Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Pasar nasional yang semakin terbuka adalah dampak dari proses globalisasi ekonomi
semakin menumbuhkan minat untuk melakukan kegiatan bisnis. Kegiatan bisnis yang tengah
berkembang di Indonesia, akan memicu terjadi persaingan yang sangat ketat dan kadang kala
akibat dari ketatnya persaingan dapat menyebabkan pelaku bisnis menghalalkan segala cara
untuk mencapai tujuannya, akibatnya terjadilah persaingan yang tidak sehat dalam bisnis.
Persaingan yang tidak sehat ini dapat merugikan orang banyak, selain itu juga dalam jangka
panjang dapat merugikan pelaku bisnis itu sendiri. Permasalahan etika ini tidak hanya ada pada
bisnis skala kecil, namun tidak jarang bisnis dalam skala besarpun mengahadapi permasalahan
yang sama yaitu permasalah etika dalam bisnis. Tina Dacin (2011:1) mengatakatan bahwa
penipuan tetap merupakan masalah yang sulit dipecahkan dan mahal dalam organisasi saat ini.
Sebuah survey menemukan bahwa sekitar sepertiga dari organisasi di seluruh dunia adalah
Bisnis merupakan suatu hal yang tidak dapat terlepas dari masyarakat, dalam kata lain
masyarakat merupakan bagian dalam bisnis dan sebaliknya. Karena bisnis tidak dapat terlepas
dari masyarakat maka bisnis seharusnya patuh pada norma-norma yang ada di masyarakat. Tata
hubungan bisnis dengan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan tersebut telah menciptakan
etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnis, baik etika bisnis antar sesama pelaku bisnis ataupun
etika bisnis terhadap masyarakat, baik dalam hubungan langsung maupun tidak langsung.
Dalam beberapa dekade kebelakang, etika bisnis telah menjadi isu yang begitu hangat
dan penting dalam sebuah perusahaan. Dalam menjalankan kegiatan bisnis tentunya
perusahaan harus berusaha untuk menghindari efek negatif kepada masyarakat yang berada
1
diseklilingnya. Masyarakat yang dimaksud di sini adalah para pekerja, perusahaan lain,
Bisnis yang etis adalah bisnis yang dapat memberi manfaat maksimal pada lingkungan,
berasal dari dua sumber yaitu polusi dan penyusutan sumber daya. Etika lingkungan disini tidak
hanya membicarakan mengenai perilaku manusia terhadap alam, namun berbicara mengenai
relasi diantara semua kehidupan alam semesta, antara manusia dengan manusia yang
mempunyai dampak terhadap alam, dan antara manusia dengan makhluk lain atau dengan alam
secara keseluruhan, termasuk dengan kebijakan politik dan ekonomi yang berhubungan atau
timbulnya kota–kota yang suram dan kotor. Tempat penghunian yang ada disekitar pabrik–
pabrik diasosiasikan dengan suasana asap, jelaga, dan bau tak sedap. Keadaan suram dan gelap
didaerah industri pada waktu dulu sering dipertentangkan dengan keadaan romantis dikawasan
pertanian dan perternakan. Jika didaerah pertanian bau pupuk alam kadang–kadang bisa
menyengat hidung juga tetapi faktor kurang bagus itu hanya bersifat sementara dan hilang
dalam suatu suasana menyeluruh yang positif. Sekarang polusi yang disebabkan oleh industri
mencapai tahap global dan tak terbatas pada beberapa industri saja.
Cara berproduksi besar-besaran dalam industri modern dulu mengandaikan begitu saja
dua hal yang sekarang diakui sebagai kekeliruan besar. Pertama bisnis modern mengandaikan
bahwa komponen – komponen lingkungan seperti air dan udara merupakan barang umum
sehingga boleh dipakai seenaknya saja. Kedua diandaikan pula bahwa sumber alam seperti air
2
Masalah-masalah terkait antara bisnis dan kerusakan lingkungan merupakan masalah
persoalan menyangkut kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh kalangan pebisnis kerap kali
memiliki sangkut paut dengan cara dan etika dalam menjalankan bisnisnya. Binis yang baik
(good business) adalah bisnis yang membawa banyak keuntungan jika di tinjau dari sektor
ekonomi, bisnis yang baik adalah bisnis yang menaati hukum serta peraturan yang berlaku,
juga merupakan bisnis yang baik jika baik secara moral dan etika dalam aktivitas bisnisnya.
pijakan teori ini segala cara dapat dilakukan untuk memperoleh keuntungan yang sebenarnya
memperoleh hasil yang sebesar-besarnya). Efek dari mencari keuntungan yang sebesar-
besarnya adalah terjadinya eksploitasi tenaga kerja, ekploitasi lingkungan, serta konsumen.
3
BAB II
TELAAH PUSTAKA
a. Etika
Secara etimologi (asal kata) etika berasal dari kata “ethicus” (Bahasa Latin) dan
“eticos” (Bahasa Yunani) yang memiliki makna “kebiasaan”. Menurut Harmon Chaniago
(2013:237) etika adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, didasarkan pada
kebiasaan mereka. Hal ini dipertegas oleh Barten dalam Gustina (2008:138) “etika dapat
diartikan sebagai nilai-nilai dan norma-norma moral dalam suatu masyarakat. Di sini
terkandung arti moral atau moralitas seperti apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak boleh
Dari beberapa definisi di atas mengenai etika, dapat kita tarik kesimpulan bahwa etika
adalah hal yang penuh dengan pandangan atau nilai yang dianut oleh masyarakat, di mana dasar
nilai itu dibangun dari kebiasaan yang mereka lakukan. Membahas mengenai etika, maka kita
akan masuk pada ranah kebiasaan yang terjadi pada suatu masyarakat, etika akan berbicara
mengenai benar atau salah. Kebiasaan yang berlaku disuatu tempat biasanya mengacu pada
adat istiadat, norma, peraturan, budaya dan lainnya. Semakin seseorang sesuai dengan
kebiasaan setempat, maka dapat dikatakan ia semakin beretika di tempat yang bersangkutan.
Menurut pendapat Michael Josephson dalam Pandji (2007:125), secara universal, ada 10
2. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan terhormat, tulus hati, berani
dan penuh pendirian, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya.
4
3. Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh.
