Você está na página 1de 12

Jokowi: Ekonomi RI Lebih Baik Dibanding

Negara Lain

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat mensyukuri kondisi ekonomi Indonesia
yang lebih baik dibanding negara lain

gara lain.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat mensyukuri


kondisi ekonomi Indonesia yang lebih baik dibanding negara lain. Selain itu, Presiden Jokowi
juga meminta masyarakat bersyukur atas kesenjangan antara golongan yang kaya dan miskin
(gini rasio) yang semakin menipis.

Jokowi mengatakan, saat ini kondisi ekonomi dunia sedang tidak baik. Beberapa negara
lain perekonomiannya tengah mengalami guncangan, bahkan ada juga yang terus merosot
hingga resesi.

Meski demikian, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 berada di level yang
baik, yaitu mencapai 5,02 persen. Angka pertumbuhan ekonomi pada 2016 tersebut cukup
tinggi jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga.

"Ekonomi dunia saat ini berada di posisi tidak baik. Kesulitan ekonomi terjadi di mana-mana,
tetapi pertumbuhan ekonomi negara kita di 2016 alhamdulillah 5,02 persen," kata Jokowi
dalam Kongres Ekonomi Umat dengan tema "Arus Baru Ekonomi Indonesia" yang
diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu
(22/4/2017).

"Ini patut kita syukuri. Jika dibanding dengan negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia
berada di urutan ketiga setelah India dan Tiongkok," ucapnya.

Jokowi melanjutkan, selain kondisi perekonomian yang stabil, gini rasio di Indonesia
semakin mengecil. Gini ratio Indonesia pada September 2017 tercatat di 0,394 persen. Dia
berharap jarak antara golongan miskin dan kaya akan semakin berdekatan di masa depan.

Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) gini ratio Indonesia pada
September 2016 sebesar 0,394, turun 0,003 poin dibanding Maret 2016 yang mencatatkan
gini ratio 0,397 dan 0,008 dari realisasi gini ratio September 2015 sebesar 0,402.

Dari rasio ketimpangan 0,394 di September 2016, wilayah perkotaan memiliki gini ratio
paling tinggi dengan pencapaian 0,409 dibanding pedesaan yang sebesar 0,316.

Sementara gini ratio masyarakat 40 persen berpengeluaran rendah mencatatkan gini ratio
17,11, dan 40 persen dan berpengeluaran menengah 36,33, serta 45,56 untuk 20 persen
berpengeluaran tinggi. (Pew/Gdn)
http://bisnis.liputan6.com/read/2928908/jokowi-ekonomi-ri-lebih-baik-dibanding-negara-lain

Presiden Jokowi: Ekonomi RI Bakal Jadi


Terbesar ke-4 di Dunia

Presiden Jokowi menyampaiakn pidato dalam Rakernas BPP Hipmi dan Peluncuran "Hipmi Go to School 2017
di Jakarta, Senin (27/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan ekonomi Indonesia


akan menjadi terbesar ke-4 di dunia pada 2045. Namun untuk mencapai hal tersebut,
dibutuhkan kerja keras, terutama dari generasi muda di Tanah Air.

Jokowi mengungkapkan, dirinya telah meminta para menteri dalam kabinetnya untuk
memprediksi kondisi ekonomi Indonesia pada 20 tahun-25 tahun ke depan. Hasilnya,
Indonesia punya potensi besar untuk menjadi negara dengan ekonomi yang terbesar di dunia.

"Di tahun 2045 Insya Allah Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia. Saya
percaya sama hitung-hitungan itu karena yang hitung sudah jago-jago. Siapa yang meragukan
Ibu Sri Mulyani? Siapa yang meragukan Pak Darmin Sasution? Kelas internasional semua.
Yang hitung bukan saya, yang hitung yang pakar-pakar sudah berkelas internasional," ujar
dia di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (27/3/2017).

