Você está na página 1de 3

Mendorong Anak Rajin Shalat

Memiliki anak yg sholeh, cerdas, juga sehat adalah dambaan semua orgtua. Bila berbicara tentang
kecerdasan, semua anak adalah cerdas di bidangnya masing2. Sebagai ortu yg harus dilakukan
adalah mfasilitasi kecerdasan tsb hingga kelak bisa jadi bekal hidup mandiri.
“Keshalehan” yg diharapkan dari anak2 , bukan hal yg instan bisa terbentuk.
InshaALLAH, bila kita mulai utk mbentuk keshalehan tsb sejak dini, ketika anak beranjak remaja
& dewasa, karakter2 positif yg diharapkan sbg buah dari keshalehan sdh terinternalisasi dgn baik
dlm diri anak2.
Mengenalkan ibadah2 yg rutin, seperti sholat, puasa & shodaqoh, bahkan umrah, pada anak2
harus dgn pengkondisian yg sifatnya POSITIF & MENYENANGKAN. Yg perlu kita ingat, ketika
anak masih usia BALITA, maka yg harus lebih kita tekankan adalah masalah teladan atau contoh
keseharian ortu dalam melakukan ibadah. Jadi, bila ortu sholat, sholat-lah di tempat yg bisa
terlihat oleh anak. Jika membaca Al-Qur’an, bacalah di dekat anak2 shingga mrk terbiasa
mendengar lantunan ayat2 ALLAH SWT melalui suara kita. Jika kita puasa di bulan Ramadhan,
ceritakan pada anak2 bahwa selama 1 bulan Ramadhan ini, kita hanya makan sebelum fajar &
setelah maghrib. Jika ingin memberi shodaqoh, ajak anak utk ikut menyaksikan ketika kita
memberikan shodaqoh tsb kpd fakir miskin. InshaALLAH, bila pengkondisian tersebut kita
lakukan tiap hari selama bertahun2 pada periode emas (usia BALITA) anak maka step selanjutnya
akan jauh lebih mudah.
Yg perlu diingat, jangan kita memaksakan anak pada usia BALITA ini utk ikut sholat, puasa atau
ibadah2 lain, karena
RAsulullah SAW sdr dlm hadits mengatakan : “Perintahkanlah anak2 untuk mendirikan sholat
ketika dia berumur tujuh tahun.
Dan ketika dia telah berumur 10 tahun, pukullah dia kalau dia meninggalkan sholat.” (HR. Abu
Daud). Jadi sebelum anak 7 thn, kita tdk boleh “memaksa” anak sholat (atau utk ibadah apa pun).
Mengapa???
Karena, selain pada usia tsb anak blm berkewajiban utk sholat, hal lain yg dikhawatirkan adalah
timbulnya persepsi negatif pada anak mengenai sholat, puasa atau ibadah2 lainnya.
Misalnya : karena kita seringkali memaksa anak utk sholat dengan suara keras atau teriakan, maka
persepsi yg timbul pd anak
adalah sholat itu tidak enak.
Hal2 lain yg bisa dilakukan pada
BALITA sehubungan dengan pendidikan agama adalah :
1. Banyak bercerita & berdialog dengan anak seputar “kebaikan2” atau nikmat ALLAH yg begitu
banyak dikaruniakanNYA kepada kita. Ceritakan bahwa ALLAH SWT sangat mencintai kita
dengan memberikan banyak
hal yg kita butuhkan. Saat bercerita, gunakan bahasa yg sesuai usia anak sehingga
anak bisa menangkap inti cerita kita bahwa ALLAH Maha Rahman & Rahim.
2. Ceritakan pula tentang nikmatnya Surga ALLAH SWT sbg balasan bagi org2 yg
beramal sholeh. Tentunya cerita ttg surga ini pun harus disesuaikan dengan usia anak. Diharapkan
anak2 pun sejak dini sdh terpacu utk bisa masuk ke dalam surgaNYA.
3. Saat anak2 berulangtahun, berikan feedback bahwa semakin tambah usianya, maka ada hal2 yg
juga harus sudah mulai dilakukan oleh anak. Misalnya : “Subhanallah….Abang sekarang sudah 4
tahun lho… Sudah tambah besar ya… Berarti sholat-nya juga sudah harus semakin bagus ya…
ALLAH, ayah, bunda
pasti akan semakin senang kalau lihat Abang sholat..”
4. Berikan pujian langsung ketika anak ikut beribadah bersama kita. Misalnya : “Waahhhh…..
Hebatnya anak Ayah!!! Sudah ikut sholat niii…. Ade’ memang anak sholeh. Anak sholeh, pasti
masuk surga. Asiik kan… Nanti di surga, Ade’ bisa minta apa saja sama ALLAH…”
Saat anak masuk usia 5 – 7 thn, kita mulai bisa mengajak anak utk belajar sholat, puasa atau
ibadah2 lainnya, karena pada usia tsb daya pikir anak sudah semakin berkembang. Dalam hal
ini, ortu bisa membelikan perlengkapan sholat utk anak2. Dan sebaiknya, biarkan anak2 memilih
sendiri mukena, sajadah, sarung, gamis, atau peci yg mereka sukai. Utk memotivasi anak-anak
usia 5 – 7 thn utk belajar sholat, maka hal2 yg bisa kita lakukan antara lain :
1. Membuat tabel bintang prestasi sholat. Setiap kali anak sholat, maka dia berhak dapat 1 bintang
yg bisa dia tempel pada tabel tsb. Nanti, setelah 1 pekan, bintang2 tsb bisa ditukar dengan
reward yg telah disepakati bersama. Misalnya :
Bila dalam seminggu anak mendapat 15 bintang maka anak bisa mendapat es krim. Bila 20
bintang, bisa mendapatkan pensil warna/crayon, bila 30 bintang atau lebih, maka bisa mendpat
