Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
HMS ITB
Para stakeholder HMS ITB 2018/2019
Anggota HMS Lainnya
Calon Anggota Muda HMS ITB
DEPARTEMEN KADERISASI
Doni Wardoyo Sembiring / 15015086
Raditya Nareshwara Septiano / 15015128
A. UMUM
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk 265.015.313
juta penduduk. Menurut Badan Pusat Statistik mengenai Kebutuhan Data
Ketenagakerjaan untuk Pembangunan Berkelanjutan, dari sekian juta penduduk
yang banyak tersebut, tidak semuanya dapat berkontribusi untuk kemajuan negara
Indonesia. Hal ini disebabkan karena adanya penduduk yang produktif dan
dianggap tidak produktif. Banyaknya penduduk yang produktif dan tidak
produktif secara mudah dapat digambarkan oleh adanya variabel bernama
Dependency Ratio (Rasio Ketergantungan).
2
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Dapat dilihat pada grafik 1.1, dapat dilihat bahwa rasio ketergantungan
Indonesia menunjukkan angka yang sudah signifikan turun dibandingkan dengan
tahun 1980. Hal ini disebabkan karena salah satunya berhasil diterapkannya
program KB oleh pemerintah. Meninjau dari sudut pandang lain, data
menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan sumber
daya manusianya pada sekitar tahun 2020 ketika angka ketergantungan
penduduknya memiliki angka yang rendah (relatif terhadap tahun-tahun
sebelumnya). Pada tahun 2020 diproyeksikan angka penduduk produktif akan
meningkat dan dapat menyebabkan banyaknya pemikir muda dan melahirkan ide-
ide cemerlang untuk Indonesia kedepannya. Atau justru sebaliknya.
3
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
4
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
B. ARAHAN
Berikut merupakan arahan yang diberikan kepada Departemen Kaderisasi
sebagai standar minimal yang harus dicapai oleh Departemen Kaderisasi :
C. VISI
Visi Departemen Kaderisasi periode 2018/2019 adalah sebagai berikut :
Untuk memudahkan pemahaman, maka akan dikaji lebih lanjut arti dari
keywords yang ada pada penjabaran visi :
Mendidik
Mengawasi
Mengevaluasi
6
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Jenjang
D. MISI
Misi Departemen Kaderisasi periode 2018/2019 adalah sebagai berikut :
7
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
E. KEBUTUHAN KERJA
Untuk memenuhi misi Departemen Kaderisasi periode 2018/2019, maka akan
dibutuhkan :
a) Pendesain standar kompetensi kader [1] dan pembentuk profil kader [2]
b) Pengawas dan evaluator dari keberjalanan pencapain profil kader HMS
ITB di departemen lain dan lembaga lain [3]
c) Badan penunjang keberjalanan Departemen Kaderisasi yang mengurusi :
- Dokumentasi rapi berkas-berkas yang berhubungan dengan perumusan
yang dilakukan oleh Departemen Kaderisasi. Kebutuhan ini muncul
akibat dalam perumusan yang dilakukan oleh Departemen Kaderisasi,
terdapat berkas-berkas yang akan tidak tersusun secara rapi. Selain itu,
akan terdapat banyak notulensi terkait eksekusi program kerja.
- Mendata presensi terkait program kerja yang dilakukan oleh
Departemen Kaderisasi. Kebutuhan ini muncul akibat perlu
diketahuinya kehaidran panitia maupun peserta.
- Membukukan perihal pemasukan dan pengeluaran selama keberjalanan
program kerja Departemen Kaderisasi.
- Menyusun dan menjaga timeline perancangan hingga pelaksanaan
program kerja Departemen Kaderisasi.
8
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
F. STRUKTUR
9
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
10
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
G. ALUR
Menurut KBBI, alur merupakan jalan (aturan,adat) yang benar. Secara kasar,
dapat dikatakan bahwa alur berpikir adalah cara/jalan berpikir seseorang yang
benar. Namun, dalam perkembangannya, alur berpikir – yang merupakan salah
satu cara untuk menemukan sebuah solusi dari masalah – merupakan cara/jalan
berpikir seseorang yang orang tersebut nilai adalah benar adanya. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa alur berpikir ini bersifat subjektif dan akan digunakan sebagai
sebuah sarana untuk memudahkan departeman kaderisasi dalam melaksanakan
tugasnya. Berikut merupakan alur yang digunakan.
11
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
1. KAMUS ALUR
a) Latar Belakang
Menurut KBBI, latar belakang/la·tar be·la·kang/ n 1 dasar (alasan) suatu
tindakan (perbuatan); motif. Dalam konteks Departemen Kaderisasi, definisi
latar belakang adalah dasar terbentuknya Departemen Kaderisasi.
b) Tinjauan Latar Belakang
Menurut KBBI, tinjauan/tin·jau·an/ n 1 hasil meninjau; pandangan; pendapat
(sesudah menyelidiki, mempelajari, dan sebagainya); 2 perbuatan meninjau.
