Você está na página 1de 6

Nama : Iin Mardhatillah

NIM : 201410410311122

Kelas : Farmasi D

1. Terdapat karyawan yang malas bekerja


Jawab :
a. Penyebab munculnya permasalahan :
 Tidak punya sasaran
Karyawan yang tidak punya sasaran akan mengalami demotivasi. Ia
merasa jenuh dan monoton dengan pekerjaannya sekarang. Dengan
kata lain, karyawan bersangkutan menjalani pekerjaan begitu-begitu
terus dalam kurun waktu lama. Pagi masuk, sore pulang. Awal bulan
mendapat gaji. Keadaan ini berbanding terbalik dengan karyawan yang
memiliki sasaran. Yang bersangkutan akan bergairah bekerja dan
menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya demi mencapai
sasarannya tersebut. Sebagai contoh, seorang karyawan nonstaf yang
memiliki sasaran menjadi karyawan staf satu atau dua tahun ke depan.
 Jenuh
Seorang karyawan yang jenuh akan terdemotivasi. Pemicunya berasal
dari pekerjaannya sekarang tidak menantang atau tidak cocok dengan
keterampilan dia. Selain itu, pemicunya dapat juga dari keengganan dia
bekerja karena ingin keluar menjadi pengusaha namun belum berani
melakukannya. Ujung-unjungnya, ia akan merasa pekerjaan sekarang
adalah beban yang sangat berat.
 Konflik
Penyebab lain adalah konflik. Konflik ini dapat dengan atasan, rekan
kerja, bawahan, atau masyarakat. Dampaknya, si karyawan
bersangkutan merasa tidak nyaman karena bekerja di lingkungan yang
tidak kondusif.
b. Alternatif penyelesaian :
 Panggil bawahan ke ruangan Anda
Hal pertama yang Anda lakukan adalah memanggil karyawan
bersangkutan ke ruangan Anda. Utarakan pengamatan Anda terhadap
perilaku dan kinerja dia. Sampaikan juga bahwa Anda siap membantu
dia untuk kembali rajin bekerja. Yang perlu Anda ingat saat
pemanggilan tersebut adalah menciptakan suasana kondusif sehingga
bawahan malas tersebut nyaman berdiskusi atau tidak terintimidasi.
Hindari juga memarahinya karena itu bukan solusi masalah, malah bisa
membawa masalah lain.
 Ketahui penyebab kemalasan
Setelah maksud pemanggilan disampaikan, tanyakan penyebab
kemalasan karyawan bersangkutan. Umumnya karyawan yang malas
bekerja disebabkan oleh masalah pribadi atau masalah pekerjaan.
Masalah pribadi bisa mencakup ketidakharmonisan keluarga,
gangguan kesehatan, kebiasaan buruk, atau kekurangan finasial.
Sementara itu, masalah pekerjaan dapat berupa beban pekerjaan yang
berlebihan, konflik dengan rekan kerja, peralatan kerja yang tidak ada
atau tidak standar, lingkungan kerja yang tidak aman, dan penilaian
kinerja yang tidak objektif. Setelah mengetahui penyebab karyawan
malas bekerja, sampaikan solusi yang sekiranya tepat. Sebagai contoh,
jika bawahan tersebut kelebihan beban pekerjaan, kurangi beban
tersebut. Jika karyawan tersebut kurang terampil, beri pelatihan.
Contoh lain, jika dia memiliki masalah keluarga, sampaikan kepadanya
untuk segera mengatasi masalah keluarganya.
