Você está na página 1de 3

Abraham, Sang Profesor Iman 5. Karena tanah / gunung Moria cukup jauh jaraknya (bdk.

ay 4: setelah hari
(Kejadian 22:1-19) ketiga Abraham baru bisa melihat tempat itu dari jauh). Jaraknya lebih dari
60 mil dari tempat Abraham saat itu, dan bisa dicapai dengan berjalan kaki
1. Ilustrasi perdebatan agama terjadi di jaman ini. Kebanyakan melemahkan selama 20 jam non stop. Jarak yang jauh / waktu yang lama ini
iman. memperberat pergumulan Abraham!
2. Saudara, berbicara mengenai iman, maka kita akan dihadapkan pada satu 6. Karena kelihatannya Allah menyuruh Abraham melakukan sesuatu yang
situasi yang seringkali kita tidak bisa menjawabnya. Iman seringkali kita bertentangan dengan firman / janjiNya yang lalu, yaitu bahwa Ishak adalah
mengerti sebagai sebuah modal kita dalam menjalani kehidupan anak janji, dan bahwa Ishak akan menjadi bangsa yang besar
kekristenan kita. Kita tidak tau apa yang akan terjadi besok, tapi kita tau (17:19 21:12).
besok kita masih bisa menghirup udara pagi, itulah iman. Dalam Ibrani
11:1 dikatakan demikian: “Iman adalah segala sesuatu yang kita harapkan Tapi dalam Alkitab, Abraham sama sekali tidak menunjukkan sikap bahwa ia
dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Artinya, segala sesuatu memberontak kepada Tuhan. Justru ia taat, ia lakukan perintah Tuhan, ia
yang menjadi percaya kita, masa depan, harapan semuanya bergantung pergi. Abraham sedang menunjukkan “high class level of faith”-nya.
pada yang namanya iman.
3. Saat ini, kita akan belajar dari seseorang yang menjadi tokoh besar dalam Pembahasan
sejarah kekristenan. Ia sering disebut Bapa orang beriman. Bukanlah tanpa Dalam ayat pertama kita melihat, “Setelah semuanya itu Abraham mencoba
alasan, ia banyak mengalami peristiwa-peristiwa yang membuat imannya Abraham..” Ini adalah kenyataan yang sungguh bertentangan dengan kita
kokoh berdiri. Beberapa di antaranya yang paling penting adalah: sebagai orang yang memegang Alkitab sebagai pegangan kita. Dalam Yakobus
a. Ia disuruh pergi oleh Tuhan ke tanah yang ia belum ketahui sama 1:13 dikatakan bahwa Allah tidak mencobai siapapun. Tetapi mengapa
sekali. Tapi ia tetap pergi dan taat kepada Tuhan. bertentangan dalam kasus Abraham?
b. Janji Tuhan kepadanya bahwa ia akan mendapatkann seorang putra di
masa tuanya dan keturunan dari putranya itulah yang akan dinamakan Jelaskan pengertian coba (test bukan tempt: menguji untuk menghasilkan
keturunan Abraham. ketekunan (Yakobus 1:3)). Dalam NIV memakai kata test atau proveth
(membuktikan).
Dan masih banyak lagi yang Tuhan lakukan kepada Abraham untuk menguji Test: untuk hasil akhir yang positif -> menumbuhkan iman (pelaku: Tuhan)
imannya. Sebenarnya, sudah sekian kali Abraham mendapatkan ujian iman, Tempt: untuk menjatuhkan -> Meruntuhkan iman (pelaku: iblis)
sekarang saatnya ujian yang tersulit. Apakah ujian itu? Ya, dia harus
mempersembahkan anak satu-satunya yang sudah lama dinanti selama 25 Baca ayat pembanding : 1 Korintus 10:13
tahun. Jikalau Abraham berpikir seperti manusia biasa, maka ujian ini berat
sekali dan dia akan memberontak. Mengapa? Nah, sekarang kita perhatikan kalimat “setelah semuanya itu.” Abraham
1. Karena Ishak adalah anak Abraham, bahkan anak tunggal, yang jelas Ia paling tidak telah mengalami tes iman sebanyak 12 kali dalam hidupnya dan
kasihi (ay 2). Abraham sudah mengalami begitu banyak dinamika hidup:
2. Karena Abraham mendapatkan Ishak setelah menunggu 25 tahun!  Relokasi: dari Ur-Kasdim ke Haran dan akhirnya ke daerah dekat Hebron.
