Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANALITIKA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan antara dukungan sosial dan kecerdasan
emosional dengan self regulated learning. Populasi penelitian adalah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan
dengan sampel penelitian yaitu siswa kelas VIII yang dipilih secara random sebanyak 150 siswa. Data penelitian
dikumpulkan dengan menggunakan skala dukungan sosial, skala kecerdasan emosional, dan skala self regulated
learning yang disusun berdasarkan teori yang relevan dengan menggunakan metode Likert. Hasil penelitian
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan self-regulated learning pada siswa
dengan kekuatan hubungan sebesar 8,35% ; adanya hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan
self-regulated learning pada siswa dengan kekuatan hubungan sebesar 22,27%; dan adanya hubungan yang signifikan
antara dukungan sosial dan kecerdasan emosional terhadap self-regulated learning pada siswa dengan kekuatan
hubungan sebesar 25,29 %.
Kata Kunci : dukungan sosial; kecerdasan emosional; self regulated learning
Abstract
The aim of this research was to determine relationship between social support and emotional intelligence with self
regulated learning. Research population are 150 VIII grade students of Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan which
choosen randomly. Data were analyzed suing social support scala, emotional intelligence scala and self regulated learning
scala arranged based on relevance theory with Likert method. The results of this research show there is significance
relationship between social support eith self regulated learning in student in the amount of 8,35 %; emotional intelligence
with self regulated learning in the amount 22,27 %; and emotional intelligence toward self regulated learning in the
amount of 25,29 %.
Key words: social support; emotional intelligence; self regulated learning.
How to cite: Lubis, Rifi. 2016, Hubungan Dukungan Sosial Dan Kecerdasan Emosional Dengan Self Regulated Learning,
Jurnal Analitika Magister Psikologi UMA, 8 (1): 35-55
35
Rifi Hamdani Lubis, Hubungan Dukungan Sosial Dan Kecerdasan Emosional Dengan Self Regulated
36
Jurnal Analitika Magister Psikologi UMA, 8 (1) (2016): 35-55
37
Rifi Hamdani Lubis, Hubungan Dukungan Sosial Dan Kecerdasan Emosional Dengan Self Regulated
tinggi sehingga tidak memiliki waktu meskipun ada warga yang mengeluhkan
untuk mengontrol, mengawasi dan akan tetapi seolah-olah ada proses
mendidik putra-putrinya dan cenderung pembiaran dan tidak mau tahu terhadap
menyerahkan seluruh tanggung jawab kondisi generasi penerus bangsa. Fakta
pendidikan kepada guru. Kurangnya tersebut terungkap saat BNN Kabupaten
minat siswa selaku subjek pendidikan Asahan mengadakan kegiatan sosialisasi
untuk belajar, membaca dan ke di lingkungan masyarakat desa dan
perpustakaan sebagai awal dari kelurahan pada Rabu, 22 Januari 2014.
rendahnya kualitas siswa dan adanya Psikolog dari Lembaga Psikologi
budaya mengobrol, nonton TV, Terapan Universitas Indonesia (LPT UI),
nongkrong dan kumpul-kumpul Suhati Kurniawati (2015) mengatakan
sepertinya menjadi proporsi waktu hari- fenomena lembaga bimbingan belajar
hari yang dilewati. yang semakin marak menjelang Seleksi
Sujarwo (2014) mengatakan Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
bahwa hasil pengamatan dan (SBMPTN) berakar dari budaya instan
pengalaman mengajar di SMP Negeri 1 yang menginginkan hasil dengan segera.
Kalisat Kabupaten Jember selama ini Beliau mengatakan bahwa ini terlihat
merasakan bahwa kondisi pembelajaran sebagai suatu hal yang juga menjangkiti
yang terjadi di sekolah selama ini tidak anaka-anak remaja serta anak-anak
memberikan peluang kepada siswa muda sekarang sehingga mereka tidak
untuk mengembangkan kreativitas dan lagi menganggap serius pelajaran yang
kemampuan berpikir kritis yang dimiliki diterimanya disekolah.
karena siswa masih saja menjadi objek. Ketua Komnas Perlindungan Anak,
Mereka diposisikan sebagai orang yang Seto Mulyadi memandang banyak
tidak tahu apa-apa dan orang yang harus sarjana S1 yang menganggur salah
dikasihani sehingga menyebabkan satunya disebabkan sistem pendidikan
motivasi dan prestasi belajar yang masih yang diterapkan hanya menciptakan
sangat rendah. generasi-generasi robot penurut tanpa
Fenomena yang terjadi di Air memiliki kreativitas dan kecerdasan.
