Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. Identitas Klien
Nama : Tn. H No. RM :15.19.44
Umur : 31 Tahun Pekerjaan : wiraswasta
Jenis : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin
Kelamin
Agama : Islam Tanggal MRS : 3 Januari 2017
Pendidikan : D2 Tanggal : 4 Januari 2016
Pengkajian
Alamat :Branjangan Slawu Sumber Informasi : Keluarga &Klien,
Patrang rekam medis klien
X
X X
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
X : Meninggal
- Biomedical sign :
Pemeriksaan Darah:
No Jenis Nilai normal Hasil
pemeriksaan (rujukan)
1 Hematologi
Lengkap
Hemoglobin 13,5-17,5 gr/dl 8,6
Leukosit 4,5-11,0 10 g/L 17,4
Hematokrit 41-53 % 25,2
Trombosit 150-450 10 g/L 443
2 Faal Hati
SGOT 10-35 U/L 36
SGPT 9-43 U/L 21
- Clinical Sign :
Tekanan darah: 130/90 mmHg
Nadi: 92 x/menit
Respiration rate : 24 x/menit
Suhu: 36,7 °C
Turgor kulit lembab
Akral hangat
- Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
a. makan
Indikator Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 3 kali/hari 3 kali/hari
Jumlah 1 piring ½ piring
Konsistensi Padat padat
Mual/muntah - -
b. cairan
Indikator Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi minum 3-4 kali/hari 1-2 kali/hari
Jumlah 1-2 gelas/minum 1 gelas/minum
Cairan Infus - 1500ml/24 jam
3. Pola eliminasi:
BAK
Indikator Sebelum Sakit Tgl 11/12/2015 Tgl 11/12/2015
Frekuensi 3-4 x/hari - 3x/hari
Jumlah 400 cc 700 cc 400 cc
Warna Kuning jernih Kuning jernih Kuning jernih
Bau Khas urin Khas urin Khas urin
Karakter - - -
Alat Bantu - -
Kemandirian Mandiri Spontan Spontan
BAB
Indikator Sebelum Sakit Tgl 3 Januari 2017 Tgl 3 Januari 2017
Frekuensi 1 x/hari 1x/hari 1x/hari
Jumlah
Warna
Bau
Karakter - -
Alat Bantu - -
Kemandirian Mandiri Dibantu keluarga Dibantu keluarga
6. Leher
Inspeksi:
Warna leher sama dengan kulit sekitarnya, tidak ada luka, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi:
Nadi karotis teraba, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa atau benjolan.
7. Dada
Paru-paru
Inspeksi: Bentuk dada simetris, tidak ada bekas luka, pengembangan dada
simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dada, tidak teraba massa atau benjolan
Perkusi : lapang paru sonor, hati pekak, jantung pekak.
Auskultasi: suara lapang paru vesikuler, tidak ada wheezing atau ronki.
Jantung
Inspeksi: tidak tampak ictus cordis, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya,
tidak ada luka
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan atau massa
Auskultasi: S1 S2 tunggal, tidak ada suara tambahan
8. Abdomen
Inspeksi: warna kulit abdomen sama dengan kulit sekitarnya, tidak ada luka,
tidak ada denyutan nadi renalis, letak umbilicus normal dan bersih
Auskultasi: bising usus 10x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan atau massa,
Perkusi: terdengar timpani
9. Urogenital
Klien tidak menggukan kateter.
10. Ekstremitas
Inspeksi:
UE:
Look:tidak ada deformitas, terpasang infus pada tangan kanan, tangan kiri
terdapat luka post amputasi digiti 2,3,4,5 terbalut perban.
Feel: ada nyeri pada bekas luka post op
Move: pergerakan tidak terbatas
11. Kulit dan kuku
Inspeksi: warna kulit sama dengan daerah sekitarnya, kuku CRT <2 detik,
kuku kotor dan cukup panjang, tidak ada luka
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, turgor kulit elastis dan
lembab, akral hangat.