 Sampaikan manfaat dan kerugian Seperti yang mungkin Anda ketahui,
motivasi seseorang bertindak ada dua yaitu mendapatkan manfaat atau
menghindari kerugian (kesengsaraan). Anda dapat memotivasi
karyawan Anda dengan menyampaikan hal-hal baik untuk dirinya dan
perusahaan jika dia kembali rajin bekerja. Hal-hal tersebut antara lain:
- Reputasi yang baik
- Penilaian kinerja yang baik dan memuaskan
- Kenaikan gaji
- Pemberian bonus
- Promosi
- Pencapaian target unit kerja dan perusahaan
- Kepuasan pelanggan
Dengan mengetahui hal-hal baik di atas, diharapkan karyawan
bersangkutan sadar bahwa kontribusi dirinya sangat penting sehingga
segera memperbaiki kinerjanya. Selain itu, beritahukan juga kerugian
atau konsekuensi dari malas bekerja. Tentunya ini adalah kebalikan
dari keuntungan rajin bekerja di atas.
2. Terdapat beban kerja yang sangat tinggi
Jawab :
a. Penyebab munculnya permasalahan :
 Tugas (task) yang dilakukan bersifat fisik seperti beban kerja, stasiun
kerja, alat dan
sarana kerja, kondisi atau medan kerja, alat bantu kerja, dan lain-lain.
 Organisasi yang terdiri dari lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja
bergilir, dan lain-lain.
 Lingkungan kerja yang meliputi suhu, intensitas penerangan, debu,
hubungan
karyawan dengan karyawan, dan sebagainya.
 Frustasi, yaitu apabila ada halangan yang menghambat maksud dan
tujuan yang diinginkan.
 Konflik, yaitu terjadi jika tidak dapat memilih antara dua atau lebih
kebutuhan / tujuan yang diinginkan.
 Tekanan/ krisis, yaitu beban kerja mental dan fisik sehari-hari
meskipun kecil tetapi menumpuk dapat menyebabkan stres yang hebat.
 Kepemimpinan atasan yang jelek
Perlu diketahui, ada atasan yang bekerja untuk dirinya sendiri tanpa
memperhatikan bawahannya. Atasan tersebut, dengan skill yang
dimilikinya dia mampu mncapai hasil-hasil yang bagus. Disisi lain,
kinerja bawahannya biasa-biasa saja atau cenderung turun, tentu
bawahan merasa tidak pernah tahu bagaimana seorang bekerja supaya
bisa pekerjaan mnjadi lancar tanpa menemui hambatan yang berarti.
 Kecewa penilaian kinerja
Penilaian kinerja yang tidak objektif dapat juga menjadi penyebab
seorang karyawan terdemotivasi. Ini terjadi jika manajemen
memberikan penilaian yang sama antara karyawan rajin dengan
karyawan malas. Tak heran, para karyawan rajin akan beranggapan
bahwa tenaga dan waktu yang didedikasikan sia-sia.
b. Alternatif penyelesaian :
 Melakukan perbaikan iklim organisasi. Sebuah strategi pengaturan
dengan membuat struktur tebih terdesentralisasi dengan pembuatan
keputusan partisipatif dan membuka jalur komunikasi dengan para
karyawan. Perubahan struktur dan proses struktural dapat menciptakan
iklim yang lebih mendukung bagi karyawan, memberikan mereka lebih
banyak kontrol terhadap pekerjaan mereka, dan dapat mencegah atau
mengurangi stres kerja karyawan
 Melakukan perbaikan terhadap kondisi fisik tempat kerja,meliputi tata
ruang kerja,suhu,cahaya,kualitas udara,tempat duduk yang nyaman dan
keamanan dalam bekerja.
 Melakukan analisis dan kejelasan tugas. Dengan merancang desain
pekerjaan dan meningkatkan faktor isi pekerjaaan (seperti tanggung
jawab, pengakuan, dan kesempatan untuk pencapaian, peningkatan,
dan pertumbuhan) atau dengan meningkatkan karakteristik pekerjaan
seperti variasi skill, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan
timbal balik yang dapat memotivasi dan memberikan
pengalaman,tanggungjawab, serta pengetahuan karyawan.
