Você está na página 1de 42

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn ’F’

DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI ; HARGA DIRI RENDAH

DI RUANG MERAK Dr. ERNALDI BAHAR PALEMBANG

SUMATERA SELATAN

DISUSUN OLEH

1. CICI PENTA MAZIDA

2. SURYANTI

3. LIZA APRIANI

PEMBIMBING : SRI RAHMA, S.Kep. Ns.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2007 – 2008


LAPORAN PENDAHULUAN

I. Kasus (Masalah Utama)

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

II. Proses Terjadinya Masalah

1. Definisi

Harga diri rendah (HDR) adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri,

termasuk kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna,

pesimis, tidak ada harapan dan putus asa.

Harga diri rendah (HDR) adalah perasaan dimana seseorang merasa tidak

berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan, akibat evaluasi

negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.

2. Tanda dan gejala

- Mengkritik diri sendiri

- Perasaan tidak mampu

- Pandangan perawatan diri

- Penurunan produktivitas

- Penolakan terhadap kemampuan diri

- Kurangnya percaya diri


3. Macam-macam HDR

a. HDR kronis

Dimana individu mengalami evaluasi diri negatif yang mengenai diri

yang berlangsung lama.

b. HDR Situasional

Dimana individu mengalami evaluasi diri yang negatif yang mengenal

diri tentang kemampuan yang berlangsung berespon terhadap suatu

kejadian.

4. Akibat HDR

a. Gangguan hubungan sosial : Menarik diri

b. Menciderai diri sendiri

c. Resiko terhadap penolakan

d. Resiko prilaku kekerasan

e. Penurunan percaya diri.

III. Phon Masalah

Isolasi Sosial : MD  Akibat

Gangguan Konsep diri : HDR  Core Problem

Berduka disfungsional  etiologi


IV. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan interaksi sosial : MD

2. Gangguan konsep diri : HDR

3. Berduka disfungsional

V. Masalah Keperawatan

1. Gangguan Interaksi sosial : MD

DATA SUBJEKTIF

- Klien mengatakan malu bergaul dengan orang lain

- Klien mengatakan lebih baik menyendiri dari pada berbincang – bincang

dengan orang lain

DATA OBJEKTIF

- Klien tampak malas diajak berbicara

- Klien tampak sering menyendiri di kamar

2. Gangguan konsep diri : HDR

DATA SUBJEKTIF

- Klien mengatakan bahwa dirinya tidak percaya diri

- Klien mengatakan dirinya tidak berguna

DATA OBJEKTIF

- Klien sering terlibat melamun

- Klien terlihat tidak percaya diri

- Saat wawancara klien selalu merendahkan diri.


3. Berduka disfungsional

DATA SUBJEKTIF

- Klien mengatakan sedih dengan keadaan dirinya

- Klien mengatakan dirinya tidak berguna dan kecewa dengan nasib yang

di alaminya

DATA OBJEKTIF

- Klien tampak sedih dan murung

- Klien tampak suka melamun

VI. Rencana Tindakan Keperawatan

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

TUM

Klien dapat melakukan cara pengambilan / pengendalian keputusan yang efektif

untuk mengendalikan situasi kehidupannya, dengan demikian dapat menurunkan

perasaan rendah diri.

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya

Intrvensi

1. Bina hubungan saling percaya

2. Sapa klien dangan ramah

3. Perkenalkan diri

4. tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai

5. Buat kontrak yang jelas


6. jelaskan tujuan intervensi

7. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

8. Kontak mata dengan klien

9. dorong klien dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.

10. Dengarkan ungkapan klien dengan empati

TUK 2 : Klien dapat mengidentivikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki

Intervensi

1. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

2. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya

3. Dorong klien untuk menyebutkan aspek positif yang ada pada dirinya

4. Beri pujian yang positif atas tindakan klien.

TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan diri dalam menyelesaikan masalah

Intervensi

1. Kaji gambar koping yang dimiliki oleh klien

2. Tentukan kapan mulai menggunakan koping tersebut.

3. Gali kekuatan dan sumber kekuatan yang dimiliki klien

4. Beri remforcement yang positif atas keberhasilan kerja klien.


TUK 4 : Klien dapat menyusun atau merencanakan kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki di RS maupun di rumah.

Intervensi

1. Bantu klien mengidentifikasi kegiatan yang selama ini di lakukan di RS / di

rumah

2. Motivasi klien untuk dapat memutuskan rencana kegiatan yang akan di

laksanakan di RS atau dirumah.

