Você está na página 1de 22

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

B DENGAN GANGGUAN
SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RSJD
ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA

Tgl/Jam MRS : 2 Januari 2018/ pukul 19.41 WIB


Tanggal/Jam Pengkajian : 12 Februari 2018/ pukul 09.30 WIB
Metode pengkajian : Wawancara, observasi dan rekam medis
Diagnosa medis : F 20.3

A. PENGKAJIAN
I. Informasi Umum
1. Identitas klien
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sukomulyo
Umur : 22 Tahun
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum menikah
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Pelajar
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 55 Tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sukomulyo
Hub. Dengan klien : Ayah

II. Riwayat Kesehatan


1. Alasan Masuk
Ini merupakan kali kedua klien masuk dengan keluhan yang sama. Klien
masuk karena ± 1 bulan ini tidak patuh minum obat, sulit tidur terutama di
malam hari dan sering keluyuran disekitar rumahnya mondar-mandir tidak jelas
meskipun ingat pulang ke rumah. Klien kadang keluyuran tak berbusana. Klien
sering tersenyum senyum dan tertawa sendiri sehingga oleh keluarga klien
dibawa ke IGD RSJD Arif Zainuddin.
MK : Halusinasi
2. Keluhan utama
Pada saat pengkajian pasien tampak senyum-senyum sendiri sambil mondar-
mandir. Klien mengatakan mendengar bisikan suara orang yang mengajaknya
untuk bermain namun tidak ada wujudnya. Klien mengatakan suara tersebut
muncul >6 kali dalam sehari saat klien sendiri dan saat mondar-mandir.
MK : tidak ada
III. Faktor Predisposisi
1. Biologis
a. Riwayat kesehatan sebelumnya
Klien pada tahun 2013 pertama kali dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Arif
Zainuddin dengan keluhan keluyuran, tersenyum-senyum sendiri dan
mondar-mandir di sekitar rumahnya. Klien pernah melakukan pengobatan
sebelumnya pada tahun 2013 dan berhasil namun 4 tahun berjalan di 1 bulan
terakhir klien tidak patuh minum obat.
b. Genetik
Berdasarkan hasil wawancara dan rekam medis tidak ada keluarganya
yang menderita penyakit jiwa seperti klien
2. Psikososial
a. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan dulu dirinya tidak lulus SMP. Klien keluar dari
sekolah saat kelas 2 SMP karena merasa tidak sanggup mengikuti pelajaran.
Selepas keluar dari sekolah klien membantu ayahnya berjualan lele. Klien
sering bermain game di warnet dekat rumahnya dan sering keluyuran
sehingga sering dimarahi oleh ayahnya hingga kabur dari rumah. Adik klien
perempuan meninggal karena sakit pada tahun 2012 saat ditanya apa yang
klien rasakan saat adiknya meninggal klien menjawab klien sedih.
b. Riwayat penganiayaan
Klien mengatakan tidak pernah dianiaya ataupun dipukul oleh orang
maupun memukul orang. Berdasarkan data pada rekam medis klien tidak
ada riwayat menjadi korban ataupun pelaku kekerasan fisik/seksual, dan
tindakan kriminal. Klien juga tidak mendapat penolakan seperti perceraian
orang tua ataupun diasuh oleh pengasuh saat masih kecil.
MK : Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif: individu dan keluarga

IV. Faktor Presipitasi


Klien mengatakan semenjak tidak sekolah lagi senang bermain game dan
ngeluyur “dolan”. Klien mengatakan sering dimarahi oleh ayahnya karena terlalu
sering main daripada membantu orang tua berjualan di warung dan jualan lele.
Klien mengatakan merasa bosan di rumah dan dia kurang membantu orang tua
karena sukanya hanya main keluar. Klien mengatakan merasa menyesal dengan
perilakunya selama di rumah.
MK : Harga diri rendah

V. Pemeriksaan Fisik (Senin, 12 Februari 2018)


1. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 86 x/menit
R : 21 x/menit
T : 36,9 oC
2. Ukuran
BB : 60 Kg TB : 164 cm
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan badannya terasa lelah saja.
MK : Tidak ada masalah

VI. Psikososial
1. Genogram

23

Ket :

: Laki-laki : Menikah

: Perempuan : Tinggal Serumah

: Meninggal : Anak Kandung

: Klien

Penjelasan : Klien mengatakan klien 4 bersaudara, klien merupakan anak ke 2.


