Você está na página 1de 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengalaman telah menunjukkan bahwa terbentuknya cara pemberian
makanan bagi yang tepat serta lestarinya pemakaian ASI sangat tergantung
kepada informasi yang diterima oleh ibu – ibu (WHO, 1979; Baer 1981)
Khusus mengenai kekurangan kalori dan protein pada bayi di pedesaan,
disamping penakaran susu yang kurang tepat juga sering disebabkan karena
penyapihan yang terlalu dini. Pada masyarakat yang buta gizi dimana air susu ibu
diganti dengan air tajin/pisang. Kekurangan kalori dan protein pada bayi ini
sangat berbahaya karena jumlah sel otak dan juga luas permukaan otak yang
sebenarnya masih dalam taraf terganggu/terhenti.
Dukungan politis dari pemerintah terhadap peningkatan penggunaan ASI
termasuk ASI EKSKLUSIF telah memadai, hal ini terbukti dengan telah
dicanangkannya Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu
(GNPP- ASI) oleh Bapak Presiden pada hari Ibu tanggal 22 Desember 1990 yang
betemakan “Dengan Asi, kaum ibu mempelopori peningkatan kualitas manusia
Indonesia”.
Dari Hasil Survey di Desa Punjot banyak ditemukan Masyarakat yang
mempunyai bayi 0-6 bulan yang tidak memberikan Asi sejak lahir. Masalah
kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks yang saling berkaitan
dengan masalah-masalah lain diluar kesehatan dalam suatu keluarga itu sendiri.
Demikian pula pemecahan masalah kesehatan tidak hanya dilihat dari segi
kesehatannya sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya
terhadap masalah-masalah sehat sakit. Untuk itu diharapkan tenaga kesehatan
khususnya bidan itu dapat membantu mendeteksi dini timbulnya masalah
kesehatan dalam keluarga.

1
1.2 Tujuan Penulisan
A. Tujuan Umum
Diharapakan mahasiswa prodi D III Kebidanan Munawarah dapat
Mendapatkan pengalaman nyata dalam peran fungsi dan tugas bidan serta
dapat mengembangkan sikap etis, nasionalisme dan profesionalisme dalam
melaksanakan praktek kebidanan dan dapat mengembangkan peran serta
masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

B. Tujuan Khusus
 Mampu melaksananakan pengkajian pada keluarga dengan pentingnya
ASI Eksklusif pada bayi dan keluarga dapat mengenal masalah kesehatan
serta dapat melaksanakan metode pemecahan sesuai dengan kebutuhan
kesehatan.
 Mamapu menganalisa pada keluarga dengan pentingnya ASI Eksklusif
pada bayi dan mampu mengubah membiasakan diri untuk hidup sehat.
 Mengetahui cara pemberian ASI Eksklusif
 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI pada bayi
usia 4 bulan.

1.3 Manfaat
A. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman langsung dan bahan evaluasi dalam pelaksanaan
asuhan kebidanan komunitas selama PBL di Desa Punjot Kecamatan Jangka
Kabupaten Bireuen.
B. Bagi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan asuhan dan tambahan kepustakaan dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan.
C. Bagi keluarga
Sebagai bahan masukan bagi masyarakat, dan untuk mengetahui gembaran
umum tentang status kesehatan keluarga Tn. L melalui Asuhan Kebidanan

2
Komunitas pada Keluarga Binaan dan meningkatkan kesehatan keluarga
seoptimal mungkin dan menambah wawasan.

1.4 Ruang Lingkup Penulisan


Mengingat luasnya permasalahan yang terapat di Desa Punjot, maka
penulis hanya membuat Keluarga Binaan kepada keluarga Tn. L pada tanggal
09 februari 2018 dengan permasalahan pemberian ASI Eksklusif pada bayi.

1.5 Metode
Metode yang digunakan selama PBL di Desa Punjot kecamatan Jangka
kabupaten Bireuen adalah dengan menggunakan beberapa metode antara lain :
a. Observasi, yaitu melihat langsung kelapangan bagaimana status kesehatan
keluarga.
b. Wawancara, yaitu tehnik dalam mengumpulkan data yang aktual dengan
melaksanakan komunikasi langsung dengan keluarga.
c. Diskusi, yaitu melakukan diskusi dengan masyarakat tentang maslah yang
ditemui dan masalah yang dirasakan oleh keluarga.
d. Ceramah, yaitu metode yang digunakan dalam memberikan penyuluhan
kesehatan sesuai dengan masalah yang ditemukan.
e. MMD (Musyawarah Masyarakat Desa), yaitu metode yang digunakan
untuk memecahkan permasalahan melalui musyawarah dalam keluarga.