4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara;
untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hindari hal yang tidak
5. Kewajaran/Keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui
dan toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambil
keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain. Seema Gupta
(2010:11) menyatakan bahwa konsep keadilan secara tradisional telah berkaitan dengan
6. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, barbaik hati, belas kasihan, tolong
lain.
kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun,
9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam hal baik dalam pertemuan
5
yang terbaik berdasar kemampuan, mengmbangkan, dan memperhahankan tingkat
10. Dapat dipertanggung jawabkan, yaitu memilki tanggung jawab, menerima tanggung
Sementara itu Sonny Keraf dalam Sorta (2008:18) menyebutkan bahwa umum ada lima
1. Prinsip Otonomi
2. Prinsip Kejujuran
3. Prinsip Keadilan
c. Lingkungan Hidup
berkembang dan berinteraksi. Definisi lain ada yang menyatakan bahwa lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
Istilah lingkungan hidup pertama kali dimunculkan oleh Ernest Haeckel, seorang murid
Darwin pada tahun 1866, yang menunjuk kepada keseluruhan organisme atau pola hubungan
antar organisme dan lingkungannya. Ekologi berasal dari kata oikos dan logos, yang secara
harfiah berarti ”rumah” dan “lingkungan”. Ekologi sebagai ilmu berarti pengetahuan tentang
lingkungan hidup atau planet bumi ini sebagai keseluruhan. Jadi lingkungan harus selalu
dipahami dalam arti oikos, yaitu planet bumi ini. Sebagai oikos, bumi mempunyai dua fungsi
yang sangat penting, yaitu sebagai tempat kediaman (oikoumene) dan sebagai sumber
6
Lingkungan hidup di bumi dibagi menjadi tiga kelompok dasar, yaitu lingkungan fisik
sendiri yang disebut teknosfer, yang kemudian dianggap mempunyai peran penting dalam
Prinsip ini menjadi pegangan dan tuntutan bagi perilaku kita dalam berhadapan dengan
alam, baik perilaku terhadap alam secara langsung maupun perilaku terhadap sesama manusia
Pada dasarnya semua teori etika lingkungan mengakui bahwa alam semesta perlu untuk
dihormati. Secara khusus sebagai pelaku moral, manusia mempunyai kewajiban moral
untuk menghormati kehidupan, baik pada manusia maupun makhluk lain dalam
Kelestarian dan kerusakan alam merupakan tanggung jawab bersama seluruh umat
manusia. semua orang harus bisa bekerja sama bahu membahu untuk menjaga dan
Dalam diri manusia timbula perasaan solider, senasib sepenanggungan dengan alam
dan sesama makhluk hidup lain. Prinsin ini bisa mendorong manusia untuk
7
Prinsip ini adalah sikap yang timbul dalam diri seseorang melalui hati nuraninya untuk
Terdapat kewajiban, sikap solider dan kepedulian, paling tidak dengan tidak melakukan
Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup yang baik, bukan menekankan
pada sikap rakus dan tamak. Ada batas hidup secara layak sebagai manusia, yang
7. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menekankan bahwa terdapat akses yang sama bagi semua kelompok dan
8. Prinsip Demokrasi
Prinsip ini terkait erat dengan hakikat alam, yaitu keanekaragaman dan pluralitas.
pluralitas. Prinsip ini sangat relevan dengan pengambilan di bidang lingkungan dan
Prinsip ini menekankan kita agar mempunyai sikap dan perilaku yang terhormat serta
8
e. Permasalahn dalam Lingkungan Hidup
Pencemaran dan kemerosotan mutu lingkungan hidup manusia karena ulah manusia
itu sendiri yang merusak habitatnya sendiri. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi demi
kesejahteraan umat manusia terkadang tanpa disertai dengan wawasan lingkungan yang benar
dan kesadaran yang cukup dalam memanfaatkan sumberdaya alam, hal tersebut tentu akan
Setidaknya ada enam masalah yang timbul berkaitan dengan lingkungan, yaitu:
1. Akumulasi bahan beracun, adalah bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi
yang mengandung bahan berbahaya dan beracun karena sifat (toxicity, framability,
reactivity, dan corrosivity) dengan jumlah yang banyak dan secara langsung maupun
2. Efek rumah kaca, adalah naiknya suhu permukaan bumi. Panas yang diterima bumi
dalam atmosfer oleh ulah manusia, sehingga tidak bisa keluar. Penyebabnya
diantaranya adalah karena pembakaran produk-produk minyak bumi dan batu bara. Hal
ini akan berdampak negatif yaitu memperluas padang pasir, melelehkan lapisan es di
kehidupan terhadap sinar ultraviolet dari matahari. Rupanya 80 persen penyinaran ultra
violet dari matahari disaring olehnya. Kerusakan lapisan ozon mengakibatkan radiasi
ultraviolet dari matahari bisa mencapai permukaan bumi, yang akan membawa
pengaruh negatif terhadap kesehatan dan kehidupan manusia pada umumnya di bumi.
9
Perusakan lapisan ozon disebabkan beberapa sebab yang berbeda, namun yang paling
4. Hujan asam, adalah asam dalam emisi industri bergabung dengan air hujan yang
mencemari daerah yang luas, merusak hutan dan pohon pohon lain, mencemari air
danau, merusak gedung gedung, dan sebagainya. Bagi manusia hujan asam bisa
semakin cepat berkurang, termasuk hutan tropis yang menghasilkan kayu kayu yang
dampak penting atas lingkungan hidup, karena dengan demikian maka salah satu fungsi
hutan, yakni meresap karbon dioksida yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar
Indonesia, tingkatan air tanah menurun terus karena dipompa oleh industri, hotel hotel
dan rumah tangga untuk berbagai keperluan. Penggunaan dan pemborosan air yang
6. Keanekaan hayati. Salah satu akibat besar dari kerusakan lingkungan adalah kepunahan
semakin banyak spesies hidup. Dan spesies hidup yang punah sekarang akan hilang
lenyap dari muka bumi untuk selamanya. Yang memiliki andil besar terhadap
kemusnahan tersebut adalah penggunaan pestisida dan herbisida yang semakin intens.