Joman, Kisaran, Sumatera Utara Menurutnya masih banyak sistem
disampaikan oleh BNNPSUMU pada 19 pendidikan yang tidak ramah anak,
April 2014 menurur Ucok selaku Plt. termasuk sistem yang bernuansa
Kepala Desa Banjar mengatakan bahwa kekerasan termasuk kekerasan
peredaran penyalahgunaan narkoba psikologis. Salah satunya adalah sistem
jenis lem sudah merambah sampai di poin, gara-gara sudah mengumpulkan
wilayahnya yang dilakukan oleh pelajar maksimal poin maka anak dikeluarkan
SMP, SLTA dan remaja putus sekolah. dari sekolah. Jika anak-anak di SMP baik
Lem cap kambing yang mengeluarkan lalu di SMA berubah, maka sistem
aroma seperti minyak bensin mereka pendidikan sekolahnya yang harus di
jadikan sebagai pengganti narkoba evaluasi. Sistem pendidikan yang tidak
berupa ganja, pil ekstasi dan shabu- ramah anak hanya akan menciptakan
shabu. Kegiatan tersebut sudah menjadi generasi-generasi robot, yaitu penurut
kebiasaan di kalangan pelajar dan remaja tanpa kreativitas dan kecerdasan moral
38
Jurnal Analitika Magister Psikologi UMA, 8 (1) (2016): 35-55
39
Rifi Hamdani Lubis, Hubungan Dukungan Sosial Dan Kecerdasan Emosional Dengan Self Regulated
40
Jurnal Analitika Magister Psikologi UMA, 8 (1) (2016): 35-55
individu mengalami perubahan fisik dan dari orang tua. Orang tua diharapkan
psikologis dari kanak-kanak menjadi dapat memberikan kesempatan kepada
dewasa. Pada masa transisi ini remaja anak agar dapat mengembangkan
dipandang dari dua sisi yang berlainan di kemampuan yang dimilikinya, belajar
satu sisi remaja ingin menjadi seseorang mengambil inisiatif, mengambil
yang mandiri tanpa bantuan orang keputusan mengenai apa yang ingin
tuanya lagi, namun di sisi lain remaja dilakukan dan belajar
masih membutuhkan bantuan dari orang mempertanggungjawabkan segala
tuanya. perbuatannya. Dukungan sosial yang
Berkaitan dengan hasil penelitian diperoleh dari orang tua akan dirasakan
yang dilakukan Agustiani pada tahun oleh remaja sebagai suatu
2002 mengatakan bahwa remaja masih kecenderungan perasaan untuk bersikap
menunjukkan ketergantungan terhadap lebih tenang jika dihadapkan pada suatu
orang tua terutama jika dihadapkan pada masalah. Dukungan sosial ini dapat
masalah penting yang menyangkut berupa dukungan emosional, dukungan
kehidupannya. Pada kultur masyarakat penghargaan, dukungan instrumental,
Indonesia yang umumnya menempatkan dukungan informasi atau dukungan dari
orang tua sebagai sosok panutan dan suri kelompok terdekat yaitu keluarga.
tauladan hal ini dapat dengan mudah kita Tarmidi dan Rambe (2010) dalam
jumpai pada kehidupan sehari-hari di penelitiannya mengatakan bahwa
lingkungan sekitar kita. dukungan sosial dari orang tua dapat
Dukungan sosial menurut Sarafino dilakukan dengan cara memberikan
(1994) merupakan bantuan yang dukungan yang bersifat positif bagi
diterima individu dari orang lain atau proses pembelajaran anak seperti
kelompok di sekitarnya, dengan dengan menghargai apapun pikiran dan
membuat penerima merasa nyaman, perasaan yang dirasakan oleh siswa, mau
dicintai dan dihargai. Dukungan yang berbagi perasaan, memberikan contoh
diterima dari orang lain dapat disebut dan menjadi model bagi siswa untuk
sebagai dukungan sosial. Konsep menghadapi perasaannya sendiri dengan
operasional dari dukungan sosial adalah cara yang tepat serta memberikan
peceived support (dukungan yang kesempatan kepada siswa untuk
dirasakan) yang memiliki dua elemen mencoba menyelesaikan sendiri
dasar diantaranya adalah persepsi masalahnya.