1.6 Lokasi dan Waktu


A. Lokasi
Lokasi PBL di Desa Punjot kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen dari
tanggal 22 Januari s/d 11 Februari 2018
 Desa : Punjot
 Kecamatan : Jangka
 Kabupaten : Bireuen
 Provinsi : Aceh

3
B. Data Geografis
 Jumlah Penduduk : 1247 jiwa
 Jumlah KK : 355 KK
 Tipe Masyarakat : Petani, Pedagang, Wiraswasta,PNS,
Honorer.
 Status Pemerintah : Kecamatan Jangka Kabupaten
Bireuen
 Organisasi Sosial Masyarakat : PKK, Kader, Pengajian

 Pelayanan Kesehatan dan Sosial Ekonomi


 Pelayanan Kesehatan : Puskesmas
 Fasilitas Ibadah : Meunasah dan Masjid
 Pembagian Wilayah
 Jumlah Desa : 1 Desa
 Jumlah Dusun : 4 Dusun ( Dusun Matang kurma,
Kuuk Manok, Ie Rou, dan Maprang
Abu).

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
ASI adalah suatu emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-
garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai
makanan utama bagi bayi.
ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi usia 0 – 6 bulan
tanpa makanan pendamping ASI. Yang dimaksud dengan ASI eksklusif atau lebih
tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah: bayi hanya diberi ASI saja, tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi
dan tim.
Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu
setidaknya selama 6 bulan, dan setelah 6 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan
makanan padat. Sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau
bahkan lebih dari 2 tahun. Pemberian makanan padat/tambahan yang terlalu dini
dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan
pada bayi. Selain itu, tidak ditemukan bukti yang menyokong bahwa pemberian
makanan padat/tambahan pada usia 4 atau 5 bulan lebih menguntungkan. bahkan
sebaliknya, hal ini akan mempunyai dampak yang negatif terhadap kesehatan bayi
dan tidak ada dampak positif untuk perkembangan pertumbuhannya.
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan
alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh
kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi
Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama
hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa
ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.

5
2.2 Manfaat ASI Eksklusif
a. Untuk Bayi
Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik,
terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi
ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk
memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.Pada umur 6
sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena
mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua
kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI). Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari
kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih
memberikan manfaat. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti
halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi.
Adapun manfaat pemberian ASI pada Bayi yaitu :
a) ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, karena :
- Mudah dicerna dan diserap
- Selalu bersih dan segar
- Aman
b) Menyempurnakan pertumbuhan bayi menjadi lebih sehat
c) ASI mengandung zat kekebalan, melindungi bayi dari berbagai penyakit
infeksi
d) ASI selalu tersedia dalam suhu yang tepat sesuai dengan kebutuhan
e) Untuk menjalani hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi

b. Untuk Ibu
 Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk
kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan
 Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan
pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali
 Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko
lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.
6
 ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan
botol susu, dot, dsb
 ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus
membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air
panas, dsb
 Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan
“kehidupan” kepada bayinya.
 Mempercepat berhentinya pendarahan post partum.
 Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk
beberpa bulan (menjarangkan kehamilan)
 Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan
datang.
 Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui
enam bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui
empat bulan.

c. Untuk Keluarga
 Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu, kayu bakar
atau minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.
 Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat)
dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan
sakit.
 Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi MAL dari ASI eksklusif.
 Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
 Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi
keluarga sebab ASI selalu siap tersedia.
 Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air
panas, dll.