3. Bantu klien untuk melakukan aktivitas dan sesuai kemampuan dirinya

4. Beri reinforcement (+) terhadap pencapaian klien.

TUK 5 : Klien dapat berkolaborasi dengan tim medis dalam menggunakan obat

dengan benar.

Intervensi

1. Diskusikan dengan klien tentang pentingnya obat

2. Bantu klien untuk memastikan bahwa klien minum sesuai dengan program

dokter

3. Observasi tanda dan gejala terkait efek samping obat

4. Diskusikan dengan dokter tentang efek samping obat yang diberikan

5. Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang dosis, waktu dan manfaat obat.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. 2005. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarga :
EGC.

Stuart, Sunden. 1998. Buku Saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn ’F’

DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI ; HARGA DIRI RENDAH

DI RUANG MERAK Dr. ERNALDI BAHAR PALEMBANG

SUMATERA SELATAN

I. IDENTITAS

a. Identitas Klien

Nama / inisial : Tn ”F”

Umur : 23 thn

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Ilir Kudukan, Bukut II Kel 35 Ilir, Kec. Ilir

Rt 12 NO 612 Palembang

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Honor Pemda

Status perkawinan : Belum menikah

Tanggal MRS : 20 Februari 2008

Tanggal Pengkajian : 14 Maret 2008

Ruang rewat : Merak

No. Med Rec : 037753


II. Alasan Masuk Rumah Sakit

 7 hari sebelum masuk rumah sakit klien suka menyendiri, saat di ajak bicara

klien terlihat bingung dan selalu diam, klien merasa dirinya tidak berharga,

sehingga klien lebih banyak mengurung diri serta malu dengan teman-temannya.

Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendah.

III. Faktor Predisposisi

1. Gangguan jiwa masalalu

Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya

2. Pengobatan

Karena klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, maka

klien tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya.

3. Aniaya fisik

Klien tidak pernah melakukan aniaya fisik, aniaya sexual, maupun tindak

kriminal.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

4. Adakah anggota keluarga klien yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada anggota keluarga klien yang mengalami gangguan jiwa

Masalah keperawatan : tidak ada masalah


5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien merasa kecewa dan berduka karena dulu kien ingin sekali menjdi

seorang polisi, namun keinginan itu tidak pernah tercapai

Masalah keperawatan ; berduka disfungsional.

IV. Fisik

1. Tanda vital

TD : 110/70 mmHg N : 96x/mnt S : 36,60C

2. Ukur : TB : 163 BB : 52 Kg

3. Keluhan fisik

Klien tidak ada keluhan fisik

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

V. Psikososial

1. Genogram
Keterangan :

Laki-laki

Perempuan

Meninggal

Klien

Tinggal serumah

Klien anak ke 2 dari 5 bersaudara

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

2. Konsep diri

 Gambaran diri

Klien mengatakan tidak ada bentuk tubuh yang tidak disukainya, dia

menerima keadaan tubuhnya apa adanya.

 Identitas

Klien mengetahui nama dan alamat rumah nya

Klien juga mengatakan kurang menyukai pekerjaannya sekarang

 Peran

Klien dirumah berperan sebagai anak

 Ideal diri

Klien ingin sembuh dan kembali berkumpul dengan keluarganya


 Harga diri

Klien mau berada dan dirawat di RS Ernaldi Bahar dan klien malu

dengan keadaannya sekarang.

Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : HDR

3. Hubungan sosial

 Orang yang berarti

Klien mengatakan orang yang berarti

 Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat.

Klien tidak pernah dan tidak mau ikut serta dalam kegiatan kelompok

 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan lebih baik menyendiri dari pada harus bergaul dan

berhubungan dengan orang lain.

Masalah keperawatan : isolasi sosial : menarik diri.

4. Spiritual

- Nilai dan keyakinan

Klien mengakui bahwa agamanya islam dan yakin adanya tuhan

- Kegiatan ibadah

Klien jarang beribadah dan khususnya mengerjakan sholat

Masalah keperawatan : tidak ada masalah


VI. Status Mental

1. Penampilan

Penampilan klien rapi, kebersihan cukup, cara berpakaiannya seperti biasa

dan sesuai waktunya. Klien menggunakan alas kaki.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

2. Pembicaraan

Cara bicara klien teratur dan lancar seperti biasa

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

3. Aktivitas motorik

Klien dapat melakukan aktivitas tanpa hambatan

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

4. Alam Perasaan

Klien masih merasa sedih jika ingat dengan keluarga dan kejadian masa lalu

yang tidak menyenangkan.

Masalah keperawatan : berduka disfungsional

5. Afek

Afek klien tumpul bereaksi sesuai dengan stimulasi yang ada

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

6. Interaksi selama wawancara

Selama wawancara kontak mata klien kurang dan tidak kooperatif. Klien

terlihat banyak diam saat di ajak bicara.

Masalah keperawatan : Gangguan interaksi sosial : menarik diri


7. Persepsi

Klien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan atau suara-suara

yang aneh

Klien tidak mengalami kerusakan persepsi halusinasi

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

8. Proses Fikir

Klien mampu memberikan keterangan cukup jelas, apa yang ditanyakan

klien mampu menjawabnya dengan benar

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

9. Isi Fikir

Klien mengatakan ingin kembali bekerja seperti biasa, jika ia sudah sembuh

dan keluar dari RS Ernaldi Bahar.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

10. Tingkat Kesadaran

Klien masih mamu mengingat waktu, tempat dan nama orang lain yang

dikenalnya

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

11. Memori

Klien masih mampu mengingat-ingat kejadian masa lalu dan waktu kapan ia

masuk ke RS Ernaldi Bahar

Masalah keperawatan : tidak ada masalah


12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien mampu berhitung sederhana, misal : menghitung angka 1 sampai 10

dan 4 + 2 = 6

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

13. Kemampuan penilaian

Klien mampu memutuskan dua pilihan walaupun sederhana, misal : memilih

makan dulu atau cuci tangan dulu dan klien memilih mencuci tangan dulu

baru makan

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

14. Daya tilik diri

Klien menyadari bahwa klien dalam keadaan sakit

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

VII. Kebutuhan persiapan pulang

1. Makan

Klien makan dan menghabiskan porsi makanan yang disajikan, setiap selesai

makan klien merapikan dan membersihkan ruang makan. Klien mampu

makan sendiri tanpa bantuan orang lain.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

2. BAB / BAK

Klien BAB / BAK di WC dan klien mampu membersihkannya sendiri.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah


3. Mandi

Klien mandi 2 x sehari memakai sabun, tanpa bantuan orang lain

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

4. Berpakaian / berhias

Klien berganti pakaian setiap hari setelah mandi, klien berhias menyisir

rambut dan berpenampilan cukup rapi.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang : klien terlihat jarang tidur siang

Tidur malam : jam 20.00 Wib – 05.00 Wib

Kebiasaan yang biasa dilakukan setelah bangun tidur adalah merapikan

tempat tidur

Masalah keperawatan : tidak ada masalah.

6. Penggunaan obat

Selama di rawat di RS Ernaldi Bahar, klien mau minum obat sesuai dosis

yang telah ditentukan

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

7. Pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan jika pulang nanti akan rajin kontrol ke poliklinik RS

Ernaldi Bahar
8. Kegiatan di Rumah

Klien akan membantu membersihkan rumah, mencuci pakaian dan

merapikan kamar

VIII. Mekanisme Koping

Klien menggunakan mekanisme maladaptif, klien banyak menghindar saat di

ajak bicara.

Masalah keperawatan : koping individu in – efektif.

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan

1. Masalah dengan dukungan kelompok spesifik

Klien mendapat dukungan dari kelompok dan keluargan, klien sulit untuk

berbagi msalah dengan orang lain.

2. Masalah berhubungan dengan lingkungan spesifik

Klien tidak pernah mengikuti kegiatan sosial di lingkungan

3. Masalah dengan pendidikan spesifik

Klien mengatakan cukup puas dengan pendidikannya

4. Masalah dengan pekerjaan spesifik

Klien sangat menginginkan pekerjaan sebagai seorang polisi, namun

keinginannya tidak pernah tercapai. Ia merasa kurang senang dengan

pekerjaannya sekarang yang hanya sebagai honor Pemda.


5. Masalah dengan perumahan, spesifik

Klien masih tinggal dengan kedua orang tuanya bersama saudara-saudaranya

6. Masalah keperawatan, spesifik

Klien merasa kurang puas dengan ekonomi yang di dapat dari gaji hasil

pekerjaannya.

7. Masalah dengan pelayanan kesehatan

Klien mengatakan jika sakit langsung di bawa kepelayanan kesehatan

terdekat. Klien juga harus rajin kontrol.

Masalah keperawatan : gangguan interaksi sosial : menarik diri.

X. Pengetahuan

Klien sedikit mengetahui tentang penyakit jiwa, dan klien menyadari bahwa

dirinya sakit

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

XI. Aspek Medik

Diagnosa medik : Skizofrenia

Terapi medik ;

1. Chlorpromazine 100 mg 1 x 1

2. Haloperidal 5 mg 3 x 1

3. Tryhexipenidil 2 mg 3 x 1
XII. Daftar Masalah keperawatan

1. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

2. Gangguan interaksi sosial : menarik diri

3. Berduka disfungsional

4. Koping individu in-efektif

XIII.Daftar Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan konsep diri : HDR

2. Gangguan interaksi sosial : MD

3. Berduka disfungsional

4. Koping individu in-efektif.


ANALISA DATA

No DATA MASALAH
1 Data Subjektif Gangguan konsep diri :

- Klien mengatakan bahwa dirinya tidak percaya harga diri rendah

diri

- Klien mengatakan dirinya tidak berguna, dan

tidak punya harga diri

Data Objektif

- Klien tampak sering melamun

- Saat wawancaraklien suka merendahkan diri

2 Data Subjektif Gangguan interaksi sosial :

- Klien mengatakan malu bergaul dengan orang menarik diri

lain

- Klien mengatakan lebih baik menyendiri dari

pada berbincang-bincang dengan orang lain.

Data Objektif

- Klien tampak malas di ajak berbicara

- Klien tampak sering menyendiri di kamar

3 Data Subjektif Berduka disfungsional


- Klien mengatakan sedih dengan keadaan dirinya

- Klien mengatakan dirinya tidak berguna

Data Objektif

- Klien tampak sedih dan murung

- Klien tampak suka melamun

4 Data Subjektif Koping individu in-efektif

- Klien mengatakan jika ada masalah sulit untuk

menceritakannya kepada orang lain.

Data Objektif

- Klien menyalahkan keluarganya yang

memasukannya ke Rumah Sakit

- Klien memilih diam jika ada masalah

POHON MASALAH
Gangguan Interakso Sosial : MD  Akibat

Gangguan Konsep diri : HDR  Core Problem

Berduka disfungsional  etiologi

Koping individu in – efektif


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Klien : Tn ”F” Ruang Rwat : Merak
Umur : 23 Th No. RM : 037753
Rencana Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasionalisasi
1 Gangguan konsep diri : TUM
Harga diri rendah ditandai Klien dapat mela-
dengan : kukan cara pengam-
Data subjektif bilan / pengendalian
- Klien mengatakan bahwa keputusan yang efek-
tif untuk mengenda-
dirinya tidak percaya diri
likan situasi
- Klien mengatakan dirinya
kehidupannya,
tidak berguna, dan tidak dengan demikian
dapat menurunkan
punya harga diri
perasaan rendah diri
Data Objektif

- Klien tampak sering TUK 1 Setelah 1x interaksi - Bina hubungan Hubungan saling percaya
Klien dapat membina klien menunjukkan saling percaya sebagai dasar interaksi
melamun
hubungan saling tanda-tanda percaya - Sapa klien yang terapeutik antara
- Saat wawancaraklien suka
percaya kepada perawat dangan ramah perawat dan klien
merendahkan diri - Kien mau - Perkenalkan diri
berkenalan - tanyakan nama
- Klien mau lengkap dan nama
berjabat tangan panggilan yang disukai
- Klien mau - Buat kontrak
menyebutkan yang jelas
namanya - jelaskan tujuan
- Klien mau dan intervensi
bersedia perawat - Tunjukkan sikap
duduk disampingnya empati dan menerima
- Klien bersedia klien apa adanya
mengungkapkan - Kontak mata
msalahnya dengan klien Ungkapan perasaan oleh
- dorong klien dan klien sebagai bukti bahwa
beri kesempatan untuk klien mempercayai
mengungkapkan perawat
perasaannya.
Empati perawat akan
- Dengarkan meningkatkan hubungan
ungkapan klien dengan yang baik antara perawat
empati – klien.

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Inisial Klien : Tn ”F” Ruang Rwat : Merak
Umur : 23 Th No. RM : 037753
Rencana Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasionalisasi
2 - TUK II Setelah 2 x pertemuan - Identifikasi - Melibatkan klien
Klien dapat diharapkan : kemampuan dan aspek dalam menggali
mengidentifikasi - Klien dapat positif yang dimiliki kemampuan serta aspek
kemampuan dan menyebutkan yang dimilikinya
aspek positif yang kemampuan yang - Dorong klien - Untuk mengetaui
dimiliki dimilikinya untuk mengespresikan koping klien sebagai
- Klien dapat perasaannya data untuk melakukan
mengekspresikan intervensi selanjutnya
perasaannya - Dorong klien - Memotivasi
- Klien dapat untuk menyebutkan respon klien sehingga
menyebutkan aspek aspek positif yang ada klien dapat mengetahui
positif yang ada pada pada dirinya kemampuan dirinya
dirinya sehingga klien dapat dapat bekerja
tidak rendah diri lagi dengan rajin, harga diri
klien meningkat
- Beri pujian yang - Menghargai
positif atas tindakan respon/upaya klien dan
klien. membuat klien merasa
dihargai dan percaya
diri

3 TUK III Setelah 1- 2 x - Dengan


Klien dapat menilai pertemuan diharapkan - Kaji status mengetahui status
kemampuan diri klien mampu dalam koping yang dimiliki koping yang ada pada
dalam menyelesai - Mengendalikan oleh klien klien, klien dapat
kan masalah emosi yang tidak mengontrol diri dalam
terkontrol bertindak
- Menyebutkan - Dapat
kemampuan dirinya - Gali kekuatan mengetahui sumber
- Klien dapat dan sumber kekuatan kekuatan yang ada pada
menyele saikan yang dimiliki klien klien baik dari diri klien
masalah tanpa emosi ataupun dari keluarga
- Klien - Dengan memberi
menyebutkan - Beri tujuan dapat
kemampuan / sumber remforcement yang meningkatkan
kekuatan pada dirinya positif atas keberhasilan kreativitas diri klien
kerja klien dan klien merasa
dihargai sehingga klien
tidak rendah diri lagi
4 TUK IV :
Klien dapat menyu
sun atau merencana Setelah 2 – 3 x - Dengan adanya
kan kegiatan sesuai pertemuan, klien dapat : - Bantu klien kegiatan selama di RS
dengan kemampuan - Mengetahui mengidentifikasi klien dapat bekerja
yang dimiliki kegiatan apa yang kegiatan yang selama dengan rajin, semangat,
harus dilakukan ini dilakukan di RS mampu menggunakan
- Klien mampu kemampuannya.
menyusun rencana - Dengan memberi
kegiatan yang harus - Motivasi klien semangat klien mau
dilakukan untuk dapat diajak bekerja dan
- Klien mampu memutuskan rencana merasa dirinya dihargai
melakukan kegiatan kegiatan yang akan - Aktivitas yang
sesuai dengan tingkat dilakukan setiap hari melebihi kemampuan
kemampuan dirinya - Bantu klien diri klien akan
untuk melakukan menyebabkan klien
aktivitas dan sesuai malas dan merasa tidak
kemampuan dirinya. mampu melakukannya

5 TUK V
Klien dapat berkola
borasi dengan tim Setelah 1 x pertemuan - Memberikan
medis dengan klien menyatakan : - Diskusikan informasi dan
menggunakan obat - Klien minum dengan klien tentang meningkatkan
dengan benar obat dengan teratur pentingnya obat kemampuan dan penge
sesuai dengan - Bantu klien tahuan klien tentang
dosisnya untuk memastikan obat sehingga
- Manfaat bahwa klien minum mempercepat kesembu
minum obat sesuai dengan program han
- Kerugian tidak dokter - Memastikan
minum obatKlien - Observasi tanda klien minum obat
dapat menjalani terapi dan gejala terkait efek secara teratur
yang diberikan setiap samping obat - Untuk
hari - Diskusikan mengetahui efek dari
- Klien mau dengan dokter tentang penggunaan obat
berobat dan kontrol efek samping obat yang - Memastikan efek
jika pulang diberikan obat-obatan yang tidak
- Jelaskan kepada diinginkan
klien dan keluarga - Menambah
tentang dosis, waktu pengetahuan klien dan
dan manfaat obat keluarga
CATATAN PERAWATAN
Inisial Klien : Tn ”F” Ruang Rawat : Merak
Umur : 23 Thn NO. RM : 037753
Implementasi Evaluasi
Tanggal : 14 Maret 08 Tanggal : 15 Maret 08
Jam : 10.00 Wib Jam : 10.20 WIB
Membina hubungan saling percaya : S : Klien mengatakan mau
- Menyapa klien dan memperkenalkan berkenalan, klien mengatakan mau
diri ”Selamat pagi Pak ! kenalkan nama menceritakan masalahnya kepada
saya suster Cici, saya berasal dari akper suster
Muhammadiyah. Saya di sini selama 2
minggu O : Klien mau berjabat tangan, klien
- Menanyakan nama klien dan nama menyebutkan namanya dan
panggilan yang disukai klien ”Nama bapak panggilannya, klien mulai
siapa?, bapak lebih suka dipanggil dengan menceritakan masalahnya
nama apa?”
- Membuat kontrak interaksi yang A : TUK I tercapai
jelas ”F” hari ini kita boleh berkenalan dan
”F” boleh menceritakan masalah ”F” P : Intervensi dilanjutkan ke TUK II
dengan suster
- Memberikan kesempatan kepada
klien untuk mengungkapkan perasaannya
- Mendengarkan ungkapan klien
dengan empati.

CATATAN PERAWATAN
Inisial Klien : Tn ”F” Ruang Rawat : Merak
Umur : 23 Thn NO. RM : 037753
Implementasi Evaluasi
Tanggal : 15 Maret 08 Tanggal : 16 Maret 08
Jam : 10.20 Wib Jam : 10.30 WIB
Tuk II S : Klien mengatakan setelah
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan bangun tidur klien membereskan
aspek positif yang dimiliki tempat tidur kemudian mandi dan
- Mengidentifikasi kemampuan dan selanjutnya menyiapkan untuk
aspek positif yang dimiliki, ’F” pekerjaan sarapan.
apa yang sudah dilakukan pagi ini ?
rencana ’F” pagi ini mau melakukan apa? O : klien tampak sibuk menyapu
- Mendorong klien untuk dan mengepel lantai, klien bercerita
mengekspresikan perasaannya, ”F” bisa dan mengemukakan semua yang
cerita dengan suster apa yang sebenarnya ingin klien lakukan.
”F” lakukan atau yang ingin dikerjakan
- Mendorong klien untuk A : TUK II tercapai
menyebutkan aspek positif yang ada pada
dirinya ”F” sebenarnya menurut ”F” P : Intervensi dilanjutkan ke TUK
mampu melakukan hal apa saja ? III
- Memberikan pujian yang positif atas
tindakan klien. ”F” terima kasih, bagus ”F”
sudah dapat melakukan kegiatan itu

CATATAN PERAWATAN
Inisial Klien : Tn ”F” Ruang Rawat : Merak
Umur : 23 Thn NO. RM : 037753
Implementasi Evaluasi
Tanggal : 16 Maret 08 Tanggal : 17 Maret 08
Jam : 10.30 Wib Jam : 10.30 WIB
Klien dapat menilai kemampuan diri dalam S : klien mengatakan jika ada
menyelesaikan masalah : masalah selalu di pendam dan tidak
- Mengkaji status koping yang pernah mau menceritakan
dimiliki. apa yang sering ”F” lakukan jika masalahnya kepada orang lain.
ada masalah, apa yang menyebabkan ”F” Klien mengatakan keluarganya
merasa tidak dihargai dan merasa rendah jarang mengunjunginya.
diri.
- Menggali kekuatan yang dimiliki O : Klien tidak bingung lagi, klien
klien. Apakah di rumah ”F” selalu mampu menjawab ketika ditanya
dilibatkan dalam aktifitas keluarga, apakah mengapa dia merasa dirinya tidak
keluarga ”F” suka mengunjungi F dihargai. Klien mau menceritakan
- Memberi remforcement yang positif masalahnya kepada orang lain.
atas keberhasilan kerja klien. ”F” bagus Klien mampu menjawab semua
ternyata selama ini ”F” sudah rajin untuk pertanyaan yang diajukan.
bekerja
A : TUK III tercapai

P : Intervensi dilanjutkan ke TUK


IV

STRATEGI PELAKSANAAN PROSES KEPERAWATAN

GANGGUAN KONSEP DIRI ; HARGA DIRI RENDAH


PERTEMUAN KE – 1, Tgl 14 Maret 2008.

I. Proses Keperawatan

A. Kondisi Klien

DATA SUBJEKTIF

- Klien mengatakan bahwa dirinya merasa tidak berguna

- Klien mengatakan dirinya sering merasa tidak percaya diri

DATA OBJEKTIF

- Klien sering terlihat melamun

- Saat di ajak berbincang-bincang klien sering merendahkan diri dan tidak

percaya diri.

B. Diagnosa keperawatan

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

C. Tujuan khusus

TUK I : Dapat membina hubungan saling percaya

D. Rencana Intervensi

TUK I

1. Bina hubungan saling percaya

2. Sapa klien dengan ramah

3. Perkenalkan diri

4. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukainya

5. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya


6. Dengarkan ungkapan klien dengan empati.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan

A. Orientasi

1. Salam terapeutik

Pr : Selamat pagi pak.......!

Ps : .......... (diam dan tersenyum)

2. Evalusi / validasi

Pr : Bagaimana perasaan bapak pagi ini ..? kenapa bapak bisa masuk

rumah sakit ?

Ps : Baik...!

3. Kontrak

Topik : saya datang kesini hanya untuk berkenalan dengan bapak

Tujuan : Tujuannya agar kita dapat lebih akrab dan saling mengenal satu

sama lain

Tempat : Bagaimana kalau kita berbincang – bincang di ruang tamu ?

Waktu : Bagaimana kalau kita berbincang – bincang selama 15 menit ?

B. Fase kerja
1. Sebelumnya saya perkenalkan diri dulu, nama saya suster cici, saya dari

Akper Muhammadiyah.

2. Nama bapak siapa ?

3. Bapak suka dipanggil apa ?

4. ”F” tinggal dimana, alamat rumahnya ?

5. senang sekali bisa berkenalan dengan ”F”

6. Saya ingin ”F” mau menderitakan pengalaman – pengalaman ”F” /

masalah-masalah yang ”F” alami sekarang ini.

7. ”F” tidak perlu ragu/ takut anggap saja saya adalah teman ”F”

8. Dan percayalah saya pasti akan menjaga kerahasiaannya

9. Saya mengerti sekali perasaan ”F” dan saya senang telah berbincang-

bincang dengan ”F”

C. Fase terminasi

1. Evaluasi

S : Bagaimana perasaan ”F” setelah berbincang – bincang dengan saya

tadi ?

O : Coba ”F” sebutkan kembali nama saya, apakah ”F” masih ingat

dengan nama saya ?

2. Tindak lanjut

Selanjutnya besok pagi, saya akan tanya lagi sama ”F”, apakah ”F”

masih ingat dengan saya.

3. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang,

agar ”F” dapat mengenali dan mengekspresikan emosi ”F”!

Tempat : Bagaimana kalau besok kita berbincang – bincang di ruang TV

saja ?

Waktu : Kita berbincang – bincang selama 20 menit ya pak... ?

STRATEGI PELAKSANAAN PROSES KEPERAWATAN


GANGGUAN KONSEP DIRI ; HARGA DIRI RENDAH

PERTEMUAN KE – 2, Tgl 15 Maret 2008.

I. Proses Keperawatan

A. Kondisi Klien

DATA SUBJEKTIF : Klien mengatakan sudah dapat mengenal suster

DATA OBJEKTIF : - Klien terlihat tersenyum saat diajak bicara

- klien mau diajak berjabat tangan.

B. Diagnosa Keperawatan

Gangguan konsep diri : HDR

C. Tujuan khusus

TUK 2 Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki

D. Rencana intervensi

TUK 2 :

1. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya

2. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya

3. Dorong klien untuk menyebutkan aspek positif yang ada pada dirinya

4. Beri pujian yang positif atas tindakan klien.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


A. Orientasi

1. Salam terapeutik

Pr : Selamat pagi ”F”... kita bertemu lagi pagi ini

PS : pagi suster....!

2. Evaluasi / Validasi

Pr : Bagaimana perasaan ”F” pagi ini ? ”F” masih ingatkah dengan saya?

PS : Baik suster cici (tersenyum)

3. Kontrak

Topik : Sesuai dengan janji saya kemarin, hari ini saya mau berbincang-

bincang lagi dengan ”F” tentang bagaimana cara ”F” mengenal dan

mengeskpresikan emosi ”F”

Tujuan : Tujuannya agar ”F” dapat mengenal dan mengekspresikan

emosi ”F”

Tempat : Oya, pagi ini kita berbincang-bincang di ruang TV ya ”F”

Waktu : kita berbincang-bincang selama 20 menit

B. Fase kerja

1. Saya senang sekali ”F” mau menepati janji

2. Oya ”F”, apa saja yang sudah ”F” lakukan pagi ini ?

3. ”F” bisa cerita dengan saya pa yang sebenarnya yang ingin ”F” lakukan

atau yang ingin dikerjaakan

4. Menurut ”F”. ”F” mampu melakukan hal apa saja


5. Saya yakin ”F” pasti bisa melakukannya.

6. ”F” pasti bisa melakukan kegiatan itu setiap hari.

C. Fase terminasi

1. Evaluasi

S : ”F” bagian perasaannya sekarang setelah berbincang-bincang dengan

saya tadi ?

O : Nah sekarang coba ”F” sebutkan apa saja yang harus ”F” lakukan

setiap harinya ?

2. Tindak lanjut

Nah mulai besok pagi ”F” boleh mulai melakukan kegiatan ”F” setiap

hari.

3. Kontrak

Topik : Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang, kita bercerita

tentang bagaimana cara ”F” menilai kemampuan diri dalam menyelesai

kan masalah

Tempat : Bagaimana kalua besok kita berbincang – bincang di ruang

tamu saja

Waktu : kita berbincang-bincang selama 20 menit.

STRATEGI PELAKSANAAN PROSES KEPERAWATAN


GANGGUAN KONSEP DIRI ; HARGA DIRI RENDAH

PERTEMUAN KE – 2, Tgl 15 Maret 2008.

I. Proses Keperawatan

A.Kondisi Klien

DATA SUBJEKTIF : Klien mengatakan sudah dapat melakukan kegiatannya

setiap pagi

DATA OBJEKTIF : klien terlhat sudah mulai melakukan kegiatannya setiap

pati

B.Diagnosa keperawatan

Gangguan konsep dir : harga diri rendah

C.Tujuan Khusus

Tuk 3 Klien dapat menilai kemampuan diri dalam menyelesaikan masalah

D.Rencana intervensi

TUK 3

- Kaji status koping yang dimiliki oleh klien

- Tentukan kapan mulai menggunakan koping tersebut

- Gali kekuatan dan sumber kekuatan yang dimiliki klien

- Beri remforcement yang positif atas keberhasilan kerja klien.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


A. Orientasi

1. Salam terapeutik

Pr : Selamat pagi pak ”F”...

Ps : pagi suster....

2. Evaluasi / validasi

Pr : Bagaimana perasaan ”F” pagi ini, oya ”F” sudah mulai melakukan

kegiatan ”F” pagi ini ?

Ps : Iya suster

3. Kontrak

Topik : kita kan sudah janji mau berbincang-bincang lagi pagi ini tentang

bagaimana cara ”F” menilai kemampuan diri dalam menyelesaikan

masalah ”F”

Tujuan : tujuannya agar ”F” mampu menyelesaikan masalah ”F” jika

sedang menghadapi masalah

Tempat : sesuai janji kita berbincang di ruang tamu saja

Waktu : Waktu kita 20 menit untuk berbincang-bincang.

B. Fase kerja

1. ”F” apa yang sering ”F” lakukan jika ”F” sering ada masalah

2. Apa yang menyebabkan ”F” merasa tidak dihargai dan merasa rendah

diri

3. Apakah dirumah bapak selalu dilibatkan dalam aktivitas keluarga


4. apakah keluarga bapak suka mengunjungi bapak

5. ”F” mulai sekarang, jika ”F” ada masalah jangan di pendam lagi.

6. Ungkapkan saja perasaan ”F” dengan bercerita dengan orang-orang yang

”F” percayai

7. Mungkin dengan cara itu beban fikiran ”F” akan berkurang

C. Fase terminasi

1. Evaluasi

S : Bagaimana perasaan ”F” setelah kita berbincang – bincang tadi

O : doba ”F” sebutkan apa yang harus ”F” lakukan jika ”F” sedang

menghadapi masalah

2. Tindak lanjut

Mulai sekarang dan seterusnya jika ”F” ada masalah ”F” boleh bercerita

kepada orang-orang yang ”F” percayai.

3. Kontrak :

Topik : Bagaimana kalau besok pagi kita berbincang-bincang lagi,

tentang bagaimana cara menyusun / menrencanakan kegiatan sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki ”F”

Tempat : bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang di ruang

makan

Waktu : Kita berbincang-bincang selama 30 menit.

Você também pode gostar