Você está na página 1de 3

Tujuan Penciptaan Manusia

Allah SWT menciptakan segala sesuatu dimuka bumi ini pastilah dengan tujuan yang
jelas. Tidak ada satupun hal yang diciptakan dengan percuma dan tanpa guna. Dari yang besar
seperti gajah, hingga yang kecil dan tak terlihat mata seperti mikroba, segalanya merupakan
ciptaan Allah yang dengan pasti memegang peran masing-masing dimuka bumi. Manusia juga
bukan merupakan sebuah pengeculian. Seperti dijelaskan pada Al-Quran bahwa manusia
diciptakan dari tanah.

‫س َٰلَلَ ٍة ِ ِّمن ِطين‬ ِ ْ ‫ٍ َولَقَدْ َخلَ ْقنَا‬


َ َٰ ‫ٱْلن‬
ُ ‫سنَ ِمن‬
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.”
(QS. Al-Mu’minun:12)

Tujuan penciptaan manusia dapat ditarik menjadi 2 garis besar, yaitu untuk menjadi
seorang khalifah, atau penguasa dimuka bumi, juga untuk beribadah kepada Allah. Bukti bahwa
manusia diciptakan bertujuan agar menjadi khalifah dimuka bumi dapat dilihat dari dua ayat
dibawah ini:

ِ ‫َو ِإذْ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َم ََلئِ َك ِة ِإنِِّي َجا ِع ٌل فِي ْاْل َ ْر‬
ُ ِّ‫ض َخ ِليفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْ َع ُل فِي َها َم ْن يُ ْف ِسد ُ فِي َها َويَ ْس ِفكُ ال ِدِّ َما َء َونَحْ نُ نُ َس ِبِّ ُح ِب َح ْمدِكَ َونُقَد‬
‫ِس‬
َ‫لَكَ ۖ قَا َل ِإ ِنِّي أ َ ْعلَ ُم َما ََل تَ ْع َل ُمون‬
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.”” (QS. Al Baqarah: 30)

ِ ‫س ِري ُع ْال ِعقَا‬


ٌ ُ‫ب َوإِنَّهُ لَغَف‬
‫ور َر ِحي ٌم‬ َ َ‫ت ِليَ ْبلُ َو ُك ْم فِي َما آتَا ُك ْم ۗ إِ َّن َربَّك‬ ٍ ‫ض ُك ْم فَ ْوقَ بَ ْع‬
ٍ ‫ض دَ َر َجا‬ ِ ‫ف ْاْل َ ْر‬
َ ‫ض َو َرفَ َع بَ ْع‬ َ ِ‫َوه َُو الَّذِي َجعَلَ ُك ْم خ َََلئ‬
“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa
yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan
sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al An’am: 165)
Dari kedua ayat diatas, sudah sangat jelas bahwa manusia diciptakan bertujuan untuk
menjadi seorang khalifah di muka bumi. Khalifah dalam hal ini bukan hanya seorang penguasa
yang ditinggikan derajatnya, namun juga seorang khalifah yang diuji atas pemberian dari Allah.

Selain bertujuan untuk menjadi Khalifah dimuka bumi, Al Quran juga menerangkan
bahwa, Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Bukti bahwa manusia
diciptakan dengan tujuan agar beribadah kepada-Nya dapat dilihat pada ayat dibawah ini:

‫س إِ ََّل ِليَ ْعبُدُون‬ ِ ْ ‫ٍ َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َو‬


َ ‫اْل ْن‬
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz Dzariyat: 56)

Secara kajian bahasa, ibadah berasal dari kata bahasa arab ‫ عبادة‬yang memiliki arti
pengabdian. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata ibadah sendiri arti :
1. Perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan
agama.
2. Segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya.
3. Upacara yang berhubungan dengan agama.

Dalam kehidupan sebagai seorang muslim, tentu kita mengenal banyak sekali ibadah
wajib seperti sholat, puasa, zakat dan haji maupun ibadah sunnah seperti puasa sunnah.
Kesemuanya adalah ibadah yang kita lakukan sepanjang hidup kita dalam rangka memenuhi
kewajiban kita sebagai manusia. Namun sebuah pemahaman yang indah dari Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah memaknai ibadah sebagai berikut: “Dalam ibadah itu terkandung mengenal,
mencintai, dan tunduk kepada Allah. Bahkan dalam ibadah terkandung segala yang Allah cintai
dan ridhoi. Titik sentral dan yang paling urgent dalam segala yang ada adalah di hati yaitu
berupa keimanan, mengenal dan mencintai Allah, takut dan bertaubat pada-Nya, bertawakkal
pada-Nya, serta ridho terhadap hukum-Nya. Di antara bentuk ibadah adalah shalat, dzikir, do’a,
dan membaca Al Qur’an.” (Majmu’ Al Fatawa, 32/232).
Dari dua garis besar tujuan penciptaan manusia dimuka bumi diatas, terdapat hal yang
unik, sebab manusia memainkan peran ganda sebagai Tuan dan pemelihara atas bumi, sekaligus
hamba dari Allah SWT. Sungguh itu adalah kebesaran Allah SWT.

Você também pode gostar