Hutan di banyak kawasan daerah Indonesia telah berubah menjadi lahan pertanian dan
perkebunan, sebagian menjadi terlantar karena ditinggalkan dalam keadaan rusak oleh
10
f. Relasi Etika, Bisnis dan Lingkungan Hidup
Bencana merupakan salah satu indikator bahwa manusia telah kehilangan kepekaannya
untuk saling menyapa dan menyayangi alam semesta ini. Alam sebagai sumber kehidupan telah
keuntungan jangka pendek. Di sisi lain kejahatan ekologis ini ternyata juga dilakukan karena
Melihat realitas di atas, jelas manusia telah kehilangan hati nuraninya yang seharusnya
menghargai nilai-nilai etika lingkungan, yakni etika yang menjadi seperangkat aturan untuk
mengatur hubungan manusia dengan alam. Etika lingkungan hidup menuntut agar nilai etika
dan moralitas diberlakukan bagi seluruh komunitas manusia karena merekalah yang banyak
menaruh andil pengrusakan lingkungan. Selain itu, dalam perpektif etika lingkungan ini
manusia harus memperlakukan alam tidak semata-mata dalam kaitannya untuk kepentingan
oleh alam lingkungan. Sebab itu, relasi antara etika, bisnis dan lingkungan hidup sangat erat
sekali. Hal ini mengandung pengertian, jika bisnis itu membutuhkan bahan baku dari alam,
bagaimanapun alam itu harus diperlakukan secara layak tanpa merusak habitatnya. Ini semua
merupakan tanggung jawab suatu perusahaan (pelaku bisnis) yang bersifat eksternal,
bagaimana perusahaan mempunyai tanggung jawab dan sosial untuk memperbaiki dan
Dari pemaparan di atas, dapat ditarik hubungan antara etika, bisnis, dan lingkungan
sebagai berikut: Pertama, dalam penggunaan bahan baku, perusahaan harus mencari bahan
pengganti (sintesis) yang sudah tentu tidak mudah memperolehnya sehingga sebagian besar
11
perusahaan tetap bertumpu pada penggunaan bahan alam yang lebih mudah didapat. Kedua,
kerusakan ekosistem di bumi. Ketiga, dalam menghasilkan barang hasil peoduksi haruslah
Agar suatu perusahaan (bisnis) tetap menjaga keseimbangan antara etika, bisnis dan
lingkungan hidup, perlu adanya suatu aturan-aturan tertentu yang memuat ketentuan
bagaimana mengelola dan mempergunakan sumber daya alam (nature resources) untuk bahan
produksinya dengan baik dan tidak mengekploitasinya secara berlebihan. Dalam hal ini
bisnis lainnya menjalankan praktik bisnis yang berwawasan lingkungan. Perusahaan harus
berupaya mengimplementasikan nilai-nilai etika dan hukum dalam praktik-praktik bisnis dan
Tanggal 26 April 1986, 31 tahun lalu, pukul 01.23 terjadi ledakan pada Unit 4 PLTN
Chernobyl. Peristiwa ini menggemparkan dunia karena mengingatkan kembali pada ledakan
bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, saat berkecamuk Perang Dunia II yang
menewaskan sekitar 220.000 orang.Trauma Hiroshima dan Nagasaki belum hilang dari ingatan
orang, muncul kembali peristiwa Chernobyl yang termasuk kecelakaan terbesar pada PLTN
selama kurang lebih 60 tahun. Berbagai media cetak dan elektronik sejagat memberitakan
tragedi itu secara beragam baik yang bersifat normatif, emosional, ataupun bombastis.
Trauma yang melanda masyarakat di lokasi kejadian dan sekitarnya akibat peristiwa
12
Ukraina. Walaupun malam telah larut dan udara dingin, namun warga tetap terjaga. Mereka
meletakkan bunga dan lilin di monumen korban bencana Chernobyl. Upacara yang sama
digelar di Slavutych, Rusia, kota yang didirikan untuk menampung para pekerja Reaktor
Chernobyl. Upacara juga diperingati di negara tetangga Ukraina, yaitu Belarus, yang ikut
Reaktor Chernobyl jenis RBMK didirikan di atas tanah rawa di sebelah utara Ukraina,
sekitar 80 mil sebelah utara Kiev. Reaktor unit 1 mulai beroperasi pada 1977, unit 2 pada 1978,
unit 3 pada 1981, dan unit 4 pada 1983. Sebuah kota kecil, Pripyat, dibangun dekat PLTN
Chernobyl untuk tempat tinggal pekerja pembangkit itu dan keluarganya. Tipe PLTN
Chernobyl dirancang untuk menghasilkan “plutonium” guna pembuatan senjata nuklir serta
listrik. Tipe PLTN berfungsi ganda seperti ini tidak ada di negara-negara Barat, seperti, AS dan
Prancis, yang merupakan negara pioner PLTN di samping Uni Soviet (pada waktu itu) sebagai
pioner pertama.
Secara garis besar, bencana Chernobyl dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada 25 April
1986 reaktor unit 4 direncanakan dipadamkan untuk perawatan rutin. Selama pemadaman
berlangsung, teknisi akan melakukan tes untuk menentukan apakah pada kasus reaktor
kehilangan daya turbin dapat menghasilkan energi yang cukup untuk membuat sistem
Proses pemadaman dan tes dimulai pukul 01.00 pada 25 April. Untuk mendapatkan
hasil akurat, operator memilih mematikan beberapa sistem keselamatan, yang kemudian
pilihan ini yang membawa malapetaka. Pada pertengahan tes, pemadaman harus ditunda
selama sembilan jam akibat peningkatan permintaan daya di Kiev. Proses pemadaman dan tes
dilanjutkan kembali pada pukul 23.10 25 April. Pada pukul 01.00, 26 April, daya reaktor
Operator berusaha mengompensasi rendahnya daya, tetapi reaktor menjadi tak terkendali. Jika
13
sistem keselamatan tetap aktif, operator dapat menangani masalah, namun mereka tidak dapat
Kecelakaan PLTN Chernobyl masuk level ke-7 (level paling atas) yang disebut major
accident, sesuai dengan kriteria yang ditentukan INES (The International Nuclear Event Scale).
procedure), PLTN Chernobyl juga tidak memenuhi standar desain sebagaimana yang
ditentukan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency). PLTN Chernobyl tidak
mempunyai kungkungan reaktor sebagai salah satu persyaratan untuk menjamin keselamatan
jika terjadi kebocoran radiasi dari reaktor. Apabila PLTN Chernobyl memiliki kungkungan
maka walaupun terjadi ledakan kemungkinan radiasi tidak akan keluar ke mana-mana, tetapi
terlindung oleh kungkungan. Atau bila terjadi kebocoran tidak separah dibandingkan dengan
Secara perinci, kecelakaan itu disebabkan, pertama, desain reaktor, yakni tidak stabil
pada daya rendah - daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Tidak mempunyai
kungkungan reaktor (containment). Akibatnya, setiap kebocoran radiasi dari reaktor langsung
ke udara. Kedua, pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang
kendali reaktor yang dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap terkontrol. Sistem
pendingin darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas
yang bertanggung jawab terhadap operasi reaktor. Ketiga, budaya keselamatan. Pengusaha
instalasi tidak memiliki budaya keselamatan, tidak mampu memperbaiki kelemahan desain
internasional bahwa jenis kecelakaan seperti ini tidak akan mungkin terjadi pada jenis reaktor
komersial lainnya. Evaluasi ini ditetapkan demikian karena mungkin berdasarkan analisis jenis
14
reaktor lain yang memenuhi persyaratan keselamatan yang tinggi, termasuk budaya
Pada 2003, IAEA membentuk “Forum Chernobyl” bekerja sama dengan organisasi
PBB lainnya, seperti WHO, UNDP, ENEP, UN-OCHA, UN-SCEAR, Bank Dunia dan ketiga
pemerintahan Belarusia, Ukraina, dan Rusia. Forum ini bekerja untuk menjawab pertanyaan,
“sejauh mana dampak kecelakaan ini terhadap kesehatan, lingkungan hidup dan sosial ekonomi
kawasan beserta penduduknya.” Laporan ini diberi nama “Cherno- byl Legacy”.