Adik klien yang nomor 3 meninggal karena sakit perut. Klien mengatakan
bahwa klien tinggal bersama ayah, ibu dan adiknya yang paling kecil
a. Pengambilan keputusan
Klien mengatakan di keluarganya yang berugas mengambil keputusan
yaitu ayahnya, sama seperti yang membawa klien ke rumah sakit yaitu
ayahnya.
b. Pola asuh
Klien mengatakan sejak kecil tinggal dan diasuh oleh ayah ibu dan
kakaknya. Klien mengatakan lebih dekat dengan ibunya dan sering bercerita
dengan ibunya.
c. Pola komunikasi
Klien mengatakan di keluarganya jika ia ingin sesuatu maka klien akan
berbiara dengan ibunya, baru ibunya yang akan menyampaikan keinginan
klien tersebut kepada ayahnya.
MK : tidak ada masalah

2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Saat ditanya apakah ada bagian tubuh yang tidak disukai, klien mengatakan
tidak ada. Klien menyukai seluruh bagian tubuhnya
b. Identitas diri
Saat ditanya tentang nama, silsilah keluarga dan alamat rumah klien
mengatakan nama klien (D), klien seorang anak dan juga seorang kakak
bagi adiknya yang kecil. Klien mengatakan ia tinggal di Sukomulyo
(menyebutkan alamat lengkap). Saat ditanya apakah klien senang menjadi
seorang anak klien mengatakan iya.
c. Peran
- Sebelum masuk RS
Klien mengatakan sejak tidak sekolah lagi, di rumah tugasnya membantu
orang tuanya berjualan lele dan memelihara ikan lele milik keluarganya
namun klien mengatakan klien sering bermain game di warnet sehingga
tidak membantu ayah dan ibunya.
- Saat di RS
Klien mengatakan selama di rumah sakit ia sebagai orang yang dirawat
karena sakit. Kegiatan selama menjadi pasien yaitu bangun tidur pagi,s
enam, sarapan, minum obat dan rehabilitasi.
d. Ideal diri
- Sebelum masuk RS
Klien mengatakan saat masih sekolah dulu, cita-citanya menjadi seorang
direktur bekerja di kantor.
- Saat di RS
Klien mengatakan ingin segera pulang, ingin bisa punya pekerjaan
sendiri, ingin bisa menghidupi dirinya sendiri.
e. Harga diri
Klien mengatakan hubungannya dengan orang tua baik, namun klien merasa
menyesal dan hanya menyusahkan orang tua karena dulu sering ngeluyur
dan bermain saja.
MK : Harga diri rendah

3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat
Klien mengatakan orang yang berarti dalam kehidupannya yaitu ibu, ayah,
dan saudara-saudaranya. Klien saat di rumah paling sering bercerita dan
paling dekat dengan ibunya. Saat ditanya siapa orang yang paling dekat
selama di rumah sakit klien mengatakan tidak ada. Saat ditanya siapa
dengan siapa klien sering bercerta selama di rumah sakit klien mengatakan
tidak ada. Klien jarang berkomunikasi dengan pasien lain
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Klien mengatakan semenjak tidak sekolah lagi, klien tidak ada mengikuti
kegiatan sosial ataupun perkumpulan saat di rumah
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien tidak bisa memulai pembicaraan dengan orang lain, klien mampu
bicara normal dan mampu memahami lawan bicaranya.
MK : tidak ada masalah

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan dirinya sedang dirawat di rumah sakit jiwa yang artinya
dirinya sedang sakit. Saat ditanya apa sakit yang dialaminya klien
menjawab mendengar suara-suara bisikan. Klien mengatkan betah selama
dirumah sakit.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan saat di rumah kadang-kadang sholat. Selama di rawat di
rumah sakit klien juga terkadang sholat. Saat ditanya apa agama klien, klien
mengatkan klien beragama islam.
MK : tidak ada masalah
VII. Status Mental
1. Penampilan
Penampilan klien rapi, klien memakai seragam rumah sakit, klien berganti
baju setiap pagi sehabis dirinya mandi. Klien berambut pendek selalu disisir
rapi, kuku tangan dan kaki klien pendek dan tidak kotor. Klien berjalan
dengan normal, saat duduk klien selalu menggerakkan kaki nya dan tubuhnya
kedepan dan kebelakang.
MK : tidak ada masalah

