Você está na página 1de 10

Pelatihan Pembuatan Media Ajar IPA Bagi Guru dan Siswa SDN Wonolelo 3 Magelang

Sebagai Wujud Pemberdayaan Sekolah dari Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Dukuh Tempel, Desa Jrakah Boyolali

Ahlul Fikri Ramdhan1, Imas Ermawaty2, Mirza N Hidayat3, Aisyah Fitriana4, Badratusyahryah5, Fitri
Rahmawati6, Ira Apriliani7, Kamilia Fakhriyyah8, Novi Citra Kirana9, Sarah Amalia10, Septa Ripandy11,
Dimas Putra Sandjaja12, Tika Kurniawati13

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13
Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan UHAMKA

Abstrak

Program Pemberdayaan Sekolah dalam Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dukuh
Tempel Desa Jrakah Kabupaten Boyolali menemukan adanya keterbatasan peralatan dan
tenaga yang terampil dalam membuat media alat peraga membuat penyampaian materi IPA
hanya sebatas metode ceramah maka pada kesempatan saat itu kami melakukan pelatihan
pembuatan media ajar IPA bagi siswa dan guru di SDN Wonolelo 3. Tujuan dari kegiatan
pelatihan ini bagi siswa memberikan pengalaman belajar dan keterampilan yang baru,
meningkatkan minat belajar siswa terhadap sains, serta tujuan kegiatan pelatihan bagi guru
memberikan pengetahuan keterampilan membuat media ajar menghasilkan media
pembelajaran yang dapat digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep IPA di sekolah.
Kegiatan pelatihan pembuatan media ajar sains dilakukan pada tanggal 14 Februari dan 15
Februari 2018, bertempat di SDN Wonolelo 3 Bentrokan. Peserta kegiatan pelatihan diikuti
pada tanggal 14 Februari oleh siswa/i dari kelas 1 sampai 6, dan tanggal 15 Februari diikuti
oleh guru-guru SDN Wonolelo 3 Bentrokan. Kegiatan berlangsung dengan baik hasil dari
pelaksanaan kegiatan berjalan dan mendapat antusias positif dari peserta guru dan siswa/i
SDN Wonolelo 3
Kata Kunci : Media Ajar, Sains, SDN Wonolelo 3