bahwa ada sejumlah orang lain dimana Menurut Hurlock (2001) dukungan
seseorang dapat mengendalikannya saat dari keluarga yang berupa penerimaan,
dibutuhkan dan derajat kepuasan perhatian dan rasa percaya tersebut
terhadap dukungan yang ada (DiMatteo, akan meningkatkan kebahagiaan dalam
2004). diri remaja. Kebahagiaan yang diperoleh
Menurut Santrock (2008) keluarga remaja menyebabkan remaja termotivasi
merupakan pilar utama dan pertama untuk terus berusaha mencapai
dalam membentuk anak untuk mandiri. tujuannya. Remaja juga mempunyai rasa
Dukungan yang paling besar di dalam percaya diri dalam menyelesaikan tugas
lingkungan rumah adalah bersumber yang dihadapi. Jadi dukungan sosial dari
41
Rifi Hamdani Lubis, Hubungan Dukungan Sosial Dan Kecerdasan Emosional Dengan Self Regulated
keluarga akan membantu remaja dalam dkk (2014) mengatakan bahwa siswa
menyelesaikan suatu masalah. Hal ini dengan kemampuan pemecahan masalah
sesuai dengan hasil penelitian yang dan kecerdasan emosional yang baik
mengatakan bahwa dukungan sosial dari adalah awal siswa untuk meraih prestasi
keluarganya tinggi akan meningkatkan belajar yang lebih tinggi dan sebagai
self-regulated learning. Orang yang bekal untuk dapat mengarungi
mendapatkan dukungan sosial keluarga kehidupan di masa mendatang.
yang tinggi maka akan banyak Diharapkan peran guru hendaknya
mendapatkan dukungan emosional, mampu mengembangkan kemampuan
penghargaan, instrumental, dan pemecahan masalah siswa dan
informatif dari keluarga. Apabila membiasakan siswa untuk belajar
dukungan emosional tinggi, individu sendiri (self-regulated learning) dan
akan mendapatkan motivasi yang tinggi terkait dengan kecerdasan emosional
dari anggota keluarga. Apabila hendaknya perlu terus dilatih,
penghargaan untuk individu tersebut dibiasakan dan dilakukan dalam
besar, maka akan mendapatkan pujian. pembelajaran secara kontinu.
Apabila individu memperoleh Studi yang dilakukan oleh
instrument, akan mendapatkan fasilitas Widyasari (2008) pada SMA di Surakarta
yang memadai dari keluarga. Apabila menunjukkan bahwa kurikulum
individu memperoleh informatif yang pendidikan nasional di Indonesia saat ini
banyak, akan memperoleh nasihat lebih banyak bobot pendidikannya yang
sehingga individu tersebut menjadi lebih diarahkan untuk merangsang
percaya diri. Hal tersebut berdampak perkembangan kognitif siswa dan
self-regulated learning individu tersebut kurang diimbangi oleh stimulasi bagi
menjadi tinggi karena individu mampu perkembangan aspek sosial dan emosi.
mengelola secara efektif pengalaman Goleman (2003) mengatakan
belajarnya sendiri di dalam berbagai cara bahwa pentingnya keterampilan
sehingga mencapai hasil belajar yang emosional diberikan dalam proses
optimal. pembelajaran anak karena ha ini dapat
Selain dukungan sosial, kecerdasan memperbaiki nilai prestasi akademis dan
emosional juga merupakan salah satu kinerja sekolah anak. Aspek-aspek yang
faktor yang memiliki hubungan pada terdapat dalam keterampilan emosional
seorang siswa untuk memiliki self- pada anak dalam keterampilan belajar
regulated learning. Adanya hubungan dasar antara lain seperti bagaimana
dari kecerdasan emosional terhadap self- menyingkirkan gangguan,
regulated learning secara implisit dapat menyemangati diri sediri untuk belajar
dijelaskan dengan adanya hubungan dan mengatasi godaan agara dapat
antara kecerdasan emosional dengan memusatkan perhatian pada pelajaran
kemampuan pemecahan masalah dapat membantu pendidikan anak di
seseorang dalam melakukan sekolah dan dapat mendukung sekolah
pembelajaran yang berhubungan dengan dalam mencapai tujuan utamanya.
