Você está na página 1de 29

SEJARAH PERJUANGAN

SULTAN IBRAHIM CHALILUDDIN


RAJA PASIR (SADURANGAS) – KALIMANTAN TIMUR
1899-1912
Oleh :
Pr. Adjie Benni Syarief Fiermansyah Chaliludin bin Pr. Adjie Bachtiar Chaliludin bin Pr. Adjie
Achmad Mulia Chaliludin bin Pr. Adjie Abdulwahid Chaliludin bin Sultan Ibrahim Chaliludin

Perjuangan rakyat Indonesia dalam


revolusi fisik 1945-1949 membela
proklamasi kemerdekaan Indonesia 17
Agustus 1945 yang bergelora di seluruh
wilayah nusantara sehingga negara
kesatuan Republik Indonesia hingga saat
ini masih kokoh dan tegak berdiri tidak
terlepas dari rentetan perjuangan rakyat
Indonesia yang dilakukan di berbagai
daerah di Indonesia yang terjadi sebelum
lahirnya negara ini (Indonesia).

Salah satu perjuangan rakyat Indonesia


sebelum proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945 di daerah Pasir Tanah Grogot
(Kalimantan Timur) adalah perjuangan atau
peperangan terhebat yang terjadi pada tahun
1915-1916. Hanya kurang dari satu abad
yang lalu peristiwanya terjadi, akan tetapi hal
ini cukup membuktikan bahwa di mana-mana
penjajahan Belanda itu selalu ditentang oleh
bangsa Indonesia yang mencintai
kemerdekaannya.

Seorang tokoh yang bernama Sultan Ibrahim


Chaliludin (Adjie Medje), seorang raja dari
kerajaan Pasir (dahulu bernama Sadurangas,
Kalimantan Timur) mempunyai hubungan erat
riwayat hidupnya dengan peristiwa tersebut.
Meskipun kejadiannya ini jauh sebelum
terjadinya revolusi fisik (1945-1949) namun
demikian, mereka itu (salah satunya adalah
Sultan Ibrahim Chaliludin) telah meletakan
dasar bagi perjuangan kita belakangan, yang
kini telah memiliki negara kesatuan Republik
Indonesia yang merdeka.

Bagi setiap orang yang mengetahui informasi yang berkaitan dengan kisah perjuangan Sultan
Ibrahim Chaliludin dapat memberikan informasinya yang akurat pada kami, yaitu :
1. Pangeran Adjie Benni Syarief Fiermansyah Chaliluddin
2. Pangeran Adjie Bachtiar Chaliluddin

Asal Usul Kerajaan Pasir (Sadurangas)


Kerajaan Pasir dahulunya bernama kerajaan “Sadurangas”. Adapun asal-usul keturunan
raja-raja Pasir ialah Kuripan (Amuntai sekarang), yang menurut ceritanya pada
pertengahan abad ke XVI (kira-kira dalam tahun 1565) di daerah Kuripan ini mengalami
pergolakan di kalangan pemerintahannya sendiri.

Pada waktu itu Temenggung Duyung dan Temenggung Tukiu, dua orang Panglima Kerajaan
Kuripan yang menderita akibat perang saudara di Rantau Panyaberangan, telah melarikan diri ke
daerah timur melalui desa Batu-Butok, dengan membawa seorang bayi perempuan.

Bayi kecil tersebut bukanlah diculik, akan tetapi dilarikan dengan sengaja dalam suatu rencana
yang telah diatur sebelumnya. Sang bayi adalah puterinya Aria Manau (juga merupakan salah
seorang Panglima Kuripan), rekan Temenggung Duyung sendiri, yang dengan susah payah
melalui rimba belantara akhirnya sampai juga ke bagian Timur yang bernama “Sadurangas”,
yang ketika itu ternyata merupakan ”daerah tak bertuan”.

Setelah Aria Manau mengetahui bahwa puteri kesayangannya telah diselamatkan ke


Sadurangas, maka dengan segera Panglima ini menyusul ke sana untuk menemui puterinya.
Setelah sekian lama berada di daerah tersebut, oleh karena penduduk sekitar tidak mengenal
namanya dan dari mana asal-muasalnya maka penduduk sekitar lebih mengenal Aria Manau
dengan sebutan “Kakah Ukop” yang berarti orang tua pemilik kerbau putih yang bernama Ukop.
Karena pada waktu itu Aria Manau memelihara kerbau putih bernama Ukop, sedangkan istrinya
sendiri oleh penduduk sekitar dipanggil dengan sebutan “Itak Ukop” sedangkan sang bayi
dinamainya “Putri Betung”.

Kira-kira pada pertengahan tahun 1575 Masehi, Putri Betung diangkat dan diakui oleh penduduk
sekitar sebagai raja pertama di Sadurangas (Pasir). Sebagai seorang raja maka Putri Betung
berhak menerima barang-barang kerajaan berupa; ceret, tempat air, pinggan melawen, batil dari
tembaga ~barang-barang tersebut ada disimpan oleh Adjie Lambat~, gong tembaga ada di Batu
Butok, sumpitan akek, kipas emas, sangkutan baju, -

dan sebuah peti dari batu yang berasal dari seseorang yang ditemui “Kakah Ukop” dalam suatu
pelayaran yang mengharuskannya menyerahkan barang-barang tersebut apabila di Pasir telah
memiliki seorang raja.

Rakyat di daerah tersebut merasa berbahagia mempunyai seorang raja putri yang selain arif
bijaksana, tetapi juga terkenal kecantikannya.

Setelah Putri Betung dewasa, Ia dikawinkan dengan seorang raja dari tanah Jawa (Giri),
bernama Pangeran Indera Jaya, yang datang dengan kapal layar yang membawa sebuah batu.
Setelah perkawinan itu, maka batu yang dibawanya dari Jawa (Giri) lalu dibongkarnya, sehingga
sampai sekarang batu tersebut masih tersimpan di Kampung Pasir (Benua) yang lebih dikenal
oleh penduduk sekitar dengan sebutan “Batu Indera Giri” dan dikeramatkan orang.

Dari perkawinan dengan Pangeran Indera Jaya, Putri Betung memperoleh seorang putera yang
diberinya nama Adjie Patih dan seorang puteri yang diberinya nama Putri Adjie Meter. Adjie Patih
kemudian menjadi raja menggantikan Putri Betung. Dari hasil perkawinannya, Adjie Patih
memperoleh seorang putera yang diberinya nama Adjie Anum. Sedangkan saudaranya Adjie
Patih yang bernama Putri Adjie Meter menikah dengan seorang Arab keturunan Ba’alwi dari
Mempawah – Kalimantan Barat. Suami Putri Adjie Meter inilah yang menyebarkan agama Islam
di daerah Pasir, kurang lebih 250 tahun yang lampau. Dari hasil perkawinannya dengan seorang
Arab inilah, Putri Adjie Meter memperoleh dua orang anak yang diberinya nama Imam Mustafa
dan Putri Ratna Berana. Salah seorang anak Putri Adjie Meter yang bernama Putri Ratna Berana
ini kemudian dikawinkan dengan anaknya Adjie Patih yang bernama Adjie Anum. Dari sinilah
selanjutnya menurunkan raja-raja Pasir hingga saat ini.