Diperkirakan semula dampak fisik akan begitu dahsyat. Artinya, akan menimbulkan
korban jiwa yang luar biasa banyaknya. Namun, ternyata data sampai dengan 2006, jumlah
korban yang meninggal 56 orang, di mana 28 orang (para likuidator terdiri dari staf PLTN,
tenaga konstruksi, dan pemadam kebakaran) meninggal pada 3 bulan pertama setelah
kecelakaan, 19 orang meninggal 8 tahun kemudian, dan 9 anak lainnya meninggal karena
Sebanyak 350.000 likuidator yang terlibat dalam proses pembersihan daerah PLTN
yang kena bencana, serta 5 juta orang yang saat itu tinggal di Belarusia, Ukraina, dan Rusia,
yang terkena kontaminasi zat radioaktif dan 100.000 di antaranya tinggal di daerah yang
dikategorikan sebagai daerah strict control, ternyata mendapat radiasi seluruh badan sebanding
dengan tingkat radiasi alam, serta tidak ditemukan dampak terhadap kesuburan atau bentuk-
bentuk anomali.
Di sisi lain, hasil studi dan penelitian terhadap likuidator menunjukkan bahwa “tidak
ada korelasi langsung antara kenaikan jumlah penderita kanker dan jumlah kematian per satuan
waktu dengan paparan radiasi Chernobyl. Kemudian pada 1992-2002 tercatat 4.000 kasus
kanker kelenjar gondok yang terobservasi di Belarusia, Ukraina, dan Rusia pada anak-anak dan
remaja 0-18 tahun ketika terjadi kecelakaan, termasuk 3.000 orang yang berusia 0-14 tahun.
15
Selama perawatan mereka yang kena kanker, di Belarusia meninggal delapan anak dan di Rusia
semula mendapat kontaminasi zat radioaktif karena kecelakaan PLTN Chernobyl telah kembali
ke tingkat radiasi latar, seperti sebelum terjadi kecelakaan. Dampak psikologis adalah yang
paling dahsyat, terutama trauma bagi mereka yang mengalaminya seperti stres, depresi, dan
Akibat kecelakaan itu, IAEA dan semua negara yang memiliki PLTN membangun
sisi lain, pihak yang anti-PLTN telah menggunakan isu kecelakaan di Chernobyl sebagai bahan
kampanye untuk menolak kehadiran PLTN, termasuk di Indonesia, dengan berbagai informasi
yang keliru karena ketidaktahuan akan kebenaran informasi sebab terjadinya kecelakaan
Chernobyl.
Belajar dari kecelakaan Chernobyl, IAEA telah menetapkan standar tambahan untuk
memperkuat syarat keselamatan yang tinggi bagi pembangunan dan pengoperasian PLTN,
antara lain, perbaikan desain sampai pada generasi ke-4, aturan main dalam bentuk basic safety,
dan berbagai konvensi keselamatan. Selain itu dalam menanggulangi dampak yang
ditimbulkan dari kasus ini, saat ini telah dibangun semacam selubung pelindung di daerah
Chernobyl. Pembangunan selubung pelindung yang disebut New Safe Confinement (NSC)
bagi blok reruntuhan reaktor nuklir di Chernobyl bukan tanpa resiko. Setiap saat bunyi alarm
peringatan bisa berbunyi. Untuk kasus semacam itu, setiap orang di lokasi pembangunan
mengenakan masker pelindung pernapasan. Seberapa besar bahaya radiasi di daerah dekat
reaktor yang rusak tersebut, bisa dilihat dari insiden yang terjadi Februari tahun ini. Hanya 100
meter dari lokasi pembangunan, tumpukan salju meruntuhkan atap ruangan mesin seluas 600
16
Tingkat radiasi di sekitar reruntuhan kini ratusan kali lebih sedikit dibanding setelah
kecelakaan reaktor tahun 1986. Tapi tetap saja melebihi batas nilai yang dibolehkan. Setiap
pekerja tidak boleh bekerja lebih dari 15 hari dalam satu bulan. Bukan hal mudah menjamin
lokasi pembangunan yang bisa dibilang cukup aman. Lantai dilapisi beton tebal yang
diharapkan melindungi pekerja dari radiasi dari bawah. Selubung pelindung baru ini dirancang
untuk bertahan hingga 100 tahun. Politisi dan pakar berharap, setelahnya akan ada solusi bagi
reruntuhan radiasi yang masih tertimbun di bawah NSC. Setidaknya para pakar telah mulai
menyusun rencana untuk membongkar sarkofagus yang lama. Demikian ujar Viktor Salisezki.
Masalah pembiayaan yang belum jelas. Pembongkaran konstruksi sarkofagus yang tidak stabil
dan pekerjaan lanjutan di bawah selubung pelindung yang baru harus dibiayai oleh pemerintah
Ukraina sendiri. Kapan hal ini bisa dilaksanakan, tergantung dari kondisi ekonomi dan
Perusahaan tambang emas Newmont Minahasa Raya (NMR) adalah perusahaan PMA
(Penanam Modal Asing) yakni anak perusahaan Newmont Gold Company, USA. Naskah
kontrak karya PT NMR mendapat persetujuan Presiden RI tanggal 6 November 1986 yang
ditandatangani oleh Soeharto, bersama 33 naskah kontrak karya lainnya yang disetujui waktu
itu. Wilayah konsensi dalam kontrak karya meliputi 527.448 hektar di Desa Ratotok,
Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Sejak tahun 1986 Newmont
Bermula dari beroperasinya PT. Newmont Minahasa Raya tersebut mulai bermunculan
lingkungan, yakni produksi ikan merosot sebesar 70 persen dan penghasilan nelayan turun
sebesar 50 persen (terjadi pada bulan Juli 1996, hanya empat bulan setelah NMR mulai
mengoperasikan pertambangan mereka), jenis ikan yang berkurang (Setelah 1997, hanya
17
tinggal 13 jenis ikan saja yang sekarang bisa ditemukan, padahal sebelumnya terdapat 59 jenis
ikan yang ditemukan disekitar perairan teluk Buyat), sering ditemukan ikan mati secara massal
akibat keracunan, perubahan kontur perairan serta terjadi pendangkalan akibat limbah yang
terus menerus dibuang kelaut, kualitas air bersih masyarakat menurun, dan yang paling parah
adalah timbulnya penyakit-penyakit aneh yang sebelum Newmont beroperasi tidak ditemukan.
Puncaknya ketika bermula pada tanggal 20 juli 2004, LSM Kelola Sulawesi Utara
menyatakan lebih dari 100 warga Buyat, Ratatotok diduga menderita penyakit minamata akibat
terkontaminasi logam berat Arsen (As) dan Merkuri (Hg). Gejala minamata tersebut ditemukan
berdasarkan hasil penelitian sejumlah dokter Universitas Sam Ratulangi pada bulan Juli,
disamping pernyataan para nelayan yang harus melaut sejauh 5-6 mil untuk menghindari
pencemaran. Ikan yang diperoleh pun mengalami benjolan dan sejumlah warga setempat
menderita penyakit kulit, kejang dan benjolan. Hal inilah juga dialami oleh salah seorang bayi
yang bernama Andini Lenzun dan akhirnya meninggal dunia. Pada hari yang sama, empat
warga Buyat yang didampingi oleh LBH Kesehatan, Yayasan Sahabat Perempuan, Yayasan
Suara Nurani melaporkan Menkes dan PT. NMR ke Mabes Polri. Karena Menkes membiarkan
terjadinya pencemaran sehingga warga Buyat mengalami sakit, cacat, dan meninggal.
