Você está na página 1de 6

Artikel Ilmiah

ANALASIS BAJA KARBON


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemilihan Bahan dan Proses

Dosen Pengempu : Dr. Ir. Wahyono Suprapto, MT.Met.

Disusun oleh :

Alfian Rifky Fajri 145060201111048

Made Irvian Yudatama 145060201111049

Universitas Brawijaya

Fakultas Teknik

Teknik Mesin

2017
BAJA KARBON RENDAH, SEDANG DAN TINGGI

 Definisi Baja Karbon


Dalam dunia engineering penggunaan baja sangatlah penting, baik dalam bidang
konstruksi dan manufaktur, sehingga sebagai seorang engineer mempelajari baja dengan detail dan
mendalam merupakan hal yang mutlak harus dilakukan. Besi dan baja pada dasarnya sama yaitu
dibentuk dari unsur Fe, namun kadar karbonnya lah yang membedakan antara besi dan baja.
Berdasarkan kandungan persentase C (%karbon) nya baja dikelompokan menjadi baja karbon
rendah, sedang dan tinggi. Pengelompokan ini akan sangat bermanfaat bagi penggunannya
terutama bagi seorang mechanical engineer di lapangan.

 Klasifikasi Baja Karbon


1. Baja Karbon Rendah
Baja karbon rendah (low carbon steel) mengandung kadar karbon antara
0,025% – 0,25% C.. Berdasarkan jumlah karbon yang terkandung dalam baja, maka
baja karbon rendah dapat digunakan atau dijadikan baja-baja sebagai berikut:
a) Baja karbon rendah ( low carbon steel ) yang mengandum 0,04 % - 0,10% C untuk
dijadikan baja–baja plat atau strip.
b) Baja karbon rendah yang mengandung 0,05% C digunakan untuk keperluan badan
badan kendaraan.
c) Baja karbon rendah yang mengandung 0,15% - 0,20% C digunakan untuk
konstruksi jembatan, bangunan, membuat baut atau dijadikan baja konstruksi.

2. Baja Karbon Menengah


Baja karbon menengah (medium carbon steel) mengandung kadar karbon
antara 0,25% - 0,55% C. Baja karbon menengah ini banyak digunakan untuk
keperluan alat-alat perkakas bagian mesin. Berdasarkan jumlah karbon yang
terkandung dalam baja maka baja karbon ini dapat digunakan untuk berbagai
keperluan seperti untuk keperluan industri kendaraan, roda gigi, pegas dan sebagainya.
3. Baja Karbon Tinggi
Baja karbon tinggi (high carbon steel) mengandung kadar karbon antara 0,56%
-1,7% C. Baja ini mempunyai kekuatan paling tinggi dan banyak digunakan untuk
material tools. Salah satu aplikasi dari baja ini adalah dalam pembuatan kawat baja
dan kabel baja. Berdasarkan jumlah karbon yang terkandung didalam baja maka baja
karbon ini banyak digunakan dalam pembuatan pegas, alat-alat perkakas seperti: palu,
gergaji atau pahat potong. Selain itu baja jenis ini banyak digunakan untuk keperluan
industry lain seperti pembuatan kikir, pisau cukur, mata gergaji dan lain sebagainya.

NO Jenis Baja Karbon Sifat – Sifatnya Aplikasi


1 Rendah (0,025% - 0,25%)  Lunak  Baja plat
 Ulet  Bodi mobil
 Tangguh  Pipa saluran

 Machineability
yang tinggi
 Weldability yang
tinggi
2 Sedang (0,26% - 0,55%)  Keras  Poros
 Getas  Roda gigi
 Kuat  Crankshaft

 Hardenability
yang tinggi
3 Tinggi (0,56% - 1,7%)  Sangat Keras  Pegas
 Sangat Getas
 Sangat Kuat,
namun rapuh
 Tahan aus
 Fabrikasi dan Pengujian Baja Karbon

 Fabrikasi merupakan suatu proses pembentukan baja menjadi bentuk lain berdasarkan
desain, jenis kualitas dan standar kekuatan yang telah disepakati.

