Você está na página 1de 8

Konsep Dasar Akuntansi Sektor Publik

(Diajukan untuk memenuhi Tugas Akuntansi Sektor Publik)

Oleh :

Riami Amini Aru (1651030012)

Dosen Pembimbing :

Agus Kurniawan, M.S.Ak

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2018
DAFTAR ISI

Daftar Isi...................................................................................................................2

BAB. PEMBAHASAN

A. Perbedaan akuntansi Sektor Publik dan Sektor Swasta ..............................3

B. Perkembangan Akuntansi Sektor Publik .....................................................5

C. Akuntansi Sektor Publik dan good Government ..........................................5

D. Akuntansi Sektor Publik ..............................................................................4

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................6

Riami Amini Aru, Akuntansi Sektor Publik Page 2


BAB

PEMBAHASAN
A. Perbedaan akuntansi Sektor Publik dan Sektor Swasta

Terdapat beberapa perbedaan dan persamaan antara akuntansi untuk sektor


publik dan akuntansi untuk sektor swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik sektor
publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan membandingkan beberapa hal
yaitu: tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pertanggung jawaban, struktur
organisasi, karateristik anggaran, dan akuntansi keuangan. Perbedaan tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut:

No Perbedaan Sektor Publik/Pemerintahan Sektor Swasta/Komersial

1 Tujuan Organisasi Nonprofit motif Profit motif

Pembiayaan internal: Modal


Pajak, Retribusi, Utang, Obligasi
sendiri, laba ditahan, penjualan
Pemerintah, Laba BUMN/
2 Sumber Pendanaan aktiva. Pembiayaan Eksternal:
BUMD, Penjualan aset Negara,
Utang Bank, Obligasi,
dsb; Sumbangan, Hibah.
penerbitan saham

Pertanggungjawaban kepada
Pertanggungjawaban kepada
3 Pertanggungjawaban publik/ masyarakat dan parlemen
pemegang saham dan kreditor
(DPR/ DPRD)

Fleksibel: datar, piramid, lintas


4 Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan hirarkis
fungsional, dsb

5 Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik

Riami Amini Aru, Akuntansi Sektor Publik Page 3


6 Sistem akuntansi Basis Kas Basis Akrual

 Tujuan Organisasi Tujuan sektor komersial adalah memaksimumkan laba,


untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Tujuan sektor publik
terutama bukan mencari laba, tetapi memberi pelayanan kepada masyarakat
(public service) dan mensejahterakan masyarakat. Pelayanan dalam bidang
pendidikan, keamanan, kesehatan masyarakat, penegakan hukum, transportasi
publik, penyediaan barang kebutuhan masyarakat dan sebagainya. Pemerintah
juga mempunyai badan usaha (BUMN dan BUMD) yang bertujuan mencari laba
untuk meningkatkan penerimaan negara dan untuk mengusahakan barang-barang
strategis kebutuhan masyarakat umum.
 Sumber Pembiayaan Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak,
retribusi, laba BUMN/BUMD, pinjaman luar negeri, obligasi, dan sumber lain
yang syah (pemerintahan), sumbangan, dana abadi, pinjaman, hibah, dan lain
sebagainya (nonpemerintahan). Sektor komersial sumber pendanaannya lebih
fleksibel, dari segi internal berasal dari modal pemilik dan laba yang ditahan,
sedang dari eksternal adalah utang bank, obligasi, dan penerbitan saham baru.
 Pertanggungjawaban Sektor publik, menguasai dana publik, bertanggung
jawab kepada publik melalui perwakilan di DPR/DPRD (organisasi
pemerintahan), dan langsung kepada masyarakat yang terkait (nonpemerintahan).
Pertanggungjawaban vertikal ialah pertanggungjawaban kepada atasannya dalam
struktur organisasi, sedang pertanggung-jawaban horisontal adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat umum, melalui mekanisme yang ada
yaitu parlemen. Sektor komersial menguasai dana pemilik, bertanggung jawab
kepada para pemilik yaitu pemegang saham, dan kreditor.1

1
https://bhaskoroperwiro.wordpress.com/tag/perbedaan-asp-dan-komersial/

Riami Amini Aru, Akuntansi Sektor Publik Page 4


 Struktur Organisasi, organisasi sektor publik ini juga berbeda dengan sektor
swasta. Salah satu faktor utama yang membedakan sektor publik dengan sektor
swasta adalah adanya pengaruh politik yang sangat tinggi pada organisasi sektor
publik.