Dalam konteks Departemen Kaderisasi, definisi tinjauan latar belakang
adalah dokumen-dokumen yang dapat digunakan sebagai acuan/referensi
untuk mendukung perumusan latar belakang terbentuknya Departemen
Kaderisasi.
c) Arahan Ketua Himpunan
Menurut KBBI, arahan/arah·an/ n 1 petunjuk untuk melaksanakan
sesuatu; 2 perintah resmi seorang pemimpin perusahaan kepada bawahannya
yang berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu dan jika tidak
dilaksanakan akan mendapat sanksi. Dalam konteks ini, definisi arahan ketua
himpunan adalah perintah yang diberikan oleh ketua umum HMS ITB kepada
Departemen Kaderisasi berupa landasan Departemen Kaderisasi untuk
mendesain keberjalanan Departemen Kaderisasi.
d) Visi
Menurut KBBI, visi/vi·si/n 1 kemampuan untuk melihat pada inti persoalan;
2 pandangan atau wawasan ke depan. Dalam konteks ini, visi merupakan
pandangan ke depan yang ingin dicapai oleh Departemen Kaderisasi. Karena
arahan ketua umum merupakan landasan dalam pergerakan Departemen
Kaderisasi, maka arahan ketua umum dijadikan inputan dalam perumusan visi
Departemen Kaderisasi.
e) Misi
13
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
14
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
15
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
16
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
2. PERAN
17
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
18
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Pengontrol
Decision
Maker
Staff
Eksekutor
3. TINJAUAN KORIDOR
19
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
4. KORIDOR
Oleh karena itu, berikut tabulasi tinjauan koridor yang lolos filter :
Tinjauan pustaka yang digunakan adalah tinjauan koridor yang sudah lolos
filter no. 1 dan 2 yang diterapkan sebelumnya. Berikut akan dibahas satu per satu
tinjauan yang akan digunakan.
Pasal 3 : Tujuan
20
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Pasal 1 :
Keanggotaan HMS ITB adalah otomatis bagi mereka yang telah menjadi
mahasiswa S-1 Program Studi Teknik Sipil ITB, kecuali bagi mereka yang
memilih untuk tidak menjadi anggotanya.
21
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
22
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
3. RUK KM ITB
Tingkat 1
23
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
24
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Tingkat 2
25
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Tingkat 3
- Mendemonstrasikan integritas
engineer harus diterapkan sejak awal dan harus dilatih sejak dini karena ini
merupakan isu paling utama yang menghancurkan moral para engineer ketika
sudah berada di dunia pekerjaan.
Poin pertama : seorang engineer harus melatih kemampuannya secara rutin dan
rajin sesuai dengan bidangnya. Dalam keberjalanannya, seorang engineer harus
menetapkan standar dari perilakunya. Kompetensi yang dimaksud adalah
kompetensi yang merujuk pada kemampuan untuk menunjukkan bahwa seorang
engineer dapat bertahan di bawah tekanan apapun dan dapat menyelesaikan
masalah secara efektif dan efisien serta tertata dan rapi dengan alasan
engineernya.
Poin kedua : seorang engineer harus menyelesaikan suatu masalah dengan standar,
kode, dan metode yang sudah diakui secara engineering. Pekerjaan yang akan
diambil oleh seorang engineer akan dipenuhi dan dikekang oleh banyak peraturan,
baik itu peraturan pemerintahan (politik), peraturan perusahaan (ekonomi),
maupun peraturan secara scientific (sains). Setiap aturan yang diambil harus ada
penjelasan di baliknya
28
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
5. Organizational Behavior1
1
Robins P, et al. 2013. Organizational Behavior. Pearson: Boston.
29
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
30
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
31
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Maka, meninjau dari 5 dokumen yang sudah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan
menjadi beberapa poin berikut.
