Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Materi : Kompleksometri
Oleh:
Semarang
2017
KOMPLEKSOMETRI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.5. Kesadahan
Air sadah adalah air yang mengandung ion Ca2+ dan atau Mg2+
Kesadahan dapat dinyatakan sebagai ppm CaCO3, ppm HCO3, derajat Jerman oD
maupun derajat Perancis oF.
Kesadahan diklasifikasi menjadi 2, yaitu :
1. Kesadahan sementara
Berisi garam bikarbonat Ca dan Mg. Dapat dihilangkan dengan pemanasan.
2. Kesadahan tetap
disaring menggunakan saringan yang diberi batu zeolit sehingga anion SO42-
yang terdapat dalam air akan terjerap dalam zeolit dan akhirnya menjadi lunak
.
2 SiO2 AlO2Na2O + Ca(HCO3)2 → 2 SiO2Al2O3CaO + 2 NaHCO3
d. Dengan resin damar sintetis
Prinsipnya sama dengan resin sintetik, diperlukan resin kation dari anion untuk
mengikat logam Ca, Mg maupun ion Chlorida, karbonat, maupun sulfat. Air
yang dihasilkan akan bebas ion-ion tersebut diatas. Air yang akan
dilunakan(demineralisasi) dilewatkan melalui resin penukar ion sampai resin
menjadi jenuh. Resin yang sudah jenuh diregenerasi untuk mengaktifkan
kembali resinnya.
1. HCl
Fisis :
- BM = 36,47
- Titik Didih = -85,5oC
- Titik Lebur = -111oC
- Massa Jenis = 1,268 gram/ml
- Tidak berwarna
- Kelarutan dalam 100 bagian air (air-panas = 82,3 bagian dalam air-dingin = 56,1
bagian)
Kimia :
- Dalam keadaan pekat dan dipanasi dapat mereduksi kromat dihasilkan ion
chrom, reaksi :
2. KOH
Fisis :
- BM = 50,1
- Titik Didih = 1520oC
- Titik Lebur = 380oC
- Warna putih
- Kelarutan dalam 100 bagian air (panas = 126, dingin = 97 bagian )
Kimia :
- Merupakan basa kuat yang dalam air terionisasi sebagai berikut : KOH →
K+ + OH-
- Membirukan lakmus merah
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.1 Bahan :
1. HCl (p) 6. Na2EDTA 0,01 N
2. KOH 7. MgEDTA 0,01 N
3. EDTA
4. Indikator EBT
5. Larutan Buffer
3.1.2 Alat :
1. Statif 7. Pipet tetes
2. Klem 8. Corong
3. Buret 9. Pipet volume
4. Beaker glass 10. Pengaduk
5. Erlenmeyer 11. Cawan porselin
6. Gelas ukur 12. Labu takar
3.1.3 Gambar Dan Fungsi Alat
Nama Alat Gambar Alat Fungsi Alat
1. Statif Sebagai penegak
buret untuk
titrasi
3. Buret Sebagai
penampung
larutan titran
untuk
melakukan
titrasi
8. Corong Untuk
melakukan
penyaringan dan
penuangan
larutan
9. Pipet Volume Mengambil
10ml larutan
BAB IV
4.1 Hasil Praktikum
Tabel 4.1 Kesadahan Air yang Ditemukan
Sampel Kesadahan Total Kesadahan Tetap Kesadahan
Sementara
Air Kelurahan 233 ppm 66 ppm 167 ppm
Ngijo
Air Kelurahan 467 ppm 66 ppm 401 ppm
Gayamsari
Air Kelurahan 183 ppm 130 ppm 33 ppm
Tlogomulyo
Air Danau 116 ppm 80 ppm 36 ppm
Ranungkumbolo
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kajian Perbandingan Air Terhadap Kesadahan Tetap dan Total
Dari table 4.1 didapat bahwa kesadahan tetap rendah dimiliki oleh air Kelurahan
Ngijo dan air Kelurahan Gayamsari yang memiliki kesadahan tetap sama yaitu 66
ppm CaCo3. Sedangkan kesadahan tetap tertinggi dimilki oleh air Kelurahan
Tlogomulyo dengan 130 ppm CaCo3. Untuk kesadahan total, yang tertinggi
dimiliki oleh air Kelurahan Gayamsari dengan 467 ppm CaCo3 dan untuk kesadahan
total terendah dimiliki oleh air Danau Ranukumbolo yaitu 116 ppm CaCo3.
