Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pembangunan dan lingkungan hidup adalah dua bidang yang saling berkaitan. Di satu
sisi pembangunan dirasakan perlu untuk meningkatkan harkat hidup manusia. Tapi di sisi lain
tidak jarang program dan proyek pembangunan tanpa disadari mengakibatkan rusaknya
lingkungan. Bencana banjir, kekeringan, longsor dan kepunahan keanekaragaman hayati
merupakan beberapa contoh dari kerusakan lingkungan yang dapat kita lihat saat ini.
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib melaksanakan KLHS dalam penyusunan atau
evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) beserta rencana rincinya, rencana pembangunan
jangka panjang (RPJP), dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) nasional, provinsi,
dan kabupaten/kota; serta kebijakan, rencana, dan/atau program yang berpotensi
menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan hidup. KLHS menurut Undang-Undang No.
32/2009 adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi
dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
I-1 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
Hasil KLHS mengkonfirmasi apakah Rancangan rencana tata ruang Kabupaten telah
mempertimbangkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, antara lain dalam Rencana
Struktur Ruang, Pola Ruang, dan Kawasan Strategis. Hasil KLHS berupa rekomendasi dan
mitigasi bagi penyempurnaan muatan (KRP) rencana tata ruang yang disusun berdasarkan hasil
analisis yang partisipatif. KLHS disusun mengikuti peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dan juga mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Provinsi. Rencana
Tata Ruang akan disajikan untuk konsultasi publik / pemangku kepentingan untuk disepakati.
1.2.1 Maksud
Maksud dari Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis tentang RDTR Kecamatan
Srono adalah sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan, rencana, dan/ atau
program pembangunan di Kecamatan Srono seperti yang dimandatkan dalam Undang-Undang
No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
1.2.2 Tujuan
I-2 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
b. Tersedianya data tentang kajian perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup,
kajian kinerja layanan/jasa ekosistem, kajian efisiensi pemanfaatan sumber daya alam,
kajian tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi, kajian terhadap perubahan iklim, kajian
tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
c. Agar dapat memberikan evaluasi terhadap kebijakan, rencana dan/atau program yang
telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan rekomendasi yang
disajikan dalam dokumen KLHS.
1.2.3 Sasaran
Beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam penyusunan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) RDTR Kecamatan Srono, antara lain :
a. Rencana Tata Ruang yang selanjutnya disingkat RTR adalah hasil perencanaan tata
ruang.
b. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian
analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan
suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
e. Dampak Lingkungan Hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
I-3 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
g. Struktur Ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana
dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang
secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
h. Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
i. Sumber Daya Alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati
dan nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem.
j. Pembangunan Berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan tiga
pilar yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup yang menjamin kemampuan,
kesejahteraan, serta mutu hidup generasi masa kini dan masa depan.
k. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia, serta makhluk hidup lain.
l. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya sistematis dan terpadu
yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
m. Mitigasi dan Adaptasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko dan/atau
dampak negatif atas pelaksanaan program pembangunan.
Kedudukan KLHS dalam penyusunan RTR ditunjukkan pada Gambar 1.1 berikut ini :
I-4 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
Secara normatif, terdapat pendekatan yang digunakan sebelum pengolahan data dalam
penyusunan KLHS, yaitu :
a. Kajian Didasari Pola Pikir Pengelolaan Dan Pengendalian Lingkungan Dalam Tata Ruang
Dalam hal ini, penyusunan akan menerapkan konsep – konsep pengelolaan lingkungan
dengan pendekatan ekosistem, analisis daya dukung dan analisis kebijakan
Menurut Undang – Undang Nomor 32 tahun 2009, ekoregion adalah wilayah geografis yang
memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora dan fauna asli, serta pola interaksi manusia
dengan alam yang menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup.
Ekoregion penting menjadi basis analisis dalam rangka pengelolaan lingkungan
sebagaimana dilakukan dalam KLHS.
Secara garis besar, alur penyusunan KLHS disajikan dalam Gambar 1.2 berikut :
I-5 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
Lingkup wilayah secara umum Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis tentang
RDTR Kecamatan Srono adalah Kecamatan Srono. Kecamatan Srono merupakan bagian dari 24
Kecamatan yang ada didalam wilayah Kabupaten Banyuwangi.
I-6 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
Dilakukan untuk menentuka isu – isu yang paling strategis dengan menghimpun masukan
dari masyarakat dan pemangku kepentingan melalui konsultasi publik. Hasil identifikasi isu
pembangunan berkelanjutan dirumuskan berdasarkan prioritas dengan
mempertimbangkan unsur – unsur antara lain :
- Karakteristik wilayah
- Tingkat pentingnya potensi dampak
- Keterkaitan antar isu strategis pembangunan berkelanjutan
- Keterkaitan dengan materi muatan kebijakan, rencana dan/atau program
- Muatan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan/atau
- Hasil KLHS dari kebijakan, rencana dan/atau program pada hirarki diatasnya yang
harus diacu, serupa serta berada pada wilayah yang berdekatan, dan/atau memiliki
keterkaitan dan/atau relevansi langsung
Hasil identifikasi isu pembangunan berkelanjutan memuat daftar paling sedikit berkaitan
dengan :
- Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan;
- Perkiraan dampak dan risiko lingkungan hidup;
- Kinerja layanan jasa ekosistem;
- Inensitas dan cakupan wilayah bencana alam;
- Status mutu dan ketersediaan sumberdaya alam;
- Ketahanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
- Tingkat dan status jumlah penduduk miskin atau penghidupan sekelompok
masyarakat serta terancamnya keberlanjutan penghidupan masyarakat;
- Risiko terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat, dan/atau
- Ancaman terhadap perlindungan terhadap kawasan tertentu secara tradisional yang
dilakukan oleh masyarakat dan masyarakat hukum adat.