7
d. Untuk Masyarakat dan Negara
 Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan
peralatan lain untuk persiapannya.
 Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
 Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih
sedikit.
 Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.
 Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai
kayu bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.
 ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru
.
2.3 Langkah-Langkah Memulai dan Mencapai ASI Eksklusif
WHO dan UNICEF merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk
memulai dan mencapai ASI eksklusif. Menyusui dalam satu jam setelah kelahiran,
Menyusui secara eksklusif: hanya ASI. Artinya, tidak ditambah makanan atau
minuman lain, bahkan air putih sekalipun. Menyusui kapanpun bayi meminta (on-
demand), sesering yang bayi mau, siang dan malam. Tidak menggunakan botol
susu. Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan, disaat
tidak bersama anak. Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang
2.4 Manajemen Laktasi
Manajemen laktasi adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk menunjang
keberhasilan menyusui. Dalam pelaksanaannya terutama dimulai pada masa
kehamilan, segera setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pada masa Kehamilan (antenatal)
 Memberikan penerangan dan penyuluhan tentang manfaat dan keunggulan
ASI, manfaat menyusui baik bagi ibu maupun bayinya, disamping bahaya
pemberian susu botol.
 Pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara/keadaan putting susu,
apakah ada kelainan atau tidak. Disamping itu perlu dipantau kenaikan
berat badan ibu hamil.
8
 Perawatan payudara mulai kehamilan umur enam bulan agar ibu mampu
memproduksi dan memberikan ASI yang cukup.
 Memperhatikan gizi/makanan ditambah mulai dari kehamilan trisemester
kedua sebanyak 1 1/3 kali dari makanan pada saat belum hamil.
 Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Dalam hal ini perlu
diperhatikan keluarga terutama suami kepada istri yang sedang hamil
untuk memberikan dukungan dan membesarkan hatinya.

b. Pada masa segera setelah persalinan (prenatal)


 Ibu dibantu menyusui 30 menit setelah kelahiran dan ditunjukkan cara
menyusui yang baik dan benar, yakni: tentang posisi dan cara melakatkan
bayi pada payudara ibu.
 Membantu terjadinya kontak langsung antara bayi-ibu selama 24 jam
sehari agar menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal.
 Ibu nifas diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000S1) dalam
waktu dua minggu setelah melahirkan.

c. Pada masa menyusui selanjutnya (post-natal)


 Menyusui dilanjutkan secara eksklusif selama 6 bulan pertama usia bayi,
yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan/minuman lainnya.
 Perhatikan gizi/makanan ibu menyusui, perlu makanan 1 ½ kali lebih
banyak dari biasa dan minum minimal 8 gelas sehari.
 Ibu menyusui harus cukup istirahat dan menjaga ketenangan pikiran dan
menghindarkan kelelahan yang berlebihan agar produksi ASI tidak
terhambat.
 Pengertian dan dukungan keluarga terutama suami penting untuk
menunjang keberhasilan menyusui.
 Rujuk ke Posyandu atau Puskesmas atau petugas kesehatan apabila ada
permasalahan menysusui seperti payudara banyak disertai demam.
 Menghubungi kelompk pendukung ASI terdekat untuk meminta
pengalaman dari ibu-ibu lain yang sukses menyusui bagi mereka.
9
 Memperhatikan gizi/makanan anak, terutama mulai bayi 4 bulan, berikan
MP ASI yang cukup baik kuantitas maupun kualitas.

2.5 Cara Pemberian ASI


Dalam memberikan ASI Eksklusif sebaiknya memperhatikan hal-hal di bawah ini:
Tehnik Menyusui
Tehnik menyusui perlu diperhatikan karena sangat menentukan
keberhasilan dalam mempertahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.
Posisi Ibu Menyusui
 Posisi mendekap atau mengendong (cradle position).
 Posisi mengendong silang (cross cradle)
 Posisi dibawah lengan (underarm hold).
 Berbaring menyamping/bersisian.
 Mengangkang.
 Condong di atas bayi.
Memasukkan putting susu
 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi
pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi menghadap ke badan
ibu.
 Lengan kiri bayi diletakkan di seputaran pinggang ibu, tangan kanan ibu
memegang pantat /paha kanan bayi.
 Sanggalah payudara kanan ibu dengan keempat jari tanga kiri dibawahnya,
dan ibu jari di atasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam.
 Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu.
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar.
 Masukkan putting susu secepatnya ke dalam mulut sampai daerah
berwarna hitam.

10
Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskan isapan bayi dengan
cara :
 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi.
 Dengan menekan bayi ke bawah.
 Dengan menutup lubang hidung bayi.
 Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya.
 Bayi di telungkupkan di pangkuan ibu, sambil di gosok punggungnya.