2. Pembicaraan
Pada saat pengkajian, klien berbicara sedang tidak cepat ataupun lambat, suara
klien pelan, pembicaraan klien sedikit dan hanya menjawab yang ditanyakan
oleh perawat dengan singkat dan padat, saat berbicara ucapan klien jelas,
jawaban klien terarah dan jawaban klien sesuai dengan pertanyaan yang
diajukan. Klien belum mampu memulai pembicaraan
MK : tidak ada masalah

3. Aktivitas motorik
Pada saat pengkajian, klien terlihat gelisah sering mondar-mandir di ruangan
sambil terkadang tersenyum sendiri. Saat duduk bersama perawat len
terkadang langsung pergi meninggalkan lawan bicara ditengah-tengah
pembicaraan
MK : tidak ada masalah

4. Alam perasaan
Saat ditanya mengenai perasaan klien, klien menjawab klien senang.
Berdasarkan hasil observasi klien tampak senang, tidak ada raut wajah sedih
ataupun marah. Klien tampak sering menundukkan kepalanya saat berjalan.
MK : tidak ada masalah

5. Afek
Sesuai
Penjelasan : klien mampu memberi respon terhadap lingkungan sekitarnya,
ketika bicara ekspresinya sesuai dengan apa yang dibicarakan.
MK : tidak ada masalah

6. Interaksi selama wawancara


Saat diajak bicara, interaksi klien kooperatif dan menjawab pertanyaan dengan
baik, dengan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Kontak
mata dengan klien kurang. Klien tidak dapat menatap lawan bicara klien
terkadang meninggalkan lawan bicaranya saat sedang berbicara.
MK : tidak ada masalah
7. Persepsi – sensorik
Halusinasi
Selama wawancara dengan klien, klien mengatakan mendengar bisikan yang
hanya dapat didengar oleh dirinya. Klien mengatakan bisikannya mengajaknya
bermain game, bisikan sering datang biasanya >3 kali dalam sehari. Klien
mengatkan suara tersebut datang saat klien sedang sendiri dan saat tengah
malam. Saat mendengar suara tersebut klien biasanya langsung tidur. Selama
di ruangan klien sering tersenyum dan tertawa sendiri , saat ditanya apa
penyebab ia tersenyum dan tertawa klen mengatkan tidak ada apa-apa.
MK : Halusinasi (pendengaran)

8. Proses pikir
Selama wawancara, klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan jelas
serta jawaban berhubungan dengan pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa.
Saat ditanya mengapa klien dibawa ke rumah sakit, klien mengataan karena
tidak minum obat.
MK : Tidak ada masalah

9. Isi pikir
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir seperti ketakutan terhadap sesuatu,
waham ataupun obsesi yang berlebihan dengan sesuatu.
MK : tidak ada masalah

10. Tingkat kesadaran


Klien terorientasi waktu, tempat dan orang. Saat ditanya apakah ini siang atau
malam klien mengatakan ini siang, saat ditanya dimana klien saat ini klien
mengatakan dirinya sedang berada di rumah sakit. Saat ditanya apakah klien
ingat dengan perawat klien mengatakan ya, dan menyebut nama perawat.
MK : Tidak ada masalah

11. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek, saat ditanya apa
yang klien makan tadi pagi klien mengatakan makan nasi, tempe, sayur dan
buah. Klien tidak mengalami, gangguan daya ingat jangka panjang saat
ditanya apakah klien pernah dirawat sebelumnya klien mengatakan pada 2013
klien pernha dirawat disini dan pada tahun 2012 klien keluar dari sekolah.
MK : Tidak ada masalah
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi klien kurang, saat diajak berbicara klien terkadang meninggalkan
lawan bicara. Klien masih mampu berhitung saat diberikan pertanyaan.
MK : Tidak ada masalah