Pada tahun tersebut, lanjut Jokowi, jumlah penduduk diperkirakan mencapai 309 juta jiwa
dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar antara 6 persen.
"PDB US$ 9,1 triliun, artinya kurang lebih Rp 120 ribu triliun, sekarang Rp 30 ribu triliun.
Kemudian income per kapita US$ 3.500, pada 2045 US$ 29 ribu. Ini loncatan besar," kata
dia.

Namun demikian, kata Jokowi, untuk mencapai hal tersebut diperlukan persiapan mulai dari
sekarang, khususnya dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan
berkualitas. Indonesia juga harus bisa memanfaatkan bonus demografi untuk bisa menggenjot
pertumbuhan ekonomi ke depannya.

"Jangan lupa pembangunan SDM karena akan ada bonus demografi di 2030-2035, 52 persen
penduduk kita berada di usia sangat produktif. Kalau SDM kita kerjakan akan menjadi
kekuatan kita. Tapi kalau gagal, akan menjadi beban sangat besar. Sebab itu saya
mengingatkan siapapun pemimpinnya, pembangunan SDM itu menjadi kunci untuk mencapai
Indonesia emas di 2045," ujar dia.

http://bisnis.liputan6.com/read/2900611/presiden-jokowi-ekonomi-ri-bakal-jadi-
terbesar-ke-4-di-dunia

BI: Kondisi Perekonomian Indonesia 2017


Mengejutkan...
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/11/02/190000126/bi.kondisi.p
erekonomian.indonesia.2017.mengejutkan.

Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo (tengah) didampingi Deputi Gubernur BI


Perry Warjiyo (kanan) dan Ronald Waas (kiri) di Jakarta, Kamis (19/5/2016).(Sakina
Rakhma Diah Setiawan
BENGKULU, KOMPAS.COM - Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas
menyebutkan kondisi perekonomian Indonesia pada 2017 dihadapkan berbagai tantangan
yang tidak ringan dan bisa mengejutkan, baik yang datang dari eksternal maupun domestik.

Hal ini disampaikan Ronald Waas dalam Sertijab Kepala Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Bengkulu Bambang Himawan kepada Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Rabu
(2/10/2016).

"Kondisi perekonomian global saat ini cenderung bias ke bawah, sebagai dampak pemulihan
ekonomi global yang masih cenderung lambat dan tidak merata," kata Ronald.

Ekonomi dunia yang semula diproyeksikan tumbuh 3,5 persen harus dikoreksi menjadi 3
persen yang lebih rendah dibanding tahun lalu 3,1 persen.

Potensi bias ke bawah ini didorong oleh perkiraan pertumbuhan ekonomi AS yang tidak
sekuat proyeksi sebelumnya, dan ekonomi Tiongkok masih mengalami perlambatan.

Kenaikan suku bungan Bank Sentral Amerika Serikat (Fed Fund Rate) yang diperkirakan
terjadi pada Desember 2016 turut menimbulkan ketidakpastian di pasar dan mempengaruhi
perkembangan ekonomi global.

Normalisasi kebijakan The Fed berpotensi memicu capital outflows, sehingga dapat
menimbulkan tekanan pasar keuangan di kawasan, tak terkecuali Indonesia.

Sementara itu tantangan domestik Indonesia diwarnai dengan pertumbuhan ekonomi yang
melambat, defisit fiskal yang diperkirakan masih akan besar, utang luar negeri mengalami
kenaikan, serta pertumbhan kredit yang masih rendah dengan diikuti risiko peningkatan
kredit bermasalah (Non Performing Loan).

Berdasarkan laporan Indeks Daya Saing Global 2016-2017 dirilis World Economic Forum
(WEF), menunjukkan daya saing Indonesia merosot dari peringkat 37 menjadi 41 dari 138
negara.

Kondisi ini menunjukkan Indonesia harus lebih keras lagi untuk dapat bersaing dalam
perekonomian dunia. Berkaca pada tantangan tersebut BI mencanangkan bauran kebijakan
yang mengutamakan stabilitas ekonomi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan BI senantiasa diarahkan untuk menciptakan kondisi makroekonomi yang stabil,


terutama pencapaian inflasi menuju sarana yang ditetapkan, dan menunrunkan defisit
transaksi berjalan.