Tingkat kesadahan air berbeda-beda disebabkan salah satunya oleh faktor topografi ,
material batuan serta perkembangan tanah. Bentuk lahan yang memiliki tanah masih
muda, berasal dari material lempung, yang sedikit mengandung mineral kalsium
karbonat (CaCo3), namun lempung memiliki permeabilitas sangat lambat sehingga
kapasitas menahan air juga sangat besar. Selain faktor batuan dan jenis tanah, bentuk
lahan yang memiliki topografi datar dapat membuat tanah bergerak lebih lambat (Nining
Setyaningsih, 2014)
Kelurahan Tlogomulyo memiliki kesadahan tetap tertinggi. Hal ini disebabkan sumur
tempat pengambilan sampel memiliki sifat tanah grumosol yait merupakan campuran
tanah lempung. Tanah ini memiliki kontak dengan air tanah yang intensif serta memiliki
sifat permeabilitas yang sangat lambat sehingga kemampuan meloloskan air sangat kecil
dan kapasitas menahan air besar sehingga banyak mineral termasuk kalsium dan
magnesium tertahan di dalamnya. (Nining dkk, 2014)Tingkat kesadahan air dibagi menjadi
empat tingkat yaitu 0 mg/L termasuk tidak sadah, <50 mg/L termasuk kesadahan ringan,
50-150 mg/L termasuk kesadahan menengah, 150-300 mg/L termasuk kesadahan keras,
dan >300 mg/L sangat sadah. (Muhammad Ali dkk, 2016)
Sesuai dengan tingkat kesadahan, air yang layak digunakan berdasarkan kesadahan tetap
yaitu air Kelurahan Ngijo dan Gayamsari dengan tingkat kesadahan ringan dan air
Kelurahan Tlogomulyo dan air Danau Ranukumbolo dengan tingkat kesadahan menengah.
Dari table 4.1 didapat bahwa kesadahan tetap rendah dimiliki oleh air Kelurahan Ngijo dan
air Kelurahan Gayamsari yang memiliki kesadahan tetap sama yaitu 66 ppm CaCo3.
Sedangkan kesadahan tetap tertinggi dimilki oleh air Kelurahan Tlogomulyo dengan 130
ppm CaCo3. Untuk kesadahan total, yang tertinggi dimiliki oleh air Kelurahan
Gayamsari dengan 467 ppm CaCo3 dan untuk kesadahan total terendah dimiliki
oleh air Danau Ranukumbolo yaitu 116 ppm CaCo3. Tingkat kesadahan air
berbeda-beda disebabkan salah satunya oleh faktor topografi , material batuan serta
perkembangan tanah. Bentuk lahan yang memiliki tanah masih muda, berasal dari
material lempung, yang sedikit mengandung mineral kalsium karbonat (CaCo3),
namun lempung memiliki permeabilitas sangat lambat sehingga kapasitas menahan
air juga sangat besar. Selain faktor batuan dan jenis tanah, bentuk lahan yang memiliki
topografi datar dapat membuat tanah bergerak lebih lambat (Nining Setyaningsih, 2014)
Kelurahan Tlogomulyo memiliki kesadahan tetap tertinggi. Hal ini disebabkan sumur
tempat pengambilan sampel memiliki sifat tanah grumosol yaitu merupakan campuran
tanah lempung. Tanah ini memiliki kontak dengan air tanah yang intensif serta
memiliki sifat permeabilitas yang sangat lambat sehingga kemampuan meloloskan air
sangat kecil dan kapasitas menahan air besar sehingga banyak mineral termasuk
kalsium dan magnesium tertahan di dalamnya. (Nining dkk, 2014)
Tingkat kesadahan air dibagi menjadi empat tingkat yaitu 0 mg/L termasuk tidak
sadah, <50 mg/L termasuk kesadahan ringan, 50-150 mg/L termasuk kesadahan
menengah, 150-300 mg/L termasuk kesadahan keras, dan >300 mg/L sangat sadah.
(Muhammad Ali dkk, 2016) Sesuai dengan tingkat kesadahan, air yang layak digunakan
berdasarkan kesadahan tetap yaitu air Kelurahan Ngijo dan Gayamsari dengan tingkat
kesadahan ringan dan air Kelurahan Tlogomulyo dan air Danau Ranukumbolo dengan
tingkat kesadahan menengah.
(vogel, 1979)