Você está na página 1de 26

BAB I

PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN MASA ANAK-ANAK
A
Tahap-tahap diatas saling berkaitan. Urutan tahap-tahap tidak dapat ditukar atau dibalik, karena
tahap sesudahnya mengandaikan terbentuknya tahap sebelumnya. Tetapi, tahun terbentuknya
tahap tersebut dapat berubah-ubah menurut situasi seseorang. Seseorang dapat mulai tahap
operasi formal pada umur 11 tahun, sedangkan orang lain baru mulai tahap yang sama pada
umur 15 tahun. Perbedaan antara tahap sangat besar karena ada perbedaan kualitas pemikiran
yang lain. Meskipun demikian, unsur dari perkembangan sebelumnya tetap tidak dibuang.
Jadi, ada kesinambungan dari tahap ke tahap, walaupun ada juga perbedaan yang sangat
mencolok.
Tabel I, skema empat tahap perkembangan kognitif piaget
Tahap Umur Ciri pokok perkembangan
 Berdasarkan tindakan
Sensorimotor 0-2 tahun
 Langkah demilangkah
 Penggunaan simbol/bahasa tanda
Praoperasi 2-7 tahun
 Konsep intutif
 Pakai aturan jelas/logis
Operasi konkret 8-11 tahun
 Reversibel dan kekekalan
 Hipotetis
 Abstrak
Operasi formal 11 tahun ke atas
 Deduktif dan induktif
 Logis dan probabilitas
(Suparno, : 24-25)
b. Persepsi visual
Kematangan penglihatan juga meningkat pada usia prasekolah dan otot-otot mata sudah
berkembang di akhir usia prasekolah. Hal ini memungkinkan anak menggerakan matanya
untuk melihat sederetan huruf-huruf, memusatkan penglihatan dan mempertahankan
perhatiannya untuk jangka waktu cukup lama
c. Perkembangan Memori
Dibandingkan dengan bayi, mengukur memori anak-anak jauh lebih mudah, karena anak-
anak telah dapat memberikan reaksi secara verbal. Berikut ini akan diuraikan beberapa
komponen penting dari memori anak-anak usia pra sekolah, terutama memori jangka pendek
dan jangka panjang.
1) Memori jangka pendek
Dalam memori jangka pendek, individu menyimpan informasi selama 15 hingga 30 detik,
dengan asumsi tidak ada latihan atau pengulangan. Memori jangka pendek ini sering di ukur
dalam rentang memori, yaitu jumlah item yang dapat diulang kembli dengan tepat sesudah
satu penyajian tunggal. Materi yang dipakai merupakan rangkaian urutan yang tidak
berhubungan satu sama lain berupa angaka, huruf, atau simbol. Tes rentang memori pada
umumnya dimasukan kedalam tes intelegensi yang dibakukan item-itemnya. Dengan
menggunakan tes ini, terbukti bahwa rentang memori meningkat bersamaan dengan
tumbuhnya anak menjadi lebih besar.
2) Memori jangka panjang
Dalam studi yang dilakukan oleh Brown dan Scout, terlihat bahwa anak usia 4 tahun
mencapai ketepatan 75% dari waktunya dalam merekognisi gambar-gambar yang telah
diperlihatkan satu minggu sebelumnya. Beberapa studi juga menunjukan bahwa anak-anak
memiliki memori rekognisi yang baik sekalipun telah mengalami penundaan untuk jangka
waktu yang lama. Untuk mengungkapkan perbedaan antara memori anak-anak dengan
memori orang dewasa pada umumnya yang dilakukan adalah mengukur recall dari pada
mengukur recognition, sebab recall membutuhkan strategi pengulangan yang relatif aktif dan
pencarian yang berlangsung terus menurus dalam memori kita.