"Peran kantor Bank Indonesia di wilayah perwakilan sebagai mintra pemerintah semakin
penting, terutama dalam memberikan masukan tentang arah kebijakan pembangunan,"
paparnya.

Bank Dunia Prediksi Ekonomi Indonesia


Tumbuh 5,5 Persen di 2018
JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia dalam laporan terbarunya menyatakan
pertumbuhan ekonomi di negara berkembang Asia Timur termasuk Indonesia dan Pasifik
akan tetap bertahan untuk jangka waktu tiga tahun ke depan.

Meskipun demikian, kawasan ini dinilai masih menghadapi berbagai risiko besar untuk
tumbuh. Oleh sebab itu, Bank Dunia menyatakan sejumlah negara perlu mengambil langkah
guna mengurangi kerentanan finansial dan fiskal.

Bank Dunia juga menyarankan agar negara-negara mengatasi rintangan terhadap


pertumbuhan inklusif yang berkelanjutan, dengan memenuhi kesenjangan infrastruktur,
mengurangi malnutrisi, dan memperkuat inklusi keuangan.

Dalam Laporan Perkembangan Ekonomi Asia Timur dan Pasifik yang dirilis hari ini, Rabu
(5/10/2016), Bank Dunia memprediksi secara keseluruhan ekonomi negara Asia Timur
tumbuh 5,8 persen di 2016.

Adapun untuk 2017 sampai 2018, ekonomi Asia Timur diprediksi mencapai 5,7 persen.

Di Indonesia, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi akan naik secara stabil, yakni
dari 4,8 persen di tahun 2015 menjadi 5,5 persen di 2018.

Hal ini tergantung ada atau tidaknya kenaikan investasi publik dan suksesnya perbaikan iklim
investasi serta kenaikan penerimaan.

"Walaupun ada prospek yang menjanjikan, pertumbuhan di kawasan ini bergantung oleh
berbagai risiko besar," kata Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan
Pasifik Sudhir Shetty dalam video conference dari Washington DC, AS.

Shetty menjelaskan, pengetatan keuangan global, pertumbuhan global yang terus melambat,
atau perlambatan di China yang datang lebih awal dari yang sudah diantisipasi akan menjadi
cobaan bagi ketahanan ekonomi Asia Timur.
Ia menyatakan, penting bagi pembuat kebijakan untuk mengurangi ketidakseimbangan
finansial dan fiskal yang telah terbangun di beberapa tahun terakhir ini.

Faktor China

Bank Dunia memperkirakan China akan terus melakukan transisi ke pertumbuhan yang lebih
lambat namun berkelanjutan.

Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi China akan mencapai 6,7 persen pada 2016,
6,5 persen di 2017, dan 6,3 persen di 2018.

Di China, pertumbuhan akan melemah sejalan dengan perekonomiannya yang terus menuju
sektor konsumsi, jasa, dan aktivitas dengan nilai tambah yang tinggi dan kelebihan kapasitas
industri dikurangi.

Namun, pasar tenaga kerja yang lebih ketat akan terus mendukung pertumbuhan pendapatan
dan konsumsi rumah tangga.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/10/05/125758826/bank.dunia.prediksi.ekonomi
.indonesia.tumbuh.5.5.persen.di.2018

MASALAH POKOK PEREKONOMIAN INDONESIA

KELAS : 1EB21

DISUSUN OLEH

SARI PUSPITA WIRYANI (26212856)

Beberapa Permasalahan Ekonomi Indonesia

Indonesia menggunakan system perekonomian kerakyatan, jadi semua kegiatan


ekonomi yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak diatur dan dikendalikan oleh
pemerintah. Semua hal yang berhubungan dengan kebijakan dan kelangsungan hidup
masyarakat Indonesia diatur oleh kebijakan – kebijakan dan peraturan pemerintah.
Tanda-tanda perekonomian mulai mengalami penurunan diawali padatahun 1997
dimana pada masa itulah terjadi krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya
berkisar pada level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8
persen. Kondisi keamanan yang belum kondusif juga mempengaruhi iklim investasi di
Indonesia, yang menambah kesulitan dinegeri ini.

