Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Ibu yang bersalin secara normal, beberapa ada yang tidak mengalami
robekan karena jalan lahirnya cukup elastis ketika dilalui bayi saat proses
persalinan. Namun ada ibu yang memerlukan bantuan dokter maupun bidan untuk
memperlebar jalan lahir dengan dilakukan pengguntingan jaringan di daerah
perineum yakni jaringan otot antara anus dan vagina. Pengguntingan jaringan otot
perineum ini disebut tindakan episiotomi.
Luka pada perenium akibat episiotomi, ruptura atau laserasi merupakan
daerah yang tidak mudah untuk dijaga agar tetap bersih dan kering. Pengamatan
dan perawatan khusus diperlukan untuk menjamin agar daerah tersebut sembuh
dengan cepat dan mudah. Pencucian daerah perineum memberikan kesempatan
untuk melakukan inspeksi secara seksama pada daerah tersebut dan mengurangi
rasa sakitnya(Helen Farrer).
1
dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik
seperti pada waktu sebelum hamil.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Tujuan Perawatan Perineum
a. Rupture
b. Episiotomi
c. Komplikasi Episiotomi
4
membengkak. Benang sering merobek jaringan edematosa sehingga tepi-
tepi luka nekrotik menganga yang menyebabkan keluaarnya cairan serosa,
serosanguinosa, atau jelas purulen. Lepasnya jahitan episiotomi paling
sering berkaitan dengan infeksi (Leveno, 2009).
a. Saat Mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut. Setelah
terbuka maka akan kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan
yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan
penggantian pembalut.
Pada saat buang air kecil kemungkin besar terjadi kontaminasi air seni
pada rektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perinium
untuk itu diperlukan pembersihan perinium.
a. Gizi
5
b. Obat-obatan
6
d. Setelah luka bersih boleh berendam dalam air hangat dengan
menggunakan tempat rendam khusus. Atau bila tidak bisa melakukan
perendaman dengan air hangat cukup disiram dengan air hangat.
e. Mengenakan pembalut baru yang bersih dan nyaman dan celana dalam
yang bersih dari bahan katun. Jangan mengenakan celana dalam yang bisa
menimbulkan reaksi alergi.
f. Segera mengganti pembalut jika terasa darah penuh, semakin bersih luka
jahitanmaka akan semakin cepat sembuh dan kering. Lakukan perawatan
yang benar setiap kali ibu buang air kecil atau saat mandi dan bila
mengganti pembalut.
g. Konsumsi makanan bergizi dan berprotein tinggi agar luka jahitan cepat
sembuh. Makanan berprotein ini bisa diperoleh dari telur, ikan, ayam dan
daging, tahu, tempe. Jangan pantang makanan, ibu boleh makan semua
makanan kecuali bila ada riwayat alergi.
h. Luka tidak perlu dikompres obat antiseptik cair tanpa seijin dokter atau
bidan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/06/25/perawatan-luka-
jahitan-setelah-melahirkan-177220.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27290/5/Chapter%20I.pdf
http://riskanurfajriahsetiawan.wordpress.com/18-2/
http://www.carantrik.com/2012/07/perawatan-luka-perineum.html
Leveno, Kenneth J. 2009. Obstetri Williams: Panduan Ringkas, Edisi 21. Jakarta:
EGC.