self-regulated learning. Berdasarkan Sebaliknya dengan adanya acaman, rasa
penelitian yang dilakukan oleh Karina,
42
Jurnal Analitika Magister Psikologi UMA, 8 (1) (2016): 35-55
tidak aman dan ketidaknyamanan akan kondisi keluarga dan pola asuh orang tua
dapat mempengaruhi efektifitas belajar. dan kecerdasan emosi. Hal ini
Lebih lanjut menurut Goleman kemungkinan besar berpengaruh pada
(2003) mengatakan bahwa sikap dan dapat menimbulkan masalah
keterampilan emosional dapat yang serius pada saat siswa berada di
memberikan informasi dasar pada anak sekolah dan melakukan kegiatan belajar.
dalam upaya untuk menemukan cara Gambaran sikap seseorang yang seperti
menyelesaikan perselisihan antar itu, tentu saja akan mempengaruhi self-
pribadi dengan lebih positif, anak regulated learning yang dimiliki oleh
memiliki keyakinan diri yang lebih besar, siswa dalam belajar.
tidak mempersalahkan diri sendiri bila Berdasarkan penjelasan di atas,
ada sesuatu hal yang terjadi dan merasa maka dapat diasumsikan bahwa siswa
bahwa mereka memiliki banyak akan memiliki self-regulated learning
pendukung yaitu guru dan orang tua yang tinggi dalam belajar apabila setiap
yang dapat mereka mintai bantuannya. siswa tersebut memiliki dukungan sosial
Pendapat ini sejalan hasil yang tinggi ditambah dengan adanya
penelitian yang dilakukan oleh kecerdasan emosional yang dimiliki
Kurniawan dan Zulkaida (2013) yang dalam belajar. Siswa yang potensial yang
mengatakan bahwa kecerdasan berada di berbagai sekolah dan lembaga
emosional memberikan kontribusi yang pendidikan, baik sekolah negeri maupun
signifikan terhadap kemandirian swasta akan menghasilkan siswa yang
mahasiswa PTK X. Kecerdasan emosional memiliki self-regulated learning yang
yang tinggi tersebut berdasarkan dari optimal jika pada sekolah tersebut
aspek-aspek yang tinggi dari kesadaran memperhatikan adanya dukungan sosial
sosial, pengaturan diri, keterampilan yang terutama dari orang tua dan
sosial dan kesadaran diri. kecerdasan emosional siswa dalam
Heru Purnomo (2015) mengatakan belajar.
dalam penelitiannya bahwa adanya Atas dasar itu, dapat dikatakan
penyimpangan moral remaja dengan bahwa siswa yang memiliki dukungan
berbagai gejala yang melibatkan perilaku sosisal dan kecerdasan emosional yang
remaja akhir-akhir ini yang tampak tinggi diharapkan akan dapat memiliki
menonjol di masyarakat dalam bentuk self-regulated learning yang tinggi. Self-
kenakalan biasa maupun perilaku yang regulated learning tinggi yang dimiliki
menjurus tindak kriminal. Sebagai oleh seseorang akan dapat
contoh perilaku yang biasanya muncul menghantarkan mereka mencapai tujuan
pada media-media pemberitaan adalah yang ingin dicapainya. Siswa dalam hal
perkosaan, tawuran, pergaulan bebas, ini merupakan aset dari suatu bangsa
penggunaan narkoba, menyontek, sebagai generasi penerus yang
mabuk-mabukan dan membolos. Adapun mendapatkan dukungan sosial dan
faktor penyebabnya antara lain adalah memiliki kecerdasan emosional yang
media internet, media televisi atau media tinggi diharapkan akan dapat
massa, lingkungan pergaulan yang menghasilkan suatu self-regulated
buruk, pendidikan agama yang rendah, learning yang tinggi dalam belajar
43
Rifi Hamdani Lubis, Hubungan Dukungan Sosial Dan Kecerdasan Emosional Dengan Self Regulated
45
Rifi Hamdani Lubis, Hubungan Dukungan Sosial Dan Kecerdasan Emosional Dengan Self Regulated
140 6 33
5
99 145 76
52 115 136
22
143
7
30
0,181X1 + 0,548X2.