Hal ini sangat berhubungan dengan aktivitas kegiatan ekonomi yang berdampak pada
penerimaan negara serta pertumbuhan ekonominya. Adanya peningkatan pertumbuhan
ekonomi yang diharapkan akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi dimasa
mendatang.
Bagi Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya
pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin meningkat, tingkat
inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada pada tingkat wajar dan semakin bergairahnya
modal bagi dalam negeri maupun luar negeri.

Namun semua itu bisa terwujud apabila kondisi keamanan dalam negeri benar-benar
telah kondusif. Kebijakan pemerintah saat ini didalam pemberantasan terorisme, serta
pemberantasan korupsi sangat turut membantu bagi pemulihan perekonomian. Pertumbuhan
ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro ekonomi menggambarkan kinerja
perekonomian suatu negara akan menjadi prioritas utama bila ingin menunjukkan kepada
pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang berlangsung dengan baik pada negaranya.

Selama tiga tahun dari 2005, 2006, dan 2007 perekonomian Indonesia tumbuh cukup
signifikan (rata-rata di atas 6%), menjadikan Indonesia saat ini secara ekonomi cukup
dipertimbangkan oleh perekonomian dunia. Hal ini dapat dilihat dengan diundangnya
Indonesia ke pertemuan kelompok 8-plus (G8plus) di Kyoto Jepang pada bulan Juli 2008
bersama beberapa negara yang disebut BRIICS (Brasil, Rusia, India, Indonesia dan South
Africa).

Pada tahun 2008 pendapatan per kapita Indonesia sudah meliwati US$ 2.000, bahkan pada
tahun 2009, GDP Indonesia ditetapkan di atas angka 5.000 triliun Rupiah atau setara dengan
US$ 555 milyar. Angka-angka ini cukup mendukung estimasi bahwa pada tahun 2015
Indonesia sudah menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia dengan GDP di atas US$ 1 triliun.
Namun masih banyak hambatan yang dihadapi oleh perekonomian Indonesia untuk menuju
kesana, misalnya; kondisi infrastruktur perekonomian (seperti jalan, jembatan, pelabuhan dan
listrik), tingginya angka pengangguran (kisaran 9%), tingginya inflasi yang disebabkan oleh
meningkatnya harga energi dunia (sudah menyentuh 11,,%), belum optimalnya kedatangan
FDI ke Indonesia, belum optimalnya peranan APBN sebagai stimulus ekonomi (belum
ekspansif).

Dari sekian banyak masalah perekonomian yang dapat mewujudkan target pemerintah
dapat dikelompokan menjadi masalah yang paling pokok karena dampaknya yang meluas
yaitu tentang permasalahan ketenagakerjaan yang melingkupi tingginya jumlah
pengangguran dan tingginya tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia merupakan hal yang
mendasari semua permasalahan – permasalahan sosial di Indonesia.

 Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang
sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Pengangguran merupakan masalah utama yang harus dihadapi perekonomian indonesia. Ada
beberapa penyebab tingginya pengangguran diantaranya seperti tidak seimbangnya jumlah
pekerja dan lapangan pekerjaan yang tidak tersedia, Selain itu tidak cocoknya tenaga yang
tersedia dengan spesifikasi yang dicari penyedia lapangan pekerjaan. Penyebab yang lain
adalah pendidikan yang tidak cukup dengan standart yang dibutuhkan.

 Jenis-jenis Pengangguran :

– Berdasarkan jam kerja :

1. Pengangguran Terselubung: Pengangguran disini adalah kumpulan SDM yang tidak


bekerja secara optimal desebabkan karena alasan tertentu.
2. Setengah Menganggur: SDM disini tidak bekerja karena tidak tersedianya lapangan
pekerjaan.
3. Pengangguran terbuka: SDM disini merupakan tenaga kerja yang tidak punya
pekerjaan sama sekali.