I-7 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
program yang akan disusun atau menelaah seluruh materi kebjakan, rencana dan/atau
program berlaku yang akan dievaluasi
I-8 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
g. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 09 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941);
j. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup dalam Penataan Ruang Wilayah;
l. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012-2032.
1.6 KELUARAN
Dokumen KLHS RDTR Kecamatan Srono yang disusun mencakup muatan materi
tentang :
a. Gambaran relevansi kebijakan, rencana dan/atau program sehingga perlu dilengkapi KLHS;
b. Gambaran metode, teknik dan rangkaian langkah – langkah pengkajian pengaruh kebijakan,
rencana dan/atau program terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah KLHS;
I-9 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
c. Hasil perumusan alternatif muatan kebijakan, rencana dan/atau program yang berpotensi
menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan hidup;
e. Gambaran pengintegrasian hasil KLHS dalam kebijakan, rencana dan/atau program; dan
f. Penjelasan mengenai kontradiksi dan ketidakpastian ilmiah yang terjadi beserta langkah –
langkah yang diambil dan hal – hal lain yang dianggap perlu.
a. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan
Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya. Daya
dukung lingkungan hidup dikaji untuk mengetahui kapasitas lingkungan alam dan sumber
daya untuk mendukung kegiatan manusia sebagai pengguna ruang.
Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap
zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
Perkiraan dampak dan risiko lingkungan hidup yang perlu dikaji dapat berupa dampak dan
risiko lingkungan hidup yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Dampak dan risiko
lingkungan bersifat kuantitaif adalah dampak dan risiko terkait dengan pengaruh fisik atau
kimiawi seperti tingkat pencemaran udara, tingkat pencemaran air, dan sebagainya.
Sementara itu, dampak dan risiko lingkungan bersifat kualitatif adalah dampak yang
berkaitan dengan aspek sosial budaya, seperti respon masyarakat, dampak pembangunan
terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan sebagainya. Melalui perkiraan mengenai
dampak dan risiko lingkungan hidup ini dapat diketahui apakah implementasi rencana tata
ruang menimbulkan dampak positif atau negatif terhadap ekosistem pada suatu wilayah
atau kawasan.
Sedangkan dalam skala yang lebih rinci, di dalam penyelenggaraan suatu usaha maupun
kegiatan harus selalu mempertimbangkan dampak dan resiko yang ditimbulkan. Hal ini
perlu dikaji lebih mendalam khususnya bagi RTR yang berskala detail sehingga KLHS dapat
menjadi pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.
I-10 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
Ekosistem mampu menyediakan manfaat baik secara fisik yang dapat langsung dirasakan
oleh manusia, seperti bahan pangan, air, dan sebagainya, maupun tidak langsung misalnya
untuk mengatur iklim global. Penyusunan kebijakan dan program pembangunan
seharusnya tidak mengganggu lingkungan yang mengakibatkan jasa ekosistem berkurang.
Sumber daya alam sebagai salah satu modal dasar pembangunan harus dimanfaatkan
sepenuhnya dengan cara yang tidak merusak. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya
alam harus dilakukan secara efisien. Apalagi di negara berkembang, terdapat cukup banyak
hambatan dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam tersebut.
Kerentanan dampak perubahan iklim dapat dilihat melalui pemetaan kerentanan yang
dilihat dari kondisi geografis wilayah atau kawasan, kondisi topografi, interaksi
lautanatmosfer-daratan, analisis iklim historis, dan analisis pola atau tren curah hujan.
Kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim ini dapat dilihat dari daya dukung
lingkungan, ketersediaan relugasi, adanya kelembagaan yang kuat, dan ketersediaan
sumber daya manusia.
Dalam perencanaan tata ruang, kajian resiko sebagai salah satu masukan dalam proses
perencanaan adaptasi perubahan iklim seharusnya sudah dilaksanakan. KLHS dapat
menjadi pelengkap kajian tersebut dengan melaksanakan kajian mendalam yang
mengarusutamakan perubahan iklim untuk diintegrasikan dalam proses perumusan
kebijakan, rencana, maupun program-program dalam RTR.
I-11 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
Materi Pokok yang tercantum di dalam Laporan pendahuluan ini antara lain adalah
Pendahuluan, Gambaran Umum dan Tinjauan Kebijakan, Pendekatan dan Metodologi, Rencana
Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Mekanisme Pelaksanaan Pekerjaan dan Sistem
Pelaporan yang dijelaskan berikut ini :
BAB I PENDAHULUAN
I-12 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
I-13 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
I-14 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037
LAPORAN PENDAHULUAN
Contents
1.1 Latar Belakang ............................................................................. Error! Bookmark not defined.
1.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran ................................................................................................... 2
1.2.1 Maksud ............................................................................................................................. 2
1.2.2 Tujuan ............................................................................................................................... 2
1.2.3 Sasaran .............................................................................................................................. 3
1.3 Ketentuan Umum ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
1.3.1 Istilah dan Definisi ............................................................................................................. 3
1.3.2 Kedudukan KLHS dalam RTR.............................................................................................. 4
1.4 Ruang Lingkup Perencanaan ..................................................................................................... 6
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah ..................................................................................................... 6
1.4.2 Ruang Lingkup Materi ....................................................................................................... 6
1.5 Dasar Hukum............................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.6 Keluaran ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.7 Sistematika Pembahasan ............................................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 1 Kedudukan KLHS dalam Penyusunan RTR ..................... Error! Bookmark not defined.
I-15 | K A J I A N L I N G K U N G A N H I D U P S T R A T E G I S ( K L H S ) R D T R
KECAMATAN SRONO 2017/2037