Pada tanggal 21 Juli 2004 Manager Lingkungan dan Presiden Direktur PT. NMR serta
Pelaksana Tugas Mineral dan Batu Bara ESDM menggelar konferensi pers. PT. NMR
membantah pihaknya telah mencemari Laut Buyat dengan alasan selama ini pihaknya telah
mematuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pihak PT. NMR menuding bahwa
pencemarnya adalah penambangan liar (PETI) dan akan melayangkan somasi pada pihak yang
menilai pemerintah lambat dalam menyikapi kejadian tersebut. Seharusnya sebagai satu-
18
satunya pertambangan yang beroperasi di sana PT. NMR harus ditindak tegas dan karena itu
Pada 22 juli 2004, pemerintah memberangkatkan tim terpadu untuk menyelidiki kasus
Sulawesi Utara. Tim itu terdiri atas Mabes Polri, Kementerian Lingkungan Hidup, Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Departemen Kesehatan. Mereka akan mencari fakta
Penelitian lain dari Pusat Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian Negara RI
(Puslabfor Mabes Polri) yang menyebutkan telah terjadi pencemaran logam berat di Teluk
Bayat, Minahasa, Sulawesi Utara. Tidak jauh berbeda dengan temuan Polri, Tim yang dibentuk
oleh Kementrian Lingkungan Hidup (terdiri dari peneliti Eksekutif Indonesian Centre for
Environmental Law (ICEL), peneliti dari BPPT, LIPI, Universitas Sam Ratulangi, dan KLH)
juga mendapatkan hasil temuan yang sama bahwa telah terjadi pencemaran logam berat di teluk
buyat.
Akhirnya sesuai dengan rencana dan persetujuan Departemen Energi & Sumber Daya
Mineral (ESDM), PT Newmont Minahasa Raya (PT NMR) akan menghentikan pengolahan
bijih emas pada 31 Agustus 2004. Namun pada 16 Februari 2006 telah terjadi kesepakatan
antara pemerintah dan Newmont Minahasa Raya melalui Perjanjian Itikad Baik (Good Will
Agreement) dengan salah satu klausul dalam perjanjian tersebut yakni PT. NMR memberi dana
sebesar 30 juta dolar AS (±Rp.300 miliar) untuk program pengembangan masyarakat dan
mau tidak mau harus bertanggung jawab pada lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
Tanggung jawab yang bisa diberikan perusahaan kepada lingkungan dan masyarakt dalam
19
konteks lingkungan hidup ini dapat berupa memberikan kompensasi atau ganti rugi kepada
moral untuk memberikan kompensasi atau ganti rugi kepada orang atau instansi yang
dirugikan. Keadilan kompensatoris mengacu kepada keadilan yang mesti diterima oleh
individu atau sekelompok individu karena individu atau sekelompok individu tersebut
mendapat kerugian akibat tindakan yang dilakukan oleh pihak lain. Dalam menerapkan
prinsip keadilan kompensatoris perlu diperhatikan beberapa hal, yakni tindakan yang
Selain beberapa teori yang telah diutarakan di atas, masih ada satu teori lagi berkaitan
dengan kerusakan dampak lingkungan oleh bisnis, yakni teori tanggung jawab sosial
untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan demi suatu tujuan sosial dengan
tidak memperhitungkan untung rugi seperti yang telah dibahas dalam bab sebelumnya.
20
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam situasi yang sekarang ini melanda tidak hanya negara maju namun juga negara
lingkungan kawasan industri. Kawasan industri yang biasanya hampir selalu dikelilingi
kawasan penghunian yang padat menimbulkan tidak hanya kerusakan lingkungan, bahkan
Kerusakan lingkungan yang terjadi pun tidak terbatas pada ruang lingkup daerah yang
memiliki kepadatan penduduk dimana banyak sekali kegiatan bisnis yang dilakukan disana
namun saat ini kerusakan lingkungan tersebut juga bisa melanda daerah-daerah yang semula
bersih tanpa pencemaran. Bahkan karena inilah kerusakan lingkungan yang terjadi akibat
kegiatan bisnis menjadi suatu permasalahan dunia yang menggloba seiring dengan dampak
Dikutip dari buku Pengantar Etika Bisnis, Kees Bertens (311) mengemukakan terdapat
enam masalah pokok yang menjadi pembahasan dalam dampak pencemaran lingkungan akibat
Pembuangan limbah dan sisa industri kimia yang dilakukan oleh industri-industri dan
terutama pada tanah dan air. Banyaknya hasil pembuangan industri yang tanpa diolah lebih
lanjut mengakibatkan pencemaran tanah dan air yang kemudian hari dapat menyebabkan
kematian pada organism-organisme yang terdapat di dalamnya. Beberapa zat-zat kimia yang
21
digunakan industri seperti pestisida, fosfat, dan polystyrene merupakan zat yang dapat merusak
lingkungan dan merusak jaringan di dalam tubuh pengonsumsinya. Pestisida yang digunakan
pada industri produksi pangan dapat masuk ke dalam rantai makanan, fosfat dalam detergen
dapat menambah populasi alga dalam air sungai sehingga mengurangi jumlah oksigen dalam
air yang kemudian berdampak pada kematian organisme air, dan polystyrene yang sulit hancur
secara alami dapat membebankan lingkungan. Selain itu juga dalam industri PLTN yang dapat
beresiko pada lingkungan dan kesehatan manusia. PLTN menghasilkan limbah nuklir yaitu
plutonium yang mengandung radioaktivitas yang bertahan selama ribuan tahun dan
membahayakan kesehatan manusia karena mengakibatkan kanker, keguguran, dan mutasi gen.
Green house effect atau efek rumah kaca merupakan penyebab dari naiknya permukaan
laut akibat suhu permukaan bumi yang tinggi. Karbondioksida yang dilepaskan dari permukaan
bumi tidak dapat dipantulkan kembali ke luar atmosfer bumi dan sinar ultraviolet yang semakin
membuat bumi panas akibat alat pemantul yaitu lapisan ozon mengalami penurunan jumlah.