13. Kemampuan penilaian


Klien mampu membedakan antara baik dan buruk tentang berpenampilan
seperti memakai baju dan celana yang benar dan rapi. Klien mampu
mengontrol keputusan sederhana, seperti mengatur jadwal minum obat.
MK : Tidak ada masalah

14. Daya tilik diri


Klien menyadari penyakit yang diderita serta mengetahui tentang apa yang
terjadi pada dirinya saat ini. Klien menyadari bahwa klien memiliki gangguan
yaitu sering mendengar bisikan – bisikan di telinga klien
MK : tidak ada masalah

VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Klien dapat makan dengan mandiri, makan menggunakan tangan dengan
dicuci terlebih dahulu. Porsi makan habis dimakan, setelah makan tempat
makanan dibereskan.

2. BAB/BAK
Klien dapat BAB/ BAK sendiri di toilet.

3. Mandi
Pasien mampu mandi sendiri, pasien mandi 2x sehari pagi dan sore hari
dengan menggunakan sabun. Pasien menggosok gigi 1x sehari dan
keramas setiap hari .

4. Berpakaian/ berhias
Klien berpakaian sendiri dengan pakaian yang telah disediakan. Dapat
memakai pakaian dengan benar. Klien rajin menyisir rambutnya dan
rambut klien terlihat rapi.
MK : Tidak ada
5. Istirahat dan tidur
Istirahat klien cukup. Saat pagi klien yang lebih sering berada di dalam
kamar untuk berbaring-baring. Tidur siang sekitar 3-4 jam per hari, tidur
malam sekitar 8-10 jam per hari.
MK : Tidak ada

6. Penggunaan Obat
Klien dapat meminum obat secara mandiri, dan obat telah disiapkan oleh
perawat. Klien ingat jadwal minum obatnya. Saat jam makan datang
klien membawa minum dan menunggu untuk diberikan obat.
MK : Tidak ada

7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien masih memerlukan perawatan lanjutan karena masih perlu minum
obat secara teratur agar penyakit klien tidak kambuh.
MK : Tidak ada

8. Aktivitas di dalam rumah


Klien mampu mandi, makan, minum obat, tidur dengan mandiri. Klien
juga mampu membereskan tempat tidurnya sendiri. Diharapkan klien
dapat dilibatkan kegiatan selama di rumah untuk menghindari kejenuhan
sebagai pemicu kekambuhan
9. Aktivitas di luar rumah
Klien dapat bernyanyi dan klen mengatakan bisa berjualan lele.
MK : Tidak ada

IX. Mekanisme Koping

ADAFTIF MALADAFTIF

√ Bicara dengan orang lain - Minum alkohol

√ Mampu menyelesaikan masalah - Reaksi lambat/berlebihan

- Tehnik relaksasi - Bekerja berlebihan

√ Aktivitas kostruktif √ Menghindar


√ Olahraga - Mencederai diri

√ Memendam masalahnya
Penjelasan:

a. Adaptif

Klien mengatakan saat mendengar suara-suara di malam hari klien lebih


memilih aktivitas konsruktif yaitu tidur. Terkadang klien tampak senam-
senam kecil di lapangan.

b. Maladaptif

Saat ditanya mengapa klien tersenyum-senyuk sendiri klien mengataan


tidak papa.

MK : Tidak ada masalah

X. Masalah Psikososial dan Lingkungan


1. Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok, sebab klien secara rutin
dikunjungi keluarganya.
2. Masalah dengan pendidikan, klien keluar dari sekolah saat duduk dibangku
SMP kelas 2 karena ketidakmampuan klien mengikut pelajaran
3. Masalah berhubungan dengan pekerjaan, tidak ada, karena klien belum
bekerja
4. Tidak ada masalah dengan ekonomi, orang tua klien memiliki usaha tambak
ikan lele dan warung kecil di didepan rumahnya
5. Tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya klien
mempunyai jaminan kesehatan oleh BPJS.
6. Tidak ada masalah dengan perumahan, spesifiknya klien mempunyai tempat
tinggal pribadi.
7. Tidak ada masalah dengan dukungan lingkungan, spesifiknya klien cukup
berinteraksi dengan orang lain.
MK : tidak ada masalah

XI. Pengetahuan Kurang Tentang Kesehatan


Klien kurang pengetahuan tentang pentingnya minum obat secara teratur
untuk mencegah kekambuhan saat di rumah.

