Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tema :
Setting :
Diksi :
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta : Disaat tersakiti dengan cinta
Saat berselimut cinta dan asa : saat cinta dan asa masih melingkunpinya
Menimbulkan segudang tanya : banyak sekali pertanyaan
Menghimpun berjuta asa : menumpuk asa yang amat banyak
Merobek malam menoreh seribu duka : menelusuri malam dan menimbulkan banyak
duka dan kesusahan
Kucoba kembali mengais sisa hati : mencoba bangkit dari keterpurukan
1. Parafrase
Sayap-sayap sebagai ungkapan penulis atas kegagalan dalam menjalin kasih dengan
seseorang. Kekecewaan yang digambarkan melalui beberapa bentuk pertanyaan
penulis dalam puisi tersebut menggambarkan bahwa penulis merasa sia-sia dengan
apa yang telah ia lakukan.
2. Majas
a. Hiperbola
Pada puisi “sayap-sayap patah” karya kahlil Gibran banyak ditemukan gaya bahasa
hiperbola. Hampir setiap bait pada puisi ini terdapat gaya bahasa atau majas
Hiperbola, contoh:
“ menimbulkan segudang tanya, menghimpun berjuta asa, merobek malam
menoreh seribu duka, menancapkan rindu “ Kata tersebut sangat berlebihan jika
dipakai dalam kehidupan sehari-hari, karena kata itu dipergunakan dalam karya fiksi
jadi malah lebih menambah keindahan pada sebuah larik puisi.
b. personifikasi
> desiran angin membuat berisik dirimu
> hati yang terjatuh dan terluka
> dia (hati) retak, hancur bagai serpihan cermin berserakan
> ku coba mengais kembali sisa hati
> ku gapai kepingan disudut hati
Amanat :
Kesedihan dalam kegagalan hubungan cinta tidak seharusnya selalu di ratapi dan
selalu kita liputi dengan duka dan derita. Tapi haruslah bangkit dan tetap bersemangat
dengan melanjutkan hidup berikutnya. Dan kesedihan bukanlah akhir dari segala hal.
ANASISIS PUISI SAYAP SAYAP PATAH
Disusun Oleh:
Ika Ayu Lestari (18)
Illiyin Tiara Pramesti (19)