d. Perkembangan Atensi
Atensi pada anak telah berkembang pada masa bayi. Aspek-aspek atensi yang
berkembang selama masa bayi ini memiliki arti yang sangat penting selama tahun-tahun pra
sekolah. Penelitian telah menunjukan bahwa hilangnya atensi ( habituation) dan pulihnya
atensi ( dishabituation) bila diukur pada 6 bulan pertama masa bayi, berkaitan dengan
tingginya kecerdasan pada tahun-tahun pra sekolah.

e. Perkembangan Metakognitif
Sebagai anak yang mulai tumbuh menjadi lebih besar, mereka berusaha mengetahui
tentang pengetahuannya sendiri, tentang bagaimana belajar, dan mengingat situasi-situasi
yang dialami setiap hari, dan bagaimana seseorang dapat meningkatkan penilaian kognitif
mereka, para ahli psikologi menyebut tipe pengetahuan ini dengan metakognitif, yaitu
pengetahuan tentang kognisi. Menurut Margaret W. Matlin (1994), metakognitif adalah “
knowledge and awareness about cognitive processes-or our thoughts about thinking”. jadi
yang dimaksud dengan metakognitif adalah pengetahuan dan kesadaran tentang proses
kognisi atau tentang pemikiran kognitif.
Sejumlah peneliti lain lebih tertarik untuk mempelajari kemampuan metakognitif anak-
anak, apakah anak-anak yang masih kecil telah mampu memahami pikiran-pikiran mereka
sendiri dan pikiran-pikiran orang lain. Hala Chandler dan Fritz (1991) misalnya, menemukan
bahwa anka-anak yang masih kecil usia 2 atau 2,5 tahun telah mengerti bahwa untuk
menyembunyikan sebuah objek dari orang lain merea harus menggunakan taktik penipuan,
seperti berbohong atau menghilangkan jejak mereka sendiri.

f. Perkembangan bahasa
Dalam pembahasan tentang perkembangan kognitif diatas telah disinggung dalam fase
prakonseptual, seiring dengan kemunculan simbolis, anak-anak mengalami perkembangan
bahasa yang pesat. Perkembangan bahasa yang cepat ini dianggap sebagai hasil
perkembangan simbolisasi. Dengan demikian pada masa ini anak-anak telah mengalami
sejumlah nama-nama dan hubungan antara simbol-simbol. Ia juga dapat membedakan
berbagai benda disekitarnya serta melihat hubungan fungsional antara benda-benda tersebut.
Disamping itu pada masa ini penguasaan kosa kata anak juga meningkat pesat. Anak
menguncapkan kalimat yang makin panjang dan makin bagus, menunjukan panjang
pengucapan rata-rata anak telah mulai menyatakan pendapatnya dengan kalimat majemuk.
Sesekali ia menggunakan kata perangkai akhirnya timbul anak kalimat. Schaerlaekens
(1977), membedakan perkembangan bahasa pada masa awal anak-anak ini atas tiga, yaitu
priode pra-lingual (kalimat satu kata), periode lingual- awal ( kalimat dua kata) dari 1 hingga
2,5 tahun, dan periode differensiasi ( kalimat tiga kata dengan bertambahnya diferensiasi
pada kelompok kata dan kecapan verbal). ( Desmita, 2012: 134-139)

3. Perkembangan Psikososial
Disamping perkembangan fisik dan kognitif sebagaimana telah di bicarakan di atas, masa
awal anak-anak juga ditandai dengan perkembangan psikososial yang cukup pesat.
Perkembangan psikososial yang terjadi pada masa awal anak-anak, diantaranya hubungan
dengan orang lain (orang tua & teman sebaya), bermain dan perkembangan moral.
a. Hubungan dengan orang tua
Sejumlah ahli mempercayai bahwa kasih sayang orang tua atau pengasuhnya selama
beberapa tahun pertama kehidupan merupakan kunci utama perkembangan sosial anak,
meningkatkan kemungkinan anak memiliki kompetensi secara sosial dan penyesuaian diri
yang baik pada tahun-tahun prasekolah dan sesudahnya.
Salah satu aspek penting dalam hubungan orang tua dan anak adalah gaya pengasuhan
yang diterapkan oleh orang tua. Studi klasik tentang hubungan orang tua dan anak yang
dilakukan oleh Diana Baumrind, 1972 ( dalam Lerner & Hultsch, 1983) merekomendasikan
tiga tipe pengasuhan yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam tingkah laku
sosial anak, yaitu otoritatif, otoriter dan permisif. ( Desmita, 2012: 144).