XII.Aspek Medis
Diagnosa medis : F. 20. 3 (Skizofrenia tak terinci)
Terapi medis
1. Risperidon 2 x 2 mg
2. Trihexyphenidyl 2 mg 2 x 2 mg
3. Chlorpromazine 1 x 100 mg

Nama Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping


Trihexyphenidyl Pengobatan pada Kontra indikasi Gangguan pencernaan,
penderita pengobatan glaukoma, midriasis,
Parkinson dan Trihexyphenidyl retensi urin, gangguan
gangguan yaitu pada glausudut mental.
ekstrapiramidal. tertutup, ileus
paralitikum,
hipertrofi prostat,
retensi urin,
obstruksi saluran
cerna.
Chlorpromazine Pengobatan Kontraindikasi yaitu Chlorpromazine dapat
penyakit psikosis, pada jaundice, menyebabkan gejala
neurosis, gangguan kelainan fungsi hati, ekstrapiramidal serupa
susunan saraf pusat koma, pasien dengan dengan yang terlihat
yang membutuhkan pemakaian obat pada parkinsonisme,
sedasi, anestesi, penekan susunan orthostatik hypotension.
premedikasi, syaraf pusat dan
mengontrol depresi sumsum
hipotensi, psikosis tulang.
akut dan gangguan
skizofrenia.

XIII. Diagnosa Keperawatan


a. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
b. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
c. Isolasi sosial
XIV. Pohon Masalah

Resio Perilaku Kekerasan



Effect

Core problem Gangguan sensori/persepsi :


halusinasi pendengaran

Isolasi sosial

Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif
Cause
B. ANALISA DATA (12 Februari 2018)
Nama klien : Tn. D No RM : 053xxxx
Umur : 23 tahun Diagnosa medis : F 20.3

No DATA MASALAH
1. DS :

- Klien mengatakan mendengar bisikan yang hanya dapat Gangguan sensori


didengar oleh dirinya. Klien mengatakan bisikannya persepsi :
mengajaknya bermain game, bisikan sering datang biasanya Halusinasi
>3 kali dalam sehari. Klien mengatakan suara tersebut datang Pendengaran
saat klien sedang sendiri dan saat tengah malam.

- Saat mendengar suara tersebut klien biasanya langsung tidur.

- Selama di ruangan klien sering tersenyum dan tertawa


sendiri , saat ditanya apa penyebab ia tersenyum dan tertawa
sendiri klien mengatakan tidak ada apa-apa.

DO :

- Klien tampak mondar-mandir sambil tersenyum dan tertawa


sendiri

- Klien terlihat sering melamun sendiri


2 DS :
- Saat ditanya siapa orang yang paling dekat selama di rumah
sakit klien mengatakan tidak ada
- Saat ditanya siapa dengan siapa klien sering bercerta selama di
rumah sakit klien mengatakan tidak ada
DO : Isolasi Sosial

- Klien tampak sering mondar-mandir sendiri selama di ruangan


- Klien jarang berkomunikasi dengan pasien lain
- Selama pengkajian kontak mata len kurang dan seringkali klien
meninggalkan lawan bicaranya dengan tiba-tiba
- Klien tidak mampu memulai pembicaraan
3 DS :
- Klien mengatakan menyesal karena tidak sering membantu
ayah ibunya berjualan saat di rumah dan lebih sering bermain
dan seringkali dimarahi karena itu.
DO :
- Saat pengakajian oleh perawat klien menjawab pertanyaan hanya Gangguan konsep
dengan kata-kata secukupnya saja, klien sesekali menatap lawan diri: Harga diri
bicara, kepala sering menunduk saat ditanya oleh perawat rendah

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
2. Isolasi sosial
3. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama klien : Tn. D No RM : 053xxxx
Umur : 23 tahun Diagnosa medis : F 20.3