3. Karena Ishak harus mati dengan cara dibunuh / disembelih dan Abraham Pada waktu yang berbeda Abram tinggal di Sikhem, Bethel, Hebron dan
sendirilah yang harus menyembelih Ishak! Bersyeba.
4. Karena Abraham harus mempertanggungjawabkan pembunuhan itu  Kesedihan: ayahnya Terah meninggal di Haran.
kepada Sara. Apa yang harus ia katakan kepada Sara?  Keruntuhan ekonomi: kelaparan mengantarnya ke Mesir untuk bertahan
hidup.
 Penipuan dan kegagalan: ia berbohong tentang Sarai menjadi istrinya. terlalu meyakini bahwa Tuhan akan menyediakan baginya domba untuk
 Sukses: dia menjadi kaya dan berkuasa dekat Bethel. digunakan sebagai korban bakaran, padahal Ini bukan sekadar jawaban
 Percekcokan keluarga: dipisahkan dari Lot. Lot, di Sodom, ditangkap oleh untuk menghibur hatinya sendiri. Tetapi ini adalah jawaban iman.
Elam. Abram pergi untuk menyelamatkan. "Darah lebih kental dari air!" d. Janji Tuhan kepada Abraham bahwa melalui Ishak-lah maka Abraham akan
mendapatkan keturunan yang diberkati. Kalaupun Ishak harus mati,
Dan sekarang ia menempuh Ujian Akhir dari Tuhan. Yaitu persembahkan anak. Abraham percaya Allah akan membangkitkannya dari kematian. (bdk.
Sekarang waktunya Tuhan menguji Abraham dengan seseorang yang paling Ibrani 11:17-19).
berharga dalam hidup Abraham.
Wow!! Amazing! Mengapa saya bilang sepertinya Abraham sedang
Kita sekarang, sedang menunggu moment “setelah semuanya itu”. Akan ada mengalahkan Tuhan? Lihat pada ayat 12. Tuhan katakan “Sekarang Aku tahu
saatnya Tuhan menguji kemurnian hati kita dan ketaatan kita kepada Dia. bahwa Abraham memang mengasihi Allah dan takut akan Allah.” Apakah
Ujian kita akan datang tepat pada waktunya. Itu karena apa? Karena Tuhan benar Tuhan tidak tau kadar iman Abraham? Masa Tuhan harus kasih ujian
sangat serius melihat hubungan kita dengan Dia. Persoalannya: seringkali kita berkali-kali sama Abraham sampai akhirnya Tuhan tau iman Abraham? Tuhan
tidak serius. Dalam hal kecil saja kita tidak bisa serius sama Tuhan. Ibadah dan tentu tau. Ada 2 buah penafsiran tentang bagian ini:
berdoa saja kita lebih banyak main-mainnya daripada seriusnya.  Ini adalah bahasa Anthropomorfisme (= bahasa yang menggambarkan
Allah seakan-akan Ia adalah manusia). Arti dari kata-kata ini ialah: dengan
Sekarang mari kita lihat Abraham! tindakannya itu Abraham membuktikan bahwa ia takut kepada Allah.
Saya mengatakan bahwa dalam hal ini sepertinya “Abraham sedang  Kata ‘tahu’ diartikan ‘know by experience’ (= tahu melalui pengalaman).
‘mengalahkan’ Tuhan”. Tapi kalau saya bilang begini bisa digantung sama Jadi, tadinya Allah hanya tahu secara intelektual, tetapi sekarang Ia tahu
pendeta-pendeta dan opsir-opsir. Jadi saya ingin mengganti istilah ini: dari pengalamanNya, bahwa Abraham takut kepadaNya.