V. Terapi (jenis terapi, dosis, rute, indikasi, KI, implikasi keperawatan)
Infus RL 20 tpm via infus
Injeksi : Ketorolac 3x1per 24 jam via IV
Ceftriaxon 3x1 per 24 via IV
Ranitidin 2x1per 24 jam via IV
Antrain 3x1 per 24 jam via IV
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
ANALISA DATA
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Klien mengatakan sulit Kecelakaan Hambatan
bergerak di tempat tidur, kaki mobilitas fisik
kesemutan Fraktur tulang
DO:
Tekanan Darah : 130/80 Menurunnnya
mm/Hg kemampuan
Nadi : 92X/mnt bergerak
RR : 24x/menit
X/mnt
Suhu : 36,7 °C Mobilitas menurun
Klien gelisah dan murung
Mobilitas hanya diatas tempat
tidur, hampir semua aktivitas
dibantu keluarga
UE:
Look:tidak ada deformitas,
terpasang infus pada tangan kanan,
tangan kiri terdapat luka post
stamplasty below elbow, warna
luka merah muda, terdapat gaung,
lebar luka 5 cm, kedalaman luka ±
3cm
Feel: tidak ada krepitasi, nyeri
tekan pada luka post stamplasty
Move: pergerakan tidak terbatas
LE:
Look:ekstremitas bawah cukup
bersih, luka post OREF cruris
dekstra ± panjang 3 cm warna
merah muda terlihat tulang, luka
digiti pedis 1 sinistra warna merah
muda, luka pada area cruris dan
femur sinistra panjang ± 15 cm
warna merah muda
Feel :Ada pitting edema pada kaki
dekstra,tidak ada krepitasi, nyeri
tekan (+)
Move: pergerakan terbatas
2. DS: Klien mengatakan bahwa Fraktur Resiko Infeksi
ingin melihat lukanya
Luka terbuka
DO:
Tekanan Darah : 130/90
mm/Hg Port de entry
Nadi : 92X/mnt
RR : 24x/menit Kuman mudah
Terdapat luka pada post amputasi menginfeksi
below elbow sinistra sebesar
panjang ± 5 cm, luka suprapubik ± REsiko infeksi
panjang 7 cm dan lebar 5 cm, luka
post OREF cruris dekstra ±
panjang 3 cm, luka digiti pedis 4
sinistra
Luka cukup kotor, warna merah
bercampur cloth, terdapat cloth
dan pus
UE:
Look:tidak ada deformitas,
terpasang infus pada tangan kanan,
tangan kiri terdapat luka post
stamplasty below elbow, warna
luka merah muda, terdapat gaung,
lebar luka 5 cm, kedalaman luka ±
3cm
Feel: tidak ada krepitasi, nyeri
tekan pada luka post stamplasty
Move: pergerakan tidak terbatas
LE:
Look:ekstremitas bawah cukup
bersih, luka post OREF cruris
dekstra ± panjang 3 cm warna
merah muda terlihat tulang, luka
digiti pedis 1 sinistra warna merah
muda, luka pada area cruris dan
femur sinistra panjang ± 15 cm
warna merah muda
Feel :Ada pitting edema pada kaki
dekstra,tidak ada krepitasi, nyeri
tekan (+)
Move: pergerakan terbatas
3. DS:Klien mengatakan ingin tahu Kurang
keadaan tangan dan matanya Proses penyakit pengetahuan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Daftar Diagnosa Keperawatan :
A:
Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
2. Duka cita 1. Melakukan pengkajian terkait pengalaman masa S : Psien mengatakan mengapa musibah ini Kelompok 10
lalu pasien terkait kehilangan anggota tubuhnya terjadi kepadanya
2. Membantu pasien untuk menyatakan kekhawatiran O : pasien tampak murung dan tidak
secara verbal terhadap kehilangan yang dirasakan bersemangat
3. Membantu pasien mengidentifikasi kelekatan A:
terhadap benda yang hilang Masalah duka cita tidak teratasi
4. melibatkan orang terdekat dalam mendiskusikan P:
dan memutuskan status kehilangan Lanjutkan intervensi
5. memberikan informasi tentang harapan yang
realistis terkait perubahan kondisi klien 1. Melakukan pengkajian terkait pengalaman
masa lalu pasien terkait kehilangan
anggota tubuhnya
2. Membantu pasien untuk menyatakan
kekhawatiran secara verbal terhadap
kehilangan yang dirasakan
3. Membantu pasien mengidentifikasi
kelekatan terhadap benda yang hilang
4. melibatkan orang terdekat dalam
mendiskusikan dan memutuskan status
kehilangan
memberikan informasi tentang harapan yang
realistis terkait perubahan kondisi klien