103 45 141
3194
123
142
143
141
32
87 131117 101
122 71 42 66
76
43
105
110
27 72 31 70 2
37 20 90 2542
3873
67
71
78
9164
128
40 142
11418 1 4821 146 43
49 17 26129
115
23
47
54
58
113
45 66
44 86
112 89 127 131
104
116
133
145
13
15
35
36
53
55
7514132
62
9011
21
28
50
56
79
92
101
118
119
147
149
48
5750113
120 82 29
10 59
3
7122
72
83
99
100
121
127
109
117
46
77
24126
17 8
35 11
79 129 2540
108
111
137
20
84
87
95
97
139
18
49
63
86
89
6 1124
3110
105
12
27
33
51
52
80
98
5 41108
97 8 36
15149 3416 4 19
134
39
96 9114
30112
44
59
74
88
103
134
150
93
139 133
121 116
147
119
14
91
106
125
10
138
144
29 88 98 132
102
130 106 80 137 100
24 62 146 128
60140
82 46
46
107
120
37
60
85120
148 93 111
95 109 75 73
110 135 140 51 13 4778
138 96 12
39
130 144 9 77
74
126
125 83
84
135
107 150
100 102
148
63
85
90
70 80 90 100 110 120
Jurnal Analitika Magister Psikologi UMA, 8 (1) (2016): 35-55
47
Rifi Hamdani Lubis, Hubungan Dukungan Sosial Dan Kecerdasan Emosional Dengan Self Regulated
48
Jurnal Analitika Magister Psikologi UMA, 8 (1) (2016): 35-55
49
Rifi Hamdani Lubis, Hubungan Dukungan Sosial Dan Kecerdasan Emosional Dengan Self Regulated
50
Jurnal Analitika Magister Psikologi UMA, 8 (1) (2016): 35-55
hadapi, namun tetap akan termotivasi emosional menjadi dua bagian yakni
untuk melakukan sesuatu yang positif, peran orang tua atau dapat dikatakan
sebab saya mengenali diri saya sendiri dukungan sosial yang berasal dari orang
dengan baik.. tua dan komunikasi dengan seseorang
Sejalan dengan karakteristik atau kelompok di lingkungan keluarga.
responden memilih option di dijelaskan Seperti dijelaskannya Peran orang tua
Zimmerman (1989) mengatakan bahwa sangat besar dalam mengajarkan dan
self-regulated learning berdasar pada memberikan teladan pada anak untuk
usaha aktif siswa yang melibatkan mempelajari perasaan-perasaannya dan
metakognisi, motivasi dan perilaku mengajarkan nilai-nilai moral dari
untuk mencapai prestasi akademik yang perasaan tersebut, mengajarkan maupun
lebih baik. Lebih jauh Zimmerman mengatasi masalahnya dan mampu
(2008) menjelaskan komponen motivasi menerima tentang pemecahan masalah,
dalam self-regulated learning adalah mengajarkan keterampilan sosial dan
sebagai berikut: minat belajar dari dalam mengajarkan cara mengungkapkan kata-
diri individu untuk menguasai dan kata yang baik. Sedangkan komunikasi
memahami materi sebagai usaha dalam dapat membantu anak masuk kedalam
meraih prestasi belajar yang terbaik pengalaman yang baik dengan seseorang
dapat dilakukan dengan cara ataupun kelompok, karena komunikasi
menyenangi orang lain atau meliputi berbagai informasi pribadi,
mengalahkan orang lain, dan keyakinan mengajukan pertanyaan kepada orang
yang dimiliki terhadap kemampuan yang lain, mengekspresikan minat
dimiliki. penerimaan
Anaisis lebih lanjut dari Berdasarkan pendapat Shapiro
pembahasan ini tampak jelas pada (dalam Goleman, 2000) tersebut, jelaslah
illustrasi yang ditampilkan pada gambar bahwa mengapa variabel kecerdasan
2. Hubungan linier antara kecerdasan emosional lebih dominan dari pada
