Você está na página 1de 10

AGAMA ISLAM DAN EKONOMI

Disusun Oleh :

NIDA NURDINI (177002065)

ORIZA SATIVA (177002067)

ASEP SAEPUDIN (177002070)

RIVALDI VADILAH (177002071)

UNIVERSITAS SILIWANGI

FAKULTAS TEKNIK 2017


KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Atas rahmat Allah SWT juga Keteladanan yang dicerminkan oleh Rasulullah
Muhammad SAW, kami ucapkan syukur yang begitu luarbiasa sehingga makalah
ini selesai pada waktunya. Makalah ini mencakup salah satu fenomena yang
berlangsung dalam masyarakat, dalam bidang ekonomi khususnya.

Pada kesempatan ini, kami selaku penulis makalah AGAMA ISLAM DAN
EKONOMI mengarahkan perhatian para pembaca untuk memahami peran agama
dalam keberlangsungan ekonomi di masyarakat dengan seksama, khususnya
Islam. Di dalam makalah ini, kami menyajikan beberapa fitur yang diharapkan
akan lebih membuka wawasan para pembaca mengenai hubungan kedua subjek
tersebut.

Makalah yang kami buat ini tentu masih memiliki beberapa kekurangan dalam
beberapa hal, kiranya para pembaca dapat memaklumi dan memberikan saran
untuk keberlangsungan makalah kami selanjutnya.

Kepada pihak - pihak yang telah mengerahkan semua dedikasinya demi


kelancaran pembuatan makalah ini, juga kepada para pembaca yang senantiasa
mengapresiasi, kami sampaikan terimakasih.

Penulis,

[1]
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…........................................................................ 1

Daftar Isi...................................................................................... 2

Bab I :Pendahuluan...................................................................... 3

1.1 LatarBelakang........................................................................ 3
1.2 RumusanMasalah................................................................... 4

Bab II :TinjauanPustaka............................................................... 5

Bab III :Pembahasan.................................................................... 7

Daftar Pustaka.............................................................................. 9

[2]
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan zaman memiliki banyak dampak dibeberapa aspek, termasuk di


bidang perekonomian. Kebutuhan akan sesuatu selalu dikaitkan dengan tingkat
ekonomi suatu kelompok. Dalam perjalannyapun banyak bersinggungan dengan
tingkat kesejahteraan para pelakunya. Ekonomi menjadi pokok dari
keberlangsungan kehidupan. Kehadirannya tak luput dari batasan – batasan dalam
islam.

Sebagai agama dan pusat aturan dalam menjalankan kehidupan bagi manusia,
Islam secara gamblang menjelaskan bagaimana melakukan tidakan perekonomian
secara baik dan benar. Ditambah kasus – kasus yang sering dijumpai di
masyarakat, seperti halnya krisis moneter yang terjadi di negeri kita ini. Para
ekonom dunia sibuk mencari sebab-sebabnya dan berusaha memecahkan masalah
moneter untuk memulihkan perekonomian di negaranya masing-masing.

Krisis ekonomi telah banyak menimbulkan kerugian, meningkatnya


pengangguran, meningkatnya tindak kejahatan dan sebagainya. Setelah berbagai
masalah timbul, akhirnya masyarakat sadar akan pentingnya pedoman dalam
praktek ekonomi yaitu dengan berpedoman pada ekonomi Islam, yang diharapkan
mampu menjawab tantangan dunia dimasa yang akan datang. Al-qur`an telah
memberikan contoh tegas mengenai masalah-masalah ekonomi yang menekankan
bahwa ekonomi adalah salah satu bidang perhatian islam.

Seperti dinyatakan dalam Al-qur`an, Islam adalah agama lengkap sempurna yang
tidak hanya bercorak global universal akan tetapi juga bersifat luas, padu, dan
utuh. Di sini kami akan mengulas tentang Agama Islam dan Ekonomi.

[3]
1.2 Rumusan masalah

 Bagaimana pandangan islam mengenai bidang perekonomian?


 Bagaimana peran Islam dalam bidang perekonomian?
 Tujuan dari adanya aturan dalam Islam mengenai bidang perekonomian?
 Apa dampak dari keterlibatan agama khususnya Islam dalam
perekonomian bagi masyarakat?

