Você está na página 1de 10

ARTIKEL HASIL PRAKTIKUM

ANALISIS MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

Dipersiapkan dan disusun oleh :

HadijabRuslan Tonang

150 2015 0128

Telah dipertahankan di depan asisten pendamping pada tanggal

…………………………………….

Telah disetujui oleh :

Asisten pendamping

AHMAD YANI Tanggal …………………….


ANALISIS MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

Hadija Ruslan Tonang1 dan Ahmad Yani2


1Mahasiswa Fakultas Farmasi, UMI.
2Asisten Mikrobiologi Fakultas Farmasi, UMI

Email: hadijaruslan@gmail.com

INTISARI
Uji mikrobiologis adalah suatu uji yang digunakan untuk identifikasi jenis
mikroorganisme yang meliputi kelompok organisme bakteri maupun cendawan dan
untuk menghitung jumlah organisme. Keamanan produk terutama pada makanan,
minuman, kosmetik, sediaan obat atau obat tradisional (jamu) merupakan suatu
tuntunan yang telah dikemukakan sejaak munculnya gangguan kesehatan manusia
akibat adanya cemaran mikrooorganisme. Produk yang tercemar mikroorganisme
tersebut dapat memproduksi racun yang dapat menyebabkan timbulnya suatu penya.
Uji mikrobiologis suatu sediaan merupakan salah satu uji yang sangat penting untuk
mengetahui kualitas suatu sediaan. Makanan, minuman, obat tradisional berasal dari
alam yaitu dari hewan, tumbuhan, mineral ataupun sediaan galeniknya. Oleh karena
didalam pengadaannya bahan-bahan tersebut mengalami proses pengangkutan dan
penyimpanan dalam waktu yang cukup lama. Sehingga dalam proses tersebut dapat
terjadi pertumbuhan mikroba didalamnya. ALT (Angka Lempeng Total) digunakan
untuk mengetahui jumlah mikroba yang ada pada suatu sampel sedangkan Metode
MPN adalah suatu metode statistik berbasis teori probabilitas/kemungkinan. Tujuan
dilakukan praktikum ini adalah mengetahui tingkat cemaran mikroba pada sampel
beras kencur dengan metode ALT dan MPN. Metode praktikum ini adalah
eksperimental dengan rancangan praktikum One-shot case study. Hasil Praktikum
yang diperoleh pada uji ALT bakteri dengan medium NA dan dibuat pengenceran
sampel sebanyak 3 kali hingga diperoleh hasil dengan tingkat pengenceran 10-4, 10-
5, dan 10-6 adalah 3, 1, dan 1. Untuk uji MPN, medium yang digunakan adalah NB

(Nutrient Broth) untuk identifikasi adanya bakteri. Hasil yang diperoleh pada semua
pengenceran negatif sehingga pengamtan tidak dilanjutkan pada uji spesifik EMBA
(Eosin Metilen Blue Agar).
Kata Kunci: ALT, MPN, dan Staphilococcus aureus.

