Você está na página 1de 3

ARTIKEL

MENINGKATNYA ANGKA PUTUS SEKOLAH

Disusun oleh:
Riski Aryono
25
XII TP 2
MENINGKATNYA ANGKA PUTUS SEKOLAH

Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan negara sesuai amanat
UUD 1945. Namun, hingga usia 71 tahun kemerdekaan RI, segenap masyarakatnya masih
belum mempunyai akses mengenyam dunia pendidikan formal selayaknya.Data UNICEF
tahun 2016 sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan lanjutan
yakni sebanyak 600 ribu anak usia sekolah dasar (SD) dan 1,9 juta anak usia Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Begitupula data statistik yang dikeluarkan oleh BPS, bahwa di
tingkat provinsi dan kabupaten menunjukkan terdapat kelompok anak-anak tertentu yang
terkena dampak paling rentan yang sebagian besar berasal dari keluarga miskin sehingga
tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada, mengumumkan
hasil penelitian Hasil Bantuan Siswa Miskin Endline di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa
Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Ada temuan
menarik.Sebanyak 47,3 persen responden menjawab tidak bersekolah lagi karena masalah
biaya, kemudian 31 persen karena ingin membantu orang tua dengan bekerja, serta 9,4 persen
karena ingin melanjutkan pendidikan nonformal seperti pesantren atau mengambil kursus
keterampilan lainnya.Mereka yang tidak dapat melanjutkan sekolah ini sebagian besar
berijazah terakhir sekolah dasar (42,1 persen) maupun tidak memiliki ijazah (30,7 persen).
Meski demikian, rencana untuk menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
ternyata cukup besar, yakni 93,9 persen. Hanya 6,1 persen yan menyatakan tidak memiliki
rencana untuk itu.
Faktor penyebab anak putus sekolah adalah hal-hal yang menyebabkan anak putus
sekolah. Berikut dipaparkan beberapa faktor penyebab anak putus sekolah. Antara lain
penyebab anak yang putus sekolah dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu ekonomi, minat
anak yang kurang, perhatian orang tua rendah, faktor budaya, fasilitas belajar kurang,
ketiadaan sekolah/sarana, dan cacat atau kelainan jiwa. Selain beberapa faktor tersebut, ada
beberapa faktor lagi yang mempengaruhi angka putus sekola menurut beberapa ahli, antara
lain keadaan kehidupan keluarga, keadaan ekonomi orang tua, keadaan sekolah, dan keadaan
masyarakat.
Menurut saya, meningkatnya angka putus sekolah ini merupakan masalah yang sangat
serius karena ini menyangkut nasib generasi penerus bangsa yang bias hancur karena masalah
ini. Menurut data yang tertera diatas saya sangat prihatin melihat angka putus sekolah yang
masih tinggi. Memang meningkatnya angka putus sekolah sering disebabkan karena masalah
ekonomi yang berat dan biaya pendidikan yang cukup tinggi. Dalam hal ini seharusnya
pemerintah harus turun tangan sehingga masalah ini dapat berkurang atau bahkan dapat
diatasi.
Ada banyak solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah putus sekolah ini,
antara lain adalah melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran misalnya
melalui kerja kelompok, menanamkan nilai atau pandangan hidup yang positif tentang
belajar, mengontrol perkembangan belajar anak, mengungkapkan harapan-harapan yang
realistis kepada anak, memperbaiki kualitas pendidikan, dan masih banyak lagi.
Setelah membaca artikel diatas saran yang saya ajukan sebagai berikut. Upaya untuk
meminimalisir anak putus sekolah harus dilakukan melalui kerja sama semua unsur
masyarakat, baik itu dari pendidikan formal, informal, dan non formal. Pemerintah harus
turun tangan dalam mengatasi masalah ini. Sekolah harus lebih meningkatkan kondisi belajar
mengajar yang lebih kondusif bagi siswa maupun warga sekolah. Orang tua harus selalu
mengawasi anaknya supaya tidak terjatuh dalam pergaulan yang salah sehingga
mengakibatkan putus sekolah.
Harapan saya tentang permasalahan ini adalah semoga angka putus sekolah di
Indonesia dapat teratasi dan terus menurun tahun demi tahun sehingga angka putus sekolah
menjadi rendah. Hal ini dapat berdampak pada kualitas generasi penerus di Indonesia
kedepanya yang dapat membaik.

Daftar Rujukan
Cusmex, Risa. Penanggulangan Anak Putus Sekolah Dengan Menanamkan
KesadaranPendidikan.
http://fajarriza.blogspot.co.id/2016/02/artikel-penanggulangan-anak-putus,
diakses pada 27 Februari 2018.
CPPS UGM. Tingginya Angka Putus Sekolah di Indonesia.
https://cpps.ugm.ac.id/tingginya-angka-putus-sekolah-di-indonesia-cnn-
indonesia/, diakses pada 27 Februari 2018.
Tantular, Aulia Putri. Tugas Kelompok 6.1.
http://auliaputritantular.blogspot.co.id/2015/02/tugaskelompok-6, diakses pada
27 Februari 2017

Você também pode gostar