Tanda-tanda menyusui yang benar


 Bayi cukup tenang.
 Mulut bayi terbuka lebar.
 Mulut dan dagu bayi menempel dengan benar pada payudara ibu.
 Seluruh areola tertutup mulut bayi.
 Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat.
 Putting susu ibu tidak terasa nyeri.
 Kuping dan lengan bayi berada pada satu garis.
 Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong.

hal-hal yang perlu di ingat


 Susukanlah bayi dengan kedua payudara secara bergantian
 Sebelum menyusui minumlah 1 gelas air putih / teh
 Selama menyusui berikanlah perhatian yang penuh pada bayi

11
BAB III
PEMBAHASAN

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK PER KK


BERADASARKAN JENIS KELAMIN DI DESA PUNJOT KECAMATAN
JANGKA KABUPATEN BIREUEN PERIODE 22 JANUARI S/D 11
FEBRUARI 2018

Jumlah
No Jenis Kelamin
F %

1 Laki-laki 607 48,7

2 Perempuan 640 51,3

Jumlah 1247 100

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH PENDUDUK


BERDASARKAN TINGKATAN UMUR DI DESA PUNJOT KECAMATAN
JANGKA KABUPATEN BIREUEN

Jenis Kelamin
Jumlah
Kelompok Umur (Tahun) Laki-laki Perempuan

F % F % F %

0-11 bulan 10 0,57 17 1,4 24 1.9

1-4 tahun 45 3,6 38 3,0 83 6,7

5-9 tahun 70 5,6 50 4,0 120 9,6

10-19 tahun 109 8,7 117 9,4 226 18,2

20-44 tahun 258 20,7 271 21.7 529 42,4

12
>45 tahun 118 9,5 147 11,8 265 21,2

Jumlah 607 48,7 640 51,3 1247 100

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI


DESA PUNJOT KECAMATAN JANGKA KABUPATEN BIREUEN
PERIODE 22 JANUARI S/D 11 FEBRUARI 2018

Jumlah
No Pemberian Asi
F %

1 Ada 7 26

2 Tidak ada 20 74

Jumlah 27 100

3.1 Pengkajian
a. Identitas keluarga
Nama suami : Tn. H
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 25 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Aceh/ Indonesia
Alamat : Punjot Kec. Jangka

Nama Istri : Ny. A


Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 21 tahun
Agama : Islam

13
Suku/ Bangsa : Aceh/ Bangsa
Alamat : Punjot, Kec. Jangka

Nama Anak : By. A


Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 3 minggu
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Aceh/ Bangsa

b. Anggota Keluarga
No Nama Umur JK Hub.kel Pendidikan Pekerjaan
1 Herizal 25 Th Laki-Laki Suami SMA Nelayan
2 Aminah 21 Th Perempuan Istri SMA IRT
3 Zayed 3 mggu Laki-laki Anak Blm Sklh Blm Bkrj

c. Status Kesehatan Keluarga


No Nama JK Umur Gangguan Kesehatan Kondisi Saat Ini
1 Herizal L 25 tahun Tidak ada Baik
2 Aminah P 21 tahun Tidak ada Baik
3 Zayed L 3 mggu Tidak ada Baik

d. Kebutuhan Sehari-hari
Memasak : Ibu mertua
Makanan pokok : Nasi + Ikan + Sayur
Penyajian makanan : Tertutup
Cara mengolah makanan : Dipotong-potong dulu bari dicuci
Kebiasaan makanan : Bersama-sama
Olahraga : Tidak pernah
Tidur siang : Jarang
Rekreasi : Jarang

14
e. Status Kesehatan
1. Kematian Anggota Keluarga ( 6 Bulan Terakhir )
Tidak ada
2. Status Kesehatan Individu / Anggota Keluarga
Masalah : Pemberian MP-ASI pada bayi usia 1 bulan
Kebutuhan : Penyuluhan manfaat ASI Eksklusif
3. Antisipasi Masalah Potensial :
Resiko gangguan pencernaan pada bayi
4. Sarana Sanitasi Lingkungan
 Status rumah : Kayu
 Sumber penerangan : PLN
 Sumber air bersih : Mata air
 Pembuangan limbah : Parit mengalir
 Pembuangan tinja : WC
 Pembuangan sampah : Di bakar
 Kandang ternak : Ada
5. Kegiatan Social
 Gotong royong
 Perwiridan
 Pengajian
 STM ( serikat tolong menolong )
6. Riwayat Kb
 Apakah bapak/ibu ikut KB saat ini ? Belum pernah berKB
 Jenis kontrasepsi yang digunakan ? -
7. Riwayat Imunisasi TT Pada Ibu
 Apakah ibu ikut imunisasi TT ? Ada
8. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdapat di Desa Punjot adalah
POLINDES.