Asal Usul Bangsawan Pasir


Jauh di seberang sana, pada saat itu kerajaan Makasar sedang mencapai masa
kejayaannya dibawah pimpinan Sultan Hasanuddin sedang memperluas wilayah
kerajaannya dengan menaklukan kerajaan Wajo-Bugis. Pada saat itu banyak diantara raja-
raja dan keluarga bangsawan yang tidak mau takluk pada Sultan Hasanuddin melarikan
diri dan berpindah ke Kalimantan Timur bersama-sama dengan rakyat yang setia
kepadanya.

Dalam perpindahan tersebut, tidak jarang menemui perselisihan dengan raja-raja di Kalimantan
Timur yang berakhir dengan peperangan dan pertempuran, seperti yang terjadi di wilayah
kerajaan Kutai dimana rombongan Bugis yang dipimpin Daeng Sitebba yang lebih dikenal
dengan nama Pua Ado menyerang kerajaan Kutai di Kutai Lama. Kejadian tersebut
mengakibatkan peperangan sengit di satu tempat yang bernama Bungka-bungka yang
mengakibatkan Ibu Kota kerajaan Kutai dipindahkan lebih jauh masuk sungai Mahakam, yaitu
Tenggarong sekarang.

Setelah peperangan antara Kutai dan Bugis berakhir, maka oleh orang-orang Bugis di tempat
tersebut didirikanlah pemerintahan dimana Pua Ado dipilih sebagai kepala pemerintahannya di
daerah Samarinda (Samarinda Seberang). Oleh karena pemerintahan Bugis tersebut hanya
dikendalikan oleh orang-orang pendatang, yaitu orang-orang Bugis dan tidak ada salah seorang
pun bangsawan Kutai, maka oleh orang Kutai ibu kota pemerintahan orang Bugis itu dinamakan
Samarinda yang berarti pemerintahan yang dikendalikan oleh orang-orang sesama rendahan.

Demikian pula di daerah kerajaan Pasir, rombongan Bugis ini pun datang dan mendarat di satu
tempat yang bernama Tanjung Aru yang dipimpin oleh seorang anak bangsawan yang bernama
Andi Baso dan kemudian mereka mendirikan kerajaan di daerah tersebut.

Oleh karena kerajaan kecil ini mau tetap bersatu dan tunduk dalam lingkungan kerajaan Pasir,
maka tidak pernah terjadi pertempuran antara Pasir dan Bugis.

Bahkan lebih diperkuat lagi dengan hubungan perkawinan antar warga dan keluarga kerajaan
dari kedua kerajaan tersebut dan Kepala Pemerintahan di Tanjung Aru diberi gelar Pangeran oleh
kerajaan Pasir. Hal yang sama pula terjadi di Tanah Bumbu dan Pegatan di masa pemerintahan
Sultan Sulaiman menjadi satu dalam lingkungan kerajaan Pasir.

Di dalam hubungan perkawinan antara raja-raja Bugis dan raja-raja Pasir itu, maka terdapatlah
seorang anak bangsawan Bugis yang berketurunan Arab bernama Andi Taha Alyrus kawin
dengan seorang putri dari kerajaan Pasir yang bernama Adjie Renik (anak dari Sultan Sulaiman).
Setelah menikah dengan putri dari kerajaan Pasir tersebut, Andi Taha akhirnya diangkat menjadi
Menteri Kerajaan Pasir, dan diberi gelar Pangeran Syarif Taha. Hasil hubungan perkawinan
antara Putri Adjie Renik dengan Pangeran Syarif Taha membuahkan seorang anak bernama
Syarifah Adjie Hamid Alsegaff, yang dikemudian hari setelah dewasa diangkat juga menjadi
Menteri Kerajaan Pasir dengan gelar Pangeran Syarif Hamid Alsegaff.

Demikianlah keturunan bangsawan Pasir mempunyai percampuran darah antara Pasir, Bugis
dan Arab. Hal tersebut juga yang membawa percampuran adat istiadat serta gelar-gelar dari
ketiga golongan tersebut.
Masa-Masa Penting Kesultanan Pasir
Berikut ini merupakan ringkasan sejarah beberapa Sultan atau Raja-raja yang pernah
berkuasa atau memerintah Kerajaan Pasir (Sadurangas) di Kalimantan Timur yang riwayat
hidupnya berkaitan erat dengan peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi dan masa-
masa dimana kerajaan ini pernah berdiri dan jaya di bumi Borneo (Kalimantan).

Masa Pemerintahan Sultan Adam

Di masa Sultan Adam inilah kerajaan Pasir mengadakan perjanjian yang pertama dengan pihak
Belanda yang sifatnya hanya mengenai soal-soal hubungan perdagangan. Setelah wafatnya
Sultan Adam, berhubung anaknya yang laki-laki masih belum ada yang besar, maka tampuk
pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri dengan dinobatkan menjadi Sultan Sepuh.

Masa Pemerintahan Sultan Sepuh


Dalam masa pemerintahan Sultan Sepuh, pemerintahan dapat berjalan baik sebagai mana di
masa Sultan Adam sendiri. Hanya setelah wafatnya Sultan Sepuh pada tahun 1870, maka terjadi
perebutan kekuasaan menjadi sultan yaitu antara Adjie Mohammad Ali (putera dari Sultan
Makhmud) dengan Pangeran Abdurrachman (putera dari Sultan Adam). Oleh karena Pangeran
Abdurrachman lebih banyak disukai oleh rakyat, maka Ia pun dinobatkan rakyat di Benua untuk
menjadi Sultan dari kerajaan Pasir. Sedangkan Adjie Mohammad Ali yang kecewa dengan
peristiwa tersebut meminta bantuan kepada pihak Belanda sehingga Ia dinobatkan menjadi
Sultan di Muara Pasir.

Pecahnya Kerajaan Pasir

Sepeninggalnya Sultan Sepuh, karena terjadinya perebutan kekuasaan menjadi sultan maka
pada waktu itu terdapat dua sultan di kerajaan Pasir, yaitu Sultan Abdurrachman yang dinobatkan
rakyat di Benua dan Sultan Adjie Mohammad Ali yang dinobatkan Belanda di Muara Pasir.
Berhubung dengan keadaan ini maka selalu timbul pertempuran kecil antara pengikut Sultan
Adjie Mohammad Ali dengan pengikut Sultan Abdrruchman. Dan pada akhirnya pihak Sultan
Adjie Mohammad Ali mendapat kemenangan, dan Sultan Abdurrachman meninggal dunia
dengan tiba-tiba. Demikianlah pada tahun 1874 pemimpin-pemimpin dari pihak Sultan
Abdurrachman yang dikepalai oleh Saijid Taha Alsegaff bergelar Pangeran Polisi ditangkap oleh
alat kekuatan Sultan Adjie Mohammad Ali, yaitu Belanda dan diasingkan ke Pulau Laut.

Masa Pemerintahan Sultan Adjie Mohammad Ali


Akan tetapi Sultan Adjie Mohammad Ali hanya sempat menjadi sultan dari seluruh kerajaan Pasir
hanya satu tahun lamanya. Dengan cerdik busuk, pihak Belanda memfitnah dengan mengatakan
bahwa Sultan Adjie Mohammad Ali telah merencanakan suatu pemberontakan terhadap Belanda.
Demikianlah pada akhirnya Sultan Adjie Mohammad Ali sekeluarga dan sejumlah pengikutnya
pada tahun 1876 ditangkap dan diasingkan ke Banjarmasin.