Standar kekuatan proses fabrikasi pada baja bisa dikelompokkan menjadi baja
karbon rendah, baja karbon sedang dan baja karbon tinggi. Pada grafik diatas dapat dapat
kita ketahui bahwa kekuatan tarik suatu baja bisa dipengaruhi proses heat treatment nya,
sehingga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya nilai kekuatan pada baja. Dapat dilihat
pada grafik pada suhu 30 derajat celcius didapatkan kekuatan tarik yang rendah, hal ini
dapat dibuktikan bahwa saat dilakukan pengujian luas penampang pada daerah necking
berbentuk memanjang yang bisa diartikan bahwa baja tersebut merupakan baja yang lunak
(ductile) dengan kekuatan tarik yang rendah, hal ini akan dibuktikan pada pembahasan
pengaruh besar persentase kadar karbon pada grafik berikutnya . Pada suhu 40 derajat
celcius didapatkan kekuatan tarik yang sedang, hal ini dapat dibuktikan bahwa saat
dilakukan pengujian luas penampang pada daerah necking berbentuk datar agak
memanjang yang bisa diartikan bahwa baja tersebut merupakan baja yang keras dengan
kekuatan tarik yang tinggi, hal ini akan dibuktikan pada pembahasan pengaruh besar
persentase kadar karbon pada grafik selanjutnya. Pada suhu 50 derajat celcius didapatkan
kekuatan tarik yang sangat tinggi, hal ini dapat dibuktikan bahwa saat dilakukan pengujian
luas penampang pada daerah necking berbentuk datar saja yang bisa diartikan bahwa baja
tersebut merupakan baja yang sangat keras dengan kekuatan tarik yang sangat tinggi, hal
ini akan dibuktikan pada pembahasan pengaruh besar persentase kadar karbon pada grafik
selanjutnya.
Dapat disimpulkan bahwa heat treatment bisa dijadikan cara untuk menentukan
standar kekuatan tarik pada proses fabrikasi pada baja, dikarenakan proses heat treatment
terbukti mampu menaikkan kekuatan tarik dengan menaikkan temperature pada saat baja
diberi perlakuan panas, sehingga didapat standar fabrikasi baja dengan kekuatan tarik
sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam dunia engineering, seorang engineer harus mampu memperkirakan kekuatan
sebuah material yang akan digunakan. Cara memprediksi untuk membuktikan suatu material
mempunyai kadar karbon yang rendah, sedang maupun tinggi bisa dilakukan dengan cara
pengujian uji tarik. Dalam pengujian uji tarik persentase baja karbon dapat diklasifikasikan
menjadi 3, baja karbon rendah, baja karbon sedang dan baja karbon tinggi. Pada grafik pertama
(dari bawah) merupakan baja dengan kekuatan tarik yang paling rendah, hal ini dapat dijadikan
prediksi bahwa pada baja karbon tersebut mengandung kadar karbon dengan persentase 0,025% –
0,25%, hal ini bisa diartikan bahwa baja tersebut memiliki sifat lunak, ulet dan tangguh. Pada
grafik kedua merupakan baja dengan kekuatan tarik yang sedang, hal ini dapat dijadikan prediksi
bahwa pada baja karbon tersebut mengandung kadar karbon dengan persentase 0,26% - 0,55%,
hal ini bisa diartikan bahwa baja tersebut memiliki sifat yang keras, getas dan kuat. Pada grafik
ketiga merupakan baja dengan kekuatan yang sangat tinggi, hal ini dapat dijadikan prediksi bahwa
pada baja karbon tersebut mengandung kadar karbon dengan persentase 0,55% - 1,7%, hal ini bisa
diartikan bahwa baja tersebut memiliki sifat yang sangat keras, sangat getas, sangat kuat tetapi
rapuh dan tahan aus.
Analisis dari kedua grafik diatas yang dihubungkan dengan tabel pertama kami dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Kekuatan baja karbon bisa dipengaruhi heat treatment dan persentase kandungan karbon
pada baja itu sendiri
2. Cara untuk memprediksi dan membuktikan bahwa baja tersebut termasuk baja karbon
rendah, sedang atau tinggi pada proses fabrikasi baja agar diperoleh standar kekuatan tarik
yang diinginkan adalah dengan cara pengujian uji tarik yang dibuktikan dengan melihat
daerah necking pada saat dilakukan pengujian, dan mengukur besar kekuatan tarik dengan
universal testing machine yang sudah dibahas pada grafik 1 dan 2.

Nama : 1. Alfian Rifky Fajri NIM. 145060201111048


2.Made Irvian Yudatama NIM. 145060201111049

Você também pode gostar