B. Perkembangan Akuntansi Sektor Publik


Istillah “Sektor Publik” dipakai pertama kali pada tahun 1952. Pada saat itu,
sektor publik dikaitkan sebagai bagian dari manajemen ekonomi makro yang
terkait dengan pembangunan dan lembaga pelakasana pembangunan. Pada tahun
1970-an, muncul kritikan dan serangan yang mempertanyakan peran sektor publik.
Kedudukan sektor publik bertambah lemah karena orientasi pembangunan lebih
diarahkan pada pembangunan sektor swasta dan cendrung mengabaikan
pembangunan sektor publik.
Pada 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara industri
maju sebagai jawaban atas berbagai kritikan. Akuntansi sektor publik kemudian
mengikuti dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Anggapan bahwa sektor publik mengalami kebangkrutan di negara-negara
berkembang, tidak sepenuhnya benar. Akuntansi sektor publik berkembang pesat
dalam dua dasawarsa terakhir2
C. Akuntansi Sektor Publik dan good governance
Pengertian governance dapat diartikan sebagai cara mengelola urusan-urusan
publik. World Bank memberikan definisi governance sebagai “ the way state
power is used in managing economic and social resources for development of
society”. Sementara itu, United Nation Development Program (UNDP)
mendefinisikan governance sebagai “ the exercise of political, economic, and
administrative authority to manage a nation’s affair at all levels”.3

2
Prof. Dr . Mardiasmo, MBA, Ak. Akuntansi Sektor Publik, halaman 15-17
3
Prof.Dr. Mardiasmo, MBA, Ak., halaman 17-18

Riami Amini Aru, Akuntansi Sektor Publik Page 5


Karakteristik pelaksanaan good govermance menurut UNDP :
 Participation . keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang
dapat menyalurkan aspirasinya
 Rule of low. Kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang
bulu
 Transparency. Dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi
 Responsiveness. Lembaga-lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam
melayani stake holder
 Consensus orientation. Pada kepentingan masyarakat yang luas
 Equity. Memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan
dan keadilan
 Efficiency and effectiveness. Pengelolaan sumber daya publik dilakukan
secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif)
 Accountability. Pertanggung jawaban kepada publik atas setiap aktivitas
yang dilakukan
 Strategic vision. Penyelenggara pemerintah dan masyarakat harus memiliki
visi jauh ke depan.
Dari delapan karateristik tersebut, paling tidak terdapat tiga hal yang dapat
diperankan oleh akuntansi sektor publik yaitu penciptaan transparansi,
akuntabilitas publik, dan value for money ( economy,efficiency, dan
effectiveness)4

D. Akuntabilitas Publik
Pengertian Akuntabilitas Publik
Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk
memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan

4
Prof.Dr. Mardiasmo, MBA, Ak., halaman 17-20

Riami Amini Aru, Akuntansi Sektor Publik Page 6


mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjwabanya
kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewajiban
untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Akuntabilitas publik terdiri atas
dua macam, yaitu (1) akuntabilitas Vertikal (vertical accountability) adalah
pertanggung jawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi (2)
akuntabilitas Horisontal (Horizontal accountability) adalah pertanggung jwaban
kepada masyarakat luas.
Akuntabilitas merupakan konsep yang lebih luas dari stewardship mengacu
pada pengelolaan atas suatu aktivitas secara ekonomis dan efisien tanpa dibebani
kewajiban untuk melaporkan.
Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik
terdiri atas beberapa dimensi. Ellwood (1993) menjelaskan terdapat empat
dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik,yaitu :

1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum


Akuntabilitas kejujuran terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan,
sedangkan akuntabilitas hukum terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan lain yang disyaratkan dalam penggunaan sumber dana
publik.

2. Akuntabilitas proses
Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan informasi informasi
akuntansi, sistem informasi manajemen dan prosedur administrasi. Akuntabilitas
proses termanifestasi melalui pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif
dan biaya murah. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap akuntabilitas proses
dapat dilakukan dengan ada tidaknya mark up dan pungutan yang lain diluar yang
ditetapkan dan pemborosan yang menyebabkan pemborosan sehingga menjadikan
mahalnya biaya pelayanan publik dan kelambanan pelayanan. Serta pengawasan

Riami Amini Aru, Akuntansi Sektor Publik Page 7


dan pemeriksaan terhadap proyek-proyek tender untuk melaksanakan proyek-
proyek publik.

3. Akuntabilitas program
Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan
dapat dicapai atau tidak dan apakah telah mempertimbangkan alternatif program
yanng memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.

4. Akuntabilitas kebijakan
Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah,
baik pusat maupun daerah atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah
terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas.

Akuntansi sektor publik tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh kecenderungan
menguatnya tuntutan akuntabilitas sektor publik tersebut. Akuntansi sektor publik
dituntut dapat menjadi alat perencanaan dan pengendalian organisasi sektor publik
secara efektif dan efisien serta memfasilitasi tercapainya akuntabilitas publik.5

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Mardiasmo, MBA,Ak. Akuntansi sektor publik, penerbit ANDI Yogyakarta:
Yogyakarta,2002.

https://bhaskoroperwiro.wordpress.com/tag/perbedaan-asp-dan-komersial/

5
Prof.Dr. Mardiasmo, MBA, Ak., halaman 20-22

Riami Amini Aru, Akuntansi Sektor Publik Page 8

Você também pode gostar