– Berdasarkan penyebab terjadinya :

1. Pengangguran Friksionil: SDM disini menganggur karena mereka memilih untuk


menganggur karena menunggu pekerjaan yang lebuh berkualitas atau lebih cocok
dengan mereka.
2. Pengangguran Struktural: SDM disini diberhentikan oleh perusahaan karena
perusahaannya sudah bangkrut atau mengalami kemunduran.
3. Pengangguran Teknologi: SDM disini diberhentikan perusahaan atau tidak direkrut
karena perusahaan sudah tidak membutuhkan tenaganya lagi, karena pekerjaannya
sudah diambil alih oleh mesin karena perkembangan teknologi.
4. Pengangguran Siklikal: SDM menjadi pengangguran karena pengurangan tenaga kerja
secara menyeluruh.
5. Pengangguran musiman: SDM menjadi pengangguran karena pekerjaanya bersifat
musiman. Apabila musimnya sudah habis pekerjaannya sudah tidak ada lagi.
6. Pengangguran Konjungtural: SDM menjadi pengangguran dipengaruhi oleh
perubahan perekonomian.

 Penyebab Terjadinya Pengangguran

1. Penduduk yang relatif banyak


2. Pendidikan dan keterampilan yang rendah
3. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja
4. Teknologi yang semakin modern
5. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan-
penghematan.
6. Penerapan rasionalisasi
7. Adanya lapangan kerja yang dengan dipengaruhi musim
8. Ketidakstabilan perekonomian, politik dan keamanan suatu Negara
 Dampak-dampak dari Pengangguran

1. Pendapatan nasional rill (nyata) yang dicapai oleh masyarakat lebih rendah daripada
pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Sehingga kemakmuran yang
dicapai oleh masyarakat pun lebih rendah.
2. Pengangguran menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga kegiatan
pembangunan pun akan terus menurun.
3. Tingkat kemakmuran yang dapat dinikmati masyarakat lebih rendah daripada tingkat
kemakmuran yang mungkin dicapainya.
4. Jumlah penduduk miskin semakin bertambah.
5. Meningkatkan tindakan kriminalitas.

 Upaya Mengatasi Pengangguran

1. Mengadakan program transmigrasi


2. Meningkatkan kualitas tenaga kerja
3. Mendorong majunya pendidikan
4. Mengintensifkan program keluarga berencana

 Inflasi

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
(kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang
memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang.

 Penyebab Inflasi

– Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) (kelebihan likuiditas/uang/alat


tukar) inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian
yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh
rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga
disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam
mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi
spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.

– Inflasi desakan biaya ( cost push inflation, terjadi akibat adanya kelangkaan produksi
dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak
ada perubahan yang meningkat secara signifikan.

 Ada beberapa dampak dengan terjadinya Inflasi yaitu:


 Dampak Postif Inflasi

1. Peredaran / perputaran barang lebih cepat.


2. Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
3. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
4. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikanpendapatan
kecil.
 Dampak Negatif Inflasi

1. Harga barang-barang dan jasa naik.


2. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
3. Menimbulkan tindakan spekulasi.
4. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
5. Kesadaran menabung masyarakat berkurang.

 Mengukur inflasi

Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah


indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:

– Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang
mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.

– Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).

– Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang
yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk
meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan
biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.

– Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-
komoditas tertentu.

– Indeks harga barang-barang modal

– Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru,
barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.

