Você está na página 1de 7

B.

ANALISA SWOT

No SWOT Bobot Rating Bobot x Kordinat


Rating
1 Faktor Internal (IFAS)
a. Strenghts:
1. Cukupnya tenaga medis yang tetap 0,05 2 0,1 S-W:
2,4-2,7:
dan on call 24 jam -0,3

2. Adanya SDM yang berpengalaman 0,2 2 0,4

3. Adanya dukungan support kader- 0,1 2 0,2

kader yang militan dari Ormas/ Orpol

4. Kemudahan dalam prosedur 0,05 2 0,1

pelayanan

5. Minimalnya biaya perawatan yang 0,5 3 1,5

mudah terjangkau oleh seluruh

lapisan masyarakat

6. Lokasi klinik mudah terjangkau dan 0,1 1 0.1

nyaman serta jauh dari keramaian

Total 1 2,4

b. Weakness:

1. Kurangnya komitmen dan loyalitas 0,09 4 0,36

pegawai terhadap Klinik

2. Terbatasnya jumlah tenaga 0,025 2 0,05

keperawatan 0,05 3 0,15

3. Belum optimalnya kemampuan


manajerial para kepala unit 0,08 4 0,32

fungsional.

4. Masih lemahnya sistem reward dan

punishment sehingga kepuasan kerja


0,025 2 0,05
perawat belum tercapai

5. Masih banyak SDM yang masih


0,05 2 0,1
kurang pengalaman atau fresh
0,05 2 0,1
graduate

6. Pembinaan SDM masih belum


0,02 2 0,04
optimal

7. Kurangnya kekompakan pada setiap


0,01 1 0,01
indiviidu

8. Adanya persaingan yang kurang sehat


0,07 4 0,28
antar karyawan

9. Belum optimalnya pelaksanaan


asuhan keperawatan dan
dokumentasi keperawatan 0,08 3 0,24
10. Kurangnya komunikasi baik antara

teman sejawat atau sesama karyawan


0,09 3 0,27
maupun antara atasan dan bawahan

11. Sistem manajemen organiasai yang


0,04 2 0,08
belum berjalan
0,06 2 0,12
12. Sistem manajemen keuangan yang
0,04 3 0,12
belum ideal

13. Sistem pemasaran yang belum baik


0,04 3 0,12
14. Sarana dan prasarana masih jauh dari

lengkap/ ideal

15. Belum tersosialisasinya visi misi


0,04 3 0,12
tujuan dan sasaran kepada seluruh

karyawan.
0,04 2 0,08
16. Supervise belum dilakukan oleh

kepala ruangan tanpa adanya SOP


0,03 2 0,06
dan cek list

17. Pendokumentasian proses


0,01 2 0,02
keperawatan belum optimal

18. Isi dan materi Timbang Terima

belum berfokus pada Masalah

Keperawatan
0,01 2 0,02
19. Ronde Keperawatan belum pernah

dilakukan
0,02 2 0,04
20. Pengisian pengkajian pasien tidak

langsung saat pasien masuk


0,03 1 0,03
tetapi jika ada waktu luang atau

situasional
21. Sistem pendokumentasian
1 2,7
masih terpisah-pisah.

22. Respon pasien kurang terpantau

dalam lembar evaluasi

23. Pengawasan terhadap sistematika

pendokumentasian belum

dilaksanakan secara optimal

Total

2 Faktor Eksternal (EFAS)


a. Opportunity
1. Kebutuhan tempat tidur RS di wilayah 0,1 2 0,1 O-T:
2,54-
dispersi 3,8:
-1,26
2. Tingkat kebutuhan pelayanan 0,07 2 0,14

kesehatan wilayah dispersi

3. Kepercayaan publik atau masyarakat 0,35 4 1,4

kepada klinik

4. Kondisi lingkungan sosial yang 0,06 3 0,18

mayoritas beragama Islam

5. Adanya kesadaran masyarakat untuk 0,1 3 0,3

mendapatkan pelayanan kesehatan

yang lebih baik

6. Adanya kerjasama dengan lembaga- 0,07 3 0,21

lembaga, instansi di wilayah Malang


Selatan

7. Menjadi Klinik rujukan dari pelayanan 0,07 2 0,21

kesehatan di sekitar

Total 1 2,54

b. Threats:

1. Munculnya unit pelayanan kesehatan 0,1 3 0,3

yang baru

2. Adanya jasa pelayanan lain yang lebih 0,2 4 0,8

baik, lebih mudah dan terjangkau

oleh masyarakat

3. Persaingan antara RS swasta yang 0,2 4 0,8

semakin ketat

4. Tingkat kompetitif antar pelayanan 0,05 3 0,15

kesehatan yang semakin tinggi

5. Semakin tinggi pendidikan dan 0,05 2 0,1

pemikiran kritis dari klien /

masyarakat akan kualitas pelayanan

kesehatan 0,05 1 0,05

6. Adanya program pemerintah pada

masyarakat miskin 0,2 4 0,8

7. Adanya tuntutan masyarakat yang

semakin tinggi terhadap pelayanan


keperawatan yang lebih 0,1 3 0,3

professional

8. Makin tinggi kesadaran masyarakat

akan hukum, makin tinggi kesadaran

masyarakat akan pentingnya 0,05 2 0,1

kesehatan

9. Bebasnya Pers yang dapat langsung 0,1 4 0,4

menyebarkan informasi

10. Adanya akreditasi Klinik dari Dinas 1 3,8

Kesehatan

Total
O

Kuadran II Kuadran I

-1 -0,5 -0,3
W S

Kuadran IV Kuadran III


-1
-1,26

-1,5

Dari diagram SWOT di atas menunjukkan kondisi organisasi di Klinik Al-Bashiroh berada pada

kuadran IV, dimana bertemunya titik weaknes (-) dengan Threath (-).

Posisi ini menandakan klinik Al-Bashiroh dalam kondisi lemah dan menghadapi tantangan

besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah strategi bertahan, yang artinya kondisi

internal organisasi klinik Al-Bashiroh berada pada piliihan dilematis. Oleh karenanya organisasi

klinik disarankan untuk menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar

tidak semakin terperosssok. Strategi ini dipertahanakan sambil terus berupaya membenahi diri.

Você também pode gostar