3. Hambatan Mobilitas 1. Mengajarkan pasien tentang teknik ambulasi: S: klien mengatakan nyaman ketika
Fisik diajarkan ROM dan miring kanan kiri
Miring kanan dan kiri tiap 2 jam
O:
2. Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi: a. Klien terlihat mulai menggerakkan
kakinya sendiri Kelompok 10
klien hanya mobilisasi di atas tempat tidur
3. Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs b. Klien mulai belajar miring kanan dan kiri
secara mandiri sesuai kemampuan: melatih minum
A: masalah keperawatan teratasi sebagian
sendiri dan miring kanan kiri
P: Lanjutkan intervensi terkait
4. Mendampingi pasien saat mobilisasi:
1. Mengajarkan pasien tentang teknik
5. Mengajarkan pasien bagaimana merubah posisi
ambulasi: Miring kanan dan kiri tiap 2
dan berikan bantuan jika diperlukan
jam
2. Mengkaji kemampuan pasien dalam
mobilisasi: klien hanya mobilisasi di atas
tempat tidur
3. Melatih pasien dalam pemenuhan
kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
kemampuan: melatih minum sendiri dan
miring kanan kiri
4. Mendampingi pasien saat mobilisasi:
5. Mengajarkan pasien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan
INTERVENSI DAN EVALUASI
No Dx Hari/Tannggal/Jam Implementasi Evaluasi Paraf &
Kep Nama
1. 5 Januari 2017 NIC: S:
Manajemen Nyeri (1400) Pasien mengatakan nyeri pada daerah bekas
19.00 WIB 1. Mengkaji tanda-tanda vital klien. operasi
2. Mengkaji secara komprehensif tentang nyeri klien P : Akibat luka operasi Kelompok 10
meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Q : menusuk
kualitas, intensitas nyeri, dan faktor pencetus. R : di tangan kiri
3. Mengobservasi tanda-tanda non verbal yang S:3
mengganggu klien, terutama dalam T : setelah pasien diruangan
berkomunikasi efektif.
4. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang nyeri. O:
5. Mengontrol faktor lingkungan yang menyebabkan - TD : 120/80 mmHg
ketidaknyamanan pada klien, misalnya - N : 89 x
pencahayaan ruang, temperatur ruang. - S : 36,50Cderajat
6. Mengajarkan teknik non-farmakologis untuk - RR : 20 x/ menit
mengatasi nyeri klien dengan teknik distraksi - Pasien tampak menahan sakit
- Lingkungan ruangan post op dalam
kondisi bersih dan terpasang setrail, O2,
dan terpasang selimut
- Pasien belajar melakukan pengalihan rasa
nyeri
A:
Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
2. Duka cita 1. Melakukan pengkajian terkait pengalaman S : Pasien mengatakan apakah dia bisa Kelompok 10
masa lalu pasien terkait kehilangan anggota bekerja dengan normal setelah diamputasi
tubuhnya O : pasien tampak murung dan tidak
2. Membantu pasien untuk menyatakan bersemangat
kekhawatiran secara verbal terhadap A:
kehilangan yang dirasakan Masalah duka cita tidak teratasi
3. Membantu pasien mengidentifikasi kelekatan P:
terhadap benda yang hilang Lanjutkan intervensi
4. melibatkan orang terdekat dalam
mendiskusikan dan memutuskan status 1. Melakukan pengkajian terkait
kehilangan pengalaman masa lalu pasien terkait
5. memberikan informasi tentang harapan yang kehilangan anggota tubuhnya
realistis terkait perubahan kondisi klien 2. Membantu pasien untuk menyatakan
6. memberikan motivasi kepada klien agar lebih kekhawatiran secara verbal terhadap
bersabar dan menerima musibah yang telah kehilangan yang dirasakan
terjadi 3. Membantu pasien mengidentifikasi
kelekatan terhadap benda yang hilang
4. melibatkan orang terdekat dalam
mendiskusikan dan memutuskan status
kehilangan
5. memberikan informasi tentang harapan
yang realistis terkait perubahan kondisi
klien
3. Hambatan Mobilitas 1. Mengajarkan pasien tentang teknik ambulasi: S: klien mengatakan nyaman ketika
Fisik diajarkan aktivitas secara mandiri
Miring kanan dan kiri tiap 2 jam
O:
2. Mengkaji kemampuan pasien dalam a. Klien terlihat mulai menggerakkan