 Menyediakan sarana olah raga di ruang istirahat tempat karyawan
bekerja dan mengadakan pengajian rutin berupa siraman rohani bagi
karyawan dan pimpinan.
 Mengurangi konflik dan mengklarifikasi peran organisasional,
sehingga penyebab stres dapat dihilangkan atau dikurangi. Masing-
masing pekerjaan mempunyai ekspektansi yang jelas dan penting atau
sebuah pengertian yang jelas dari apa yang dia kerjakan.
 Memantau terus – menerus kegiatan organisasi sehingga kondisi yang
dapat menjadi sumber stres dapat diidentifikasi dan dihilangkan secara
dini.
3. Terdapat karyawan yang sering bolos
Jawab:
a. Penyebab munculnya permasalahan :
 Malas
Penyebab lain adalah kemalasan karyawan. Ini berasal dari dirinya sendiri
atau lingkungan kerja yang malas. Kalau berasal dari diri sendiri, tentu ini
dipengaruhi kebiasaannya. Hal berbeda jika kemalasannya dipicu oleh
rekan-rekan kerjanya yang malas. Karyawan bersangkutan mungkin akan
berpikir untuk apa bekerja dengan baik karena teman-temannya yang
malas pun memiliki penilaian kinerja yang baik.
 Membebankan pekerjaan kepada oang lain,
kadang kita yang sudah diberi tugas oleh atasan karena itu memang
kemampuan kita, namun kadang atasan selalu menyuruh orang lain untuk
melakukan hal itu, secara langsung karyawan juga akan berfikir kalau
dirinya merasa tidak dibutuhkan lagi dirumah sakit tersbut.
b. Alternatif penyelesaian :
 Beri sanksi
Pemberian sanksi adalah langkah terakhir yang harus dilakukan kalau
keempat langkah di atas tidak berhasil. Agar berjalan baik, sanksi ini harus
berlandaskan peraturan perusahaan atau undang-undang dan diputuskan
bersama pihak personalia dan serikat pekerja (jika sanksi tersebut relatif
berat, misalnya Surat Peringatan 2 ke atas). Secara psikologis, seorang
karyawan yang mendapat sanksi akan berpikir dan takut mengulangi hal
yang sama sehingga ia “dipaksa” untuk memperbaiki dirinya.
 Pantau perkembangan
Salah satu aspek yang membuat atasan berwibawa adalah kemampuan
memantau atau mengontrol. Oleh karena itu, pantau perkembangan
bawahan tersebut secara berkala, misalnya sekali dalam dua minggu. Ini
untuk memastikan apakah program atau instruksi Anda kepada bawahan
tersebut dilaksanakan sekaligus mengetahui perkembangan perilaku si
karyawan bersangkutan. Kebanyakan atasan mengabaikan langkah ini
sehingga mereka terus berkutat dengan masalah karyawan malas bekerja.
Oleh karena itu, pantau terus perkembangan karyawan Anda. Jika perlu
minta bantuan personalia sehingga pemantauan ini berjalan lebih baik.
demikian, cepat atau lambat kinerjanya akan menjadi lebih baik daripada
sebelumnya.
 Tracking absen dan mesin absen yang baik
Semua akan diawali dengan tracking absen yang detail, semua karyawan
baik dari level manajerial hingga level non manajerial harus taat dalam
menjalankan rutinitas absen setiap hari, sehingga semua orang, semua
karyawan akan terlihat tingkat kehadirannya lewat tracking asbensi, dan
akan terlihat siapa yang mempunyai tingkat kedisiplinan kehadiran yang
tinggi, menengah dan sampai yang buruk. Agar mendapatkan kualitas hasil
tracking absen yang baik maka harus didukung oleh mesin absen yang
baik sesuai kebutuhan, banyak sekali jenis dan merk mesin absen yang
tersedia saat ini tinggal kita menyesuaikan dengan keadaan lingkungan
perusahaan, jumlah karyawan dan lainnya. Pilih mesin yang dapat dengan
akurat mentracking hari, tanggal, jam, menit sampai detik, disamping itu
tidak mudah error, data bisa diimport kedalam komputer, pemakaiannya
mudah, hingga mesin tahan lama dan tidak mudah rusak.