emosional dengan self-regulated learning variabel dukungan sosial dalam
sebelumnya yakni: titik-titik estimasi mempengaruhi terbentuknya self-
yang terjadi antara kecerdasan regulated learning pada diri anak
emosional dengan self-regulated learning (siswa). Karena secara konseptual diakui
lebih cenderung berada diantara kedua bahwa peran orang tua dan komunikasi
garis prediksi yang mengarah pada yang terjadi di lingkungan keluarga
pembentukan garis yang lebih linier merupakan salah satu bagian atau faktor
dibandingkan dengan gambar 1 dari banyaknya bagian atau faktor-faktor
sebelumnya. Hal ini mengindikasikan yang membentuk kecerdasan emosional
bahwa variabel kecerdasan emosional anak. Secara tegas disampaikan
lebih dominan mempengaruhi self- Zimmerman (1990) dalam teori sosial
regulated learning dari pada variabel kognitif terdapat tiga hal yang dapat
dukungan sosial. mempengaruhi seseorang dalam
Temuan ini sejalan dengan apa melakukan self-regulated learning, yakni
yang telah disampaikan Shapiro (dalam individu, perilaku dan lingkungan.
Goleman, 2000) membagi kecerdasan
51
Rifi Hamdani Lubis, Hubungan Dukungan Sosial Dan Kecerdasan Emosional Dengan Self Regulated
Dua diantara tiga faktor tersebut belajar, baik strategi kognitif maupun
individu dan prilaku merupakan faktor strategi mengelola lingkungan dan
determinan pembentuk kecerdasan sumber daya. Dari sisi motivasi
emosional. Sedangkan faktor lingkungan dijelaskan secara tegas oleh Mulyasa
salah satu yang ada di dalamnya adalah (2008) mengatakan bahwa tujuan dalam
faktor dukungan sosial dari orang tua. belajar berkaitan dengan motivasi. Siswa
Dari dari ketiga faktor tersebut dapat akan melakukan sesuatu kalau ia
dijelaskan bahwa faktor individu memiliki tujuan atas perbuatannya, jika
meliputi pengetahuan, tujuan yang ingin tujuan jelas maka siswa akan memiliki
dicapai, kemampuan metakognisi, serta dorongan yang kuat untuk mencapainya.
efikasi diri. Faktor perilaku meliputi Demikian juga Santrock (2008)
behavior self reaction, personal self mengatakan bahwa motivasi merupakan
reaction serta environment self reaction. proses yang memberi semangat, arah
Sedangkan faktor lingkungan dapat dan kegigihan perilaku. Perilaku yang
berupa lingkungan fisik maupun termotivasi adalah perilaku yang penuh
lingkungan sosial, baik lingkungan dengan energi, terarah dan bertahan
keluarga, lingkungan sekolah, lama. Dari kedua pendapat ini, jelaslah
lingkungan pergaulan dan lain bahwa dalam meningkatkan self
sebagainya. Salah satu yang dapat regulated learning yang terdapat dalam
mempengaruhi self-regulated learning diri siswa sangat dibutuhkan adanya
dalam faktor individu adalah kecerdasan motivasi yang kuat. Baik hal itu
emosional dan faktor lingkungan salah datangnya dalam dalam diri siswa itu
satunya adalah dukungan sosial dari sendiri (intrinsik) maupun yang
orang tua. Berdasarkan uraian datangnya dari lingkungan yang dalam
sebelumnya diduga, semakin baik tingkat hal ini dapat dikatakan dukungan sosial
kecerdasan emosional seseorang atau dari orang tua.