Masa Pemerintahan Transisi (Belanda)

Sementara Belanda mencoba memerintah langsung daerah kerajaan Pasir, tetapi kenyataannya
tidak dapat berjalan dengan baik karena di mana-mana timbul pemberontakan dan perlawanan
terhadap Belanda. Rakyat Pasir berpendapat haram hukumnya diperintah oleh orang kafir atau
bukan Islam. Setelah melihat keadaan yang demikian itu, maka Belanda berusaha kembali
mengaktifkan pemerintahan kerajaan kembali untuk mengatasinya dengan jalan mencari salah
seorang keluarga raja yang dianggapnya mampu. Demikianlah salah seorang keluarga raja
keturunan Bugis yang mempunyai pengaruh besar lagi hartawan bernama Adjie Medje diangkat
dan dinobatkan menjadi Sultan di kerajaan Pasir dengan gelar Sultan Ibrahim Chaliludin.

Pro-kontra Pengakatan Sultan Ibrahim Chaliludin


Mengenai pengakatan Sultan Ibrahim Chaliludin telah mendapat reaksi dari sejumlah keluarga
bangsawan Pasir, oleh karena Sultan tersebut hanya turunan dari ibunya sedangkan ayahnya
bukanlah seorang sultan dan hanya salah seorang turunan bangsawan Bugis dari Sulawesi yang
terkenal pemberani dan disegani oleh masyarakat yang bernama Adjie Gapa. Akan tetapi walau
pun mendapat reaksi yang demikian, namun berkat kebijaksanaan Sultan itu ditambah pula oleh
banyak pengikutnya orang-orang Bugis yang terkenal pemberani, segala reaksi yang menyulitkan
dapat diatasinya.
Masa Pemerintahan Sultan Ibrahim Chaliludin
Walaupun pihak Belanda telah berhasil membuat pemerintahan, namun belum juga
merasa puas dengan sultan yang baru itu dan tetap mempunyai keinginan untuk
menjadikan kerajaan Pasir menjadi daerah langsung yang diperintah oleh Belanda. Apa
lagi sikap dan cara Sultan yang tidak begitu mudah dipengaruhi dan diperalat Belanda
karena Sultan Ibrahim Chaliludin mempunyai pengaruh yang sangat besar dan fanatik
pada agama Islam. Maka Belanda dengan mempergunakan akal busuknya mengadu-
dombakan kalangan bangsawan Pasir, sehingga timbul seakan-akan hendak terjadi
perebutan kekuasaan. Keadaan yang demikian ini dipergunakan Belanda seolah-olah akan
mempertunjukan sikap dan budi baiknya untuk mengatasi keadaan, yaitu dengan jalan
membujuk Sultan serta Bangsawan-bangsawan lainnya untuk sementara waktu
menyerahkan kekuasaannya pada pemerintah Belanda dan untuk sementara waktu itu
maka pihak Belanda memberi pengganti kerugian kepada Sultan dan beberapa anak
bangsawan lainnya sejumlah f. 375.000,00 (tiga ratus tujuh puluh lima ribu florin, - florin
adalah mata uang rupiah Belanda pada saat itu), yang terjadi pada tahun 1906. Dimana
kemudian oleh pihak Belanda secara sepihak dikatakan bahwa Kerajaan Pasir telah dibeli
oleh Pemerintah Belanda.

Masuknya Partai Sarekat Islam di Kalimantan Timur


Meskipun setelah kejadian itu, Sultan Ibrahim Chaliludin telah turun dari tahtanya dan tidak
memerintah lagi, namun rakyat Pasir masih tetap menganggapnya sebagai raja dan dihormati
sebagaimana biasanya. Demikianlah pada tahun 1914 sewaktu Sarekat Islam (S.I.) berdiri di
Pasir, maka yang terpilih menjadi Presiden adalah Sultan Ibrahim Chaliludin sendiri. Sedangkan
para pengurus lainnya, sejumlah besar terdiri dari bekas pembesar-pembesar kerajaan. Perlu
dicatat pula bahwa sejak Sultan Ibrahim Chaliludin tidak memerintah lagi di Pasir, maka sejak
saat itu pula Ibu Kota Pemerintahan Pasir berpindah dari Benua ke Tanah Grogot.
Masa Perjuangan Sultan Ibrahim Chaliludin
Masa perjuangan Sultan Ibrahim Chaliludin dimulai pada permulaan tahun 1915 ketika
serombongan patroli Belanda datang ke bagian Pasir Hulu menangkap seekor kerbau-luku
kepunyaan rakyat. Kerbau milik rakyat tersebut dipotongnya oleh patroli Belanda dengan tidak
memberikan penggantian kerugian pada pemiliknya. Mengenai kejadian tersebut maka oleh
pemilik kerbau dilaporkan kepada Sultan Ibrahim Chaliludin.

Oleh karena Sultan pada saat itu sudah tidak berkuasa lagi, maka Sultan menyampaikan protes
kejadian itu pada pihak Belanda karena Sultan Ibrahim Chaliludin sudah menganggap kejadian
ini merupakan suatu tindak perkosaan terhadap rakyat dan bertentangan dengan hukum Islam.
Atas kejadian tersebutlah maka Sultan Ibrahim Chaliludin memerintahkan kepada pemilik kerbau
itu untuk datang pada Pangeran Singa Maulana di Modang, Pasir Utara, untuk meminta
pertolongannya dan mengatur strategi perlawanan terhadap tentara Belanda yang ada di Tanah
Grogot.

Perang Pasir atau Pemberontakan Sarekat Islam (S.I.)

Demikianlah maka pada bulan Juli 1915, Pangeran Singa Maulana memulai serangannya
terhadap tangsi militer pertahanan Belanda yang ada di Tanah Grogot. Kejadian tersebut
membuat korban yang tidak sedikit di pihak Belanda. Sementara itu, Sultan dengan sikap
berpura-pura senantiasa selalu memperlihatkan sikap baik terhadap tentara Belanda dan ada
kalanya memberi bantuan. Tetapi di lain pihak, sebagai Presiden Sarekat Islam, Sultan Ibrahim
Chaliludin menginstruksikan kepada segenap anggota S.I. untuk mengadakan perang jihad
terhadap Belanda. Namun akhirnya pihak Belanda mengetahui, bahwa bekas sultan inilah yang
sebenarnya mengatur perlawanan dengn kedok “Sarekat Islam”-nya. Secara diam-diam Sultan
Ibrahim mengorganisir “perang jihad” terhadap Belanda.

Perang Pasir melawan Belanda berjalan selama 1,5 tahun lamanya dan oleh pihak Belanda
peperangan tersebut lebih dikenal dengan sebutan “Pemberontakan S.I.” dimana secara
langsung dibawah pimpinan Sultan Ibrahim Chaliludin sendiri yang mendapat bantuan dari
permaisurinya yang bernama Ratu Waroe (dikenal juga dengan sebutan Dayang Ringgong).
Dalam Perang Pasir atau Pemberontakan S.I. itu, tidak sedikit Belanda menderita kerugian
karena dalam seminggu kira-kira satu gerobak sepatu Belanda yang diangkut kembali dari
pedalaman ke Tanah Grogot. Terlebih lagi pertempuran rakyat Pasir dengan Belanda semakin
hebat dikala Pasir mendapat bantuan dari orang-orang Banjar dari Hulu Sungai. Dalam Perang
Pasir ini, terkenal beberapa orang pahlawan yang sangat ditakuti oleh pihak Belanda, yaitu selain
dari Pangeran Singa Maulana, juga terkenal nama-nama seperti Panglima Sentik, Panglima
Sebaya dan lain-lain yang senantiasa tidak merasa takut-takut dan ngeri menyerbu tentara
Belanda walaupun hanya dengan mandau terhunus.