32
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
33
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
6. PROFIL
6. Memiliki rasa keterikatan dan kekeluargaan antar massa HMS ITB [i]
34
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
7. JENJANG KADERISASI
35
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Pada tahap ini, anggota muda seharusnya memahami esensi dari berhimpun di
HMS ITB, karena berhimpun berbeda dengan berkumpul ataupun kegiatan sosial
lainnya. Namun esensi dari berhimpun adalah berkumpul dengan latar belakang
dan keinginan yang sama. Adapun tujuannya adalah untuk pengembangan diri
yang lebih otentik. Setelah mereka memahami esensi berhimpun, mereka harus
mengetahui platfom dari himpunan yang akan mereka masuki beserta eksekusi
dari platform tersebut, dan praksis organisasinya. Platform yang akan diketahui
adalah pilar yang melandasi berdirinya HMS ITB seperti asas, prinsip, dan tujuan
HMS ITB. Eksekusi dari platform tersebut adalah aktivitas yang terjadi di HMS
ITB secara ranah makro. Praksis organisasi yang akan dikenalkan adalah
lembaga-lembaga yang menjadi stakeholder HMS ITB yaitu BP, BPA, Senator,
dan Musyawarah Anggota. Tidak hanya itu saja, namun ketika anggota muda
memasuki lingkungan yang baru, akan ada yang namanya akulturasi budaya yang
dibawa anggota muda kepada HMS ITB sehingga mereka harus mengetahui
budaya dan nilai yang ada di HMS ITB.
36
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Tahap berikutnya adalah HMS 2017 yang baru dilantik dapat diajarkan untuk
mengembangkan soft skill mereka dalam berorganisasi melalui kegiatan Latihan
Kepempinan Organisasi (LKO) yang didalamnya akan berisi materi terkait
pengembangan soft skill yang otentik. Paralel dengan kegiatan itu, akan
dikenalkan pula Badan Semi Otonom yang dimiliki oleh HMS ITB periode
kepengurusan 2018-2019 dan yang nantinya ditargetkan bagi anggota biasa 2017
untuk magang di BSO tersebut (atau BP yang masih mempunyai program kerja
setelah pelantikan dan membutuhkan bantuan dari anggota biasa secara spesifik).
Dengan adanya proses magang ini, diharapkan HMS 2017 dapat berpartisipasi
aktif dalam program kerja HMS ITB, dalam hal ini adalah BSO HMS ITB. Paralel
dengan kegiatan-kegiatan tersebut, anggota biasa 2017 diharapkan dapat menjalin
rasa kekeluargaan antar anggota biasa pengkader (HMS 2016) dan anggota biasa
Decision Maker (HMS 2015) serta anggota biasa pengontrol (HMS 2014). Berikut
merupakan alur penjenjangan HMS 2017 :
2
Bloom, D.E., Canning, D., Rosenberg, L. 2011. Keywoard Behavior
37
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
FTSL 2017
Mengetahui esensi
berhimpun
Anggota Muda
Mengetahui sistem
kelembagaan HMS ITB
Memilih secara sukarela
dan bangga menjadi
anggota biasa HMS ITB
Anggota Biasa
HMS ITB
Pengabdian masyarakat
sebagai implementasi sense of
crisis
Staff
38
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
HMS 2016 telah mengalami pengkaderan yang dilakukan oleh HMS 2015
melalui kegiatan kaderisasi pasif, LKO, dan rangkaian wisuda april sesuai dengan
desain kaderisasi yang telah dibuat oleh BP Kaderisasi periode 2017-2018. Jalan
yang ditempuh oleh HMS 2016 selanjutnya adalah mempersiapkan HMS 2016
untuk menjadi calon penerus pemegang kebijakan di HMS ITB. Untuk menjadi
BP HMS ITB periode selanjutnya, maka diharapkan mereka dapat mengetahui
arah gerak BP HMS ITB periode 2018-2019 sehingga mereka mampu mengkritisi
kinerja BP HMS ITB. Hal ini direallisasikan dengan adanya recruitment terbuka
oleh masing-masing departemen di BP untuk menjadi staff BP HMS ITB. Agar
dapat mengkritisi kinerja BP HMS ITB, diwajibkan bagi setiap HMS 2016 untuk
berpartisipasi aktif dalam setiap program kerja HMS ITB.
HMS 2016 adalah angkatan pengkader untuk anggota muda 2017 yang
akan memasuki lingkungan barunya yaitu HMS ITB. Oleh karena itu, diharpkan
mereka mampu bekerjasama dalam mendesain, mengeksekusi, serta mengevaluasi
kegiatan secara satu angkatan yang telah mereka inisiasi sebelumnya dalam
program scaffolding dan rangkaian wisuda april 2018. Namun, mengingat
perancang yang dimaksud adalah perancangan kaderisasi pasif, maka mereka
harus mengetahui esensi dan filosofi kaderisasi melalui kegiatan Training for
Trainer (TFT).
39
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Pada pendesainan ini, HMS 2016 akan banyak berinteraksi dengan HMS
2015, HMS 2014, serta kuya-kuyinya HMS 2017. Oleh karena itu, diharapkan
mereka dapat memiliki rasa keterikatan dan kekeluargaan antar massa HMS ITB.