siswa maka semakin baik self-regulated Sedangkan dari sudut pandang
learning yang dimilikinya. kecerdasan emosional, kemampuan
Pada hasil pembuktian hipotesis seorang siswa dalam meningkatkan self
ketiga menjelaskan bahwa terdapat regulated learning yang dimilikinya ini
hubungan positif antara dukungan sosial terkait dengan kemampuan siswa dalam
dan kecerdasan emosional secara meregulasi metakognisi dan
bersama sama terhadap self-regulated menggunakan strategi belajar, baik
learning siswa. Terdapatnya hubungan strategi kognitif maupun strategi
positif antara dukungan sosial dan mengelola lingkungan dan sumber daya,
kecerdasan emosional secara bersama secara tegas disampaikan Fernandez,
sama terhadap self-regulated learning (2008). Kesadaran akan kemampuan dan
yang dimiliki siswa. Hasil temuan ini pengetahuan mengenai kecerdasan
sejalan dengan pendapat Alsa (2006) emosional yang dimiliki oleh peserta
yang mengatakan bahwa self-regulated didik akan dapat memberikan pengaruh
learning yang berkualitas adalah belajar pada keberhasilan dalam belajar. Apabila
dengan menjaga motivasi, meregulasi peserta didik memiliki IQ tinggi, tetapi
metakognisi dan menggunakan strategi dengan tingkat kecerdasan emosional
52
Jurnal Analitika Magister Psikologi UMA, 8 (1) (2016): 35-55
yang rendah, ia akan cenderung terlihat sekolah, lingkungan pergaulan dan lain
sebagai seorang yang keras kepala, sulit sebagainya. Salah satu yang dapat
bergaul, mudah frustasi, idak mudah mempengaruhi self-regulated learning
percaya pada orang lain, tidak peka dalam faktor individu adalah kecerdasan
dengan kondisi lingkungan dan emosional dan faktor lingkungan
cenderung putus asa jika mengalami diantaranya adalah dukungan sosial dari
stress. Kondisi sebaliknya akan orang tua.
keliahatan pada peserta didik yang Temuan penelitian ini juga
memiliki tingkat IQ rata-rata, tetapi didukung oleh hasil-hasil penelitian
dengan tingkat kecerdasan emosional terdahulu seperti yang dilakukan Saguni
yang tinggi. Tidak pula dapat dipungkiri dan Amin (2014), membuktikan bahwa
bahwa peserta didik yang memiliki dukungan sosial teman sebaya dan self-
tingkat IQ tinggi cenderung lebih regulated learning memiliki hubungan
tertutup dengan lingkungan sekitar dan yang positif dengan motivasi belajar
kurang dapat menerima perbedaan di pada siswa. Pada bagian lain, hasil
sekitarnya. Lebih lanjut dijelaskannya, penelitian Haryani, (2013), Hasil
mengapa bisa terjadi hal yang demikian penelitian menunjukkan bahwa terdapat
adalah karena kurang berkembangnya hubungan antara dukungan sosial orang
kecerdasan emosional yang dapat tua dengan motivasi belajar pada
mengakibatkan peserta didik kurang mahasiswa fakultas psikologi UMA..
dapat mengembangkan kererampilan Beberapa pernyataan responden
kesadaran diri, pengendalian diri, pada masing-masing variabel dukungan
motivasi diri, empati dan ketrampilan sosial dan kecerdasan emosional
sosial mengontrol diri. Tentu tidak pula terhadap pernyataan instrumen yang
mengherankan jika terdapat ada terdapat pada variabel self-regulated
diantara anak yang pandai secara learning juga menunjukkan kesamaan
intelektual, tetapi gagal secara dalam wujud data, ketiga variabel ini
emosional. terestimasi secara linier membentuk
Seperti dijelaskan sebelumnya bidang diagonal sebagaimana terlihat
oleh Zimmerman (1990) dalam teori pada gambar 3 pada temuan hipotesis
sosial kognitif terdapat tiga hal yang ketiga sebelumnya.
dapat mempengaruhi seseorang dalam Beberapa data melalui option
melakukan self-regulated learning, yakni pernyataan yang terdapat pada ketiga
individu, perilaku dan lingkungan. Faktor variabel penelitian menunjukkan
individu meliputi pengetahuan, tujuan karakteristik sebaran data yang sama.
