Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
id/catatan-metro/alih-kelola-smasmk
Selasa, 29/03/2016
NASIONAL KEADILAN POLITIK INTERNASIONAL EKONOMI JAWA TIMUR LIFE STYLE BOLA PASAR & MALL INDEKS
1 of 4 3/29/2016 9:21 AM
BeritaMetro.co.id: Alih Kelola SMA/SMK http://www.beritametro.co.id/catatan-metro/alih-kelola-smasmk
Benang merah yang “mempertemukan” dua berita itu soal sekolah gratis untuk siswa SMA/SMK. Kota, juga
tentu saja kabupaten, yang selama ini berhasil mengelola sekolah gratis sejak SD hingga SMA, tidak mau
alih kelola SMA/SMK dari pemkot/pemkab ke pemprov justru membuat siswa harus membayar kembali.
Bagi kota/kabupaten yang bersangkutan, hal itu jelas sebuah kemunduran. Tetapi bagi pemprov, ada yang
berpandangan, ini soal pemerataan: kalau tidak bisa gratis semua, maka seyogyanya tidak gratis semua.
Begitu suara-suara yang selama ini terdengar dari pemprov saat wacana alih kelola SMA/SMK ini
mengemuka.
Walaupun demikian, semakin ke sini, suara pemprov sepertinya semakin melunak. Hal ini tercermin dari
ungkapan Kepala Dindik Pemprov Jatim, Saiful Rachman. Saiful Rachman, dalam berita kemarin, mengakui
kebutuhan sekolah di Surabaya tentu berbeda dengan kebutuhan sekolah di Pacitan. Penetapan unit cost
pendidikan setiap siswa karena itu perlu dibuat range atas dan bawah.
2 of 4 3/29/2016 9:21 AM
BeritaMetro.co.id: Alih Kelola SMA/SMK http://www.beritametro.co.id/catatan-metro/alih-kelola-smasmk
Saiful, bahkan untuk pertama kali membuka wacana tentang apa yang kalau boleh disebut “dana patungan”.
Jika ingin pendidikan gratis tetap ada, kata Saiful, daerah silakan mengalokasikan anggaran juga untuk
SMA/SMK. Anggaran itu diserahkan ke provinsi untuk kemudian disalurkan kepada semua sekolah dalam
rangka pendidikan gratis.
Seharusnya memang begitu. Tidak perlu ada sikap egosentris dalam pengelolaan pendidikan untuk
menyiapkan masa depan anak-anak bangsa. Apalagi, setelah lulus kelak, mereka sudah langsung
berhadapan dengan kompetisi global di era MEA (masyarakat ekonomi ASEAN). Menghadapi dan menjalani
persaingan semakin ketat ke depan, tentu saja tak boleh ada langkah mundur atau surut ke belakang.
Pemerataan bukan mantera suci yang patut dijadikan kedok untuk menyembunyikan kegagalan
memperjuangkan cita bersama. Jangan karena alasan pemerataan lantas kota atau kabupaten yang sudah
maju disuruh mundur agar bisa bersama-sama dengan daerah yang masih tertinggal. Itu jelas bukan
semangat UU yang mengatur alih kelola SMA/SMK itu.
SMA/SMK dikelola oleh pemerintah provinsi itu semangatnya adalah agar kabupaten/kota yang masih
tertinggal bisa dikoordinasikan untuk berakselerasi sehingga bisa menyusul kota/kabupaten yang sudah
lebih dahulu maju, di dalam satu wilayah provinsi. Bukan sebaliknya. Semangat UU itu tidak untuk
mengerem laju kabupaten/kota yang sudah lebih dahulu maju. Justru kabupaten/kota yang sudah lebih maju
itu mesti dijadikan benchmark. Kalau ditangani Dindik kabupaten/kota masing-masing, seperti selama ini,
tak ada yang memiliki kewenangan mengkoordinasikan. Hal itu mengakibatkan kesenjangan antara yang
maju dan yang kurang maju malah makin melebar.
Kita tentu tak mau pendidikan menengah di provinsi Jatim mengalami kemunduran setelah alih kelola
SMA/SMK nanti. Itu harapan masyarakat Jawa Timur. Harapan itu akan sulit diwujudkan jika tak ada
kesediaan semua pihak untuk bersikap akomodatif dan solutif. - Noor Ipansyah Iskandar
OTHER NEWS
Suko Widodo: Suara Gerilya di Harlah Muslimat, Distribusi Soal Berbasis TNI Pantas Buru Santoso
Muslimat Masih ’Seksi’ ’Kampanye’ di Paripurna Kertas Tuntas
untuk Diperebutkan
Gigih dengan Semangat Abu Sayyaf Serang Kapal Pasar Tunjungan Disulap
Tak Mudah Menyerah RI Jadi Pusat Oleh-oleh
3 of 4 3/29/2016 9:21 AM
BeritaMetro.co.id: Alih Kelola SMA/SMK http://www.beritametro.co.id/catatan-metro/alih-kelola-smasmk
KOMENTAR ANDA
0 Comments Sort by
>
4 of 4 3/29/2016 9:21 AM