Você está na página 1de 4

SUMBER DATA KEPENDUDUKAN

Berdasarkan tipenya, sumber data kependudukan dibagi menjadi


dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

 Sumber Data Primer


data primer ialah segala catatan asli atau data yang
diperoleh dari responden secara langsung. Contohnya, tabel-
tabel penduduk yang diterbitkan Badan Pusat Statistik.

 Sumber Data Sekunder


Sumber data sekunder ialah data yang telah diolah dan
disajikan baik dalam buku teks, laporan penelitian, maupun karya
tulis terbitan-terbitan periodik atau buku tahunan.

Sumber data kependudukan yang pokok dibagi menjadi tiga, yaitu


sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survei penduduk.

1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk menurut PBB adalah keseluruhan proses
mengumpulkan, menghimpun, menyusun, dan menerbitkan data
demografi serta ekonomi dan sosial yang menyangkut semua
orang pada waktu tertentu. Karakteristik tertentu yang harus
dipenuhi dalam melakukan sensus penduduk adalah semua
orang, waktu tertentu, dan wilayah tertentu. Cara
pencacahannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sensus
De jure dan sensus De facto.

 Sensus De jure ialah pencacahan penduduk yang hanya


dikenakan kepada penduduk yang benar-benar bertempat
tinggal diwlayah sensus tersebut.
 Sensus De facto ialah pencacahan penduduk yang
dikenakan kepada setiap orang-orang yang pada saat
pencacahan berada di wilayah sensus.

2. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk merupakan sistem kegiatan yang
dilakukan oleh petugas pemerintah setempat yang meliputi
pencacatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian,
perubahan tempat tinggal, dan perubahan pekerjaan. Tujuan
registrasi adalah sebagai suatu cacatan resmi dari peristiwa
tertentu dan sumber yang berharga dalam penyusunan proses
perencanaan masyarakat.

Sistem registrasi penduduk di Indonesia telah dilakukan


sejak abad ke-19 . Pada tahun 1815, Raffles melakukan
pendaftaran penduduknya dalam rangka penetapan sistem pajak
tanah. Para kepala desa diwajibkan mencatat semua orang ciri-
ciri kendudukan lainnya. Pada awal tahun 1850, pemerintah
Belanda mulai memberikan angka-angka jumlah penduduk
menurut keresidenannya di Jawa dan di Madura serta beberapa
pulau di luar Jawa. Setelah Indonesia merdeka, sistem regitrasi
penduduk diteruskan pelaksanaannya. Peristiwa kelahiran
dicacatkan oleh Departemen Agama, kematian dicacat oleh
Departemen Kesehatan, dan migrasi penduduk dicacat oleh
Departemen Kehakiman. Badan Pusat Statistik menghimpun data
tersebut dan menerbitkannya dalam seri registrasi penduduk.
Semua data tersebut di tingkat bawah dicacat oleh kantor desa.

Registrasi penduduk diindonesia masih mempunyai


kelemahan-kelemahan seperti tidak lengkap datanya dan rendah
reliabilitasnya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
penduduk tentang manfaat registrasi penduduk. Diharapkan
setelah dikeluarkannya UU Kependudukan, pelaksanaan
registrasi penduduk dapat diselenggarakan sebaik-baiknya.

3. Survei Penduduknya
Hasil sensus dan registrasi penduduk mempunyai
keterbatasan karena hanya menyediakan data statistik
kependudukan dan kurang memberikan informasi tentang sifat
dan perilaku penduduk tersebut. Untuk mengatasi keterbatasan
tersebut, perlu dilaksanakan survei penduduk yang sifatnya lebih
luas dan mendalam. Pada umumnya, survei penduduk dilakukan
dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus.
Contohnya, survei fertilitas dan moralitas indonesia tahun 1973
yang dilakukan di Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia dan beberapa penelitian demografi yang
mendalam oleh Lembaga Kependudukan UGM. Badan Pusat
Statistik melaksanakan berbagai survei, seperti Survei Ekonomi
Nasional, Survei Angkatan Kerja, dan Survei Antarsensus, Survei
penduduk dapat dikelompokkan dalam tiga tipe, yaitu survei
bertahap tunggal, ganda, dan kombinasi.
 Survei terhadap tunggal ialah informasi yang diperoleh
dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai kejadian
penduduknya yang dialami seseorang pada masa lampau
dalam periode tertentu.
 Survei Bertahap ganda dilakukan melalui kunjungan
berulang ke rumah-rumah tangga dengan berbagai
kejadian kependudukan dalam interval waktu
antarkunjungan dicacat, seperti kelahiran, kematian, dan
migrasi.
 Survei bertipe kombinasi merupakan gabungan antara
survei terhadap tunggal dan bertahap ganda. Data yang
dikumpulkan dapat digunakan untuk menilai kelengkapan
dan dapat informasi kependudukan yang dikumpulkan oleh
sistem registrasi.

Sumber :Buku Mengkaji Ilmu Geografi 2. Sugiyanto. Danang


Endarto.
http://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2012/03/sumber-data-kependudukan.html

Você também pode gostar