Você está na página 1de 2

Apakah Si Dia Sumber Penyakit?

ANDA sering sakit kepala? Awas! Jangan-jangan ada yang tidak beres dalam
percintaan Anda. Mari kita tanya pada ahlinya, sebelum sakit Anda tambah parah!
Biasanya setiap kali terserang penyakit ringan, antara lain, flu, sakit kepala dan
alergi, kita langsung menimpakan kesalahan pada cuaca atau tekanan gaya hidup.

Misalnya, kelelahan kerja atau terlalu sering pesta sampai malam. Kadang, ada
benarnya juga. Tapi bila ditelaah lebih mendalam, penyebabnya bisa pasangan Anda.
Dr.Phil McGraw, psikolog favorit Oprah Winfrey, seperti dikutip Majalah
Cosmopolitan, mengatakan ketegangan yang terjadi dalam hubungan antarpasangan
bisa jadi sumber stres paling potensial.

Stres yang berkepanjangan dapat menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, kalau
Anda tidak puas atau gusar terhadap pasangan, bukan hanya tidak baik bagi
kelangsungan hubungan Anda berdua, juga tidak baik bagi kesehatan Anda.
Kalau begitu, perhatikan pengalaman pasangan di bawah ini:

Pilek atau Stres?


Diana, 26 tahun, seorang programer komputer, telah menjalin hubungan serius
dengan Pandu (35) sejak tahun lalu. Tapi sejak itu, Diana sering kena batuk pilek
kronis. Anehnya, tak seorang dokter pun mampu menyembuhkan penyakitnya.
Mereka tidak bisa menemukan penyebab fisik penyakit itu.

Akhirnya Diana memutuskan mencari psikolog. Setelah beberapa kali pertemuan


dengan sang psikolog, akhirnya ditemukan juga penyebab keluhan Diana selama ini.
Penyakit Diana muncul terutama saat mantan pacar Pandu datang ke kota mereka
tinggal. Diana lalu disarankan untuk mendiskusikan hal ini dengan Pandu. Sumber
penyakit Diana adalah kedekatan Pandu dengan mantan pacar. Selama ini Diana
telah berusaha menekan rasa takut sehubungan dengan kedekatan Pandu dan
mantannya. Untung Pandu pengertian. Ia lebih memilih pacaran dengan Diana
ketimbang bersahabat lagi dengan mantan pacar. Semenjak itu, Diana tidak sering
bersin-bersin lagi.

Temukan Virus-nya
“Jika pasangan Anda memberi dukungan kuat, segalanya akan jadi lebih mudah,”
jelas seorang psikolog. “Hubungan Anda dan si dia bisa dikatakan sehat, kalau Anda
tidak mudah diserang rasa was-was. Kalau hubungan Anda tidak sehat, dan tidak
berusaha mengakhiri atau memperbaikinya sama sekali, kesehatan bisa terganggu.”
Penyakit yang menyerang tergantung keadaan fisik masing-masing orang.

Menurut psikolog di Stress Reduction Clinic, Cape Town, secara fisik setiap orang
punya kelemahan yang berbeda-beda. Ada orang yang sakit perut saat stres, ada
juga yang sakit kepala atau batuk-batuk. Tapi jangan setiap kali terserang batuk,
langsung menimpakan kesalahan kepada si dia. Siapa tahu, memang karena cuaca
buruk.

Wanita Lebih Mudah Stres?


Berdasarkan penelitian pada sejumlah pasangan yang mengikuti tes relationship-
stress arahan Dr. Phil, ditemukan: Wanita mendapat skor lebih tinggi dibanding pria.
Tapi tidak berarti pria anti stres pada masalah ketegangan dengan pasangannya.
Hanya saja mereka tidak terlalu suka mengingat-ingat stres yang pernah mereka
alami.
“Sebenarnya pria juga stres, tapi mereka berusaha tampil tegar dengan
menyembunyikan perasaan,” tegas Dr. Phil dalam bukunya Relationship Rescue
(Random House). Mental ini membuat mata pria tertutup dan tidak tanggap pada
kebutuhan wanita. Padahal di balik sikap tak acuh itu, pria tetap peduli. “Stres itu
berbahaya. Tidak hanya dapat menyebabkan piring melayang atau perang mulut
tiada henti. Lebih gawat lagi, stres dapat mengakibatkan tekanan darah naik dan
detak jantung Anda meningkat.

Sembuhkan Penyebabnya
Butuh waktu cukup lama untuk mengatasi stres ini. Karenanya perlu kerja sama
kedua belah pihak yang sedang berseteru. Banyak cara untuk menata kembali
hubungan yang tegang dengan pasangan. Ada yang membuat daftar tentang semua
kelakuan si dia yang menyakitkan, ada pula yang lebih memilih membicarakannya
secara pribadi. Berikut petunjuknya:
 Jangan tunggu dan berharap masalah akan lenyap dengan sendirinya. Untuk
mendapat hubungan yang sehat, mencegah jauh lebih mudah ketimbang
menyembuhkan.
 Kalau merasa konflik tersembunyi dengan si dia merupakan sumber penyakit
Anda, segera sampaikan padanya. Katakan terus terang bagaimana perasaan
Anda, perhatikan respons si dia.
 Cari jalan keluar yang cocok buat Anda berdua. Cobalah mengubah atau
menghapus situasi yang kurang nyaman buat berdua tanpa harus
menyalahkannya.
 Hubungan Anda dan dia mungkin saja berakhir setelah menelaah kembali
kesalahan yang terjadi. Itu ekstremnya. Tapi biasanya jika keduabelah pihak
sudah menyatakan bersedia berubah maka hubungan itu bisa terselamatkan.
 Kalau keadaan memburuk hingga tidak bisa lagi bicara baik-baik dengannya,
segera cari ahli terapi keluarga untuk membahas lebih dalam apa yang salah
pada diri Anda atau dirinya.(fil/Cos)

Você também pode gostar