buku cerita baru.
Yang perlu diingat oleh ayah bunda, jangan menetapkan target terlalu tinggi,
misalnya : harus full 5 waktu, harus benar jumlahbraka’atnya, harus benar bacaannya, harus
sempurna gerakannya. Pada usia 5 thn, ketika anak sudah sholat sesuai waktunya, meski jumlah
raka’at & bacaannya masih kacau, atau gerakannya belum sempurna, maka itu sudah lebih dari
cukup. Pada usia 5 thn ini, cukup ajarkan anak membaca surat Al-fatihah & gerakan2 sholat
dengan benar, bisa juga
dikenalkan nama2 sholat 5 waktu (bisa lewat lagu). Setelah berusia 6 thn, mulai dikenalkan
hitungan raka’at dalam sholat, bacaan/do’a ruku’ & sujud, juga hafalan surat2 pendek. Ketika anak
usia 7 thn, bisa mulai diajarkan do’a iftitah, i’tidal, duduk diantara 2 sujud, tahiyat awal & akhir,
juga menambah hafalan2 surat pendeknya.
Yang perlu diingat oleh ortu : pada usia ini anak masih dalam tahap BELAJAR & secara syar’i
pun anak belum memikul kewajiban sholat tepat waktu dengan benar.
2. Mengajak anak berdiskusi & dialog mengenai pentingnya sholat, keutamaan dari org yg sholat,
hikmah dari sholat, sehingga anak terpacu utk melakukan sholat. Gunakan bahasa yg mudah
dicerna oleh anak sesuai dgn perkembangan usia & daya pikirnya.
3. Memberikan pujian & ucapan terimakasih setiap kali anak melakukan sholat.
4. Pada usia2 ini (diatas 5 thn), anak sudah bisa kita ajak sholat berjamaah di Masjid, karena pada
usia tsb anak sdh lebih matang. Dalam hal ini, ortu sebelumnya juga harus memberitahu aturan2
kepada anak mengenai sholat berjamaah di Masjid, terutama saat sholat Jum’at.
Misalnya : tidak boleh berteriak2, tidak bercanda saat khutbah, mengikuti gerakan imam, tidak
berjalan-jalan/lari-lari saat semua org sholat, karena hal2 tsb bisa mengganggu kekhusyu’an
org dewasa di masjid. Utk memotivasi anak sholat berjamaah, kita bisa menjelaskan pada anak
mengenai keutamaan sholat berjamaah.
Saat anak berusia 7–10 thn, maka orgtua harus lebih tegas mengajak & mengingatkan anak utk
sholat. Jangan pernah bosan & terpancing marah, karena
sesungguhnya bila anak belum baligh, maka ia pun belum wajibsholat. Jangan pernah bosan utk
mengajak anak dialog tentang harapan2 ortu terhadap anak mengenai pelaksanaan ibadah.
Misalnya : “Ayah
akan senang & bangga sekali bila Abang sholat 5 waktu.” Ceritakan pula bahwa anak yg sholeh
kelak bisa jadi penolong ayahbundanya
dari api neraka. Berikan selalu pujian bila anak melakukan sholat 5 waktu. Tabel bintang prestasi
masih bisa digunakan. Namun, mengajak anak utk mbuat jadwal kegiatan harian akan jauh lebih
efektif, mengingat usia anak yg semakin bertambah. Jadwal kegitan harian ini akan sangat berguna
baik bagi anak atau pun bagi ortu sbg pengingat akan aktivitas/kegiatan yg harus dilakukan anak
sehari-hari. Dalam jadwal.tersebut, jangan lupa dicantumkan juga waktu utk
sholat.
Ketika anak berusia 10 tahun, biasanya sebagian besar mereka sudah mencapai usia baligh
(anak perempuan sudah haidh & yg laki2 sudah mimpi basah). Karena itu lah pembebanan
terhadap mereka mengenai ibadah sudah bisa dilakukan. Kita harus mengingatkan dgn tegas
mengenai pelaksanaan sholat 5
waktu. Di usia ini, orgtua bisa mulai ngajak anak mentadabburi/mendiskusikan bersama ayat2 Al-
Qur’an yg berisi balasan
terhadap org2 yg mengerjakan sholat & yg tdk mengerjakan sholat. Ingatkan terus kepada anak2
pra remaja kita, bahwa saat ini, mereka sdh wajib sholat. Ingatkan pula bahwa hanya
anak yg sholeh-lah yg bs jadi penolong bagi orgtuanya di akhirat kelak & ALLAH SWT sangat
mencintai hamba2NYA yg
mendirikan sholat.
InshaALLAH….. Bila kita sbg orgtua sdh berusaha sejak dini mengenalkan & mengajak anak utk
belajar beribadah, maka ketika anak beranjak remaja, akan jauh lebih mudah karena ibadah2 tsb
sdh menjadi kebiasaan yg diterapkan dalam keluarga. Memang pd pelaksanaannya pasti akan ada
rintangan & cobaan. InshaALLAh dgn cinta, kasih sayang dan do’a2 kita sbg orgtua, ALLAH
SWT akan memberikan kekuatan & jalan keluar shg kita bs lebih bersabar dalam mendidik anak2
utk mjd anak2 yg sholeh/hah.
“Rabbij’alni muqimash sholaati wa min dzurriyyati..”
(Ya ALLAH… Jadikan kami dan anak2 keturunan kami termasuk dalam golongan hamba2MU yg
mendirikan sholat…)
Aamiin….

Sumber: http://rumahbungamatahari.wordpress.com/biro-psikologi-anak-dan-keluarga/pernak-
pernik-anak-usia-sekolah/mendorong-anak-rajin-sholat/

Você também pode gostar