Você está na página 1de 2

Analisa Jurnal

1. Judul Jurnal
Strategi Coping Pada Remaja Pasca Putus Cinta

2. Kata Kunci
Strategi Coping, Putus Cinta, Remaja.

3. Penulis Jurnal
Yuli Yulianingsih

4. Latar Belakang
Cinta, jatuh cinta, pacaran, dan putus cinta sangat identic dengan kehidupan
remaja. Ketika jatuh cinta pada lawa jenis, remja merasa dunia milik berdua. Hal ini
wajar dirasakan oleh remaja, karena secara umum masa remaja ditandai dengan masa
pubertas (puberty). Disinlah mengapa remaja menganggap bahwa cinta sangat penting
dalam hidupnya. Tetapi ketika remaja mengalami putus cinta, remaja akan
menganggap dunia seakan runtuh dan dirinya merasa paling menderita di dunia.

5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi coping pada
remaja pasca putus cinta.

6. Metodelogi
Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Sampel
penelitian adalah siswa SMK Batik 1 Surakarta dan SMK Negeri Surakarta dengan
jumlah 6 orang dengan rentan usia 15-18 tahun. Penelitian melakukan wawancara
langsung dengan subjek yaitu remaja pasca putus cinta. Dimana wawancara guna
mengetahui gambaran strategi coping pada remaja pasac purtus cinta. Dan pencatatan
hasil observasi dilakukan deskriptis, yatu mencatat data sebanyak menungkin data yang
mendukung suatu gejala tanpa disertai interpretasi atau evaluasi dari observer.

7. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian bentuk usaha yang dilakukan subjek dalam
Problem Focus Coping antar lain: mencari pacar baru, menyusun langkah-langkah secara
mandiri, meminta masukan dari teman dan saudara, dan melakukan menyelesaikan
masalah dengan mantan. Jadi bentuk perilaku coping subjek yang berorientasi pada
penyelesaian masalah (Problem Focused Coping) adalah exercised caution, instrumental
action, dan negosiasi.
Bentuk dari perilaku coping yang fokus pada emosi (Emotion Focused
Coping) adalah escapism, self blame, dan seeking meaning. Escapism ditunjukkan
dengan menghindari masalah seperti menari hiburan, jalan-jalan dengan teman, mencari
kesibukan seperti mendengarkan musik. Lalu ada self blame ditunjukkan dengan
menyalahkan diri sendiri, meminta maaf. Sedangkan seeking meaning dengan cara
mengambil hikmah dari masalah ini dan mendekatkan diri dengan Allah SWT. Dan
kondisi akhir dari strategi koping yang dilakukan oleh subjek adalah mereka merasa
masalah masih belum selesai, masih benci dengan mantan, masih dibayangi dengan
mantan, dan belum bisa seutuhnya melupakan mantan.

8. Kelemahan
1) Penelitian tidak menuliskan waktu dalam proses wawancara.
2) Sampel penelitian hanya 6 orang sehingga kemungkinan bias masih besar.

9. Kelebihan
1) Penelitian sudah menjelaskan bentuk strategi koping, remaja pasca putus cinta, dan
strategi koping pada remaja.
2) Metode penelitian sudah menggunakan metode wawancara yang cukup efektif untuk
menegtahui hasil penelitian lebih baik.

Você também pode gostar