b. Hubungan dengan teman sebaya


Salah satu fungsi terpenting teman sebaya adalah sebagai sumber informasi dan bahan
pembanding di luar lingkungan keluarga.Melalui teman anak memperoleh umpan balik
tentang kemampuan yang dimilikinya.
c. Bermain
Bermain merupakan hal yang essensial bagi kesehatan anak. Adapun manfaat bermain
adalah :
1) Meningkatkan kerjasama, tanggung jawab.
2) Menghilangkan ketegangan
3) Meningkatkan perkembangan kognitif
4) Meningkatkan eksplorasi
5) Memperluas kesempatan bagi anak untuk mengobrol dan berinteraksi dengan teman
sebaya.
d. Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah berkaitan dengan aturan atau konvensi tentang apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Seseorang ketika
dilahirkan tidak memiliki moral, tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk
dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya berinteraksi dengan orang lain, individu
belajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku
mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.
Teori belajar sosial melihat tingkah laku moral sebagai respon atas stimulus. Dalam hal
ini, proses-proses penguatan, penghukuman, dan peniruan digunakan untuk menjelaskan
perilaku moral.Perkembangan moral pada anak dapat berlangsung melalui beberapa cara
yaitu, Pendidikan langsung, baik oleh orang tua, guru atau orang dewasa lainnya. Identifikasi,
dengan cara meniru tingkah laku moral seseorang yang menjadi idolanya. Proses coba-coba
(trial dan error), yaitu mengembangkan tingkah laku moral secara coba-coba
B. Perkembangan Masa Pertengahan dan Akhir Anak-anak
Periode ini mulai sejak anak-anak berusia 6 tahun sampai dengan seksualnya matang,
Kematangan seksual ini sangat bervariasi baik antar jenis kelamin maupun antar budaya yang
berbeda.Masa ini disebut juga masa anak sekolah. Anak-anak sudah lebih mandiri. Pada masa
inilah anak paling peka dan paling siap untuk belajar. Mereka haus akan pengetahuan dan
ingin selalu mengetahui dan memahami.
Pertumbuhan fisik anak tetap berlangsung, anak menjadi lebih tinggi, lebih berat,
lebih kuat, dan lebih banyak belajar berbagai keterampilan.
Proses kognitif mereka sudah lebih logis dan tidak egosentris lagi. Anak sudah lebih
mampu berfikir, belajar, mengingat, dan berkomunikasi. Mereka juga sudah dapat
memperhitungkan berbagai aspek yang ada sebelum mengambil suatu kesimpulan.Salah satu
kemampuan kognitif yang berkembang pada saat ini adalah kemampuan melakukan
konservasi (konsep bolak-balik ; mampu memahami sesuatu ; misalnya air, banyak air akan
tetap sama, walaupun tempatnya berbeda-beda). Anak juga sudah memperlihatkan kemajuan
dalam konsep waktu, dan jarak, walaupun pemahaman mereka mengenai angka masih
terbatas.
Pada masa ini kosa kata anak sangat meningkat dan mereka dapat menguasai tata
bahasa. Mereka juga sudah dapat belajar menguasai lebih dari satu bahasa (multilingualisme).
Secara formal mereka sudah dapat diajarkan membaca dan menulis.
Perkembangan sosial anak mulai meningkat yang ditandai dengan adanya
pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai kebutuhan ketentuan maupun peraturan-
peraturan. Selain itu hubungan-hubungan antara anak dengan keluarga, teman sebaya dan
sekolah sangat mewarnai perkembangan sosialnya.
Perkembangan kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan
kognitifnya. Hal ini akan membentuk persepsi anak mengenai dirinya sendiri, dalam
kompetensi sosialnya, dalam peran jenis kelaminnya, dan dalam menegakan pendapatnya
mengenai apa yang benar dan salah.
BAB II
PENUTUP