Diagnosis
No Tujuan Intervensi
Keperawatan

1 Perubahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan SP 1


persepsi sensori selama 3x interaksi diharapkan klien
- Identifiasi halusinasi :isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi
: halusinasi mampu mengontrol halusinasinya dengan
pencetus, perasaan, emosi
pendengaran kriteria hasil:
- Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, obat, bercakap-
- Klien dapat melakukan bina hubungan
cakap, melaukan kegiatan
saling percaya dengan perawat
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
- Klien dapat mengidentifikasi jenis, isi
frekuensi, kondisi yang memunculkan - Masukkan pada jadwal kegiatan untuk menghardik

halusinasi dan respon klien terhadap SP 2


halusinasi halusinasi
- Evaluasi kegiatan menghardik, beran pujian
- Klien dapat melakukan teknik
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6
menghardik
benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara kontinuitas jinum
- Klien patuh minuk obat obat)
- Klien dapat mengendalikan halusinasi - Masukkan ke dalam jadwal harian untuk lathan menghardik
dengan cara bercakap-cakap dengan dan minum obat
orang lain
SP 3
- Klien dapat mengendalikan halusinasi
- Evaluasi kegiatan latihan menghardik & obat. Beri pujian
dengan melakukan kegiatan di RSJ
yang sesuai dengan kegiatan yang biasa - Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

dilakukan klien di rumah saat terjadi halusinasi

- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik,


minum obat dan bercakap-cakap

SP 4

- Evaluasi kegiatan latihan menghardik, obat, dan bercakap-


cakap. Beri pujian

- Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan


kegiatan harian (mulai 2 kegiatan)

- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik,


minuk obat, bercakap-cakap dan kegiatan harian.
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama klien : Tn. D No RM : 053xxxx
Umur : 23 tahun Diagnosa medis : F 20.3
Tanggal/ jam Implementasi Evaluasi TTD

Senin, 12 Data S:
- Klien mengatakan mendengar bisikan
Februari 2018/
DS: yang hanya dapat didengar oleh
10.30 WIB
- Klien mengatakan mendengar bisikan yang hanya dapat didengar dirinya. Klien mengatakan bisikannya
oleh dirinya. Klien mengatakan bisikannya mengajaknya bermain mengajaknya bermain game, bisikan
game, bisikan sering datang biasanya >3 kali dalam sehari. Klien sering datang biasanya >3 kali dalam
mengatakan suara tersebut datang saat klien sedang sendiri dan saat sehari. Klien mengatakan suara
tengah malam. tersebut datang saat klien sedang
- Saat mendengar suara tersebut klien biasanya langsung tidur. sendiri dan saat tengah malam
- Saat mendengar suara tersebut klien
- Selama di ruangan klien sering tersenyum dan tertawa sendiri , saat
biasanya langsung tidur.
ditanya apa penyebab ia tersenyum dan tertawa sendiri klien - Klien mengatakan bisa mempratkkan
mengatakan tidak ada apa-apa. kembali cara menghasrdik halusinasi
O:
DO : - Klien tampak mampu mengdentifikas
- Klien tampak mondar-mandir sambil tersenyum dan tertawa sendiri halusinasinya
- Klien mampu mempraktekkan
- Klien terlihat sering melamun sendiri
kembali cara menghardik hausinasi
A:
Implementasi Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
Pendengaran
- Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien. P:
- Mengidentifikasi isi halusinasi pasien. - Latihan menghardik setiap hari jam
- Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien.
- Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien. 09.00-09.10 WIB, 13.00-13.10 WIB
- Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi. (setelah sarapan dan makan siang)
- Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi. - Evaluasi isi, frekuensi, jenis, respon
- Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
pasien terhadap halusinasi
- Evaluasi latihan menghardik klien
Rencana tindak lanjut

- Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi


dalam jadwal kegiatan harian.

Selasa, 13 Data S:
- Klien mengatakan sudah mencoba
Februari 2018/
DS: menghardik suara bisikannya
09.30 WIB
- Klien mengatakan masih mendengar bisikan. Klien mengatakan isi - Klien mengatakan mengerti dengan

bisikannya mengajaknya bermain game, penjelasan erawat tentang obat dan


akan rajin minum obat
- Klien mengatakan hari ini sudah mendengar 3x kali dan lebih O:
berkurang. Klien mengatakan suara tersebut datang saat klien - Klien mampu mempraktekkan
sedang sendiri dan saat tengah malam. kembali cara menghardik halusinasi
- tampak mengerti dengan penjelasan
DO :
perawat
- Klien masih tampak mondar-mandir sambil tersenyum dan tertawa - Klien tampak meminum obat yang
sendiri diberikan oleh perawat
A:
- Klien terlihat sering duduk sendiri Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
Pendengaran
P:
Implementasi - Minum obat setelah sarapan dan
makan siang pada jam 07.00 dan
- Mengevaluasi kegiatan menghardik, berikan pujian
12.00 WIB
- Melatih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 - Evaluasi cara mengontrol halusinasi
benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara kontinuitas minum menghardik dan kepatuhan minum
obat) obat