Berikut merupakan alur penjenjangan HMS 2016 :
40
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
8. STANDAR KOMPETENSI
Untuk menilai pencapain profil yang sudah dirumuskan pada subbab 7, maka
akan digunakan standar kompetensi dari kamus haygroup dan spener&spencer.
Berikut merupakan standar kompetensi yang didesain oleh Departemen Kaderisasi
periode 2018-2019 :
atau pendapat yang ada dalam sebuah diskusi, dengan harapan diskusi yang terjadi
dapat berjalan sehat dan solutif.
2.Collaboration [COLL]
Decision Maker :
Level 1 – Bekerja sama
Pada level ini seorang decision maker dalam menjalankan perannya tentu harus
memiliki kemampuan bekerja sama dalam timnya. Baik itu bisa menerima
pekerjaan yang diberikan kepadanya dan cepat beradaptasi dengan tim. Mampu
berbagi ide, informasi dan pandangan dengan tim dalam mencapai tujuan. Serta
memahami tujuan tim serta peran masing-masing anggota dalam mencapai tujuan
tersebut.
Level 2 – Mampu menghargai dan menerima pendapat sosial
Pada level ini seseorang mampu membangun hubungan yang baik dengan orang
di lingkungan kerjanya. Hubungan baik yang dimaksud disini adalah menghargai
pendapat dan meminta masukan dari orang lain untuk membangun kerjasama tim
demi hasil yang lebih baik. Kompetensi ini dirasa perlu dimiliki oleh seorang
Decision Maker karena seorang pengambil keputusan sudah seharusnya mampu
bekerja sama dengan seluruh anggotanya, menerima semua masukan dan
pendapat demi keberjalanan organisasi yang lebih baik.
Level 3 – Mampu mendorong dan memberdayakan orang lain
Pada level ini seseorang mampu mengapresiasi orang lain yang telah bekerja
dengan baik, dengan tujuan membangun semangat ia agar terus bekerja dan
berkembang. Level ini juga berbicara mengenai kemampuan seseorang dalam
membagi pekerjaan dan tanggap dalam memberikan arahan ataupun tuntunan
kepada anggota yang lain. Level ini dirasa perlu dimiliki oleh seorang Decision
Maker karena seorang pengambil keputusan dalam organisasi tentu tidak dapat
bergerak sendirian, ia juga harus memiliki kemampuan untuk memberdayakan
orang-orang dibawahnya agar mampu bekerja dengan baik demi tercapainya
tujuan besar organisasi itu sendiri.
42
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Staff :
Level 1 – Bekerja sama
Pada level ini seorang staff dalam menjalankan perannya harus memiliki
kemampuan bekerja sama dalam timnya. Kemampuan ini akan dibutuhkan ketika
nantinya mereka akan menjadi staff yang akan mendapatkan tugas dari seorang
decision maker.
Level 2 - Mampu menghargai dan menerima pendapat sosial
Pada level ini seseorang mampu membangun hubungan yang baik dengan orang
di lingkungan kerjanya. Hubungan baik yang dimaksud disini adalah menghargai
pendapat dan meminta masukan dari orang lain untuk membangun kerjasama tim
demi hasil yang lebih baik. Kompetensi ini dirasa perlu dimiliki oleh seorang
Decision Maker karena seorang pengambil keputusan sudah seharusnya mampu
bekerja sama dengan seluruh anggotanya, menerima semua masukan dan
pendapat demi keberjalanan organisasi yang lebih baik.
43
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
44
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
45
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Maker dituntut untuk mampu membagi pekerjaan kepada setiap anggotanya dan
menunjukkan bagaiman dalam menegerjakannya. Oleh karena itu sebelum HMS
2016 mampu menjalankan perannya sebagai Decision Maker mereka akan
dipersiapkan dan dilatih untuk memiliki kompetensi ini.
Level 3 – Mampu memberikan saran dan masukkan kepada seseorang untuk
berkembang
Pada level ini seseorang memiliki kemampuan dalam memberikan saran,
masukkan, ataupun evaluasi kepada seseorang dengan maksud agar orang lain
mampu berkembang lebih baik. Kompetensi ini berkaitan dengan peran Decision
Maker dalam memberikan saran dan masukkan kepada setiap anggotanya agar
mampu bekerja dan berkembang dengan baik. Oleh karena itu sebelum HMS
2016 menjalankan perannya sebagai Decision Maker mereka akan dipersiapkan
untuk memiliki kompetensi ini.
Level 4 – Menyediakan wadah untuk berkembang lebih
Pada level ini disebutkan bahwa seseorang memiliki kemampuan dalam
menyediakan wadah untuk orang lain dengan maksud untuk memberdayakan
mereka lebih jauh. Disebutkan bahwa pada level ini seseorang dituntut untuk
memberikan dan mengorbankan waktunya untuk memberdayakan orang lain.