Latar Belakang Sebagaimana materi yang dipelajari dalam


mata pelajaran IPA antara lain semua
Fisher (1975), mengemukakan bahwa IPA
benda di alam, fenomena atau kejadian
merupakan suatu kumpulan pengetahuan
alam yang meliputi sebab dan akibat dari
yang diperoleh berdasarkan observasi
kejadian tersebut, proses terjadinya,
(Mob. Amien, 1987 : 4). Fisher juga
sampai penerapan atau pemanfaatannya
mengemukakan observasi sebagai satu hal
bagi manusia. Jika ditinjau dari materi
yang tidak boleh dilepaskan dan sains.
yang dipelajari, maka dalam pembelajaran
IPA hendaknya siswa melakukan Pembelajaran IPA dengan menggunakan
pengamatan terhadap benda atau kejadian metode ceramah menjadikan siswa pasif,
alam. Hakikat IPA dalam Puskur (2006: 4) hanya mendengarkan dan mencatat, dan
meliputi empat unsur utama yaitu sikap, sesekali saja menjawab pertanyaan jika
proses, produk dan aplikasi. ada pertanyaan dari guru. Selama
pembelajaran gurulah yang aktif, guru
Hakikat IPA dapat ditinjau dari segi proses
sebagai satu-satunya sumber informasi.
maupun produk atau hasil, maka dalam
Jika ada demonstrasi dari guru, maka
pembelajaran IPA diharapkan siswa akan
demonstrasi yang dilakukan bertujuan
mendapatkan keduanya. Selain
untuk membuktikan konsep IPA yang
memperoleh hasil yang berupa konsep,
telah disampaikan guru sebelumnya.
prinsip, maupun teori IPA, diharapkan
siswa mengalami atau belajar tentang Berdasarkan hal berikut yang kami
bagaimana cara mendapatkan temukan saat kegiatan Kuliah Kerja Nyata
pengetahuan. Adapun cara mendapatkan (KKN) dimana saat menjalani program
pengetahuan dalam IPA menggunakan pemberdayaan sekolah, keterbatasan
suatu proses ilmiah yang kita sebut dengan peralatan dan tenaga yang terampil dalam
metode ilmiah. membuat media alat peraga membuat
penyampaian materi IPA hanya sebatas
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata
metode ceramah maka pada kesempatan
sebagian besar guru SD melaksanakan
saat itu kami melakukan pelatihan
pembelajaran IPA menggunakan metode
pembuatan media ajar IPA bagi siswa dan
yang sama dengan metode ketika guru
guru di SDN Wonolelo 3. Tujuan dari
melaksanakan pembelajaran mata
kegiatan pelatihan ini bagi siswa
pelajaran lainnya. Metode pembelajaran
memberikan pengalaman belajar dan
yang banyak digunakan guru adalah
keterampilan yang baru, meningkatkan
metode ceramah dan hanya sebagian kecil
minat belajar siswa terhadap sains, serta
saja yang melaksanakan demonstrasi. Dari
tujuan kegiatan pelatihan bagi guru
kenyataan tersebut, ada sebagian orang
memberikan pengetahuan keterampilan
yang mengatakan bahwa yang berlangsung
membuat media ajar menghasilkan media
sekarang ini adalah pemberiaan mata
pembelajaran yang dapat digunakan untuk
pelajaran IPA yang IPS, bahkan Sejarah
menjelaskan konsep-konsep IPA di
IPA.
sekolah.
Luaran yang di harapkan 1. Fungsi dan Peran Media Ajar
Media ajar dalam pendidikan memiliki IPA
tujuan supaya proses pendidikan lebih a. Fungsi media pembelajaran
efektif dan pengalaman membuat media adalah :
bersama dapat meningkatkan semangat 1) Memperjelas pesan agar
siswa untuk memilih, merancang, dan tidak terlalu verbalisis
membuat media pembelajaran IPA dan 2) Mengatasi keterbatasan
dapat memanfaatkan bahan bekas layak ruang, waktu, tenaga
pakai yang ada di lingkungan untuk dibuat dan daya indera
media pembelajaran dan lebih mengenal 3) Menimbulkan semangat
sains. belajar, interaksi
Kajian Teori langsung antar peserta
A. Media Ajar didik, dan sumber
Media adalah alat yang berfungsi belajar
menyampaikan pesan (BOVEE, 4) Memungkinkan peserta
1997). Media pembelajaran adalah belajar mandiri sesuai
alat yang berfungsi untuk dengan bakat dan
menyampaikan pesan kemampuan visual,
pembelajaran. pembelajaran auditori, serta
merupakan sebah proses kinestetiknya
komunikasi antara peserta didi, 5) Memberi stimulus,
pendidik, dan bahan ajar. membandingkan
Komunikasi tidak akan berjalan pengalaman dan
tanpa bantuan sarana penyampaian menimbulkan persepsi
pesan atau media. yang sama
Bentuk stimulus yang dapat b. Peran media pembelajaran
digunakan sebagai media adalah menurut Kemp dan Dayton
hubungan atau interaksi manusia, (1985) adalah :
realita, gambar yang bergerak atau 1) Menyampaikan pesan
tidak bergerak, dan tulisan, serta pembelajaran dapat
suara yang direkam. lebih memenuhi standar
2) Pembelajaran dapat
lebih menarik
3) Pembelajaran lebih dan mengembangkan
interaktif dengan keterampilan.
menggunakan teori Di samping peranan yang
belajar sangat penting dalam
4) Waktu pelaksanaan pembelajaran, media ajar juga
pembelajaran dapat mempunyai fungsi yang dapat
dipersingkat menentukan pencapaian tujuan
5) Kualitas dalam pembelajaran IPA di sekolah,
pembelajaran dapat fungsi tersebut menurut Dirjen
ditingkatkan Dikdasmen Depdikbud (1999)
6) Proses pembelajaran adalah sebagai sumber belajar,
dapat berlangsung metode pendidikan, sarana dan
kapanpun dan prasarana pendidikan.
dimanapun diperlukan Dalam Permendiknas Nomor
7) Sikap positif peserta 16 Tahun 2007, salah satu
didik terhadap materi kompetensi guru adalah guru
pembelajaran serta harus dapat menyelenggarakan
proses pembelajaran pembelajaran yang mendidik
dapat ditingkatkan dengan kompetensi inti dapat
8) Meningkatkan peran menyusun rancangan
pendidik untuk pembelajaran yang lengkap,
melakukan perubahan baik untuk kegiatan di dalam
yang positif kelas, laboratorium, maupun
Media mempunyai peranan lapangan dan menggunakan
yang sangat penting dalam media pembelajaran sesuai
pembelajaran, yaitu untuk dengan karakteristik peserta
menjelaskan konsep, sehingga didik. Berbagai pendapat
siswa memperoleh kemudahan tentang media pembelajaran
dalam memahami hal-hal yang diantaranya Gagne (1970)
dikemukakan guru; menyatakan bahwa media
memantapkan penguasaan adalah berbagai jenis
materi yang ada hubungannya komponen dalam lingkungan
dengan bahan yang dipelajari; siswa yang dapat merangsang
untuk belajar, sedangkan
Briggs (1970) berpendapat SDN Wonolelo 3 merupakan salah
bahwa media adalah alat fisik satu sekolah yang letaknya di
yang dapat menyajikan pesan dusun Sanden satu gedung dengan
serta dapat merangsang siswa SMP Negeri Satu Atap, namun
untuk belajar. SDN Wonolelo 3 memiliki cabang
B. Profile SDN Wonolelo 3 binaan di dusun Bentrokan.
Tabel 1. Identitas SDN Wonolelo 3 Sekolah ini satu-satunya sekolah
NPSN 20307675 yang terdekat dengan dusun
Status Negeri Tempel tempat pelaksanaan Kuliah
Status Pemerintah Kerja Nyata (KKN). Letak sekolah
Kepemilikan Daerah SDN Wonolelo 3 Bentrokan yang
SK Pendirian 42122802072009 dekat sekali dengan kaki gunung
Sekolah merbabu membuat kelangsungan
SK Izin - pembelajaran tidak berjalan
Operasional sebagaimana mestinya jam
Sertifikasi ISO Belum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
bersertifikat Total guru SDN Wonolelo 3 ialah