Karbondioksida yang bertahan dan tidak dapat dipantulkan kembali inilah yang mengakibatkan
es dan salju di kutub mencair dan permukaan air laut naik. Karbondioksida ini terlepas dari
pembakaran bahan bakar fosil, gas yang dikeluarkan manusia, kotoran sapi. Namun
karbondioksida yang memegang peranan besar penyebab efek rumah kaca adalah dari
pembuangan kendaraan bermotor dan industri. Hal ini berdampak pada daerah-daerah di
pinggir laut yang akan tergenang air laut seperti Belanda dan Bangladesh serta perubahan iklim
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, efek rumah kaca disebabkan dari
berkurangnya lapisan ozon yang memantulkan sinar ulraviolet ke luar atmosfer bumi. Sinar
ultraviolet yang masuk ke dalam bumi harus disaring oleh ozon dan akan dipantulkan kembali
22
ke luar atmosfer bumi. Bila sinar ultraviolet tetap bertahan dalam bumi ini akan berdampak
buruk pada kehidupan di dalamnya. Sinar ultraviolet dapat mengakibatkan suhu bumi yang
meningkat dan radiasinya yang merusak kulit bahkan menyebabkan kanker kulit, penyakit
d. Hujan Asam
Acid rain atau hujan asam adalah hujan yang terbentuk dari gabungan asam dalam emisi
industri dan air hujan yang mencemari daerah yang luas. Hujan asam ini dapat merusak hutan
dan pohon-pohon yang tumbuh disana, mencemari air danau, dan merusak gedung dengan
kandungan zat asam yang ada di dalamnya. Bagi manusia hujan asam ini dapat mengganggu
Semakin berkembangnya suatu bisnis dalam siklus hidupnya akan mendorong bisnis
itu untuk lebih produktif. Begitu pula dengan bisnis kayu yang semakin berkembang seiring
dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak. Kayu merupakan barang yang laris
dalam bisnis sehingga para pebisnis berlomba-lomba menyediakan penawaran kayu. Namun
semakin berkembangnya bisnis ini tidak sejalan dengan pembuatan kembali barang tersebut
yaitu pohon. Teknologi yang modern pun menyediakan alat untuk menebang pohon dengan
cepat dan efisien menyebabkan hutan yang semakin berkurang. Deforestasi besar-besaran ini
berdampak besar pada lingkungan kita. Salah satu fungsi hutan menyerap karbondioksida yang
dihasilkan oleh industri dan kendaraan bermotor yang dapat menyebabkan efek rumah kaca
menjadi tidak berjalan dengan maksimal. Bahkan bila penebangan tersebut dilakukan dengan
tidak sistematis bisa menyebabkan erosi tanah yang pada akhirnya akan menyebabkan
perguruan atau desertification. Bila terus dilakukan, deforestasi pada jankgka panjang bisa
f. Keanekaan Hayati
23
Yang dimaksudkan keanekaan hayati atau biodiversitas di sini adalah jenis-jenis
kehidupan yang ada di bumi. Keanekaan hayati pada masa depan sangat dibutuhkan terutama
pada spesies yang saat ini belum diketahui manfaatnya, mungkin akan berguna pada masa
depan. Salah satu akibat dari kerusakan lingkungan adalah kepunahan banyak spesies yang ada.
Maka bila kerusakan habitat dan terutama penebangan hutan yang semakin banyak akan
Namun terkadang aspek-aspek yang dibahas menyangkut krisis lingkungan yang telah
dibahas sebelumnya ini bisa jadi meleset dari perkiraan. Para ahli biologi dan geofisika bisa
jadi menyimpulkan bahwa kegiatan bisnis terutama industri dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan. Namun pada beberapa kasus justru sebaliknya. Pengeboran minyak yang
diperhatikan bukan pada apakah kegiatan industri berdampak buruk pada lingkungan, namun
dengan mengatasi dampak-dampak buruk akibat kegiatan industri. Isu kerusakan lingkungan
akibat industri ini telah menjadi isu mengglobal yang harus dipandang sebagai masalah global
Apa yang berlaku tentang etika bisnis pada umumnya, berlaku juga mengenai masalah
lingkungan hidup. Pebisnis belum tentu memenuhi norma-norma etika, bila ia berpegang pada
aturan-aturan hukum. Memang benar, sebagian besar hukum mempertegas norma-norma etika
tetapi hal itu tidak berarti bahwa hukum menampung semua nilai dan norma etika. Etika secara
logis mendahului hukum dan refleksi etis selalu harus mendampingi dan menilai hukum.
Pebisnis juga belum tentu berlaku etis, bila ia berpegang pada semua aturan hukum tentang
lingkungan hidup. Perusakan lingkungan hidup hingga tidak bisa diperbaiki lagi selalu harus
dianggap tidak etis, juga kalau tidak atau belum dilarang menurut hukum. Jika besok
24
diberlakukan peraturan hukum yang melarang membuang limbah industri dalam sungai,
perusahaan yang masih melakukannya hari ini tidak melanggar hukum. Tetapi dari segi etika
bagaimana? Atau bila cara berproduksi yang tertentu dilarang menurut hukum di dalam negeri,
perusahaan bisa memindahkan pabriknya ke negara lain di mana tidak ada peraturan hukum
semacam itu. Menurut hukum perilaku seperti itu diperbolehkan saja, tetapi menurut etika
bagaimana? Di sisi lain, jika satu perusahaan berlaku etis dengan tidak membuang limbah ke
dalam sungai, sedangkan begitu banyak perusahaan lain membuang limbah seenaknya, sikap
etisnya yang sangat terpuji itu sama sekali tidak efektif. Barangkali kita semua sepakat bahwa
perilaku semua perusahaan kecuali yang satu itu tidak etis, namun mereka lakukan juga, karena
dari segi ekonomis lebih menguntungkan. Bagi mereka motivasi untung lebih kuat daripada
motivasi moral. Pada 1981 Presiden Ronald Reagan dari Amerika Serikat mengeluarkan
executive order yang memerintahkan mencek semua peraturan lingkungan baru dengan cost-
Kepatuhan pada norma etika tidak bisa dipaksakan. Karena itu terutama dalam konteks
lingkungan hidup ini kita sangat membutuhkan peraturan hukum. Lingkungan hidup hanya
bisa dilindungi dengan baik, jika tercipta peraturan hukum yang efektif dan lengkap demi
tujuan itu. Mestinya bisnis bersedia membantu dalam membuat sistem peraturan hukum
lingkungan yang baik. Sebab, menciptakan peraturan-peraturan itu tidak mudah, karena
materinya sangat teknis dan canggih. Dalam hal ini bisnis mempunyai keahlian lebih banyak
daripada pemerintah. Dan sistem hukum lingkungan yang baik adalah demi kepntingan semua
pihak, termasuk bisnis sendiri. Harus dianggap tidak etis, bila bisnis dengan lobbying atau
konsekuensi ekonomisnya yang berat. Dalam materi yang begitu penting seperti pelestarian
25
lingkungan hidup, mereka seharusnya bersedia menempatkan kepentingan lingkungan di atas
Kalau sudah ada sistem peraturan lingkungan yang baik, masalahnya belum selesai,
sebab masih tinggal pelaksanaan. Justru karena segi teknisnya sering kali sangat kompleks,
pengontrolan di bidng ini menjadi amat sulit. Pihak kepolisisan dan kejaksanaan kerap kali
tidak mempunyai personel dan keahlian cukup untuk mengontrol polusi dengan efektif. Karena
itu kans untuk ditangkap bila melanggar, bagi perusahaan barangkali tidak besar. Apalagi,
denda acap kali relatif kecil, sehingga bagi perusahaan lebih menguntungkan membayar denda
daripada membangun instalasi mahal untuk mengurangi polusi atau mengolah limbah. Karena
itu setelah terbentuk sistem peraturan lingkungan yang baik, tetap diperlukan kemauan moral
Malah pelaksanaan peraturan-peraturan hukum pda taraf nasional belum cukup. Polusi
yang disebabkan industri tidak berhenti pada perbatasan negara. Peraturan hukum lingkungan
harus dibuat pada taraf internasional dan dikontrol juga. Hal itu tentu lebih sulit lagi untuk
dipaksakan dan hanya bisa dilaksanakan, bila negara-negara bersangkutan menyetujui. Kini
permulaannya sudah ada dengan Agenda 21 dari Konferensi PBB tentang Lingkungan dan
mengecewakan.