Selain itu pada kompetensi ini juga disebutkan bahwa seseorang akan
memberikan wadah kepada anggotanya untuk berkembang dengan memberikan
wewenang lebih untuk mereka menjalankan tugasnya secara mandiri agar mereka
mampu bertanggung jawab dan belajar dari apa yang mereka lakukan. Selain itu
pada level ini juga seseorang memiliki kemampuan dalam menentukan strategi
apa yang akan diambil agar orang lain mampu mengembangkan dirinya dengan
baik. Hal ini sangat berkaitan dengan peran Decision Maker dimana seorang
Decision Maker memiliki tanggung jawab untuk menyediakan wadah bagi seluruh
anggotanya agar mampu terus berkembang dan belajar menjadi lebih baik.
Staff :
Level 1 – Berbagi saran dan keahlian dengan orang lain
46
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Pada level ini seorang staff harus dapat memberikan saran dalam mengerjakan
suatu pekerjaan di departemen dan juga harus dapat berbagi keahlian dengan
orang lain. Hal ini berguna sebagai pembelajaran bersama dengan staff lainnya
untuk saling mengembangkan diri dengan cara berbagi saran dan berbagi
kemampuan yang dimiliki masing-masing staff.
Level 2 – Mampu memberikan saran dalam mengerjakan tugas
Pada level ini staff disarankan untuk dapat memberikan saran dalam mengerjakan
tugas karena nantinya, seorang staff yang mengkritisi kinerja decision maker pada
periode selanjutnya sehingga harus dilatih sejak dini.
47
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
48
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
7. Initiative [INT]
Decision Maker:
Level 1 – Menyadari adanya suatu masalah
Level ini dipilih karena seorang decision maker dirasa memerlukan kemampuan
untuk menyadari suatu permasalahan (hambatan) ataupun peluang keuntungan.
Sehingga saat dia menjalankan pekerjaanya dalam departemen ia dapat menyadari
jika ada suatu masalah dan memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi masalah serta
menyelesaikan masalah tersebut sampai selesai, atau saat ia menyadari akan
adanya suatu peluang dan mengejar peluang tersebut sehingga ia dapat
menyelesaikan pekerjaan dalam departemennya.
Level 2 – Bertindak di bawah tekanan
Pada level ini disebutkan bahwa seseorang memiliki kemampuan dalam
mengambil suatu tindakan atau keputusan dengan cepat dengan segala
keterbatasan yang ada. Disebutkan juga bahwa pada level ini seseorang harus
mampu memanajemen waktu yang ia miliki. Kompetensi ini dipersiapkan untuk
HMS 2016 dengan harapan mereka mampu menerapkannya baik itu saat mereka
menjalankan perannya sebagai eksekutor maupun lebih jauh sebagai pengambil
keputusan di kemudian hari.
Level 3 – Berpikir kedepan dalam merencanakan
Pada level kompetensi ini disebutkan bahwa seseorang memiliki kemampuan
dalam merencanakan suatu tindakan yang akan ia lakukan. Merencanakan yang
dimaksud disini sejauh seberapa mampu mereka memanfaatkan sumberdaya dan
49
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
batasan-batasan yang ada dalam batas waktu tertentu. Selain itu pada level ini
seseorang juga harus mampu memperkirakan dan mengelola hambatan-hambatan
yang akan mereka hadapi dalam merencanakan.
Level 4 – Mengimplementasikan rencana jangka pendek
Pada level ini seseorang akan memiliki kemampuan dalam menentukan dan
merancang rencana jangka pendek dan melaksanakannya. Dimana selain
merancang, seseorang juga dituntut untuk mampu menggunakan sumberdaya dan
batasan yang ada untuk menjalankan rencananya.
Staff :
Level 1 – Menyadari adanya suatu masalah
Level ini dipilih karena seorang staff dirasa memerlukan kemampuan untuk
menyadari suatu permasalahan (hambatan) ataupun peluang keuntungan.
Sehingga saat dia menjalankan pekerjaanya dalam departemen ia dapat menyadari
jika ada suatu masalah dan memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi masalah serta
menyelesaikan masalah tersebut sampai selesai, atau saat ia menyadari akan
adanya suatu peluang dan mengejar peluang tersebut sehingga ia dapat
menyelesaikan pekerjaan dalam departemennya.
50
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
51
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
52
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
dengan lingkungan sekitarnya, dan ide dampak yang terjadi tidak mengganggu
tujuan yang ingin dicapai. Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan HMS
2016 dalam memahami dan mengerti hubungan yang akan terjadi dengan ide yang
akan mereka bawa dalam menjalankan perannya sebagai eksekutor.
