Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
GRATIFIKASI KESEHATAN
Oleh :
Jika hubungan tenaga kesehatan dalam hal ini dokter dan medrep memang untuk
menawarkan obat yang dibutuhkan tentu tidak menjadi masalah, akan tetapi hal ini erat
kaitanya dengan gratifikasi, dimana pihak farmasi menawarkan “sesuatu” baik berupa barang
ataupun uang sebagai imbalan sang dokter harus meresepkan obat tertentu dalam jumlah dan
waktu tertentu. Hal ini jelas salah bukan saja menyalahi hukum dan merupakan tindak kolusi
dibidang kesehatan namun juga melanggar etika kedokteran. Dimana kemandirian profesi
dokter tidak lagi terjaga karena ada campur tangan pihak ketiga.
Dokter cenderung meresepkan obat tertentu dengan harga yang tentunya sebagian besar
tidak murah, meski kita tidak dapat tutup mata tidak semua obat ada generikanya, tidak semua
obat ada di form list obat yang dapat ditanggung asuransi seperti BPJS, ada obat tertentu yang
mau tidak mau jika pasien membutuhkannya perlu diresepkan obat brand . Seorang dokter
semestinya mampu bersikap profesional dan menjunjung etika kemandirian profesi
meresepkan obat tetap rasional tepat obat, tepat dosis, tepat administrasi. Jika pasien memang
membutuhkan obat diluar list form BPJS atau tidak tersedia generiknya dokter perlu melakukan
komunikasi yang sejelas mungkin kepada pasien sehingga pasien tidak merasa “diperas” atau
“dimanfaatkan” dokter yang kejar setoran medrep. Jangan sampai pasien merasa diberatkan
dokter dan kesembuhannya menjadi lahan empuk oknum dokter untuk mendapatkan gratifikasi
dari pihak farmasi.
Menjadi kewajiban dokter untuk berusaha sebaik mungkin untuk kesembuhan pasien
termasuk pemilihan obat tetapi jangan sampai hal yang tidak profesional atau dengan iming-
iming gratifikasi seorang dokter jadi bertindak tidak profesional dan melanggar etika
kedokteran. Pihak farmasi juga dirasa memiliki andil dalam maraknya kasus gratifikasi yang
diberikan kepada oknum dokter. Masih ada dokter yang mengobati pasien dengan
mengedepankan etika kedokteran dan profesional jangan sampai karena oknum kepercayaan
masyarakat terhadap dunia kesehatan jadi berkurang.