi otot-otot uterus dalam melakukan kontraksi menurun,
sehingga pada grande multipara sering didapati his yang lemah, bahkan tidak ada (atonia
uteri)

c. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas setelah 30 menit dilakukan


tatalaksana awal?
No Pemeriksaan Fisik Nilai Normal Interpretasi Mekanisme Abnormalitas
1 Sadar dan tidak Compos mentis Normal Normal
mengantuk lagi
2 BP : 100/70 120/80 Hipotensi Kegagalan kontraksi dan retraksi
dari serat miometrium dapat
menyebabkan perdarahan massif
dan berpotensi terjadi hipotensi
serta syok hipovolemik.
3 HR : 92x/menit 60-100 Normal Normal
4 RR 22x/menit 12-20 Takipnea Mekanisme kompensasi tubuh
untuk memenuhi kebutuhan O2
tubuh e.c kekurangan darah
5 Temperature 35,8 C 36.5-37.2 Hipotermia
6 Urin output 100 cc 0,5-1cc/kg/jam Normal Normal
7 fundus uteri masih fundus uteri Abnormal Tanda-tanda atonia uteri
tidak teraba, kontraksi masih teraba,
uteri lemah kontraksi uteri
teraba
8 pendarahan Tidak terjadi Abnormal Kegagalan kontraksi dan retraksi
pervaginam. (III) perdarahan dari serat miometrium dapat
menyebabkan perdarahan massif

d. Apa tindakan dokter umum selanjutnya terhadap pasien setelah dirujuk balik?
 Dilakukan edukasi berupa

Beberapa waktu yang diperlukan untuk menahan diri dari mandi, mandi, atau kontak dengan
luka air;
 Selama dua minggu pertama, tidak mengangkat benda berat;
 Secara bertahap meningkatkan intensitas gerakan. Mulailah dengan pekerjaan rumah yang
ringan, jalan-jalan pendek;
 Untuk mempercepat penyembuhan luka, Makan banyak buah dan sayuran.
Cobalah untuk menghindari sembelit:

 Jangan makan makanan yang tinggi serat;


 Minum banyak air;
 Jika perlu, mengambil obat pencahar.

Você também pode gostar

  • Soal DR Sani
    Soal DR Sani
    Documento15 páginas
    Soal DR Sani
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Skenario 29A
    Skenario 29A
    Documento5 páginas
    Skenario 29A
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Anemia Besi
    Anemia Besi
    Documento17 páginas
    Anemia Besi
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Soal MCQ Final
    Soal MCQ Final
    Documento15 páginas
    Soal MCQ Final
    AL
    Ainda não há avaliações
  • Skenario F Blok 28 Tahun 2018
    Skenario F Blok 28 Tahun 2018
    Documento5 páginas
    Skenario F Blok 28 Tahun 2018
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • MUTU PELAYANAN KESEHATAN
    MUTU PELAYANAN KESEHATAN
    Documento20 páginas
    MUTU PELAYANAN KESEHATAN
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Skill Lab Manajemen Laktasi
    Skill Lab Manajemen Laktasi
    Documento15 páginas
    Skill Lab Manajemen Laktasi
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Case Autisme Bil
    Case Autisme Bil
    Documento37 páginas
    Case Autisme Bil
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • PEMERIKSAAN THORAX
    PEMERIKSAAN THORAX
    Documento6 páginas
    PEMERIKSAAN THORAX
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Skenario C Blok 29
    Skenario C Blok 29
    Documento20 páginas
    Skenario C Blok 29
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Biodata Penulis Fakultas Kedokteran
    Biodata Penulis Fakultas Kedokteran
    Documento1 página
    Biodata Penulis Fakultas Kedokteran
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Tutorial 28e
    Laporan Tutorial 28e
    Documento68 páginas
    Laporan Tutorial 28e
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • ISTC Edisi 3
    ISTC Edisi 3
    Documento8 páginas
    ISTC Edisi 3
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Cerpen Bebas
    Cerpen Bebas
    Documento16 páginas
    Cerpen Bebas
    munawarah
    Ainda não há avaliações
  • Skenario C Blok 29
    Skenario C Blok 29
    Documento6 páginas
    Skenario C Blok 29
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Skenario C Blok 29
    Skenario C Blok 29
    Documento6 páginas
    Skenario C Blok 29
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Antimalaria Dr. Teo
    Antimalaria Dr. Teo
    Documento78 páginas
    Antimalaria Dr. Teo
    Mar'atun Sholihah Asysyifa
    Ainda não há avaliações
  • Form Pendaftaran MKB 2018
    Form Pendaftaran MKB 2018
    Documento5 páginas
    Form Pendaftaran MKB 2018
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Skenario A Blok 28
    Skenario A Blok 28
    Documento6 páginas
    Skenario A Blok 28
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • LEPTOSPIROSIS
    LEPTOSPIROSIS
    Documento19 páginas
    LEPTOSPIROSIS
    fitrasari
    Ainda não há avaliações
  • Skenario C Blok 28
    Skenario C Blok 28
    Documento12 páginas
    Skenario C Blok 28
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Tutorial 28e
    Laporan Tutorial 28e
    Documento10 páginas
    Laporan Tutorial 28e
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • 2018 Blok 27 Difteri
    2018 Blok 27 Difteri
    Documento46 páginas
    2018 Blok 27 Difteri
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • KERACUNAN KIMIA
    KERACUNAN KIMIA
    Documento82 páginas
    KERACUNAN KIMIA
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Filariasis2
    Filariasis2
    Documento28 páginas
    Filariasis2
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Demam Tifoid
    Demam Tifoid
    Documento115 páginas
    Demam Tifoid
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Shiy
    Shiy
    Documento50 páginas
    Shiy
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Filariasis2
    Filariasis2
    Documento69 páginas
    Filariasis2
    Archita Wicesa
    Ainda não há avaliações
  • Filariasis2
    Filariasis2
    Documento28 páginas
    Filariasis2
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Sepsis KP
    Sepsis KP
    Documento54 páginas
    Sepsis KP
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações