Você está na página 1de 8

BAB 1

PENDAHULUAN

Manusia pada dasarnya berupaya memenuhi kebutuhan dari mulai


kebutuhan primer, sekunder hingga tersier. Perkembangan kebutuhan dari setiap
individu yang beranekaragam mendorong banyak orang mendirikan tempat usaha.
Tempat usaha yang banyak dikunjungi salah satunya adalah adanya salon
kecantikan. Beberapa salon kecantikan saat ini menawarkan beragam ide
perambah wajah bagi kaum hawa. Beragam ide itu disambut antusias sebagian
kaum hawa yang ingin memoles wajahnya supaya lebih menarik lagi.
Wajah cantik nan sedap dipandang mata, jadi dambaan setiap wanita.
Karena bagi wanita, wajah merupakan bagian utama yang menunjang penampilan.
Namun, tak semua wanita puas akan bentuk wajahnya. Salah satu yang
ditawarkan perambah wajah itu yaitu metode sulam alis dan bibir. Sulam alis dan
bibir ini mirip pemasangan tato yang mampu bertahan hingga tahunan dalam
tubuh. Para wanita merasa bentuk alis, bibir, ataupun matanya masih kurang
sempurna, hingga mengurangi rasa percaya diri. Lazimnya, bentuk wajah yang
kurang bisa dikoreksi dengan tampilan make up. Sayangnya, cara ini tidak
memberikan hasil permanen. Apalagi jika tidak dilakukan dengan benar, make up
justru mengurangi keindahan wajah.
Sulam alis dan sulam bibir diminati wanita karena dinilai mampu
mengoreksi kekurangan. Jutaan rupiah pun dikeluarkan demi kecantikan.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

Islam menentang sikap berlebih-lebihan dalam berhias sampai kepada


suatu batas yang menjurus kepada suatu sikap merubah ciptaan Allah yang oleh
al-Quran dinilai bahwa merubah ciptaan Allah itu sebagai salah satu ajakan
syaitan kepada pengikut-pengikutnya dimana syaitan akan berkata kepada
pengikutnya itu
sebagai berikut : “Sungguh akan kami pengaruhi mereka itu sehingga mereka
maha merubah ciptaan Allah.” Mentato badan dan mengikir gigi adalah diantara
perbuatan yang dilaknat oleh Rasulullah SAW seperti tersebut dalam Hadisnya :
“Rasulullah SAW melaknat perempuan yang mentato dan minta ditato dan yang
mengikir gigi dan yang minta dikikir giginya.”
Tato yaitu memberi tanda pada muka dan kedua tangan dengan warna biru
dalam bentuk ukiran atau gambar tertentu. Perbuatan-perbuatan yang rusak ini
dilakukan dengan menyiksa dan menyakiti badan yaitu dengan menusuk-
nusukkan jarum pada badan orang yg ditato itu. Semua ini menyebabkan laknat
baik terhadap yang mentato ataupun orang yang minta ditato. Rasulullah melaknat
perempuan-perempuan yang mengerjakan perbuatan ini dan minta supaya dikikir.
Kalau ada laki-laki yang berbuat demikian maka dia akan lebih berhak mendapat
laknat. Adapun kalau ternyata orang tersebut mempunyai cacat yang kiranya akan
dapat menjijikkan pandangan misalnya karena ada daging tumbah yang dapat
menimbulkan sakit secara perasaan ataupun secara kejiwaan kalau daging tumbuh
itu dibiarkan maka waktu itu tidak berdosa . Karena Allah tidak menjadikan
agama buat kita ini dengan penuh kesukaran. Barangkali yang memperkuat
permasalahan tersebut di atas yaitu tentang hadis “dilaknat perempuan-perempuan
yg menjarangkan giginya supaya cantik” seperti tersebut di atas. Dari hadis itu
pula dapat difahami bahwa yang tercela itu ialah perempuan yang mengerjakan
hal tersebut semata-mata untuk tujuan keindahan dan kecantikan yang dusta.
Tetapi kalau hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan penyakit
atau bahaya yang mengancam maka sedikitpun tidak ada halangan.

2
Sementara ulama madzhab Hambali berpendapat bahwa perempuan
diperkenankan mencukur rambut dahinya mengukir memberikan cat merah dan
meruncingkan hujung matanya apabila dengan seizin suami karena hal tersebut
termasuk berhias. Tetapi oleh Imam Nawawi diperketat bahwa mencukur rambut
dahi itu samasekali tidak boleh. Imam Thabari meriwayatkan dari isterinya Abu
Ishak bahwa satu ketika dia pernah ke rumah Aisyah sedang isteri Abu Ishak
adalah waktu itu masih gadis nan jelita. Kemudian dia bertanya Bagaimana
hukumnya perempuan yg menghias mukanya untuk kepentingan suaminya? Maka
jawab Aisyah Hilangkanlah kejelekan-kejelekan yang ada pada kamu itu sedapat
mungkin.

3
BAB III
PEMBAHASAN

Perkembangan teknologi kecantikan belakangan ini sangat memanjakan


wanita yang begitu peduli dengan penampilan wajahnya. Apalagi dengan adanya
salon kecantikan yang semakin berkembang dan beredar di setiap daerah. Mulai
dari segala macam metode perawatan spa dan wajah hingga baru-baru ini mulai
dikenal metode sulam untuk menyempurnakan alis, eyeliner dan juga bibir. Pun
dengan wanita yang ingin mendapatkan bentuk bibir yang penuh, sensual dan
berwarna sesuai dengan selera dan juga alis yang sudah disesuaikan dengan
bentuk keinginan dan terkesan lebih lebat, sehingga hal ini tidak memerlukan
waktu untuk berlama-lama dalam merias wajah.

1. Pengertian Sulam Bibir


Sulam bibir adalah teknik yang digunakan untuk mengoreksi bentuk bibir
dan memberi warna pada bibir yang dapat bertahan dalam waktu yang lama,
berbulan– bulan hingga tahunan. Metode sulam bibir dimulai anastesi (penebalan
bibir untuk mengurangi perih). Selanjutnya bibir dibentuk menggunakan semacam
jarum kecil. Jika sudah berbentuk, dimulai pewarnaan bibir. Pertama adalah
memberi warna dasar atau beaching, yang kemudian dilapisi warna sesuai
keinginan konsumen. Jika berkulit putih biasanya diubah menjadi pink atau peach,
tapi jika kulitnya coklat ataupun hitam, diubah menjadi kemerahan atau
kecoklatan. Hasilnya, bisa dilihat selepas seminggu pasca sulam. Awalnya, akan
terjadi pembengkakan selama sekitar 3-6 jam. Kemudian seminggu berikutnya,
bibir juga akan mengering dan menimbulkan rasa gatal. Seperti pada sulam alis,
bibir tidak boleh dipaksa dikelupas ataupun sekedar digigit gigit untuk
menghilangkan rasa gatal. Sebab, justru akan memperparah kondisi bibir. Pada
beberapa kasus, bibir jadi bernanah lantaran dikelupas selama masa pengeringan.
Bahkan, selama tiga hari klien tidak akan bisa menggosok gigi ataupun makan
dan minum sewajarnya. Biasanya disiasati dengan menggunakan larutan pencuci

4
mulut ataupun menggunakan sedotan saat minum. Selama satu minggu tidak
boleh makan gorengan, seafood dan makanan pedas. Selama belum terkelupas,
bibir tidak boleh kena air, sabun dan kosmetik. Baru setelah masa penyembuhan,
terlihat bentuk bibir yang lebih cantik natural. Terlebih warnanya yang lebih
eksotis, maka tak perlu lagi menggunakan lipstick berwarna warni hingga sekitar
tiga tahun lamanya. Cukup menggunakan lip gloss untuk melembabkan bibir
sehari hari. Namun, bagi yang masih ingin menggunakan lipstik, tidak jadi
masalah. Teknik ini diklaim aman karena mempergunakan produk dari bunga
Lily. Setelah dua tahun tidak hilang, seperti tato dan tidak berubah warna. Bagi
yang menderita diabetes disarankan untuk berhati-hati atau lebih baik tidak perlu
melakukan sulam bibir, karena dikhawatirkan kalau ada luka sedikit bisa jadi
bermasalah dan lama proses penyembuhannya. Selain itu tidak ada efek samping
lainnya.

2. Pengertian Sulam Alis

Sulam alis adalah proses mengaplikasikan tinta ke lapisan kulit luar yang
berupa serat-serat bulu alis dengan bentuk yang telah disesuaikan sebelum proses
menggunakan mesin khusus (embroidery machine). Tinta yang digunakan
berbahan dasar herbal (from USA and German), bertahan hingga 2 tahun.

Keuntungan setelah sulam alis Anda sudah tidak perlu menggambar alis setiap
hari sebelum make up. Menghemat waktu berdandan anda Alis sudah rapih
dengan bentuk sesuai dengan keinginan anda bahkan pada saat anda baru bangun
tidur, karena hasil sangat alami. Tidak perlu takut bentuk alis berubah atau
terhapus pada saat beraktifitas, seperti berenang, beraktifitas berat, dan lebih
percaya diri.

Perbedaan tatto alis dengan sulam alis adalah jika tatto alis (teknik kuno)
menggunakan teknik blocking (seperti mewarnai), sulam alis (teknik modern)
menggunakan teknik dimensi yang berupa alur–alur bulu alis asli sehingga terlihat
lebih natural seperti mempunyai bulu alis yang asli. Tatto alis tidak akan hilang
selamanya, tetapi warna berubah menjadi kebiruan/kehijauan. Sulam alis yang

5
hanya bertahan 1-2 tahun, dan warnanya hanya memudar seperti alis semula.
Tatto masuk ke lapisan kulit paling dalam, sedangkan sulam hanya lapisan terluar
kulit.

3. Pandangan Islam mengenai Sulam Bibir

Hukum sulam alis dan sulam bibir dalam pandangan islam


tetap hukumnya haram, karena merubah ciptaan Allah swt. Mungkin masih
banyak orang mengenal istilah ini. Sulam alis merupakan kegiatan mentato alis
dengan tinta dan jarum, oleh karena itu juga disebut sulam alis. Begitupun dengan
sulam bibir, adalah memberi warna pada bibir agar bibir tampak tebal. Namun,
apakah hal tersebut dibolehkan dalam Islam, berdasarkan hadis Nabi, mentato
merupakan tindakan haram. Jadi, sulam alis maupun sulam bibir adalah haram
dalam islam. Bagi beberapa orang, sulam alis diperuntukkan kepada orang yang
memiliki alis yang tipis atau kurang sempurna. Sementara sulam bibir biasanya
dilakukan oleh orang yang memiliki bibir yang tipis, sehingga membuat mereka
tak percaya diri. Oleh sebab itulah beberapa orang rela meorogoh kocek dalam-
dalam untuk melakukan sulam alis dan bibir.

Sulam bibir dan alis diharamkan dalam islam karena mengubah bentuk
tubuh dengan tujuan hanya untuk memperindah dan bukan untuk alasan darurat
atau kesehetan. Tak hanya bagi orang yang melakukan sulam bibir, bagi orang
yang menyulam atau mentato juga diharamkan kegiatannya. Tak patut bagi kita
umat Islam mengubah bentuk tubuh yang diberikan oleh Allah SWT. Karena
sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan manusia dalam keadaan sempurna.
Apalagi sulam bibir dan alis juga justru dapat merusak kesehatan kita, karena
sulam bibir lama kelamaan warnanya akan memudar menjadi hijau kebiru-biruan.
Jadi, syukuri tubuh yang telah diberikan Allah SWT apa adanya.

6
BAB IV
Analisis Iklan
Sulam Alis dan Bibir dalam media cetak Radar Lampus

Sulam bibir dan alis diharamkan dalam islam karena mengubah bentuk
tubuh dengan tujuan hanya untuk memperindah dan bukan untuk alasan darurat
atau kesehatan. Tak hanya bagi orang yang melakukan sulam bibir, bagi orang
yang menyulam atau mentato juga diharamkan kegiatannya. Tak patut bagi kita
umat Islam mengubah bentuk tubuh yang diberikan oleh Allah swt. Karena
sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dalam keadaan sempurna.
Apalagi sulam bibir dan alis juga justru dapat merusak kesehatan kita, karena
sulam bibir lama kelamaan warnanya akan memudar menjadi hijau kebiru-biruan.
Jadi, syukuri tubuh yang telah diberikan Allah apa adanya.
Memang benar arti pentingnya penampilan bagi seorang wanita. Namun
untuk menunjang kecantikan penampilan menurut penulis tidak harus merubah
kodrat yang telah diberikan oleh Allah swt. Masih banyak cara yang dapat
dilakukan untuk menutupi kekurangan kita dalam penampilan tanpa harus
merubahnya, apalagi jika hal itu sudah jelas bertentangan dengan ajaran
keyakinan kita.

7
Kecantikan sesungguhnya yang diberikan oleh Sang Pencipta kita jauh
lebih bagus dan lebih indah dari buatan tangan lain. Selain harus mengeluarkan
banyak pundi-pundi rupiah untuk merubah penampilan, belum tentu apa yang
diubah akan tampak lebih bagus atau sesuai dengan yang diharapkan. Mungkin
pada awalnya terlihat lebih bagus, namun belum tentu aman untuk jangka waktu
mendatang. Kita tidak punya jaminan apakah sulam alis ataupun sulam bibir tidak
menimbulkan efek atau resiko apapun dikemudian hari. Walaupun semuanya itu
kembali lagi pada penilaian dan pilihan masing-masing orang, tapi ada baiknya
dipikirkan matang-matang. Karena siap berbuat harus juga siap menerima segala
resiko yang mungkin dapat terjadi.

Apa yang telah diberikan oleh Allah sudah selayaknya untuk disyukuri dan
dijaga, jangan justru diubah. Jika kita hanya menuruti kepuasan demi terlihat
sempurna di kehidupan duniawi tidak akan pernah ada kata ‘puas’. Karena
manusia memang memiliki sifat ‘tidak pernah merasa puas’ dengan apa yang
telah didapatnya.

Você também pode gostar