yang ingin dicapai, kemampuan Option pernyataan tesebut adalah
metakognisi, serta efikasi diri. Faktor sebagai berikut: Nasehat yang diberikan
perilaku meliputi behavior self reaction, orang tua menjadi pedoman saat saya
personal self reaction serta environment bergaul di luar (DS). Dengan kemampuan
self reaction. Sedangkan faktor yang saya miliki, saya dapat mengenali
lingkungan dapat berupa lingkungan emosi orang lain (KE). Saya berusaha
fisik maupun lingkungan sosial, baik membina kedekatan hubungan dengan
lingkungan keluarga, lingkungan orang lain (KE). Saya merasa yakin atas
53
Rifi Hamdani Lubis, Hubungan Dukungan Sosial Dan Kecerdasan Emosional Dengan Self Regulated
perbuatan yang saya lakukan dapat dimiliki oleh siswa maka akan semakin
memberikan kenyamanan kepada orang tinggi self-regulated learning.
lain (KE). Saya berusaha menunjukkan Selanjutnya, diketahui pula adanya
hal terbaik agar orang lain tidak meras hubungan yang signifikan antara
tersinggung. (KE). Saya bersikap sopan kecerdasan emosional dengan self-
santun kepada teman saya, karena saya regulated learning pada siswa dengan
ingin punya banyak teman (KE). Saya kekuatan hubungan sebesar 22,27%.
akan mengurangi gangguan belajar di Dengan demikian semakin tinggi
kelas dengan meminta teman yang ribut kecerdasan emosional yang dimiliki oleh
untuk diam (SRL). siswa maka akan semakin tinggi self-
Berdasarkan pernyataan- regulated learning. Lebih jauh lagi
pernyataan para ahli sebelumnya, hasil- ditemukan adanya hubungan yang
hasil penelitian terdahulu dan dianalisa signifikan antara dukungan sosial dan
secara verbal dari konteks instrumen kecerdasan emosional terhadap self-
maka terdapat alur searah yang regulated learning pada siswa dengan
menggambar keselarasan antara kekuatan hubungan sebesar 25,29 %.
dukungan sosial yang sudah diterima Semakin tinggi dukungan sosial dan
oleh siswa dari lingkungannya dalam hal kecerdasan emosional yang dimiliki oleh
ini berupa lingkungan keluarga yang siswa maka akan semakin tinggi self-
lebih dominan dan kemampuan regulated learning.
emosional secara pribadi berupa sosial
kognitif yang dimiliki siswa dapat DAFTAR PUSTAKA
mempengaruhi siswa dalam Adicondro, Nobelina & Purnamasari, Alfi. (2011).
melalakukan self-regulated learning Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga
dan Self-Regulated Learning pada Siswa
dalam dirinya
Kelas VIII. Jurnal Humanitas Vol. VIII No.
Akhirnya temuan ini menegaskan 1, Januari 2011, 17-27.
bahwa semakin baik dukungan sosial Ahmadi. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: PT.
yang diberikan oleh orang tua dan Rineka Cipta.
Aziz, A. (2009). Belajar Berdasar Regulasi Diri
kecerdasan emosional yang dimiliki ditinjau dari Jenis Pendidikan. Tesis
siswa secara bersama-sama dapat (tidak diterbitkan). Yogyakarta:
diyakini secara empiris berpengaruh Pascasarjana UGM.
positif dan signifikan dengan perubahan Balai Pustaka. (2000). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Departemen
ke arah yang lebih baik dari self- Pendidikan Nasional.
regulated learning yang dimiliki siswa. Deasyanti dan Armei, Anna. (2007). Self
Regulation Learning pada Mahasiswa
Fakultas Pendidikan Universitas Negeri
SIMPULAN Jakarta. Perspektif Ilmu Pendidikan. Vol.
Hasil penelitian menemukan adanya 16, Tahun VIII.
Depdiknas. 2006. Undang-Undang Sistem
hubungan yang signifikan antara
Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar
dukungan sosial dengan self-regulated Grafika.
learning pada siswa dengan kekuatan Fathurrohman, P., Suryana, AA., & Fatriany, F.
hubungan sebesar 8,35%. Dengan (2013). Pengembangan Pendidikan
Karakter. Bandung: PT Refika Aditama.
demikian dapat disimpulkan bahwa,
semakin tinggi dukungan sosial yang
54
Jurnal Analitika Magister Psikologi UMA, 8 (1) (2016): 35-55
55