“Abraham memiliki iman yang nekat”. Apa buktinya?
Dan apa yang Abraham dapatkan? Kembali Tuhan memperteguh janji-Nya
a. Perhatikan ayat 3. “Keesokan harinya, pagi-pagi bangunlah Abraham..” kepada Abraham. Bahkan janji Tuhan yan Abraham peroleh lebih komplit.
Tanpa tawar menawar, Abraham taat pada perintah Tuhan dan di balik Allah tau tidak kadar iman kita? Tentu tau. Nah, kalau kita sadar bahwa Allah
ketaatan ada hal yang luar biasa: ternyata Abraham bersikap tenang! tau segala hal tentang kita bahkan sampai kadar iman kita, kita harus
Jikalau kita tahu bahwa besok adalah hari kematian orang yang kita membuktikannya. Bukan membuktikan dirimu yang hebat karena tau tentang
sayangi, bisakah kita tidur malam ini? Jika tidak bisa tidur, lihatlah Allah, tetapi membuktikan Allah yang hebat di dalam dirimu. Jngan pernah
Abraham! bilang saya percaya sama Tuhan kalau tidak bisa membuktikan iman itu.
b. Perhatikan pula ayat 5: “…Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku Jangan pernah bilang Allah sumber kuatku tapi kau putus asa saat menghadapi
beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu masalah. Jangan pernah bilang aku mengasihi Yesus, tapai kelakuan kita justru
kami kembali kepadamu." Abraham tahu bahwa ia mungkin akan menyakiti Dia.
kehilangan Ishak di atas gunung. Tapi ia mengatakan kepada dua
bujangnya “kami akan kembali”. Kata “kami” dalam konteks ini berarti Rekan GPS yang diberkati oleh Tuhan,
hanya Abraham dan Ishak. Berarti dia tahu bahwa Tuhan tidak akan Akan muncul pertanyaan, bisakah iman kita seperti Abraham? Standar
mengambil Ishak. Abraham terlalu tinggi. Kita juga berharap kualitas iman kita diakui oleh Allah,
c. Jawaban Abraham kepada Ishak yang pada ayat yang ke 8. Sebagai tapi bagaimana caranya?
manusia biasa, pasti Abraham mengalami tekanan yang luar biasa waktu
Ishak mengajukan pertanyaan itu. Tapi lihat jawaban Abraham. Abraham
Komunikasi dengan Tuhan seribu alasan dan dalih. Padahal hanya talenta yang diminta, belum yang
Ada satu poin penting yang membuat Abraham mempunyai iman yang sangat lain.
luar biasa tersebut. Dia memiliki komunikasi yang baik dengan Tuhan. Pada 2. Saudara, dari kisah Abraham ini, saya ingin bertanya kepada kita: adakah
saat Tuhan berfirman kepada Abraham, maka Abraham menyahutnya dengan sesuatu/seseorang yang menggantikan posisi Tuhan di dalam kehidupan
hormat “ya Tuhan”. Hal ini menjadi nilai plus bagi Abraham, ia memiliki kita? Tuhan sudah memberikan segala sesuatunya untuk kita, tetapi
hubungan yang komunikatif dengan Tuhan. Dalam dunia komunikasi mengapa kita justru seringkali menjadi jauh dari Tuhan oleh karena
dinyatakan bahwa hubungan yang komunikatif ialah hubungan dua arah yang sesuatu itu? Kita minta pekerjaan, Tuhan kasih, namun ternyata pekerjaan
aktif dan responsif. Hubungan komunikatif menunjukkan hubungan yang itu justru membuat kita terlalu sibuk hingga lupa sama Tuhan. Bahkan
saling merespon dan nyambung atau saling menerima. Hubungan iman yang yang lebih parah, kita tidak sadar bahwa pekerjaan itu Tuhan yang kasih.
seperti itulah yang hendaknya kita bangun dalam kehidupan kita dengan Allah. Abraham menanti anak selama berpuluh tahun, tetapi waktu Tuhan
Mungkin kita tidak bisa seperti Abraham yang berbicara dengan Tuhan seperti minta, Abraham perhitungan lagi. Dengan rela ia mau memberi anaknya.