PENDAHULUAN
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran yang sangat
kecil, dan karena kecilnya itu sehingga tidak dapat diamati dengan kasat mata
melainkan membutuhkan alat pembantu untuk melihatnya seperti mikroskop.
Walaupun demikian, jasad hidup tersebut mempunyai kekhususan dalam
perkembangbiakannya. Dan diantara jenis-jenis mikroorganisme yang ada di bumi
mempunyai karakter dan sifat tersendiri dalam melakukan pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing
mikroorganisme. Dimana untuk pertumbuhannya sangat bergantung pada
mediumnya.1
Mikroorganisme ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.
Mikroorganisme yang merugikan yaitu mikroorganisme yang dapat menyebabkan
infeksi, menghailkan racun dan merusak bahan dengan cara menyebabkan
pembusukan, menguraikan bahan-bahan. Kualitas mikrobiologis dari obat-obatan
merupakan suatu masalah yang penting untuk diperhatikan.Obat-obatan steril sudah
lama dikenal syarat kualitas mikrobiologisnya, tetapi preparat farmasi non steril baru
beberapa tahun terakhir ini mendapatkan perhatian dan mulai diadakannya
persyaratan.Pada umumnya obat-obatan dibuat oleh industri secara besar-besaran.
Sediaan tadi memakan waktu yang cukup lama dalam penyimpanan, dan hal ini
selama dalam penyimpanan atau peredarannya kemungkinan dapat terjadi
pertumbuhan mikroba di dalamnya.1
Uji mikrobiologis adalah suatu uji yang digunakan untuk identifikasi jenis
mikroorganisme yang meliputi kelompok organisme bakteri maupun cendawan dan
untuk menghitung jumlah organisme.2
Ada beberapa pengertian dari pengujian mikrobiologis, yaitu:3
1. Angka lempeng total bakteri
Angka lempeng total baktri adalah bilangan yang menunjukkan jumlah koloni
bakteri yang mencemari tiap gram ml produksi yang yang diuji.
2. Angka lempeng total jamur (Kapang)
Angka lempeng total jamur kapang adalah bilangan yang menunjukkan jumlah
koloni tiap gram ml sampai produk yang diperiksa.
3. Mikroorganisme indicator
Mikroorganisme indicator adalah suatu mikroorganisme yang kehadirannya pada
suatu produk merupakan indikasi bahwa produk tersebut telah tercemar oleh
bakteri-bakteri pathogen yang berasal dari saluran pencernaan manusia.
Sehingga member petunjuk bahwa kemungkinan terdapat juga cemaran bakteri-
bakteri pathogen lainnya.
4. Mikroorganisme patogen
Mikroorganisme patogen adalah mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya
infeksi. Sebagai contoh adalah bakteri-bakteri salmonella sp.
5. Mikroorganisme pembusuk
Mikroorganisme pembusuk adalah mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan pada produk makanan yang dicemari seperti bentuk, rasa
dan bau pada makanan.
Berbagai macam uji mokrobiologis dapat dilakukan terhadap bahan pangan,
meliputi uji kuantitatif mikroba untuk menentukan daya tahan suatu makanan, uji
kualitatif bakteri patogen untuk menenetukan tingkat keamanan dan uji indikator
untuk menentukan tingkat sanitasi makanan tersebut. Pengujian yang dilakukan
terhadap tiap bahan pangan tidak sama tergantung berbagai faktor, seperti jenis
dan komposisi bahan pangan, cara pengepakan dan penyimpanan serta
komsumsinya, kelompok konsumen dan berbagai faktor lainnya.5
Uji MPN ( Most Probable Number) digunakan jika jumlah yang diharapkan
relative rendah antara lain kurang dari 1 sampai 100 mikroorganisme/mL. Prosedur
ini menggunakan tabung ganda dari kultur medium biasanya 3 sampai 5 dengan 3
perbedaan volume dari sampel, misalnya 3 tabung asing-masing diinkulasi dengan
0,1 mL, dai tabung berikutnya 0,01 mL dan 3 deret tabung berikutnya 0,001 mL. Jika
konsentrasi dalam sampel adalah range yang ditujukan seperti diatas, seharusnya
pada tabung yang menerima inokulasi bakteri tidak ada mikroorganisme yang hadir.
Ini akan menjadi steril setelah diinkubasi, perbandingan dari tabung positif yang
dilaporkan untuk tiap volume sampel dan hasilnya dibandingkan dengan tabel
standart MPN dari organisme per mL (atau per 100 mL dari sampel murni). Prosedur
ini biasanya digunakan dalam air , makanan, dan produk indusry dibandingkan pada
industry farmasi.4
Produk makanan/obat-obat tradisional (jamu) dikatan rusak secara
mikrobiologis apabila dijumpai mikrooorganisme patogen dalam konsentrasi rendah,
mikroorganisme yang berpotensi menjadi patogen dalam konsentrasi tinggi, metabolit
mikroorganisme toksik yang tidak hilang dengan kematian mikrooorganisme
kontaminannnya, serta adanya kerusakan fisik ataupun kimia pada produk obat
akibat pertumbuhan mikrooorganisme, yang ditandai oleh adanya perubahan bentuk,
warna, rasa ataupun bau.6
Pada metode MPN digunakan medium yang berbentuk cair yang dimasukkan
dalam tabung-tabung reksi, yang diisi pukla dengan tabung durham. Cara
perhitungannya didasarkan atas banyaknya tabung yang pisitif yaitu yang ditumbuhi
oleh mikroorganisme (keruh) atau terjadi perbahan warna dari medium dan
berbentuk gas, setelah dilakukan inkubasi pada suhu dan waktu teretentu. MPN
contoh = nilai MPN dari tabel x 1 / pengenceran tanbung tengah 1.