4. Pegawai yang keluar banyak (dalam 1 tahun mencapai 5 orang dai total pegawai
1 5 orang
Jawab:
a. Penyebab munculnya permasalahan :
 Beban kerja yang berlebihan
Beban kerja yang berlebihan dapat memicu juga demotivasi karyawan. Ini
umumnya terjadi jika pekerjaan lain dibebankan kepada karyawan tanpa
ada penambahan finansial. Tentu, ini akan membuat karyawan
bersangkutan mengeluh karena beban kerjanya tidak realistis. Di sisi lain,
gajinya juga tidak naik.
 Kurangnya pengakuan manajemen
Penyebab terakhir adalah kurangnya pengakuan manajemen kepada
prestasi yang ditunjukkan para karyawannya. Ini dapat terjadi karena
manajemen menganggap prestasi itu biasa atau ada prestasi lain yang lebih
bagus. Dampaknya, karyawan yang berprestasi itu merasa apa yang
dilakukannya sia-sia.
 Tidak mendapat kesempatan berkarier
Tidak mendapat kesempatan menduduki posisi yang lebih atas (berkarier)
dapat memicu demotivasi karyawan. Ini umumnya terjadi kareka pihak
manajemen lebih suka posisi yang lowong tersebut diisi karyawan baru
yang lebih muda atau lebih berpengalaman. Dengan kata lain, pihak
manajemen meragukan kemampuan karyawan lama untuk posisi tersebut.
 Kecewa penilaian kinerja
Penilaian kinerja yang tidak objektif dapat juga menjadi penyebab seorang
karyawan terdemotivasi. Ini terjadi jika manajemen memberikan penilaian
yang sama antara karyawan rajin dengan karyawan malas. Tak heran, para
karyawan rajin akan beranggapan bahwa tenaga dan waktu yang
didedikasikan sia-sia.
b. Alternatif penyelesaian :
Jawab:
 Mengurangi tekanan
Ada baiknya jika bekerja yang memberikan pekerjaan kepada karyawan
harus sesuai dengan kemampuan karyawan. Apabila karyawan tersebut tak
dapat melakukan pekerjaan dengan baik sebagai pimpinan ada baiknya
melakukan brefing atau rapat dengan menanyakan kesulitan yang di
hadapi.
 Gaji
Ada baiknya gaji yang di berikan sesuai dengan tekanan dan tanggung
jawab yang di berikan. Apabila ada kenaikan UMR setiap tahunnya
hendaknya perusahaan juga mengikuti kenaikan gaji yang di berikan
kepada karyawan. Berikan tunjangan yang layak apalagi sekarang bahan
bakar bensin telah naik sebaiknya juga ikut di naikkan. Berikan gaji pada
tanggal yang sama misalnya setia tanggal satu di awal bulan. Jika pada
tanggal tersebut bertepatan dengan hari libur sebaiknya pemberian gaji
menjadi maju jangan sampai mundur. Hal ini akan sangat diperhatikan
oleh para karyawan.
 Persamaan perlakuan
Apabila Anda sebagai pemilik atau pun pimpinan perusahaan haruslah
memberikan persamaan perlakuakn kepada seluruh karyawan. Misalnya
saja salah satu diantaranya adalah anak Anda maka perlakuan pun tak
boleh di bedakan. Anda harus adil dan merata terhadap seluruh karyawan.
Jangan sampai ada yang merasa dianak tirikan karena menimbulkan
suasan tidak sehat dan lingkungan kerja yang tidak nyaman.
Ketidaknyamanan pekerjaan akan membuat karyawan bepikir mencari
pekerjaan baru di tempat lainnya.

Você também pode gostar