Kronologis Penangkapan, Penahan dan Pengasingan

Sultan Ibrahim Chaliludin


Rangkaian peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan
penangkapan, penahanan, pengasingan sampai dengan wafatnya Sultan
Ibrahim Chaliludin secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
Penangkapan Sultan Ibrahim Chaliludin oleh Pihak
Belanda
Penangkapan Sultan Ibrahim Chaliludin oleh pihak Belanda bermula pada suatu malam buta di
bulan Februari tahun 1916, tempat kediaman Sultan Ibrahim Chaliludin telah dikepung oleh
serdadu-serdadu Belanda yang bersenjat lengkap. Pada malam itu Sultan tidak sempat membuat
perlawanan, sehingga beliau berhasil diringkus oleh alat-alat kolonial. Maka dengan terpaksa,
Sultan bersama keluarganya menyerah. Dan dengan sebuah Kapal Perang Belanda, mereka
diangkut ke Banjarmasin. Bersamaan dengan itu, bersama-sama dengan Sultan Ibrahim
Chaliludin telah ditawan pula Pangeran Mantri, Pangeran Prawira, Adjie Menyuh dan beberapa
Pengurus Sarekat Islam lainnya.

Masa Penahanan Sultan Ibrahim Chaliludin


Tiga tahun lamanya Sultan Ibrahim Chaliludin ditawan pihak Belanda di Banjarmasin, sampai
pada akhirnya pada tanggal 31 Juli 1918 keluarlah vonnis Belanda yang menetapkan bahwa
Sultan Ibrahim Chaliludin diasingkan ke Teluk Betung (Sumatera), Pangeran Mantri ke Padang
(Sumatera), Pangeran Prawira ke Banyumas dan Adjie Menyuh ke Bengkulen.

Masa Pengasingan Sultan Ibrahim Chaliludin


Setelah di Teluk Betung, kemudian Sultan Ibrahim Chaliludin dipindahkan ke pengasingan di
Batavia (Jakarta). Selanjutnya setelah dari Batavia (Jakarta), Sultan Ibrahim Chaliludin
dipindahkan ke Cianjur, Jawa Barat. Cianjur dipilih sebagai tempat pengasingan Sultan Ibrahim
Chaliludin karena pada saat itu Cianjur merupakan tempat berjangkitnya penyakit malaria,
sehingga Belanda berharap Sultan Ibrahim Chaliludin dapat terbunuh tanpa susah-susah
membunuhnya. Dalam masa pengasingannya di Cianjur, Jawa Barat, karena Sultan Ibrahim
Chaliludin masih dianggap cukup berbahaya oleh pihak Belanda,

Sehingga di dekat kediaman Sultan Ibrahim Chaliludin yang sekarang dikenal dengan sebutan
Kampung Banjar atau Gang Banjar Cianjur (nama kampung Banjar berasal dari kata Banjarmasin
karena tempat berkumpulnya orang-orang Banjar dari dua keluarga kerajaan yang ada di
Kalimantan yaitu keluarga Kerajaan Banjar dari Kalimantan Selatan yaitu Pangeran Hidayatullah
dan keluarga Kerajaan Pasir dari Kalimantan Timur yaitu Sultan Ibrahim Chaliludin beserta
keturunannya sehingga penduduk di sekitar tempat tersebut menamainya Kampung Banjar) di
seberang jalan Kampung Banjar tersebut didirikan Tangsi Militer Belanda untuk mengawasi
seluruh kegiatannya di kota Cianjur. Daerah di seberang Kampung Banjar, karena tempat berdiri
sebuah bangunan Tangsi Militer Belanda maka dikenal dengan sebutan Kampung Tangsi
(sekarang Gang Pangrango).

Wafatnya Sultan Ibrahim Chaliludin


Pada tanggal 19 Oktober 1930, Sultan Ibrahim Chaliludin, seorang raja dan pejuang dari daerah
Pasir, Kalimantan Timur wafat. Beliau meninggalkan seorang anak bernama Pangeran
Abdulwahid yang menikah dengan Ratu Sadiah (Ibu Ratu) yang merupakan salah seorang
keturunan dari kerajaan Banjar, Kalimantan Selatan. Sedangkan Istrinya yang bernama Ratu
Waroe (dikenal juga dengan sebutan Dayang Ringgong) meninggal 14 tahun kemudian, tepatnya
pada tanggal 25 Agustus 1944 setahun sebelum Indonesia merdeka. Oleh salah seorang
cucunya yang bernama Pangeran Achmad Mulia Chaliludin (lahir di Tanah Grogot pada tanggal 3
Mei 1915, dan wafat Cianjur pada tanggal 4 Maret 1973) meminta izin pada pemerintah Jepang
yang sedang berkuasa pada waktu itu supaya Ratu Waroe dapat dimakamkan di makam
keluarga kerajaan di daerah Joglo, Cianjur, Jawa Barat (sekarang daerah ke makam keluarga
tersebut diberi nama jalan Pangeran Hidayatullah) bersebelahan dengan makam Sultan Ibrahim
Chaliludin. Bukti Surat Izin Pemakaman dari pemerintahan Jepang yang sedang berkuasa pada
waktu itu terlampir dalam tulisan ini.

Tabel Kronologis Ringkas

Penangkapan, Penahan dan Pengasingan

Sultan Ibrahim Chaliludin


Saat Penangkapan (Pasir) : Di suatu malam di bulan Februari 1916 Sultan
Ibrahim Chaliludin beserta keluarga, para
pembesar kerajaan dan para pengikutnya
ditangkap oleh Belanda, dan dengan sebuah
kapal perang Belanda diangkut ke
Banjarmasin.

Masa Penahanan (Banjarmasin) : Di Banjarmasin Sultan Ibrahim Chaliludin


ditahan 3 (tiga) tahun lamanya (1916-1918)
oleh Belanda, sampai akhirnya pada tanggal
31 Juli 1918 keluar vonnis Belanda yang
menetapkan bahwa Sultan Ibrahim Chaliludin
diasingkan ke Teluk Betung (Sumatera).

Masa Pengasingan I (Teluk Betung) : Mulai bulan Agustus 1918, Sultan Ibrahim
Chaliludin menjalani masa pengasingan
pertamanya di Teluk Betung (Sumatera).

Masa Pengasingan II (Batavia) : Setelah berada di pengasingan pertama di


Teluk Betung (Sumatera), kemudian dialihkan
ke Batavia (Jakarta).

Masa Pengasingan III (Cianjur) : Selanjutnya pada tahun 1928 dari Batavia
(Jakarta), Sultan Ibrahim Chaliludin dialihkan
kembali ke pengasingan di Cianjur (Jawa
Barat) dan wafat di Cianjur pada tanggal 19
Oktober 1930. 14 tahun kemudian tepatnya
pada tanggal 25 Agustus 1944, Ratu Waroe,
istri dari Sultan Ibrahim Chaliludin wafat, dan
dimakamkan bersebelah dengan makam
suaminya di Pemakaman Khusus Keluarga
Raja-Raja Kalimantan di daerah Joglo,
Cianjur, Jawa Barat.

SILSILAH KELUARGA KERAJAAN PASIR


(SADURANGAS) KALIMANTAN TIMUR
SILSILAH KETURUNAN
SULTAN IBRAHIM CHALILUDDIN (ADJIE MEDJE)
KERAJAAN PASIR (SADURANGAS) – KALIMANTAN TIMUR

1.
Aria Manau Deng Giti (Kakah Ukop) + … (Itak Ukop) 2. Sri Sukma Dewi bin Aria
Manau Deng Giti (Putri di dalam Petung) + Pangeran Abu Mansyur Indra Jaya

3.

Adjie Mas Pati Indra bin Pangeran Abu Mansyur Indra Jaya 4. Adjie Mas Anom Indra
bin Adjie Mas Pati Indra 5. Adjie Anom Singa Maulana bin Adjie Mas Anom Indra 6.
Adjie Geger (Sultan Adjie Muhammad Alamsyah) bin Adjie Anom Singa Maulana +
Dayang Putri Saleha binti Sultan Sulaiman I (Adjie Perdana) 7. Adjie Negara (Sultan
Sepuh I Alamsyah) bin Adjie Geger (Sultan Adjie Muhammad Alamsyah) + Dayang
Limpan binti Kiayi Jingga Pati 8. Adjie Raden bin Adjie Negara (Sultan Sepuh I
Alamsyah) 9. Pangeran Adjie Pagala bin Adjie Raden 10. Pangeran Ratu bin
Pangeran Adjie Pagala 11. Adjie Gapa bin Pangeran Ratu

12.

Adjie Medje (Sultan Ibrahim Chaliludin) bin Adjie Gapa + Dayang Ratu
WaroeSILSILAH KETURUNAN KELUARGA BESAR
SULTAN IBRAHIM CHALILUDDIN (ADJIE MEDJE)
KERAJAAN PASIR (SADURANGAS) – KALIMANTAN TIMUR
1. Sultan Ibrahim Chaliluddin (Adjie Medje) + Ratu Waroe (Dayang Ringgong)
Memiliki seorang anak lak-laki, yaitu :

1.1. Pr. Adjie Abdoelwahid Chaliluddin


1.1. Pr. Adjie Abdoelwahid Chaliluddin + Ratu Sadiyah
Memiliki beberapa orang anak, yaitu :

1.1.1. Pr. Adjie Mochammad Achya Chaliluddin


1.1.2. Pr. Adjie Achmad Mulia Chaliluddin
1.1.3. Ratu Adjie Bandjarmas Chaliluddin
1.1.4. Ratu Adjie Gandum Chaliluddin
1.1.5. Pr. Adjie Abdoellah Chaliluddin
1.1.6. Pr. Adjie Abdoerachman Chaliluddin
1.1.7. Pr. Adjie Abdoerachim Chaliluddin
1.1.8. Pr. Adjie Ariffin Chaliluddin
1.1.9. Pr. Abdoelkarnaen Chaliluddin
1.1.1. Pr. Adjie Mochammad Achya Chaliluddin + Raden Yetty
Memiliki beberapa orang anak, yaitu :

1.1.1.1. ……….
1.1.1.2. ……….
1.1.2. Pr. Adjie Achmad Mulia Chaliluddin + Raden Djamilah
Memiliki beberapa orang anak, yaitu :
1.1.2.1. Ratu Adjie Oetjoe Djuwariah Chaliluddin
1.1.2.2. Ratu Adjie Pitje Sutaryah Chaliluddin
1.1.2.3. Pangeran Adjie Bachtiar Chaliluddin
1.1.2.4. Pangeran H. Adjie Bahruddin Chaliluddin
1.1.2.5. Pangeran Adjie Bachrul Chaliluddin
1.1.2.6. Ratu Adjie Yayah Dariyah Chaliludin
1.1.2.7. Pangeran Adjie Bahroem Chaliluddin
1.1.2.8. Pangeran Adjie Baheramsyah Chaliluddin
1.1.2.9. Pangeran Adjie Imansyah Chaliluddin
1.1.3. Ratu Adjie Bandjarmas Chaliluddin (tidak menikah)

1.1.4. Ratu Adjie Gandum Chaliluddin + Dr. Raden Poedjo Soewarno


Memiliki beberapa orang anak, yaitu :

1.1.4.1. ………
1.1.4.2. ………
1.1.5. Pr. Adjie Abdoellah Chaliluddin + Raden E. Rukmini
Memiliki beberapa orang anak, yaitu :
1.1.5.1. ………
1.1.5.2. ………

1.1.6. Pr. Adjie Abdoerachman Chaliluddin + Raden Djuwariah


Memiliki beberapa orang anak, yaitu :
1.1.6.1. ………
1.1.6.2. ……..

1.1.7. Pr. Adjie Abdoerachim Chaliluddin + Raden Entik


Memiliki beberapa orang anak, yaitu :
1.1.7.1. ……..
1.1.7.2. ……..

1.1.8. Pr. Adjie Ariffin Chaliluddin + Raden Etty


Memiliki beberapa orang anak, yaitu :
1.1.8.1. ……..
1.1.8.2. ………

1.1.9. Pr. Abdoelkarnaen Chaliluddin (tidak menikah)


Keterangan :
………. = Data Belum Terkumpul
+ = Menikah Dengan

SILSILAH KETURUNAN
PANGERAN ADJIE BENNI SYARIEF FIERMANSYAH CHALILUDDIN
(SALAH SEORANG KETURUNAN KE-4 SULTAN IBRAHIM
CHALILUDDIN, RAJA PASIR – KALIMANTAN TIMUR)
1. Aria Manau Deng Giti (Kakah Ukop) + … (Itak Ukop)
2. Sri Sukma Dewi bin Aria Manau Deng Giti (Putri di dalam Petung) + Pangeran Abu
Mansyur Indra Jaya
3. Adjie Mas Pati Indra bin Pangeran Abu Mansyur Indra Jaya
4. Adjie Mas Anom Indra bin Adjie Mas Pati Indra
5. Adjie Anom Singa Maulana bin Adjie Mas Anom Indra
6. Adjie Geger (Sultan Adjie Muhammad Alamsyah) bin Adjie Anom Singa Maulana +
Dayang Putri Saleha binti Sultan Sulaiman I (Adjie Perdana)
7. Adjie Negara (Sultan Sepuh I Alamsyah) bin Adjie Geger (Sultan Adjie Muhammad
Alamsyah) + Dayang Limpan binti Kiayi Jingga Pati
8. Adjie Raden bin Adjie Negara (Sultan Sepuh I Alamsyah)
9. Pangeran Adjie Pagala bin Adjie Raden
10. Pangeran Ratu bin Pangeran Adjie Pagala
11. Adjie Gapa bin Pangeran Ratu
12. Adjie Medje (Sultan Ibrahim Chaliluddin) bin Adjie Gapa + Dayang Ratu Waroe
13. Pangeran Adjie Abdoelwahid Chaliluddin bin Adjie Medje (Sultan Ibrahim Chaliluddin) +
Ratu Sadiyah
14. Pangeran Adjie Achmad Mulia Chaliluddin bin Pangeran Adjie Abdoelwahid Chaliluddin +
Raden Djamilah
15. Pangeran Adjie Bachtiar Chaliluddin bin Pangeran Adjie Achmad Mulia Chaliluddin +
Raden Nenny Wirasendjaja
16. Pangeran Adjie Benni Syarief Fiermansyah Chaliluddin bin Pangeran Adjie Bachtiar
Chaliluddin + (1. Lina Mulyani, 2. Ida Farida)

SEJARAH SINGKAT KABUPATEN PASIR


-->
Kabupaten Pasir secara geografis memiliki kedudukan yang cukup
strategis, karena terletak diantara kabupaten dan kota propinsi yang ada
di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Kedua daerah (propinsi) ini
terhubung oleh jalan arteri primer atau jalan negara. Dengan letaknya
yang strategis ini, maka kabupaten Pasir menjadi begitu penting artinya
bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di propinsi Kalimantan Timur
pada khususnya dan pulau Kalimantan pada umumnya.
Dasar Hukum Pembentukan Kabupaten Pasir

Kabupaten Pasir dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 27 tahun 1959 dengan ibu kotanya
Tanah Grogot. Peringatan hari ulang tahun Kabupaten Pasir dilaksanakan pada setiap tanggal
29 Desember.