METODE PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum Ini adalah autoklaf, batang
pengaduk, botol pengencer, cawan petri, enkas, erlenmeyer, gelas kimia, gelas
ukur, inkubator, keranjang, korek api , lampu spirtus , masker, ose bulat, oven,
rak tabung, sendok tanduk, spoit steril 1 ml, 5 ml, 10 ml, tabung durham, tabung
reaksi, timbangan analitik.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Aluminium foil,
Aquadest, Karet gelang, Kapas, Medium NA (Nutrien Agar), Medium PDA (Potato
Dextrosa Agar), Medium SCB (Selenit Cystein Agar), dan medium Nutrient Broth
(NB).

METODE KERJA
Penyiapan Sampel
Persiapan contoh sampel terdahulu, lebih baik diambil contoh sampel dalam
jumlah banyak, dengan cara diambil pada bagian tengah wadah yaitu dengan cara
membuang lapisan permukaan contoh dengan menggunakan peralatan steril.
Kemudian dipindahkan tidak kurang dari 30 gram contoh ke dalam suatu wadah
steril.
Uji Angka Lempeng Total (ALT)
Makanan dan minuman yang diperiksa dibuat pengenceran sesuaidengan
derajat kontaminasinya. Masing-masing hasil pengenceran dipipet 1 ml ke dalam
cawan petri steril dan ditungi medium ± 15-20 ml percawan petri pada suhu 45-
50°C. Selanjutnya cawan petri tersebut diputar (dihumugenkan) dan dibiarkan
sampai memadat. Dilakukan inkubasi pada suhu 37°C selama 24-48 jam. Koloni yang
tumbuh diamati dan dihitung.
Uji Bakteri Staphylococcus aureus
Uji bakteri Staphylococcus aureus dilakukan menggunakan metode MPN dengan
menggunakan medium Nutrient Broth.Hasil pengenceran diatas diinokulasikan ke
dalam medium BHIP/pepton water dan selanjutnya inkukbasikan pada suhu 37°C
selama 24 jam. Hasil yang diperoleh diinokulasikan dengan metode gores pada
medium VJA yang telah memadat. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 37°C selama
24-48 jam, diamati koloni yang tumbuh dan dinyatakan positif apabila tumbuh koloni
hitam dengan zona kuning.
Analisis Hasil :
Untuk mengetahui bahwa sampel (beras kencur) tidak mengalami perubahan
sifat serta bebas dari kontaminan mikroba, maka perlu dilakukan uji mikrobiologis,
meliputi pengujian angka lempeng total (ALT), dan uji MPN. Jika telah dilakukan uji-uji
tersebut, dan tidak ditemukan bakteri dan kapang yang sesuai standar SNI, maka
produk tersebut layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
HASIL PRAKTIKUM
Table. Uji ALT Bakteri
Kelompok Sampel Pengenceran
10-4 10-5 10-6
III Beras Kencur 3 1 1
Table. Uji MPN
Kelompok Sampel Pengenceran
10-1 10-2 10-3
III Beras Kencur - - -