Level 3 – Mampu menyakinkan ide yang ia bawa pada orang sekitar
Pada level ini seseorang mampu menyakinkan orang disekitarnya akan apa ide
yang dia bawa dan dampaknya bagi pekerjaan. Disebutkan disini bahwa seseorang
harus mampu menyakinkan orang disekitarnya yang takut dan ragu akan apa ide
yang ia bawa. Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan HMS 2016 dalam
menyakinkan massa HMS ITB lainnya akan apa ide yang mereka bawa dalam
menjalankan perannya sebagai eksekutor.
Level 4 – Melakukan perubahan
Pada kompetensi ini, akan diambil tindakan nyata untuk merealisasikan ide yang
dibawa. Selain melakukan tindakan, seseorang juga harus mampu melibatkan
orang lain di sekitarnya untuk melakukan perubahan bersama-sama. Kompetensi
ini berkaitan dengan kemampuan HMS 2016 dalam mengeksekusi ide yang
mereka bawa sebagai seorang eksekutor.
53
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
2016 untuk meningkatkan hubungan yang ada dengan yang lain sehingga tercipta
lingkungan kerja yang kondusif.
Level 3 – Proaktif dalam menjalin jaringan untuk mengatasi permasalahan yang
terjadi
Pada kompetensi ini, seseorang mampu untuk memahami kebutuhan untuk
menjalin hubungan dengan pihak luar dari organisasi yang dirasa mempengaruhi
internal organisasi. Hubungan dijalin juga dengan maksud untuk memenuhi dan
menjawab kebutuhan serta tujuan dari organisasi itu sendiri. Kompetensi ini
berbicara mengenai kemampuan HMS 2016 dalam memahami hubungan antara
HMS ITB dengan organisasi-organisasi diluar yang mempengaruhi keberjalanan
HMS ITB secara langsung.
54
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
berhubungan dengan apa yang akan dijalani HMS 2016 dalam menjalankan
perannya sebagai eksekutor dimana mereka akan menghadapi berbagai hambatan
dan masalah, dan mereka tetap dituntut untuk mampu menyelesaikannya.
Level 4 – Menghasilkan sesuatu dengan tingkat konsistensi tinggi dalam periode
waktu yang lama.
Pada level kompetensi ini, seseorang dituntut untuk berkomitmen dalam
mengerjakan tugas-tugas rutin dalam jangka waktu yang lama. Tetap bertahan
dengan tugas-tugas yang sulit dalam jangka waktu yang lama, dan mampu
mengelola stres yang ia alami. Mampu menjaga sikap dan motivasi dirinya
apapun kondisinya, dan tetap menjalankan tugasnya. Level ini dianggap relevan
karena dalam menjadi Decision Maker kedepannya, seseorang akan bertemu
dengan banyak masalah dan tantangan. Sehingga seorang Decision Maker perlu
dipersiapkan untuk itu.
Staff :
Level 1 – Menjaga Konsistensi Kerja
Pada level kompetensi ini, seseorang dituntut untuk mampu konsisten dalam
menjalankan tugas-tugas rutinnya. Berusaha untuk mempertahankan usaha
kerjanya. Serta mencoba mempertahankan apa yang ia kerjakan walaupun
mendapatkan tekanan. Level ini dianggap relevan dengan jenjang staff, karena
dalam keberjalanannya seorang staff dituntut untuk mampu konsisten dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
55
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
56
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Pada level ini seseorang mampu secara aktif mencari feedback ataupun masukan
dari orang lain atas kinerjanya agar ia dapat meningkatkan kinerjanya tersebut.
Kompetensi ini dibutuhkan oleh staff karena dalam menjalankan perannya sebagai
eksekutor, ia akan banyak bekerjasama dengan pihak lain, sehingga ia dapat
secara aktif mencari atau meminta feedback baik dalam bentuk masukan atau
evaluasi agar ia dapat meningkatkan kinerjanya.
Level 4 – Memiliki Rasa Tanggung Jawab Dalam Mengembangkan Karir Pribadi
Pada kompetensi ini, seorang staff dirasa perlu menentukan gol dan rencana
karirnya di HMS ITB, sehingga dia merasa butuh untuk mengembangkan dirinya
untuk menuju level berikutnya yang ia targetkan, dan terus mengembangkan
dirinya menuju lebih baik.
57
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
58
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
59
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Level ini dipilih karena Decision Maker harus mampu memahami isu-isu atau
permasalaahan-permasalahan yang ada dibalik organisasinya, sehingga
diharapkan Decision Maker mampu membuat keputusan yang sesuai dengan
mempertimbangkan masalah-masalah dibalik organisasi. Selain itu Decision
Maker juga harus memahami pihak-pihak yang memperngaruhi organisasinya,
sehingga pihak-pihak tersebut akan ikut dipertimbangkan saat ia mengambil
keputusan.
