Você está na página 1de 4

DIET UNTUK DIABETES MELITUS

Dalam penatalaksanaan diet Diabetes mellitus, perencanaan makanan merupakan pilar yang
sangat penting .Perencanaan makanan perlu pada semua jenis pasien Diabetes Mellitus baik
yang terkendali hanya dengan terapi diit maupun bagi yang menggunakan obat atau insulin.

Tujuan diet diabetes mellitus

1. Mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal


2. Mencapai dan mempertahankan lipid mendekati normal
3. Mencapai berat badan normal
4. Mencegah komplikasi kronik
5. Meningkatkan kualitas hidup sehingga dapat melakukan pekerjaan sehari-hari seperti biasa.

Prinsip diet diabetes mellitus

Untuk menyukseskan diet pada pasien DM diperlukan suatu prilaku disiplin diri dengan prinsip
3J:

1. Tepat jadwal

Jadwal makan harus diikuti interval 3 jam ( 3x makanan utama dan 3x snack)

06.30 → 20 % ( makan pagi )

09.30 → 10 % ( makanan selingan )

12.30 → 30 % ( makan siang )

15.30 → 10% ( makanan selingan )

21.30 20% ( makan malam )


21.30 10% ( makanan selingan )
2. Tepat jenis
Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan yang harus dibatasi :
a. Bahan makanan yang dianjurkan
1) Sumber karbohidrat kompleks tinggi serat dan rendah indeks glikemik, seperti
nasi, roti, mi, kentang, singkong, ubi, dan sagu.
2) Sumber protei rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe,
tahu, putih telur dan kacang-kacangan.
3) Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah
dicerna. Makanan terutama diolah dengan cara dikukus, dipanggang, disetup,
direbus, dan dibakar. Minyak yang tinggi MUFA seperti minyak zaitun dan
sawit.

b. Bahan makanan yang tidak dianjurkan (dibatasi/dihindari)


1) Mengandung banyak gula sederhana, seperti :
a) Gula pasir, gula jawa
b) Sirop, jam, jelli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula,
susu kental manis, minuman botol ringan, dan es krim.
c) Kue-kue manis, dodol, cake, tar.
2) Mengandung banyak lemak, seperti cake, fast food, goreng-
gorengan.
3) Mengandung banyak natrium, seperti: ikan asin, telur asin,
makanan yang diawetkan.
4) Sumber karbohidrat yang tinggi indeks
glikemik(cair/lembek/sangat terolah seperti tepung dan gula),
rendah serat.
5) Sumber lemak rendah PUFA, rendah MUFA, tinggi SAFA.

3. Tepat jumlah
Jumlah makanan harus diseimbangkan dan disesuaikan dengan jumlah kalori yang
dibutuhkan pasien setiap harinya. Kebutuhan ini disesuaikan secara perseorangan
berdasarkan berat pasien DM, jenis kelamin, umur, cara hidup, dan aktivitas sehari-hari
(pekerjaan fisik atau karyawan Kantor). Kebutuhan kalori berdasarkan usia misalnya
usia 20-35 laki-laki membutuhkan 2300 dan wanita 1800, semakin ke atas maka
kebutuhannya semakin berkurang pada aktifitas normal.
Sehingga kontrol diet sangat penting dalam pengobatan pasien diabetes. Sebuah program
pengaturan latihan dan perhatian terhadap kebersihan pribadi yang penting bagi keseluruhan
program. Pasien diabetes membutuhkan makanan yang direncanakan tergantung pada jenis
diabetes, kebutuhan individu, berat badan, usia, jenis kelamin, penyakit lainnya, dan bagaimana
aktif secara fisik orang tersebut.

Kebutuhan nutrisi: kontrol diet merupakan bagian integral dari manajemen untuk diabetes. Diet
harus selalu memberikan gizi penting yang baik dan penyesuaian harus dibuat dari waktu ke
waktu untuk perubahan kebutuhan metabolik Misalnya selama aktivitas pertumbuhan,
kehamilan, menyusui atau dimodifikasi.

Protein: Sejak pasien diabetes secara umum berada dalam keseimbangan nitrogen negatif,
mereka harus menerima sekitar dua kali dari protein seperti halnya orang normal. Protein harus
bernilai biologi yang tinggi dan menyediakan sekitar 20 – 25% dari kalori dalam makanan.
Diet tinggi protein baik untuk penderita diabetes karena:

1. Ini memasok asam amino esensial yang dibutuhkan untuk perbaikan jaringan.
2. Protein tidak meningkatkan gula darah selama penyerapan, seperti halnya karbohidrat.
3. Ini tidak menyediakan banyak kalori sebagai lemak.

Karbohidrat: Asupan harian karbohidrat harus menyediakan sekitar 40% dari kalori untuk
mencegah ketosis. Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan karbohidrat meningkatkan tidak
mempengaruhi kadar glukosa darah, toleransi glukosa, atau kebutuhan insulin asalkan total
kalori tidak meningkat.

Lemak: Setelah tingkat protein dan karbohidrat telah dibentuk penyisihan lemak membentuk
kalori yang tersisa untuk diet. paling 30 – 35% dari kalori sebagai lemak yang memuaskan.
Makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol harus dibatasi.

Serat Makanan : Serat makanan yang kaya serat dapat mengurangi tingkat penyerapan glukosa,
meningkatkan penurunan gula darah, penurunan ekskresi glukosa urin, pengosongan lambung
lebih lambat dan menunda waktu transit di usus. Serat juga berkontribusi terhadap rasa kenyang
dan asupan makanan akibat dari penurunan berat badan
Sumber :

Soegondo, sidartawan.2015. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta. FKUI.

Tyan. 2016. www.rumahsehatdiabetes.com/2016/01/apa-sih-3j-jumlah-makanan-jadwal.html


diakses pada tanggal 13 september 2017

faridadarwis. 2013. https://faridadarwis.com/2013/05/13/diet-untuk-diabetes-melitus/ diakses


pada tanggal 13 september 2017

Anonim.2015.http://mitrakeluarga.com/surabaya/terapi-diet-untuk-penderita-diabetes-
mellitus/ diakses pada tanggal 13 september 2017

Ithaswar. 2013. http://itha-aswar.blogspot.co.id/2013/06/diet-untuk-penyakit-diabetes-


melitus.html diakses pada tanggal 13 september 2017

Você também pode gostar