Karena semua pertimbangan ini, kita tidak mungkin berhasil dalam upaya melestarikan
lingkungan hidup, jika bisnis tidak ikut menegakkan etika dan hukum di bidang ini. Khusus
dari sudut etika, perlu ditekankan bahwa bisnis mempunyai tanggung jawab moral untuk tidak
bahwa tanggung jawab bisnis tidak terbatas pada segi negatif saja. Bisnis mempunyai juga
tanggung jawab positif untuk mengajukan pelestarian lingkungan hidup. Bisnis wajib memberi
26
kontribusi kepada perbaikan dan pelestarian lingkungan hidup. Ada dua alasan untuk itu.
Pertama, sejak permulaan industrialisasi bisnis telah merusak lingkungan. Selama satu abad
lebih industri tidak memiliki wawasan lingkungan. Kita membutuhkan waktu lama, sebelum
hal itu disadari dengan jelas. Kini bisnis wajib membantu mengoreksi tradisi lama yang buruk
itu. Kedua, alam mempunyai nilai sendiri. Anggapan lama bahwa alam hanya merupakan
instrumen untuk dimanfaatkan oleh manusia, harus ditinggalkan. Jika alam mempunyai nilai
sendiri, ia patut dihormati pula. Karena manusia termasuk alam, dengan menghormati dan
Tetapi jika bisnis mempunyai tanggung jawab moral, dalam arti kewajiban positif untuk
memajukan kepentingan lingkungan hidup, hal itu tidak berarti bahwa seluruh tanggung jawab
harus dipikul oleh produsen saja. Produsen dan konsumen bersam-sam memikul tanggung
lingkungan hidup. Tentu saja tujuan mencari untung tidak pernah dapat dilepaskannya. Tetapi
jika ia mempunyai pilihan antara cara berproduksi lebih beruntung dengan merugikan
lingkungan dan cara berproduksi dengan untung lebih kecil tapi rmah lingkungan, ia wajib
memilih kemungkinan kedua. Kepentingan lingkungan harus diberi prioritas tinggi dalam
segala rencana dan kegiatan produsen. Di sisi lain, dalam membeli produk, konsumen pun
harus sadar lingkungan. Walaupun harga produk tertentu lebih murah daripada produk lain, ia
harus memilih produk kedua, jika diketahui produk pertama merusak lingkungan. Kualitas
lingkungan harus mendapat prioritas tinggi juga untuk konsumen. Ada tanda-tanda yang
menunjukkan kesadaran lingkungan dari konsumen sudah mulai terbentuk, terutama di Eropa
Barat. Salah satu contoh adalah pemakaian ecolabel. Label khusus ini dipasang pada produk
yang dapat dipastikan tidak merusak lingkungan. Antara lain dipakai untuk produk kayu tropis.
Jika produk itu dilengkapi dengan ecolabel, sudah terjamin produk itu dibuat dengan tidak
merusak hutan tropis.Ecolabel itu dikeluarkan oleh suatu lembaga independen (bukan oleh
27
produsen) yang mempergunakan kriteria jelas dan ketat. Tentu saja, efisiensi label itu seratus
persen tergantung pada kredibilitas lembaga tersebut. Lembaga-lembaga konsumen juga bisa
menilai produk dan jasa dari sudut pandang dampaknya terhadap lingkungan dan dalam hal ini
memberi penyuluhan kepada anggotanya. Cara ampuh lain lagi yang dimiliki oleh konsumen
Dengan memanfaatkan media komunikasi modern boikot seperti itu tidak sulit
besar. Jumlah produsen dalam masyarakat sangat terbatas, sedangkan jumlah konsumen luas
Lingkungan hidup sebagai “the commons” sering dilakukan sejak Professor Garret
Hardin dari Universitas Harvard menulis artikelnya “The Tragedy of The Commons”. Dalam
pengandaian ini, lingkungan hidup dianggap sebagai ranah umum atau kepemilikan umum.
The commons adalah ladang umum yang dulu dapat ditemukan dalam banyak daerah pedesaan
masalah lingkungan hidup dan kependudukan dapat dibandingkan dengan menghilangnya the
commons. Maka diperlukan suatu jalan keluar yang membatasinya yaitu “freedom in a
commons brings ruin to all” – membatasi kebebasan individu dan memberikannya pada
kepentingan umum. Dalam kehidupan modern, the commons dengan bertambahnya jumlah
penduduk tidak bisa dipertahankan lagi melainkan diprivatisasi pada penduduk perorangan.
Sehingga mulai muncul perubahan sosial-ekonomi yang besar di kalangan masyarakat, dengan
adanya orang kaya (the landlords) yang memprivatisasi pemilikan tanah. The tragedy of the
commons dapat dipadang sebagai kebalikan dari The invisible hands milik Adam Smith.
28
Karena, bila semua orang mengejar kepentingan dan ambisinya sendiri, yang didapat bukan
Dalam pengandaian ini, lingkungan hidup dianggap sebagai sumber-sumber daya alam
yang tidak terbatas. Walaupun pada kenyataannya jumlah sumber daya alam memiliki
kuantitas yang besar namun komponen di dalamnya merupakan hal yang terbatas. Sumber daya
alam pun bisa mengalami kelangkaan. Bahkan yang awalnya dapat kita peroleh secara gratis
bisa jadi harus kita bayar untuk mendapatkannya suatu saat nanti. Kini environmental
economics sudah menjadi cabang ilmu ekonomi yang penting. Eksternalitas adalah faktor-
faktor yang bersifat ekonomis tapi tetap tinggal di luar perhitungan ekonomis. Karena sumber
daya alam yang berubah menjadi barang langka dan harus diberi harga ekonomis, maka
c. Pembangunan Berkelanjutan
Pertumbuhan ekonomi yang terus menerus tidak mungkin dicocokkan dengan keadaan
terbatas sumber daya alam terutama pada sumber-sumber yang tidak dapat diperbaharui. Ini
adanya zero growth atau pertumbuhan nol atau pertumbuhan tidak sama sekali. Sustainable
Apabila suatu kegiatan bisnis hanya bisa memberikan efek negatif, salah atu tindakan
radikal yang bisa diambil adalah dengan melarang seluruh bentuk kegiatan bisnis terutama
industri. Namun hal seradikal ini bisa jadi merupakan hal yang menentang suatu prinsip hak
29
seseorang. Bahkan bila hak tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Sangat diperlukan
Terdapat dua jwaban untuk menjawab pertanyaan siapa yang harus membayar seluruh
1. The polluter pays. Yang dimaksud dengan si pencemar membayar adalah orang atau
siapa yang membuat pencemaran dan siapa yang mebuat pencemaran lebih banyak
sangat sulit untuk ditentukan. Apalagi bila pencemaran sudah terjadi sebelumnya dan
dilakukan oleh generasi sebelum kita. Kita akan sulit mengidentifikasi siapa yang harus
menanggungnya.