A.Kesimpulan
Secara garis besar perkembangan pada masa anak-anak terbagi menjadi,
perkembangan masa anak-anak awal, pertengahan, dan akhir.
Perkembangan Masa Anak-anak Awal (prasekolah) berlangsung dari umur 2 tahun
sampai 6 tahun. adapun ciri perkembangan pada masa ini meliputi: Perkembangan fisik,
perkembangan Kognitif, dan perkembangan psikososial. Perkembangan Fisik masa anak-
anak awal meliputi: tinggi dan berat badan, perkembangan otak, dan perkembangan Motorik,
sedangkan perkembangan kognitif masa anak-anak awal meliputi: perkembangan Persepsi,
Memori, Atensi, Metakognitif, dan Bahasa. Adapun perkembangan psikososial masa anak-
anak meliputi: perkembangan permainan, hubungan dengan orang tua. Hubungan dengan
teman sebaya, gender, dan terakhir yaitu Moral.
Adapun Perkembangan masa pertengahan dan akhir anak-anak dimulai sejak anak-
anak berusia 6 tahun sampai dengan seksualnya matang. Adapun cirri perkembangan pada
masa ini meliputi: perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan
psikososial. Perkembangan fisik pada masa pertengahan dan akhir ini meliputi: keadaan berat
dan tinggi badan, serta perkembangan motorik. Sedangkan perkembangan kognitif masa ini
meliputi: perkembangan memori, pemikiran kritis, inteligensi (IQ), kecerdasan Emosional
(EQ), kecerdasan Spiritual (SQ), kreativitas, dan bahasa. Adapun perkembangan psikososial
pada masa ini meliputi: perkembangan pemahaman diri, hubungan dengn keluarga.
Hubungan dengan teman sebaya.

B.Saran
Hendaknya bagi orang tua dalam memperlakukan anak-anaknya pada masa ini adalah
tetap, tak ada goncangan. Karena kegoncangan akan menyebabkan kebingungan dan
keraguan pada anak. Anak-anak pada masa ini bersifat meniru, banyak bermain dengan
lelakon (sandiwara) atau khayalan. Dan anak pada masa ini cenderung untuk mencari mana
yang boleh dan mana yang tidak. Tugas orang tua adalah membimbing anak sehingga ia akan
sampai pada penghargaan terhadap nilai-nilai. Sikap dan pandangan orang tua mengenai
penampilan, kemampuan, dan prestasinya sangat mempengaruhi cara anak memandang
dirinya sendiri Dan hendaknya orang tua harus mengutamakan menjalin hubungan yang baik
dan benar dengan anak, dan menciptakan suasana yang harmonis, saling memperhatikan,
saling membantu (bekerja sama) dalam menyelesaikan tugas-tugas keluarga atau anggota
keluarga, dan konsisten dalam melaksanakan aturan, supaya anak memiliki kemampuan atau
penyesuaian sosial dalam hubungan dengan orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Posdakarya.


Gunarsa. 2008. psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: Gunung Mulya (online),
(http://www.google.books. Diunduh 21 April 2013 pukul 13.00).
http://rara-rememberme.blogspot.com/2013/03/contoh-makalah-perkembangan-fisik.html
http://www.ayobukasaja.com/2012/06/perkembangan-masa-awal-dan-akhir-anak.html
Suparno. Teori perkembangan kognitif jean piaget. Kota: Kanisun (online),
(http://www.google.books. Diunduh 21 April 2013 pukul 13.10)

Você também pode gostar