Level 6 – Memahami Isu-Isu Jangka Panjang
Level ini dipilih karena Decision Maker harus sudah memahami dan memberikan
perhatian pada isu-isu jangka panjang, kesempatan atau kekuatan politik yang
mempengaruhi organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar. Hal ini
dibutuhkan Decision Maker karena ia akan melanjutkan keberjalanan HMS ITB
sebagai pengambil keputusan dan diharapkan dalam mengambil keputusan ia akan
mempertimbangan isu-isu jagka panjang yang ada di HMS ITB.
Staff :
Level 1 – Memahami struktur organisasi formal
Level ini dipilih karena untuk menjadi staff dalam departemen yang akan
melaksanakan program kerja dari badan pengurus HMS ITB maka seseorang
harus mengenali dan memahami struktur formal atau hirarki yang ada dalam HMS
ITB, serta peraturan-peraturan yang berlaku di HMS ITB.
Level 2 – Memahami struktur informal HMS ITB
Level ini dipilih karena sebelum seseorang melakukan perannya sebagai staff,
diperlukan pengetahuan dasar akan struktur organisasi formal, baik itu dari
platform, struktur atau hirarki, kekuasaan setiap posisi, dsb.
60
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
61
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Level ini dipilih karena untuk menjadi staff seseorang harus mau secara aktif
berusaha untu menyesuaikan diri dengan organisasinya dalam hal ini HMS ITB
sehingga ia dapat menjalankan perannya sebagai staff dengan semestinya karena
ia sudah mengerti dan menghormati norma dan segala sesuatu dalam HMS ITB.
Level 2 – Model ―menjadi warga organisasi yang baik‖
Level ini dipilih karena saat menjadi staff seseorang akan melakukan pekerjaan
dalam departemennya dan bekerjasama dengan rekan-rekannya dalam
menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai tujuan departemen. Sehingga untuk
menjadi staff seseorang harus mampu bekerjasama dengan orang lain dalam
timnya untuk menyelesaikan pekerjaannya serta menghormati keinginan
pemegang kekuasaan.
Level 3 – Menyatakan manfaat dan komitmen
Level ini dipilih karena dirasa sebelum seseorang mampu menjalankan perannya
sebagai staff dalam suatu departemen, tentu ia sudah harus dapat menyelaraskan
antara tujuan pribadinya dengan tujuan departemennya, agar keduanya berjalan
beriringan.
Maka, dapat disimpulkan kompetensi dari setiap jenjang (staff dan decision
maker) adalah sebagai berikut :