Alamat Sanden, Desa 21 guru dan 6 guru di tugaskan di

Sekolah Wonolelo, SDN Wonolelo 3 Bentrokan. Akses

Kecamatan lokasi tempat tinggal guru dengan

Sawangan, SDN Wonolelo 3 Bentrokan tidak

Magelang, Jawa jarang menyita jam Kegiatan

Tengah 56481 Belajar Mengajar (KBM) oleh

Akreditasi B karena itu pengalaman

Letak Utara : Dusun pembelajaran yang diterima peserta

Geografis Tempel, Boyolali didik hanya sekedar metode

Selatan: Dusun ceramah.

Tretes, Magelang C. Contoh Media Ajar yang di Buat

Barat : Dusun 1. Karya seni mozaik

Bentrokan Tujuan : mengenalkan warna

Timur : Dusun (menggunakan origami),

Bentrokan melatih kesabaran dalam


menempel serta melatih kerja
sama antar kelompok
2. Simulasi gunung berapi 9. Baterai
Tujuan : mengetahui proses 10. Saklar
erupsi gunung berapi B. Metode
3. Alat peraga Tata Surya Adapun tahap pelsaksanaan
Tujuan : mengetahui sistem tata pelatihan media yaitu tahap
surya perencanaan, tahap perizinan, tahap
4. Alat peraga periskop persiapan, dan terakhir tahap
Tujuan : mengetahui prisnsip pelaksanaan.
kerja periskop 1. Tahap perencanaan
5. Alat peraga lampu lalu lintas Perencanaan dilakukan diawal
Tujuan : mengetahui prinsip pembelakalan Kuliah Kerja
kerja lampu lalu lintas Nyata (KKN) menentukan
penerapan dari rangkaian listrik program unggulan yaitu
6. Alat peraga rangkaian seri dan pelatihan media ajar. Kemudian
rangkaian pararel melakukan pengamatan dan
Tujuan : mengetahui prinsip menyimpulkan rencana
rangkaian seri dan pararel pelaksanaan program unggulan
harus dilakukan karena melihat
kondisi siswa yang karena
keterbatasan akses dan fasilitas
pembelajaran hanya sebatas
(a) (b) (c) metode cermah dan dukungan
Gambar 1. Contoh media Ajar yang di antusias siswa/i
Buat 2. Tahap perizinan
Metode Pelaksanaan Melakukan permohonan izin
A. Alat dan Bahan kepada Kepala Sekolah SDN
1. Platisin Wonolelo 3 yaitu Bapak
2. Origami Sutomo, S.Pd
3. Tali Kur 3. Tahap persiapan
4. Karton Tahap menyapkan alat dan
5. Kardus bahan dan pembagian
6. Kaca penanggung jawab pelatihan
7. Bohlam dan fitting media perkelas.
8. Kabel 4. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan Kelas 3 : pembuatan simulasi gunung
dilakukan tanggal 14 Februari berapi
2018 dengan peserta siswa Kelas 4 : pembuatan simulasi tata surya
kelas 1 sampai dengan kelas 6 Kelas 5 : pembuatan model periskop
dan tanggal 15 Februari 2018 Kelas 6 : pembuatan model lampu lalu
dengan peserta guru SDN lintas
Wonolelo 3 Bentrokan. Teknik pada pembuatan media bersama
Sekaligus penyerahan bahan dilakukan dengan metode tutor dengan
media ajar untuk sekolah memberikan masing-masing tutor dari
khsususnya untuk kegiatan mahasiswa KKN sebagai penanggung
ujian praktek kelas 6. jawab kelas dan pelaksanaan pembuatan
Pembahasan dan Pelaksana Kegiatan media bersama. Adapun pada tanggal 15
Kegiatan pelatihan media pembelajaran Februari 2018 bersama guru-guru
dilaksanakan pada tanggal 14 Februari membuat model rangkaian seri dan dan
2018 Pukul 08.00 s.d. 10.00 dan 15 rangkaian pararel dan pemberian alat-alat
Februari 2018 10.00 s.d. 12.00. Tujuan pembuatan media untuk mendukung
dari pelaksana pelatihan ini yaitu kegiatan ujian praktek kelas 6. Kegiatan
memberikan pengalaman pembuatan diawali dengan menjelaskan teori