15
3.2 Analisa Data
No Analisa Data dasar
1. Bayi Ny. A tidak mendapatkan DS : Ibu mengatakan ini anak
ASI Ekslusif dari usia 0 bulan pertama.
DO : Alasan ibu mengatakan tidak
memberikan ASI Eksklusif karena
tidak bisa mengeluarkan ASI

3.3 Perumusan Masalah


Masalah : Ny. A tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayinya dan
memberikan MP-ASI pada saat bayi usia 0 bulan. Ibu mengatakan bahwa ibu
tidak mengetahui pentingnya pemberian ASI Ekslusif.
1. Dapat meningkatkan resiko gangguan pencernaan
2. Dapat menimbulkan masalah pada perkembangan usus bayi.

3.4 Prioritas Masalah


1. Kurangnya pengetahuan tentang tujuan, manfaat, serta keuntungan dari
ASI Eksklusif.
2. Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi yang di butuhkan bayi.

3.5 Perencanaan
1. Lapor ke Bidan Desa setempat.
2. Bina hubungan baik dengan keluarga.
3. Berikan penyuluhan pada tanggal 09 Februari pukul 15.30 wib
tentang :
16
 Pengertian ASI Eksklusif
 Tujuan dan manfaat pemberian ASI Eksklusif.
 Jadwal pemberian ASI Eksklusif
 Cara pemberian ASI Eksklusif yang baik dan benar.
4. Beri tahu keluarga tentang efek yang terjadi akibat bahaya pemberian
MP-ASI di usia dini.

3.6 Pelaksanaan
5. Melaporkan ke Bidan Desa setempat.
6. Membina hubungan baik dengan keluarga.
7. Memberikan penyuluhan pada tanggal 09 Februari pukul 15.30 wib
tentang :
 Pengertian ASI Eksklusif
 Tujuan dan manfaat pemberian ASI Eksklusif.
 Jadwal pemberian ASI Eksklusif
 Cara pemberian ASI Eksklusif yang baik dan benar.
8. Memberi tahu keluarga tentang efek yang terjadi akibat bahaya
pemberian MP-ASI di usia dini.
1.7 Evaluasi
Evaluasi tanggal 09 Februari pukul 15.30 wib
1. Pada saat dilakukan kerumah secara individu, ibu telah mengerti apa
yang disampaikan dan dijelaskan tentang ASI Eksklusif.
2. Ibu telah mengetahui tentang pentingnya ASI Eksklusif pada bayi dan
bahaya pemberian MP-ASI di usia dini.

17
3. Ibu mengatakan akan mencoba melakukan pada anak berikutnya.

BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

Asi adalah bukti adaptasi yang menakjubkan dari perkembangan manusia.


Meskipun kelihatannya kandungan dari ASI setiap kali diberikan tidak pernah
berubah, pada kenyataannya ASI bersifat kompleks dan dinamis. ASI adalah
sumber makanan yang tidak hanya member si kecil kombinasi nutrisi optimal
yang di butuhkan untuk tumbuh dan berkembang , namun juga mengubah
kompiosisinya seiring dengan pertumbuhansi kecil. Jika ibu memberikan susu
dalam botol untuk si kecil atau melengkapi ASI dengan susu formula, yang perlu
ibu ketahui adalah bahwa susu formula terdiri dari beberapa tahapan yang
dikembangkan mengikuti bagaimana perubahan ASI. Memilih susu formula yang
sesuai dengan tahapan usia si kecil, akan memberinya nutrisi sesuai dengan yang
ia butuhkan di waktu yang tepat.
Nutrisi yang pertama seakale dikonsumsi si kecil adalah adalah kolostrum
(kadang disebut sebagai premilk). Selama hari-hari awal setelah melahirkan,
tubuh ibu memproduksi zat yang kental, lengket dan berwarna kekuningan.