Letak Geografis
Kabupaten Pasir adalah adalah Kabupaten yang terletak paling selatan di wilayah Propinsi
Kalimantan Timur dengan Ibukotanya Tanah Grogot, secara geografis terletak antara 0 0
45’18,37”– 20 27’ 20,82” LS dan 110 36’ 14,5” –1160 57’ 35” BT, berada pada ketinggian
permukaan air laut antara 5 - 33 m dpl dan terletak dibagian Selatan Propinsi Kalimantan
Timur. Secara administratif kabupaten Pasir memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pasir Utara (Penajam), Kabupaten


Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Balikpapan,
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kota Baru (Kalimantan Selatan)
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tabalong (Kalimantan Selatan) dan
Kabupaten Barito Utara (Kalimantan Tengah)
d. Sebelah Timur berbatas dengan Selat Makasar

Luas Wilayah
Luas Wilayah Kabupaten Pasir adalah 14.937 Km2, dengan jumlah penduduk pada tahun
2000 adalah sebanyak 267.960 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 17,94 jiwa
per km2.

Luas Wilayah : 1.579.366 Ha


- Daratan : 1.391.200 Ha
- Perairan Laut : 188.166 Ha

Demografi (Tahun 2000)

Jumlah
penduduk
: 267.960 Jiwa

terdiri atas
- Laki-laki : 139.865 Jiwa
- Perempuan : 128.095 Jiwa

Administrasi Pemerintahan
Kabupaten ini dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 27 tahun 1959 dengan ibu kotanya
Tanah Grogot. Kabupaten Pasir memperingati hari ulang tahunnya setiap tanggal 29
Desember. Dilihat dari wilayah administrasi pemerintahan, saat ini Kabupaten Pasir
mempunyai 12 Kecamatan dan 156 Desa/Kelurahan dengan pertumbuhan ekonomi 3,14%.

Nama Kabupaten : Pasir


Ibukota : Tanah Grogot
HUT kabupaten : 29 Desember
Alamat Kantor : Jl. Noto Sunardi Tanah Grogot
Nama Bupati : Drs. Yusriansyah Sarkawi
Telepon : +62-543-21074
Facsimile : +62-543-71079

Masa Pemerintahan Kerajaan/Kesultanan Pasir


-->

Masa pemerintahan Kerajaan atau Kesultanan Pasir dimulai saat terbentuknya kerajaan ini
pada sekitar pertengahan tahun 1575, dimana Puteri Betung diangkat sebagai Raja
pertama di daerah Sadurangas (Pasir). Kemudian pemerintahan kesultanan tersebut terus
berlangsung sampai berakhirnya kekuasaan pemerintahan Kerajaan Pasir pada masa
pemerintahan Sultan Ibrahim Chaliludin yang terjadi pada tahun 1906 dimana pihak
Belanda secara sepihak telah menghapus kerajaan tersebut di bumi Kalimantan.

Setelah kejadian tersebut maka pemerintahan Kerajaan Pasir secara bertahap berganti-ganti
bentuk pemerintahan dari daerah Swapradja Pasir di masa Belanda dan Jepang sampai ke
bentuk Pemerintahan Kabupaten pada masa Republik Indonesia.

Luas Wilayah Kerajaan/Kesultanan Pasir pada saat itu meliputi daerah yang sekarang ini disebut
kabupaten Pasir dan kabupaten Penajam Paser Utara yaitu seluas 14.937 Km 2 atau 1.579.366
Ha terdiri dari luas daratan 1.391.200 Ha dan luas perairan laut 188.166 Ha dengan batas-batas
wilayah pada saat ini adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara
dan Kota Balikpapan di wilayah propinsi Kalimantan Timur yang pada saat itu berada
dalam wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kota Baru di wilayah propinsi
Kalimantan Selatan.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tabalong di wilayah propinsi Kalimantan
Selatan dan Kabupaten Barito Utara di wilayah propinsi Kalimantan Tengah
d. Sebelah Timur berbatas dengan Selat Makasar
Peta Wilayah Kerajaan / Kesultanan Pasir

Bahkan luas wilayah Kerajaan Pasir diperkirakan juga meliputi sebagian kecil wilayah yang
terletak di propinsi Kalimantan Selatan saat ini, mengingat berdirinya kerajaan ini tidak terlepas
dari daerah Kuripan (Amuntai) yang berada di wilayah Kalimantan Selatan.

Dari mulai berdirinya Kerajaan Pasir sampai masa berakhirnya kerajaan ini telah terjadi beberapa
kali perpindahan pusat kerajaan, yaitu :

1. Kuripan (sekarang Amuntai, Kalsel) adalah tempat asal-muasal Kerajaan Pasir


2. Desa Lempesu (27 KM dari Tanah Grogot, Kaltim) merupakan pusat kerajaan untuk
pertama kalinya
3. Gunung Sahari (1 Km sebelah selatan Museum Istana Sadurangas terletak di Kec. Pasir
Balengkong, Kaltim)
4. Benuwo (Pasir Belengkong, Kaltim)
5. Tanah Grogot (Pasir, Kaltim)

GELAR BANGSAWAN
KERAJAAN PASIR BALENGKONG
KALIMANTAN TIMUR
Dalam Kerajaan/Kesultanan Pasir Balengkong (Sadurangas), gelar kebangsawanan yang
digunakan oleh keluarga kerajaan adalah Adjie. Gelar Adjie diletakkan di depan nama anggota
keluarga kerajaan. Dalam gelar kebangsawanan Pasir dikenal penggunaan gelar sebagai berikut:

Adjie Sultan
Digunakan untuk penyebutan nama Sultan bagi kerabat kerajaan

Adjie Ratu
Gelar yang diberikan bagi permaisuri Sultan
Adjie Pangeran
Gelar bagi putera Sultan.

Adjie Puteri
Gelar bagi puteri Sultan. Gelar Adjie Puteri setara dengan Adjie Pangeran.

Adjie Raden
Gelar yang setingkat diatas Adjie Bambang. Gelar ini diberikan oleh Sultan hanya kepada pria
bangsawan Pasir yang sebelumnya menyandang gelar Adjie Bambang.

Adjie Bambang
Gelar yang setingkat lebih tinggi dari Adjie. Gelar ini hanya dapat diberikan oleh Sultan kepada
pria bangsawan Pasir yang sebelumnya menyandang gelar Adjie saja.

Adjie
Gelar bagi keturunan bangsawan Pasir. Gelar Adjie hanya dapat diturunkan oleh pria bangsawan
Pasir. Wanita Adjie yang menikah dengan pria biasa tidak dapat menurunkan gelar Adjie kepada
anak-anaknya.