 Hubungan Antara Pengangguran dan Inflasi

Berdasarkan Kurva Phillips, menggambarkan adanya hubungan negatif antara laju inflasi
dengan pengangguran: Laju inflasi tinggi, pengangguran rendah. Akan tetapi kebalikannya
juga justru dapat terjadi yakni kenaikan harga-harga secara umum, yang dilihat dari laju
inflasi akan menurunkan output (produksi nasional) dan dengan sendirinya meningkatkan
pengangguran. Hubungan inflasi, output dan pengangguran) sangat ditentukan oleh aggregat
penawaran dan permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa. Apabila aggregat
permintaan meningkat, permintaan terhadap tenaga kerja akan meningkat (dengan sendirinya
pengangguran berkurang). Akan tetapi, sebaliknya kenaikan aggregat permintaan tersebut
akan menaikkan harga-harga (meningkatkan laju inflasi). Ini yang dinamakan hubungan
negatif inflasi dan pengangguran. Penurunan penawaran dengan sendirinya berakibat pada
“seolah” kenaikan dalam permintaan. Akibatnya harga-harga meningkat (inflasi meningkat).
Akan tetapi karena penawaran menurun ini berarti permintaan terhadap tenaga kerja juga
menurun yang dengan sendirinya menurunkan produksi nasional. Akhirnya yang terjadi
adalah inflasi tinggi dan pengangguran tinggi.
pakar menilai kondisi ekonomi Indonesia
2016 makin membaik

Pakar statistik dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Kresnayana Yahya
mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia pada 2016 akan semakin membaik dengan
dukungan biaya logistik yang semakin turun atau murah.

"Saya memprediksi perekonomian Indonesia akan semakin membaik pada 2016, salah
satunya adalah sektor logistik," kata Kresna dalam diskusi Economic Outlook 2016 di Suara
Surabaya Center (SSC), Rabu (11/11) malam.

Ia mengatakan, pendapat tersebut didasari dengan mulai berjalannya program tol laut
pemerintahan Presiden Joko Widodo sehingga dengan adanya tol laut maka bisa menurunkan
biaya logistik terutama ke wilayah timur Indonesia.

"Ekonomi tahun depan terutama Jawa Timur (Jatim) akan ada harapan baru seiring dengan
munculnya infrastruktur baru yaitu Pelabuhan Teluk Lamong, sehingga biaya logistik
terutama ke wilayah Indonesia timur akan sedikit hemat apabila dibandingkan dengan jalur
darat," tuturnya seperti dikutip Antara.

Menurut dia, kondisi perlambatan ekonomi juga terjadi di negara berkembang lain, namun
Indonesia masih bisa tumbuh lebih baik dengan mengurangi tekanan internal dan melakukan
reformasi fiskal melalui percepatan penyerapan belanja modal dan peningkatan penerimaan
perpajakan.

"Penyerapan belanja yang lebih memadai untuk sektor infrastruktur dan mengurangi biaya
logistik akan membaik, karena telah didukung oleh peningkatan penerimaan dari sektor pajak
maupun perbaikan iklim bisnis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, ketahanan ekonomi di Indonesia akan dibangun dari peran sederhana
dengan pendekatan sosial inovasi, dimana orang-orang muda mendominasi jumlah penduduk
akan menjadi peta perilaku bangsa yang memiliki jiwa kreatif dan inovatif.

"Tren saat ini adalah berkembangnya anak muda yang ingin menjadi seorang pengusaha,
dibandingkan dengan pegawai. jika semua sektor ini bisa sejalan, maka perekonimian di
Indonesia akan membaik. Apalagi jika pengusaha, terutama pengusaha logistik bisa
memanfaatkan media sosial sebagai pemasaran produknya maka akan lebih berhemat dalam
transportasinya," katanya.

Ia juga mengingatkan bagi para pengusaha maupun masyarakat umum, terkait dengan
penggunaan gadget atau alat komunikasi yang menurutnya sudah semakin ke arah
pemborosan saat ini, karena hingga triwulan III, pengeluaran orang-orang Indonesia secara
total terhadap kebutuhan gadget ini mencapai Rp30 triliun.
Sementara itu, Konsultan Bisnis, Kafi Kurnia menjelaskan, di tengah krisis saat ini
masyarakat harus mengelurkan tabungan (saving) pada situasi yang tepat dan benar-benar
hemat agar pengeluaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan bisa dikurangi.