18
Zat ini juga menjadi pencahar ringan ringan yang dapat membersihkan zat
meconium serupa tar (tinja saat lahir) dari usus dan merangsang sistem
pencernaan si kecil agar mulai berfungsi dengan dengan baik. Setelah Kolostrum ,
si kecil akan membutuhkan ASI transisi untuk memenuhi kebutuhan gizinya
selama kurang lebih seminggu setelah lahir. Susu yang mendekati komposisi ASI
komposisi ASI Matur , namun masih mengandung sedikit kolustrum ini tinggi
akan protein dan vitamin serta memiliki lebih banyak lemak dan kalori dari pada
colostrum.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI hanya diberi ASI saja, tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur
nasi, dan tim. Manfaat pemberian ASI Eksklusif bagi bayi : ASI sebagai Nutrisi,
ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi, ASI Eksklusif meningkatkan
kecerdasan , ASI meningkatkan jalinan kasih sayang.

5.2 Saran
1. Kepada Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam lagi mengenai
kesehatan keluarga dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan
kebidanan pada keluarga
2. Kepada keluarga
19
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapakan keluarga dapat
mengenali masalah kesehatan serta mampu menari penyelesaian secara
mandiri.
3. Kepada institusi Pendidikan
Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat
memberikan semangat bagi para mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Brinch, Jennifer. 1986. Menyusui Bayi Dengan Baik dan Berhasil. Jakarta : PT.
Gaya Favorit Press
Ebrahim,G J. 1979. Air Susu Ibu. Jakarta : Yayasan Essentia Medica
Nelson, Joan. 1995. Cara Menyusui Yang BAIK. Jakarta : Arcan
Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta :EGC

20
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pokok Pembahasan : ASI Eksklusif


2. Sub Pokok pembahasan
 Pengertian ASI Eksklusif
 Manfaat Asi Eksklusif
 Langkah-langkah memulai dan mencapai ASI eksklusif
 Manajemen Laktasi
 Cara Pemberian Asi
3. Sasaran : ibu menyusui
4. Waktu : 15.30 wib
5. Tempat : Dirumah keluarga binaan Desa Punjot
6. Tujuan Penyuluhan
 Tujuan Umum
Setelah memberikan penyuluhan ini diharapkan para ibu dapat mengerti
dan mengetahui pentingnya ASI
 Tujuan Khusus
21
Setelah mengikuti penyuluhan para ibu dapat menjelaskan tentang
pengertian ASI Eksklusif , Manfaat ASI, serta menyampaikan dampak
susu formula.

7. Materi lampiran
Pengertian ASI Eksklusif
Keuntungan dan kerugian ASI Eksklusif
8. Metode
 Ceramah / penyuluhan
 Diskusi/ Tanya jawab

9. Kegiatan Penyuluhan
Agenda Waktu Kegiatan
Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
Pengkajian 20 menit Menyampaikan materi tentang :
1. Pengertian asi eksklusif
2. Keuntungan dan kerugian ASI Eksklusif

Tanya Jawab 10 menit 1. Menjawab pertanyaan- pertanyaan tentang ASI


Eksklusif
2. Manyimpulkan materi yang telah diberikan
3. Menevaluasi secara lisan
4. Memberikan salam penutu

10. Media / alat

22
 Poster
 Spidol
 Kertas flip yang berisi materi penyuluhan

11. Evaluasi
Masyarakat mengerti apa yang telah disampaikan dalam penyuluhan yang
diberikan oleh mahaiswi dan akan mencoba untuk melaksanakannya.

LAMPIRAN 1
No. Hari / Tanggal Kegiatan
1. Senin, 22 Januari 2018  Tiba dikantor Camat Jangka
 Pengarahan dari Direktur Akbid
Munawarah Bireuen dan Cmat Jangka
 Tiba di Desa Punjot
 Penempatan Mahasiswi di Menasah
 Pengarahan dari kepala Desa dan Bidan
Desa
 Membersihkan Menasah dan Kantor
Geuchik
 Pulang
2. Selasa, 23 Januari 2018  Apel
 Membersihkan Menasah dan kantor
Geuchik
 Berkeliling melihat batas Desa Punjot

23
 Rapat perencanaan program PBL
 Mengajari anak-anak mengaji di
Menasah
 Rapat
 Pulang
3. Rabu, 24 Januari 2018  Apel
 Melakukan pendataan
 Istirahat
 Mengajari anak-anak mengaji di
meunasah
 Melanjutan pendataan
 Kembali ke meunasah
 Pulang