[4]
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Islam bukan hanya sekedar agama, tetapi juga sebuah cara hidup seorang muslim.
Dalam islam kita diajarkan berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang ekonomi.
Seperti ekonomi syariah dan ekonomi islam. Perannya di masyarakat sangat
sentral sehingga memerlukan pemahaman mendalam untuk dapat dipraktekkan di
kehidupan masyarakat.

Dewasa ini kita sudah banyak melihat masyarakat khususnya muslim itu sendiri
meninggalkan praktek ekonomi menurut syariat islam. Kemunculan trend
hedonisme dan perkembangan zaman secara global menambah rasa
ketidakpedulian masyarakat untuk menggunakan tata cara islam dalam bidang
ekonomi.

Walaupun sudah banyak masyarakat yang meninggalkan syariat islam dalam


berekonomi tetapi tidak sedikit pula yang mempertahankan bahkan memperdalam
makna dari berekonomi secara islam. Seperti semakin banyak instansi pendidikan
yang mengadakan studi mengenai ekonomi islam.

Apabila kita membahas mengenai ekonomi berarti menyangkut segala hal yang
dibutuhkan manusia untuk keberlangsungan hidupnya. Khususnya ekonomi islam
yang sangat dibutuhkan para muslim untuk memenuhi kewajibannya sebagai
seorang muslim itu sendiri. Maka dari itu kita harus mengetahui apa arti dari
ekonomi islam terlebih dahulu.

Pengertian Ekonomi Islam

Beberapa definisi mengenai ekonomi Islam yang dikemukakan oleh ahli ekonomi
Islam ykni:

a. M. Akram Kan
“Ekonomi Islam itu bertujuan untuk melakukan kajian tentang
kebahagiaan hidup manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan
sumber daya alam atas dasar bekerja sama dan partisipasi.”
b. Muhammad Abdul Manan
“Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuansosial yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.”

[5]
c. Muhammad Nejatullah Ash-sidiqy
“Ekonomi Islam adalah respons pemikir muslim terhadap tantangan
ekonomi pada masa tertentu. Berpedoman pada Alquran, sunnah,akal
(ijtihad), dan pengalaman.”
d. Kursyid Ahmad
“Ilmu ekonomi Islam adalah sebuah usaha sistematik untuk memahami
masalah-masalah ekonomi dan tingkah laku manusia secara relasional
dalam perspektif Islam.”
Berdasarkan berbagai definisi ekonomi islam di atas, dapat disimpulkan
secara sederhana bahwa ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari
perilaku seorang muslim dalam ekonomi yang mengikuti Alquran, hadits
Nabi Muhammad SAW, ijma, dan qiyas.

Pengertian ekonomi Islam dapat dijumpai pada penjelasan Pasal 49 Undang –


undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atau Undang – undang Nomor 7
Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (selanjutnya disingkat UU Peradilan
Agama), yang menyebabkan bahwa ekonomi islam adalah perbuatan atau
kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prisnsip Islam, Meliputi bank Islam,
lembaga keuangan mikro Islam, asuransi Islam, reasuransi Islam, reksadana Islam,
obligasi dan surat berharga berjangka menengah Islam, sekuritas Islam,
pembelajaran Islam, pergadaian Islam, dan pensiun lembaga keuangan Islam, dan
bisnis Islam.

[6]
BAB III

PEMBAHASAN

Alquran dan sunah Rasulullah menjadi tuntunan sistem kehidupan muslim.


Artinya meliputi segenap aspek kehidupan umat manusia dan selalu ideal untuk
masa lalu, kini, dan yang akan datang. Dalam hal ini ekonomi, sebagaiman juga
bidang-bidang ilmu lainnya yang tidak luput dari kajian islam.

Kegiatan ekonomi dalam pandangan islam merupakan tuntunan kehidupan.


Disamping itu, merupakan anjuran yang memiliki dimensi ibadah. Hal ini dapat di
ungkapkan, sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian dimuka bumi
dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu ( sumber ) penghidupan . Amat
sedikitlah kamu bersyukur ( QS. AL-A’raf:10 ).