media sains bersama siswa/i dan guru-guru kemudian menjelaskan alat dan bahan dan
serta manfaat dari kegiatan ini siswa dapat melakukan metode demontrasi pembuatan
memiliki pengetahuan nyata serta media kemudian membuat media secara
pengalaman dalam belajar dengan suasana berkelompok. Hasil dari kegiatan pelatihan
baru dan meningkatkan minat belajar ini mendapat tanggapan yang antusias
siswa dan kertarikan terhadap sains. positif dari siswa dan guru SDN Wonolelo
Pelaksanaan Pembuatan media dilakukan 3.
dua hari dengan peserta yang berbeda. Simpulan
Adapun pada tanggal 14 Februari 2018 IPA merupakan suatu kumpulan
peserta pelatihan siswa/i kelas 1-6 yaitu pengetahuan yang diperoleh berdasarkan
dengan pembuatan media yang berbeda observasi. Dalam pembelajaran IPA
yaitu : diharapkan siswa akan mendapatkan
Kelas 1 : mewarnai (mengenalkan warna) keduanya. Selain memperoleh hasil yang
Kelas 2 : mozaik dengan menggunakan berupa konsep, prinsip, maupun teori IPA,
origami diharapkan siswa mengalami atau belajar
tentang bagaimana cara mendapatkan
pengetahuan. Adapun cara mendapatkan Saran
pengetahuan dalam IPA menggunakan Kegiatan pemberdayaan sekolah dapat
suatu proses ilmiah yang kita sebut dengan dilanjutkan secara rutin khususnya dalam
metode ilmiah. Pembelajaran IPA dengan pelatihan media ajar ataupun alat peraga
menggunakan metode ceramah terkhusus pada daerah yang tertinggal. Ini
menjadikan siswa pasif, hanya bertujuan agar semua siswa siswi dapat
mendengarkan dan mencatat, dan sesekali menikmati kegiatan pembelajaran yang
saja menjawab pertanyaan jika ada menarik dan menyenangkan sehingga
pertanyaan dari guru. keterbatasan minat belajar dan sekolah semaki tinggi
peralatan dan tenaga yang terampil dalam khususnya di bidang sains.
membuat media alat peraga membuat Daftar Pustaka
penyampaian materi IPA hanya sebatas [1] Direktorat Pembinaan Sekolah
metode ceramah maka pada kesempatan Menengah Atas. 2011. Pedoman
saat itu kami melakukan pelatihan Pembatan Alat Peraga Fisika SMA.
pembuatan media ajar IPA bagi siswa dan Jakarta : Depdikbud
guru di SDN Wonolelo 3. Tujuan dari [2] Dwisiwi, Rahayu. 1992. Kemampuan
kegiatan pelatihan ini bagi siswa Guru Sekolah Dasar Dalam
memberikan pengalaman belajar dan Memanfaatkan Alat Peraga IPA.
keterampilan yang baru, meningkatkan Yogyakarta : IKIP Yogyakarta
minat belajar siswa terhadap sains, serta [3] Dwisiwi, Rahayu. Pembelajaran IPA
tujuan kegiatan pelatihan bagi guru di Sekolah Dasar. Yogyakarta : FKIP
memberikan pengetahuan keterampilan UNY
membuat media ajar menghasilkan media [4] Simamora, Raymond H. 2009. Buku
pembelajaran yang dapat digunakan untuk Ajar Pendidikan dalam Keperawatan.
menjelaskan konsep-konsep IPA di Jakarta : Estu Tiar
sekolah. Adapun pelaksanaan yang [5] Wiyatno, Yusman dkk. Pelatihan
berlangsung tanggal 14 Februari s.d. 15 Penggunaan Alat Peraga IPA Sederhana
Februari 2018 berlangsung dengan lancar Guru-guru IPA SD di Kabupaten Sleman.
dan mendapat tanggapan yag antusias Yogyakarta : FMIPA UNY
postif dari peserta pelatihan baik siswa
maupun guru.
Dokumentasi
Pelatihan Pembuatan Media Ajar Bersama Siswa Pada Rabu, 14 Februari 2018
Pelatihan Pembuatan Media Ajar Bersama Guru, Kamis, 15 Februari 2018

Você também pode gostar