percakapan biasa. Tapi kita bisa berkomunkasi dengan Tuhan dengan cara Ini menunjukkan bahwa Abraham menyadari dalam segala hal, Tuhan ikut
mentaati Firman-Nya. Ketika kita mentaati Firman Tuhan, itu kita sedang campur tangan.
membangun komunikasi 2 arah dengan Tuhan. Kita melakukan apa yang 3. Iman kita sering kali iman yang penuh dengan syarat. Kita baru percaya
Tuhan mau di dalam Alkitab, kita sedang berkomunikasi dengan Tuhan dan ketika kita melihat. Abraham menunjukkan contoh yang luar biasa ketika
pada waktu kita putus asa dan bingung dengan jalan hidup kita, Alkitab akan Ishak menanyakan dimana domba korbannya. Abraham menjawab nanti
memberikan jawabannya. disediakan Tuhan. Memang benar, Tuhan menyediakan, tetapi itu ada
setelah Abraham lulus dari ujian, yang dengan ikhlas mengorbankan anak
Sang Profesor tunggalnya. Sering kita tidak mau berbuat sesuatu karena falsafah jangan-
Abraham disebut sebagai profesor iman. Mendapatkan gelar profesor di dunia jangan nanti… Tuhan memberi berkat atas dasar keyakinan yang ada.
ini tidaklah mudah. Ia harus punya nilai dan membuat sebuah karya yang Abraham yakin Tuhan akan menyediakan, dan ia mendapatkan jawaban.
besar. Gelar profesor pun itu diberikan oleh Presiden atau pimpinan negara Santo Agustinus pernah mengatakan : Faith is to believe what we do not
yang lain. Jadi kalau menurut saya, Abraham ini lebih dari sekadar profesor. see; and the reward of this faith is to see what we believe. Janji Tuhan akan
Dia adalah profesor terbaik yang pernah ada di muka bumi ini. Gelarnya pun damai sejahtera itu pasti, namun karena kita tidak mempercayai, ya
yang berikan adalah Tuhan sendiri. Tuhan mengakui kualitas imannya. akhirnya yang terlihat adalah dukacita, nestapa, nelangsa, dan kawan-
kawannya. Ada berbagai pergumulan, bahkan mungkin kesedihan yang
Dari firman Tuhan ini saya ingin supaya kita belajar beberapa hal: menimpa kita, namun janji Tuhan pun tidak bisa diingkari. Problemnya
1. Kita selalu meminta pada Tuhan. Dengan cara apapun dan dengan adalah apa kita percaya, seperti percaya yang ditunjukkan Abraham?
mengandalkan ego kita, kita mau supaya Tuhan memnuhi permintaan kita.
Bagaimana kalau Tuhan meminta kita melakukan sesuatu? Apakah kita Abraham, kualitas imannya teruji ketika harus mengorbankan harta yang
akan memenuhi apa permintaan-Nya? Atau lebih parah lagi kita malah paling berharga dalam dalam hidupnya, yaitu anaknya. Namun ia memandang
tidak pernah tahu apa permintaan TUHAN dalam hidup kita. Kita terlalu Tuhan sebagai Tuhan yang tidak pernah melupakan janji-Nya. Ia mempercayai
asyik dengan perhitungan-perhitungan nalar yang kita sendiri. Kita terlalu Tuhan yang konsisten. Dengan berbagai ujian (test bukan tempt) yang ia alami,
banyak mempertimbangkan ketika hendak melakukan sesuatu yang sepantasnyalah ia dijuluki sebagai Sang Profesor Iman. Anda siap jadi profesor
sebenarnya Tuhan kehendaki untuk kita lakukan. Contoh kecil: Kita berikutnya?
meyakini bahwa talenta kita adalah pemberian Tuhan, namun ketika suatu
saat kita diminta untuk mempersembahkan talenta itu bagi Dia, muncul Tuhan memberkati kita.
Amin.

Você também pode gostar