Bahkan semasa hayatnya Rasulullah SAW sering memberikan nasehat ekonomi


kepada kaum muslimin, yang dikemukakan dalam sebuah hadist ( riwayat
Nasa’i), berusahalah untuk mendapatkan perlindungan Tuhan mudari kekafiran,
kekurangan, dan kehinaan ( Muhammad Nejatullah siddiqi, 1991:12 ).

Peran Islam itu sendiri bagi perekonomian memberi pedoman bagi kehidupan
manusia baik spiritual-materialisme, individu-sosial, , jasmani-rohani, duniawi-
ukhrawi muaranya hidup dalam kesimbangan dan kesebandingan.

Adapun perbedaan yang mendasar antara ekonomi konvensial dan ekonomi Islam
adalah:
a. Dalam ekonomi konvensional terdapat masalah kelangkaan. Sedangkan dalam
ekonomi Islam tidak mengenal kelangkaan karena Allah membuat segala
sesuatunya yang ada di dunia dengan tepat ukuran
b. Ekonomi konvensional tidak mengenal nilai dan norma sehingga sering timbul
konflik dan kecurangan. Ekonomi Islam menonjolkan sikap adil, jujur, dan
bertanggungjawab
c. Dasar dari ekonomi konvensional adalah materialisme dan sekulerisme.
Ekonomi Islam berlandaskan Al-Quran, As-Sunnah serta kajian ulama

[7]
d. Ekonomi konvensional hanya menguntungkan pihak tertentu, sedangkan
ekonomi Islam menguntungkan semua pihak.
Maka dari itu, Islam tidak menghendaki pemeluknya menjadi mesin ekonomi
yang melahirkan budaya hedonisme. Kegiatan ekonomi dalam Islam tidak semata-
mata bersifat materi saja, tetapi lebih dari itu (bersifat materi plus).

Atas dasar uraian itu, dapat dinyatakan aktivitas ekonomi dalam pandangan Islam
bertujuan untuk:

1. Memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara sederhana;


2. Memenuhi kebutuhan keluarga;
3. Memenuhi kebutuhan jangka panjang;
4. Menyediakan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan;
5. Memberikan bantuan sosial dan sumbangan menurut jalan Allah swt
(Muhammad Nejatullah Siddiqi, 1991:15).

Dengan kita mengamalkan ajaran Islam dalam bidang ekonomi akan berdampak
bagi tatanan kehidupan muslim. Dalam hal berdagang dengan jujur dan tidak
curang. Selain itu ada juga beberapa dampak yang diantaranya memiliki imbas
cukup besar bagi perekonomian Indonesia seperti yang di ungkapkan oleh
Karnaen A. Perwataatmadja, dalam liputan6.com, beliau mengungkapkan ada
tiga dampak, yakni :

1. Dampak Terhadap Stabilitas


Dari sistem ini apabila seluruh sektor perbankan adalah bank syariah
jumlah barang akan selalu diimbangi dengan jumlah uang.
2. Dampak Terhadap Pertumbuhan
Kenaikan harga ini akan mendorong produsen untuk meningkatkan
produksi dengan menambah mesin, pembelian bahan baku, dan tenaga
kerja sehingga menambah pendapatan masyarakat. Karena peningkatan
pendapatan hakekatnya adalah pertumbuhan ekonomi.
3. Dampak pengoperasian
Sistem bagi hasil yang adil dan baik di sisi pendanaan maupun di sisi
pembiayaan akan membawa dampak pemerataan. Berdasarkan falsafah
dasar yang diusung perbankan syariah berupa Natural Uncertain
Contract maka sistem bagi hasil akan menerapkan prinsip hasil sedikit
maupun hasil besar akan dibagi secara adil.

[8]
DAFTAR PUSTAKA

- Suhrawardi K. Lubis ; Farid Wadji. 2012. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta : Sinar
Grafika.

- Veithzal Rivai ; Arifiandy Permata Veithzal ; Marissa Greace Haque Fawzi.


2011. Islamic Transaction Law in Business. Jakarta : Sinar Grafika.

- Ika Yunia Fauzia ; Abdul Kadir Riyadi. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Perspektif Maqashid al-Syari’ah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

[9]

Você também pode gostar