2. Those who will benefit from environmental improvement should pay the cost. Yang
Namun prinsip ini memiliki kesulitan apabila seseorang membayar, namun di lain pihak
ada yang tidak membayar namun ikut menikmatinya. Prinsip ini tidak menghiraukan
tanggung jawab dan dianggap tidak adilsehingga tidak boleh dibebankan pada orang
lain saja.
Dalam konteks lingkungan hidup yang global seperti saat ini, masing-masing Negara
memiliki andil dan tanggung jawab dalam melaksanakan pelestarian lingkungan hidup tanpa
terkecuali. Negara maju memiliki tanggung jawab terbesar dalam melestarikan karena mereka
30
b. Bagaimana Beban dibagi?
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa setiap negara memiliki tanggung
jawab untuk membayar akibat pencemaran lingkungan, kini muncul pertanyaan bagaimana
pembayaran itu dibagi sehingga dapat adil pada seluruh negara terutama pada setiap industri.
1. Pengaturan.
Cara pertama adalah membuat peraturan mengenai polusi dari industri. Peraturan itu
bisa melarang membuang limbah beracun dalam air sungai atau laut dan menentukan denda
bila peraturan itu dilanggar. Atau peraturan bisa menetukan tingginya cerobong dan kuantitas
emisi beracun berapa boleh dibuang ke dalam udara melalui cerobong-cerobong itu dan banyak
hal lain lagi. Kekuatan pengaturan itu adalah bahwa pelaksanaannya dapat dipaksakan secara
hukum. Bagi yang melanggar ada sanksinya. Dipandang dari sudut moral, bisa dikatakan juga
bahwa pengaturan ini cukup fair, karena diterapkan dengan cara yang sama kepada semua
industri.
Tetapi cara menangani masalah lingkungan ini mempunyai beberapa kelemahan yang
31
tidak dapat diharapkan negara berkembang memiliki instansi pengontrolan
yang efektif.
egalitarian untuk semua industri dan karena itu harus dianggap fair. Tetapi
di lain pihak situasi semua industri dan lokasi tidak sama juga, sehingga
bisnis tidak mendapat motivasi kuat untuk berusaha optimal bagi kualitas
lingkungan.
negara lain yang tidak mempunyai peraturan tegas. Kalau begitu, pada taraf
32
2. Insentif
Cara menangani biaya perbaikan lingkungan yang menemui lebih banyak simpati pada
bisnis adalah memberikan insentif kepada industri yang bersedia mengambil tindakan khusus
pengurangan pajak atau sebagainya, kepada industri yang memakai energi terbarukan seperti
energi angin, surya, panas bumi dan lain-lain. Atau insentif berupa penghargaan bagi
perusahaan yang mempunyai jasa khusus dalam memperbaiki lingkungan. Kekuatan cara ini
adalah bahwa peranan pemerintah dengan itu dapat dikurangi dan inisiatif bebas dari bisnis
dimajukan. Bisnis tidak dipaksakan seperti dengan cara pertama. Dengan demikian bisa
dihindarkan juga penutupan perusahaan atau pemindahan pabriknya ke tempat lain, karena
yang disebabkan oleh industri harus segera diatasi dan tidak boleh dibiarkan
berlarut-larut.
dari metode insentif ini. Apalagi, kontrol dari pihak pemerintah di sini agak
3. Mekanisme harga
Mereka yang mementingkan ekonomi pasar bebas, cenderung memasang harga pada
polusi yang disebabkan industri. Pabrik-pabrik yang menyebabkan polusi harus membayar
sesuai dengan kuantitas emisi dan tingkatan pencemaran. Dengan kata lain, dipungut pajak
lingkungan dari industri yang besarnya sesuai dengan polusi yang disebabkan. Dengan
33
demikian mengakibatkan polusi menjadi sama dengan menambahkan biaya produksi, sehingga
harga produk menjadi lebih mahal dan konkurensi dengan pesaing bertambah sulit. Secara
otomatis bisnis akan berusaha agar biaya produksinya serendah mungkin dan karena itu akan
berusaha pula agar polusi yang disebabkan oleh kegiatan ekonomisnya seminimal mungkin.
Cara berproduksi yang paling bersih menjadi juga cara berproduksi yang paling murah.
Mekanisme harga ini memungkinkan lagi beberapa variasi sesuai dengan situasi. Polusi
di daerah di mana industri hanya sedikit, bisa dibebankan dengan harga lebih rendah ketimbang
polusi di daerah industri padat. Dan di daerah industri padat di Eropa atau Amerika Serikat bisa
dipasang harga polusi lebih tinggi waktu musim panas, ketimbang musim dingin, karena polusi
Cara menangani biaya pencemaran ini mempunyai keuntungan bahwa yang harus
membayar di sini adalah si pencemar. Banyak ekonom akan menyetujui cara ini, karena dengan
demikian beban pada lingkungan tidak lagi dijadikan suatu eksternalitas ekonomis tetapi
dimasukkan dalam biaya produksi. Secara teoritis, industri bisa diwajibakan membayar untuk
setiap polusi yang disebabkannya. Suatu kesulitan adalah mengukur dengan persis kuantitas
polusi dan tingkatan jeleknya suatu polusi. Tetapi kesulitan ini secara teknis bisa diatasi.
pada umumnya tidak begitu antusias tentang metode ini, terutama para penganut deep ecology.
harga produk secara implisit tetap mengizinkan polusi dan perusakan lingkungan. Dengan
demikian hanya toleransi ekonomis dari masyarakat dipertimbangkan, bukan “toleransi” alam
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
tanpa batas akan menimbulkan kerugian yang dapat mengancam keberlangsungan makhluk
bumi. Oleh karena itu, sudah sepatutnya manusia mampu mengelola lingkungannya dengan
arif dan bijaksana. Pengelolaan yang baik harus didasarkan pada etika dan norma yang
mengatur akan tata cara yang benar dalam pemanfaatan lingkungan tanpa merusaknya. Tanpa
adanya etika dan norma, maka keinginan tanpa batas dari manusia akan menimbulkan
kerusakan dan kerugian, di sinilah letak korelasi antara etika, bisnis, dan lingkungan.
35
DAFTAR PUSTAKA
36