4. Kamis, 25 Januari 2018  Apel


 Gotong Royong
 Melakukan pendataan
 Istirahat
 Melakukan pendataan
 Kembali ke menasah
 Mengajari anak-anak mengaji di
meunasah
 Pulang
5. Jumat, 26 Januari 2018  Apel
 Kerja bakti
 Istirahat
 Mengikuti pengajian rutin bersama
masyarakat Desa Punjot di meunasah
 Pulang
6. Sabtu, 27 Januari 2018  Apel

24
 Tabulasi data
 Istirahat
 Melanjutkan tabulasi data
 Rapat
 Pulang
7. Minggu, 28 Januari 2018  Apel
 Kerja bakti
 Istirahat
 Menghadiri undangan pesta pernikahan
di Desa Menasah Dua
 Membuat laporan kelompok
 Membantu warga desa menyiapkan
acara Pesta Di Desa Punjot
 Pulang
8. Senin, 29 Januari 2018  Apel
 Menghadiri serta membantu jalannya
acara pesta di Dusun Ie Roe Desa
Punjot
 Istirahat
 Membersihkan meunasah
 Mengajari anak-anak menari
 Pulang
9. Selasa, 30 Januari 2018  Apel
 Kerja bakti
 Pengolahan data
 Istirahat
 Mengajari anak-anak mengaji
 Mengajari anak-anak menari
 Musyawarah dengan kepala desa
tentang acara perlombaan

25
 Musyawarah pembagian tugas saat
lomba
 Pulang
10. Rabu,01 Februari 2018  Apel
 Membersihkan meunasah
 Mempersiapkan tempat untuk
perlombaan
 Istirahat
 Acara perlombaan
 Membagikan makanan untuk nak-anak
yang ikut lomba
 Pulang
11. Kamis, 02 Februari 2018  Apel
 Membersihkan meunasah
 Istirahat
 Acara perlombaan
 Membagikan makanan untuk nak-anak
yang ikut lomba
 Membersihkan meunasah
 Pulang
12. Jumat, 03 Februari 2018  Apel
 Membersihakan meunasah
 Menghitung hasil perlombaan, dan
menetukan pemenang
 Istirahat
 Mengikuti pengajian rutin bersama
masyarakat desa Punjot
 Mengajari anak-anak menari
 Pulang
13. Sabtu, 04 Februari 2018  Apel

26
 Membersihkan meunasah
 Melakukan pendataan kembali pada KK
yang kurang
 Istirahat
 Mempersiapkan acara lokmin
 Pulang
14. Minggu, 05 Februari  Apel
2018  Membersihkan meunasah
 Membersihkan sayuran untuk kuah
pliek
 Masak kuah pliek
 Makan bersama masyarakat punjot
 Istirahat
 Musyawarah tentang acara lokmin
 Pulang
15. Senin, 06 Februari 2018  Apel
 Membersihkan meunasah
 Persiapan acara lokmin
 Istirahat
 Membersihkan meunasah
 Pulang
16. Selasa, 07 Februari 2018  Apel
 Membersihkan meunasah
 Istirahat
 Persiapan tempat lokmin
 Pulang
17. Rabu, 08 Februari 2018  Apel
 Membersihakan meunasah
 Persiapan makanan
 Make up anak nari

27
 Istirahat
 Acara lokmin dan pembagian hadiah
kepada pemenang lomba
 Membrsihakan meunasah setelah acara
lokmin
 Pulang
18. Kamis, 09 Februari 2018  Apel
 Kerja bakti
 Istirahat
 Menghadiri acara lokmin di desa
linggong
 Megajari anak-anak mengaji
 Melakukan pemeriksaan dan pembagian
obat gratis
 Pulang
19. Jumat, 10 Februari 2018  Tiba dikantor camat kota juang
 Kerja bakti
 Pengarahan dari direktur Akbid
Munawarah, camat kota juang dan acara
pelepasan mahasiswi PBL kepada
direktur Akbid Munawarah Bireuen
 Kembali ke desa
 Istirahat
 Mengikuti pengajian rutin bersama
warga punjot
 Pulang
20. Sabtu, 11 Februari 2018  Apel
 Kerja bakti
 Masak bersama
 Makan bersama warga punjot

28
 Istirahat
 Membersihkan meunasah
 Pulang
21. Minggu, 12 Februari  Kerja bakti
2018  Acara peusijuk Geuchik punjot dan
acara perpisahan bersama warga punjot
 Masak bersama
 Makan bersama
 Istirahat
 Kerja bakti
 Pulang

29

Você também pode gostar