pergelangan tangan Kelompok 10
mobilisasi: klien hanya mobilisasi di atas
tempat tidur b. Klien mulai beraktivitas secara mandiri
3. Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan
A: masalah keperawatan teratasi sebagian
ADLs secara mandiri sesuai kemampuan:
P: Lanjutkan intervensi terkait
melatih minum sendiri dan miring kanan kiri
1. Mengajarkan pasien tentang teknik
4. Mendampingi pasien saat mobilisasi:
ambulasi: Miring kanan dan kiri tiap 2
5. Mengajarkan pasien bagaimana melakukan jam
aktivitas secara mandiri dan berikan bantuan 2. Mengkaji kemampuan pasien dalam
jika diperlukan mobilisasi: klien hanya mobilisasi di atas
tempat tidur
3. Melatih pasien dalam pemenuhan
kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
kemampuan: melatih minum sendiri dan
miring kanan kiri
4. Mendampingi pasien saat mobilisasi:
5. Mengajarkan pasien bagaimana
melakukan aktivitas secara mandiri dan
berikan bantuan jika diperlukan
INERVENSI DAN EVALUASI
No Dx Hari/Tannggal/Jam Implementasi Evaluasi Paraf &
Kep Nama
1. 6 Januari 2017 NIC: S:
Manajemen Nyeri (1400) Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang
10.00 WIB 1. Mengkaji tanda-tanda vital klien. sakit hanya sewaktu-waktu saja setelah
2. Mengkaji secara komprehensif tentang nyeri diinjeksikan obat nyeri sudah tidak terasa. Kelompok 10
klien meliputi lokasi, karakteristik, durasi, P : Akibat luka operasi
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, dan faktor Q : menusuk
pencetus. R : di tangan kiri
3. Mengobservasi tanda-tanda non verbal yang S:3
mengganggu klien, terutama dalam T : setelah pasien mulai sadar
berkomunikasi efektif.
4. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang O:
nyeri. - TD : 120/80 mmHg
5. Mengontrol faktor lingkungan yang - N : 89 x
menyebabkan ketidaknyamanan pada klien, - S : 36,50Cderajat
misalnya pencahayaan ruang, temperatur - RR : 20 x/ menit
ruang. - Pasien tampak menahan sakit
6. Mengajarkan teknik non-farmakologis untuk - Lingkungan ruangan post op dalam
mengatasi nyeri klien dengan teknik distraksi kondisi bersih dan terpasang setrail, O2,
dan terpasang selimut
- Pasien belajar melakukan pengalihan rasa
nyeri
A:
Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
2. Duka cita 7. Melakukan pengkajian terkait pengalaman S : Pasien tampak mulai menerima keadaan Kelompok 10
masa lalu pasien terkait kehilangan anggota
tubuhnya O : pasien tampak lebih tenang dan menerima
8. Membantu pasien untuk menyatakan keadaan
kekhawatiran secara verbal terhadap
kehilangan yang dirasakan A:
9. Membantu pasien mengidentifikasi kelekatan Masalah duka cita teratasi
terhadap benda yang hilang
10. melibatkan orang terdekat dalam P:
mendiskusikan dan memutuskan status Lanjutkan intervensi
kehilangan
11. memberikan informasi tentang harapan yang
realistis terkait perubahan kondisi klien
12. memberikan motivasi kepada klien agar lebih
bersabar dan menerima musibah yang telah
terjadi
4. Hambatan Mobilitas 1. Mengajarkan pasien tentang teknik ambulasi: S: klien mengatakan nyaman ketika
Fisik diajarkan ROM dan miring kanan kiri
Miring kanan dan kiri tiap 2 jam
O:
2. Mengkaji kemampuan pasien dalam a. Klien terlihat mulai menggerakkan
kakinya sendiri Kelompok 10
mobilisasi: klien hanya mobilisasi di atas
tempat tidur b. Klien mulai belajar miring kanan dan kiri
3. Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan
c. Pemeriksaan NVD:
ADLs secara mandiri sesuai kemampuan: -Pitting edema derajat 2
-Akral cukup dingin
melatih minum sendiri dan miring kanan kiri
-warna pucat
4. Mendampingi pasien saat mobilisasi: -tidak ada nyeri
-CRT < 2 detik
5. Mengajarkan pasien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
A: masalah keperawatan teratasi sebagian