"Dalam krisis perekonomian itu ada bahaya dan peluang. Jadi kita harus peka membaca
peluang dan waspada dengan bahayanya, seperti sekarang ini saatnya membeli perusahaan
yang mau bangkrut, inilah yang dinamakn memanfaatkan krisis sebagai peluang," kata dia.

https://elshinta.com/news/33208/2015/11/12/pakar-menilai-kondisi-ekonomi-indonesia-2016-
makin-membaik

Você também pode gostar

  • EVALUASI STRATEGI
    EVALUASI STRATEGI
    Documento7 páginas
    EVALUASI STRATEGI
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Kwu Swot
    Tugas Kwu Swot
    Documento1 página
    Tugas Kwu Swot
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • PENJASKES
    PENJASKES
    Documento7 páginas
    PENJASKES
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Konnsinyasi
    Konnsinyasi
    Documento13 páginas
    Konnsinyasi
    Ibrahim Ku Zumantri
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Pajak-1
    Makalah Pajak-1
    Documento14 páginas
    Makalah Pajak-1
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Cover Binter
    Cover Binter
    Documento1 página
    Cover Binter
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Documento19 páginas
    Bab I Pendahuluan
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar Binter
    Kata Pengantar Binter
    Documento1 página
    Kata Pengantar Binter
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi Binter
    Daftar Isi Binter
    Documento1 página
    Daftar Isi Binter
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Tugas BAB 8 AAK
    Tugas BAB 8 AAK
    Documento8 páginas
    Tugas BAB 8 AAK
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • AKUNTANSI CABANG
    AKUNTANSI CABANG
    Documento26 páginas
    AKUNTANSI CABANG
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • 26 Soal Manajemen Strategis
    26 Soal Manajemen Strategis
    Documento5 páginas
    26 Soal Manajemen Strategis
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • 1 PB
    1 PB
    Documento10 páginas
    1 PB
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Eksternalitas Fix
    Tugas Eksternalitas Fix
    Documento7 páginas
    Tugas Eksternalitas Fix
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Sfac 8
    Sfac 8
    Documento10 páginas
    Sfac 8
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Gambar 9.10 Dasar Pembebanan
    Gambar 9.10 Dasar Pembebanan
    Documento16 páginas
    Gambar 9.10 Dasar Pembebanan
    ari adnyani
    100% (1)
  • CORGOV-MANRIS
    CORGOV-MANRIS
    Documento15 páginas
    CORGOV-MANRIS
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Dotx
    Tugas Dotx
    Documento2 páginas
    Tugas Dotx
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Metod Sap 5
    Metod Sap 5
    Documento9 páginas
    Metod Sap 5
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Manajemen Strategi
    Manajemen Strategi
    Documento10 páginas
    Manajemen Strategi
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Psak 1 & 8
    Psak 1 & 8
    Documento7 páginas
    Psak 1 & 8
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • CORGOV-MANRIS
    CORGOV-MANRIS
    Documento15 páginas
    CORGOV-MANRIS
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Gambar 9.10 Dasar Pembebanan
    Gambar 9.10 Dasar Pembebanan
    Documento16 páginas
    Gambar 9.10 Dasar Pembebanan
    ari adnyani
    100% (1)
  • Audit Siklus Penggajian Dan Personalia
    Audit Siklus Penggajian Dan Personalia
    Documento15 páginas
    Audit Siklus Penggajian Dan Personalia
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Metod Sap 4
    Metod Sap 4
    Documento4 páginas
    Metod Sap 4
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Etbis Sap 5
    Etbis Sap 5
    Documento6 páginas
    Etbis Sap 5
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Metod Sap 4
    Metod Sap 4
    Documento4 páginas
    Metod Sap 4
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Akuntansi Kliring Dan Giro Fix-1
    Akuntansi Kliring Dan Giro Fix-1
    Documento34 páginas
    Akuntansi Kliring Dan Giro Fix-1
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Arti Penting Wawancara
    Arti Penting Wawancara
    Documento3 páginas
    Arti Penting Wawancara
    ari adnyani
    100% (1)