Catatan:
Jika pria Adjie menikah dengan wanita dari kalangan bangsawan Pasir sendiri atau dari kalangan
rakyat biasa maupun suku lain, maka putra-putrinya berhak menyandang gelar Adjie. Namun jika
wanita Adjie menikah dengan pria yang bukan keturunan bangsawan Pasir, maka putra-putrinya
tidak dapat memperoleh gelar Adjie, kecuali jika wanita Adjie tersebut menikah dengan
bangsawan keturunan Arab (Sayid).

Jika wanita Adjie menikah dengan keturunan Arab (Sayid), maka putra-putrinya memperoleh
gelar sebagai berikut:

Adjie Sayid
Gelar ini diturunkan kepada putera dari wanita Adjie yang menikah dengan pria keturunan Arab.

Adjie Syarifah
Gelar ini diturunkan kepada puteri dari wanita Adjie yang menikah dengan pria keturunan Arab.

Catatan:
Gelar Adjie Sayid maupun Adjie Syarifah tetap setara dengan gelar Adjie biasa. Artinya gelar ini
tetap dibawah Adjie Bambang maupun Adji Raden.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat
proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain
pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-
paru mereka.

Kebiasaan merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas
perokok diseluruh dunia ini, 47 persen adalah populasi pria sedangkan 12 persen adalah
populasi wanita dengan berbagai kategori umur. Latar belakang merokok beraneka
ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan,
malahan ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas
kebiasaan merokok yaitu `ada ayam jago diatas genteng, ngga merokok ngga ganteng`.
Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab
keinginan untuk merokok.

Berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah seandainya
beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa ditimbulkan
dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Harus
diakui banyak perokok yang mengatakan bahwa merokok itu tidak enak tetapi dari sekian
banyak pamflet, selebaran, kampanye anti rokok, sampai ke bungkus rokoknya diberi
peringatan akan bahaya kesehatan dari rokok, tetap tak bisa mengubris secara massal
berkurangnya kebiasaan merokok dan jumlah perokok

1.2.RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah kami uraikan maka masalah yang akan kami bahas:
1. Apa dampak dari merokok?
2. Zat apa yang terkandung di dalam dan yang paling berbahaya?
3. Upaya apa yang dilakukan bagi perokok di sekolah?
4. Apa aktor penyebab perilaku merokok pada remaja?

1.3.TUJUAN PENELITIAN
-Untuk mengetahui Bahaya merokok.
-Untuk mengetahui faktor – faktor penyebab perilaku merokok pada remaja.
-Untuk mengetahui apa itu rokok.

1.4.METODE PENELITIAN
Metode yang kami gunakan adalah:
-Deskriptif
-Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet da buku – buku panduan

1.5.SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Perumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Metode Penelitian
1.5.Sistematika penulisan

BAB II
KERANGKA TEORI
2.1.Pengertian Rokok
2.2.Dampak dari merokok
2.3.Faktor penyebab merokok pada remaja
2.4.Upaya mengatasi rokok

BAB III
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
3.1.Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
3.2.Reaksi pembakaran rokok
3.3.Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin
3.4.Tar dan Asap Rokok
3.5.Gas CO (Karbon Mono Oksida)
3.6.Nikotin dan kerja nikotin

BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran

BAB II
KERANGKA TEORI

2.1. Pengertian Rokok


Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang
telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar
asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat
dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-
bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan
perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker
paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan,
jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di
Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika
bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut
mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian
kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan
bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya
untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat
itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan.
Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat
besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.

2.2. Dampak dari merokok


Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak
kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen
gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen
sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-
etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebaian dari beribu – ribu zat di dalam rokok.
Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia
(WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau
dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau
rokok. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar
merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari rokok
memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan akibat
pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya yang
merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik dengan sifat
output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat abstrak serta berbeda dengan
makanan dan minuman yang bersifat nyata dalam tubuh dan dapat diukur secara
kuantitatif.
Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim
bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan
lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat
dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada
hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya
produktiviats seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok.
Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan
IQ. (dari berbagai sumber)
Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan
pada janin, sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang
ditimbulkan dari asap rokok yang dihisap.
Sebenarnya yang paling berbahaya diantara perokok pasif dan perokok aktif, perokok
pasif lah yang berbahaya sebab perokok pasif menghisap asap rokok yang paling banyak.
Rokok juga selain berbahaya juga bisa mematikan dan akan menimbulkan kecanduan
kepada pemakainya.
Merokok bagi orang dewasa bisa berbahaya apalagi bagi anak-anak yang masih duduk di
bangku sekolah. Oleh Karena itu, merokok dilarang di sekolah maupun di luar sekolah.
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai
menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar
kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping
asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut)
dihirup masuk ke dalam jalan napas.

CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :

Gelisah, tangan gemetar (tremor)


Cita rasa / selera makan berkurang
Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya.

2.3. Faktor penyebab merokok pada remaja


Ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, di antaranya:
1. Faktor orangtua dan keluarga
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal
dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan
anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi
perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang
bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
Selain itu, anak-anak yang mempunyai orang tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh
dan mencontoh orang tuanya.

2. Temanku merokok
Banyak fakta membuktikan bahwa remaja perokok, kemungkinan besar teman-temannya
juga perokok, dan sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai
sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non
perokok (Al Bachri, 1991).

3. Pribadiku
Ada yang mencoba merokok hanya karena alasan ingin tahu. Mungkin juga karena ingin
mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan. Selain alasan tersebut,
konformitas sosial juga menjadi pemicu. Orang yang memiliki skor tinggi pada tes
konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang
memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).

4. Iklan rokok ternyata…


Iklan-iklan di berbagai media yang memberikan gambaran bahwa perokok adalah
lambang keglamouran, cowok banget, memicu remaja untuk ikut berperilaku seperti itu.
Nah, jika kamu sudah terperangkap dalam status perokok saat ini, tenang saja. Ada
berbagai upaya pencegahan jika kamu ingin berubah.

2.4. Upaya mengatasi rokok


Merokok di sekolah yang dilakukan siswa kini semakin banyak, itu dikarenakan siswa
yang satu mengajak siswa yang lainnya atau dikarenakan oleh faktor pergaulan. Oleh
karena itu para guru lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi
tempat-tempat yang sering dijadikan tempat merokok.
Selain itu juga melakukan peringatan yang lebih tegas lagi agar para pelanggar khususnya
perokok jera dan tidak melakukan hal tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
Jika karena kecanduan, maka tips yang harus dilakukan adalah:
Pikirkanlah hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada tubuh ketika masa krisis
karena berhenti merokok (biasanya 1,5 sampai 2 minggu)

Minumlah banyak air putih, makan banyak sayur dan buah-buahan setiap kali timbul
keinginan untuk merokok

Berbicara atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah menyibukkan diri

Berolahraga yang menyennagkan dan disukai secara teratur dan terukur

Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam.

Jika karena ketergantungan, maka putuskan semua hubungan antara rokok dan kebiasaan-
kebiasaan yang sering dilakukan dengan tips berikut ini:
Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang lain seperti
pensil, pena, atau membaca buku

Jika ada keinginan untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dari jangkauan dan buanglah
korek api

Jika biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dari duduk setelah makan, gosok
gihi dan pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang membuat lupa pada rokok

Jika merokok disertai dengan minum kopi, maka ganilah kopi dengan jus buah dll

Jika merokok untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengingat bahaya merokok
dapat mengakibatkan penyakit jantung, paru-paru, kanker, stroke, keguguran, dll.

Berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan:


Tanyalah pada diri sendiri, apakah ada teman, saudara, atau tetangga yang menderita
salah satu penyakit di atas. Bayangkan jika penyakit tersebut menyerang diri kita sendiri.

Jika keinginan untuk merokok sangat kuat, lakukanlah olahraga ringan seperti berjalan-
jalan atau lakukan kegiatan yang menjadi kegemaran atau hobi Anda.

Jika berpikir bahwa merokok dapat membuat kita menjadi tenang atau nyaman, maka
katakanlah dan akuilah secara jujur bahwa rokok tidak mungkin bisa mengatasi masalah
yang ada.

Untuk mengatasi masalah ini, perlu melibatkan keluarga, teman, dan saudara untuk
membantu mengalihkan perhatian dari rokok.

Jika ingin berhenti merokok harus menetapkan tindakan yang akan dipilih atau perilaku
apa yang paling mudah diubah berkaitan dengan situasi merokok.
Buatlah pernyataan untuk berhenti merokok, kemudian bacalah pernyataan tentang niat
berhenti merokok di depan teman atau saudara atau anggota keluarga yang akan menjadi
pengingat agar keinginan berhenti merokok tercapai.

BAB III
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK

3.1. Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)


Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan
padat lainnya. Rokok yang terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa,
dapat dibentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan
Sulfur (S) serta unsur-unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan dapat
diformulasikan secara kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi).

Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok

Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2,
H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada
temperatur tinggi yaitu diatas 800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau
permukaan rokok yang kontak dengan udara.

CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))

3.2. Reaksi pembakaran rokok


Reaksi yang kedua adalah reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia
lainnya. Reaksi ini terjadi akibat pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih
dikenal dengan pirolisa. Pirolisa berlangsung pada temperatur yang lebih rendah dari
800oC. Sehingga rentang terjadinya pirolisa pada bagian dalam rokok berada pada area
temperatur 400-800oC. Ciri khas reaksi ini adalah menghasilkan ribuan senyawa kimia
yang strukturnya komplek.

CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((pada suhu 400-
800oC))
reaksi pirolisa

Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa
yang dihasilkan tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang mempunyai
kemampuan berdifusi dalam darah. Proses difusi akan berlangsung terus selagi terdapat
perbedaan konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya merokok ada pada
pirolisa rokok. Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati
temperatur yang tinggi dan cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses
merokok karena proses hirup dan gas produk pada area temperatur 400-800oC langsung
mengalir kearah mulut yang bertemperatur sekitar 37oC.

3.3. Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin


Selain reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang berlangsung
pada temperatur antara 100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah temperatur di
atas tidak dapat kesempatan untuk melalui temperatur tinggi dan tidak melalui proses
pembakaran. Terkondensasinya uap nikotin dalam gas tergantung pada temperatur,
konsentrasi uap nikotin dalam gas dan geometri saluran yang dilewati gas.

Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum
gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak
semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas
yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin
akan mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.

Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan
proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses
pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran gas alam di industri
pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan oksigen.
Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat
proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain
pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-
paru mereka.

3.4. Tar dan Asap Rokok


Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru –
paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis,
emphysema dan dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru – paru ( penyakit maut
yang hampir tak dikenal oleh mereka yang bukan perokok ).Racun kimia dalam TAR juga
dapat meresap ke dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan di urine.TAR yang tersisa
di kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih. Selain itu Tar
dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel – sel darah merah
untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap
sistem peredaran darah.

Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun disaluran itu yang
menyebabkan :

Batuk-batuk atau sesak napas


Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas,
lidah atau bibir.

3.5. Gas CO (Karbon Mono Oksida)


Gas CO juga berpengaruh negatif terhadap jalan napas dari pembuluh darah. Karbon
mono oksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen. Oleh sebab itu,
darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen
dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan karbon mono oksida. Pada seorang
perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh
perokok dengan sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh
negatif pada jalan napas dan pada pembuluh darah.

3.6. Nikotin dan kerja nikotin


Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem syaraf,
mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko
terkena penyakit jantung.Selain itu zat ini paling sering dibicarakan dan diteliti orang,
karena dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan
penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada
pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa
membuat seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam memulai terjadinya
penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak
rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan
gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya
yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
- Jantung berdebar-debar
- Meningkatkan tekanan darah serta kadar kolesterol dalam darah, berhubungan erat
terjadinya serangan jantung
Saat merokok, nikotin mulai diserap aliran darah dan diteruskan ke otak. Nikotin terikat
di reseptor nikotinat antikolinergik 42 di ventral tegmental area (VTA). Nikotin yang
terikat di reseptor 42 akan melepaskan dopamin di nucleus accumbens (nAcc). Dopamin
itulah yang diyakini menimbulkan perasaan tengan dan nyaman. Tak heran bila perokok
akan kembali merokok untuk memperoleh efek nyaman itu.
Bila perokok mulai mengurangi atau berhenti merokok maka asupan nikotin berkurang
dan pelepasan dopamin juga berkurang, akibatnya timbul gejala putus obat berupa
iritabilitas dan stress.

Hal itu menyebabkan jalan untuk berhenti merokok menjadi sulit karena rasa ketagihan
terhadap nikotin. Peran verenicline berfungsi sebagai pemutus rantai adiksi. Biasanya
nikotin berikatan dengan reseptor 42, namun nanti yang akan berkaitan dengan reseptor
42 adalah verenicline yang bekerja dengan dua cara. Pertama, verenicline menstimulasi
reseptor untuk melepaskan dopami secara pasrial, tujuanya untuk mengurangi gejala
putus obat berupa pusing, sulit berkosentrasi atau badmood yang ditimbulkan dari proses
berhenti merokok.

Kedua, verenicline menghalangi nikotin yang menempel di reseptor. Jadi bila merokok
kembali, nikotin tidak dapat menempel di reseptor, sehingga mengurangi rasa nikmat dari
rokok tersebut. = Verenicline dapat diberikan pada perokok dewasa atau minimal usia 18
tahun yang ingin berhenti merokok. Verenicline dapat diberikan pada perokok berat
maupun ringan. Dosis awal yang diberikan ringan yang ditingkatkan secara perlahan-
lahan. Untuk mencapai kesembuhan berhenti merokok, dibutuhkan waktu selama tiga
bulan, baik bagi perokok berat atau ringan.
Efek samping verenicline adalah mual, nyeri kepala, insomnia dan mimpi abnormal.
Meski demikian, manfaat yang ditimbulkan dari berhenti merokok jauh lebih besar
karena dalam sebatang rokok terkandung lebih dari 4 ribu bahan kimia dan 250 zat
karsinogenik.
Bahkan bahan kimia yang ditemukan pada asap tembakau (rokok) seperti aseton, butan,
arsenic, cadmium, karbon monoksida dan toluene sama seperti yang ditemukan pada
bahan industri. Jadi dapat dibayangkan bukan dampak buruk rokok?

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok itu lebih
banyak dampak negativnya dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini dibiakan terus
berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh
manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh
mereka.Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.

4.2. Saran
Setelah membaca kartulis ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok
bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya
kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan
terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.
( Source : http://ocha-katacinta.blogspot.com/2012/05/contoh-karya-tulis-ilmiah-
tentang.html ) Semoga dapat membantu teman semua.

Você também pode gostar