Rencana tindak lanjut

- Menganjurkan pasien masukkan ke dalam jadwal harian untuk


latihan menghardik dan minum obat
Rabu, 14 Data S:
- Klien mengatakan sudah menghardik
Februari 2018/
DS: saat suara itu muncul
09.30 WIB
- Klien mengatakan hari ini sudah mendengar 2x kali dan lebih - Klien mengatakan sudah minuk obat

berkurang. Klien mengatakan suara tersebut datang saat klien yang diberikan oleh perawat
- Klien mengatkan akan bercakap-
sedang sendiri dan saat tengah malam.
cakap dengan perawat dan temannya
- Klien mengatakan kapan dirinya bisa pulang yang lain saat suara itu muncul
O:
DO : - Klien masih mampu mempraktekkan

- Klien masih tampak mondar-mandir sambil tersenyum dan tertawa kembali cara menghardik halusinasi
- Klien tampak minum obat setelah
sendiri
makan siang
- Klien terlihat sering duduk sendiri - Klien mau berkenalan dengan pasien
lain
A:
Implementasi Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
Pendengaran
- Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik & obat. Memberi
P:
pujian - Latihan bercakap-cakap setelah makan
siang 12.00-12.30 WIB
- Melatih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat - Evaluasi isi, jenis, frekuensi, dan
terjadi halusinasi respon pasien terhadap halusinasi
- Evaluasi cara mengontrol halusinasi
Rencana tindak lanjut
latihan menghardik, minum obat dan
- Menganjurkan pasien memasukkan pada jadwal kegiatan untuk
bercakap-cakap
latihan menghardik, minum obat dan bercakap-cakap
Kamis, 15 Data S:
- Klien nengatakan mampu
Februari 2018/
DS: mempraktekkan kembali cara
09.30 WIB
- Klien mengatakan bisikannya yang mengajaknya bermain game mengontrol halusinasi yaitu
sudah berkurang menghardik, minum obat, bercakap-
cakap
- Klien mengatakan hari ini sudah mendengar 3x kali dan lebih - Klien mengatakan akan mencoba
berkurang. Klien mengatakan suara tersebut datang saat klien membereskan tempat tidurnya setelah
sedang sendiri dan saat tengah malam. bangun tidur
- Klien mengatakan kapan dirinya dijemput - Klien mengatakan akan menyisir
rambut nya setelah mandi
DO : O:
- Klien masih belum rapi dalam
- Klien masih tampak mondar-mandir sambil tersenyum dan tertawa
merapikan tempat tidurnya
sendiri
- Klien tampak bersisir untuk mngisis
- Klien mulai mampu menyampaikan apa yang ia rasakan seperti kegiatannya
ingin pulang A:
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
Implementasi
Pendengaran
- Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik, obat, dan bercakap- P:
- Latihan kegiatan (menyisir rambut dan
cakap. Beri pujian
merapikan tempat tidur setelah tidur
- Melatih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan siang 14.00 WIB
harian (mulai 2 kegiatan) yaitu merapikan tempat tidur dan - Evaluasi isi, jenis, frekuensi, dan

menyisir rambut respon pasien terhadap halusinasi


- Evaluasi cara mengontrol halusinasi
Rencana tindak lanjut latihan menghardik,
- Evaluasi cara mengontrol halusinasi
- Menganjurkan pasien memasukkan pada jadwal kegiatan untuk minum obat
- Evaluasi cara mengontrol halusinasi
latihan merapikan tempat tidur dan menyisir rambut
bercakap-cakap
- Evaluasi cara mengontrol halusinasi
melakukan 2 kegiatan

Você também pode gostar