Table. Uji Lanjutan


Kelompok Sampel Bakteri (SA)
III Jamu beras Kencur -

GAMBAH HASIL PRAKTIKUM


Gb. 1 Uji ALT Bakteri

(a) Pengenceran 10-4 (b) Pengenceran 10-5 (c) Pengenceran 10-6


Gb. 2 Uji MPN

(a) Pengenceran 10-1 (b) Pengenceran 10-2(c) Pengenceran 10-3


Gb. UjiLanjutan

(a) Pengenceran 10-4 (b) Pengenceran 10-5 (c) Pengenceran 10-6

PEMBAHASAN
Uji mikrobiologis adalah suatu uji yang digunakan untuk identifikasi jenis
mikroorganisme yang meliputi kelompok organisme bakteri maupun cendawan dan
untuk menghitung jumlah organisme.
Adanya mikroba di dalam obat-obatan non steril tidak dikehendaki karena
dapat menyebabkan perubahan-perubahan dalam karakter organoleptis, perubahan
atau kemunduran, dan bahkan aktivitas di dalam obat yang bersangkutan. Selain itu
mikroba yang tumbuh dapat berbahaya, baik yang patogen ataupun dari jenis yang
tidak patogen, tetapi bila jumlahnya sangat banyak dapat menimbulkan hal-hal yang
merugikan.
Pada percobaan ini dilakukan perhitungan kuantitas mikroorganisme pada
bakteri dan kapang dengan metode ALT dan MPN untuk mengetahui seberapa
banyak mikroorganisme yang dapat tumbuh pada jamu beras kencur.
Pada pembuatan sampel dilakukan pengenceran. ini dilakukan untuk
menginaktifkan pengawet yang ada di dalam sediaan tersebut, karena
dikhawatirkan akan mempengaruhi pengujian, sehingga data yang didapat tidak
akurat. Pada uji kuantitatif, kita juga melakukan pengenceran. Hal ini dimaksudkan
untuk mengurangi jumlah populasi dari mikroorganisme. Karena tanpa dilakukannya
pengenceran maka akan menyulitkan dalam penghitungan jumlah mikroorganisme.
Dari praktikum diperoleh hasil pada uji ALT dengan sampel (beras kencur) yang
menggunakan tingkat pengenceran 10-4, 10-5, dan 10-6 yaitu terdapat bakteri
berturut-turut 3, 1, dan 1. Untuk MPN dengan medium NB (Nutrient Broth) yang juga
dilakukan pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 diperoleh hasil yaitu negatif pada semua
pengenceran sehingga pengamatan tidak di lanjutkan pada uji spesfik EMBA (Eosin
Metilen Blue Agar).

KESIMPULAN
Dari praktikum diperoleh hasil pada uji ALT dengan sampel (beras kencur) yang
menggunakan tingkat pengenceran 10-4, 10-5, dan 10-6 yaitu terdapat bakteri
berturut-turut 3, 1, dan 1. Untuk MPN dengan medium NB (Nutrient Broth) yang juga
dilakukan pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 diperoleh hasil yaitu negatif pada semua
pengenceran sehingga pengamatan tidak di lanjutkan pada uji spesfik EMBA (Eosin
Metilen Blue Agar). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel (beras
kencur) layak untuk dikonsumsi berdasarkan hasil uji ALT dan MPN yang diperoleh.
SARAN
Diharapkan bimbingan dari asisten ditingkatkan lagi demi kelancaran
praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
1. Djide, Natsir. 2003. Mirobiologi Farmasi Dasar. Universitas Hasanuddin :
Makassar.

2. Djide, Natsir, dkk. 2005. Analisis Mikrobiologi Farmasi. Universitas

3. Buckle, K. A., dkk., 2000., Ilmu Pangan., Diterjemahkan oleh Adiono dan Hari
Purnomo., UI Press., Jakarta.

4. Pratiwiw, Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga : Jakarta.

5. Waluyo, Lud. 2004. Teknik Metode Dasar dalam Mikrobiologi. UMM Press:
Malang

6. Hugo, 2004 , Pharmaceutical Microbiology. Blakwell.


LAMPIRAN
A. SKEMA KERJA
Uji Mikrobiologi makanan-minuman, obat tradisional dan sediaan non steril

1 ml 1 ml 1 ml
1 g/ml

9 ml 9 ml 9 ml 9 ml
Sampel
10-1 10-2 10-3 10-4

PDA
ALT Kapang

NA ALT Bakteri

LB EMBA

E. coli

Staphylococcus aureus

PW VJA

Salmonella typhosa

SSA
SCB

Você também pode gostar