No Kompetensi Level
1 AFO 1 2 3
2 COLL 1 2 3
3 PSDM 1 2 3 4 5
4 DEV 1 2 3 4
5 FIO 1 2 3
6 HPA 1 2 3
7 INT 1 2 3 4
8 IRR 1 2 3
9 LO 1 2 4 5
10 MC 1 2 3 4
11 RNB 1 2 3
12 RES 1 2 3 4
13 RM 1 2 3
14 SDV 1 2 3 4
15 ST 1 2 3 4 5
16 OA 1 2 3 4 5 6
62
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
17 OC 1 2 3 4 5
Staff
Decision Maker
Tabel 8. 1 Kompetensi Staff dan Decision Maker
63
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
Program Kerja Profil Angkatan Kompetensi
Mengetahui arah gerak BP HMS ITB dan ST 1, ST 2, ST 3, ST 4, OA 1,
2016
mampu mengkritisi kinerja BP HMS ITB OA 2, OA 3, OA 4, OA 5, OA 6
Berpartisipasi aktif dalam program kerja OC 4, AFO 2, COLL 1, INT 2,
2016
Staffing HMS ITB LO 1, LO 2
Mengembangkan soft skill dalam PSDM 1, PSDM 2, INT 1, RES
2016
berorganisasi 1, SDV 2, SDV 3
Mengaplikasikan kode etik keprofesian
2016 OC 3
dalam ber-HMS
Berpartisipasi aktif dalam program kerja
2017 OC 1, OC 2
HMS ITB
Magang
Mengembangkan soft skill dalam PSDM 1, INT 1, RES 1, SDV 2,
2017
berorganisasi SDV 3, COLL 1, COLL 2
Mengembangkan soft skill dalam PSDM 1, INT 1, RES 1, SDV 2,
LKO 2017
berorganisasi SDV 3, COLL 1, COLL 2
9. PROGRAM KERJA
1. Staffing
a. Profil
1. Mengetahui arah gerak BP HMS ITB dan mampu mengkritisi kinerja BP
HMS ITB
2. Berpartisipasi aktif dalam program kerja HMS ITB
3. Mengembangkan soft skill dalam berorganisasi.
4. Mengaplikasikan kode etik keprofesian dalam ber-HMS.
b. Latar Belakang
65
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
2. Magang
a. Profil
1. Berpartisipasi aktif dalam program kerja HMS
2. Mengembangkan soft skill dalam berorganisasi
b. Latar Belakang
Setelah melalui pembinaan pada rangkaian kaderisasi pasif dan LKO, HMS
2017 diharapkan dapat merasakan peran nyata sebagai eksekutor untuk
mematangkan diri sebelum menjadi staff dan dapat mengenal beberapa
program kerja HMS ITB, dalam hal ini HMS 2017 akan diberdayakan untuk
magang di BSO HMS ITB. BSO HMS ITB dipilih untuk menjadi sarana
magang karena kebutuhan BSO akan sumber daya yang cukup banyak dan
karena program kerja departemen pada BP HMS ITB tersisa sedikit sehingga
dianggap tidak efektif untuk menjadi sarana magang HMS 2017.
c. Tujuan
1. HMS 2017 dapat berpartisipasi aktif dalam program kerja HMS
2. HMS 2017 dapat menginisiasi pengembangan soft skill dalam
berorganisasi
d. Waktu Pelaksanaan
November 2018 – Kegiatan BSO selesai.
e. Deskripsi Kegiatan
Berupa rangkaian kegiatan dengan penjelasan sebagai berikut :
Pemberian form kuesioner magang yang berisikan pilihan BSO dan alasan
pemilihan BSO.
66
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
67
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
68
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
100% HMS 2016 mengikuti rangkaian acara TFT Materi dan TFT Lapangan
69
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
HMS 2016
g. Parameter Keberhasilan
100% HMS 2016 mengikuti rangkaian DMT
70
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
71
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
terjun kedalam kegiatan HMS. Oleh karena itu ini salah satu metode yang
dapat membuat HMS 2016 mendapat pembelajaran langsung.
c. Tujuan
1. HMS 2016 mampu bekerja sama dalam mendesain, mengeksekusi, serta
mengevaluasi kegiatan secara satu angkatan
2. HMS 2016 mampu menginisiasi pengaplikasian kode etik keprofesian
dalam ber-HMS
d. Waktu Pelaksanaan
Juli 2018
e. Deskripsi Kegiatan
Diawali dengan pemilihan ketua yang diserahkan langsung kepada 2016,
yang selanjutnya memulai perancangan hingga eksekusi kegiatan secara satu
angkatan. Selama pelaksanaan, BP akan terus memantau dan membantu.
Akan diadakan juga presentasi kepada massa dan wisudawan/wisudawati
terkait rangkaian kegiatan wisuda, diharapkan mereka mengerti apa yang
mereka desain dan dapat mempertanggungjawabkannya/ HMS 2016 dituntut
untuk bekerja sebagai satu tim yang sekaligus akan melatih kemampuan
mereka dalam bekerjasama. Setelah rangkaian selesai, akan dilakukan
evaluasi yang dapat dijadikan pembelajaran untuk kedepannya.
f. Sasaran
HMS 2016
g. Parameter Keberhasilan
100% HMS 2016 mengikuti rangkaian wisuda Oktober 2018
72
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
73
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
74
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
9. Rapor MSDM
a. Profil
Semua profil kaderisasi
b. Latar Belakang
Untuk merealisasikan misi nomor 3 Departemen Kaderisasi kepengurusan
2018/2019, maka dibutuhkan sebuah laporan perkembangan kader-kadernya
yang akan dibukukan secara rapi untuk analisis dan untuk periode
kepengurusan selanjutnya.
c. Tujuan
HMS 2016 dan HMS 2017 dapat berkembang sesuai dengan profil kaderisasi
yang sudah dirumuskan
d. Waktu Pelaksanaan
Sepanjang periode kepengurusan Departemen Kaderisasi
e. Deskripsi Kegiatan
Tiap anggot MSDM akan mengawasi setiap bidang di BP HMS ITB terkait
pemenuhan profil yang dialami kader-kadernya
f. Sasaran
HMS 2016 dan HMS 2017
g. Parameter Keberhasilan
100% HMS 2016 dan HMS 2017 berpartisipasi aktif dalam program kerja
HMS ITB.
75
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
11. TIMELINE
76
AUDIENSI DEPARTEMEN KADERISASI HMS ITB
KEPENGURUSAN 2018-2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Januari
MINGGU TENANG UTS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Februari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
PEMBEKALAN
MUSYAWARA TERBENTUK
Maret PENGAMBILAN AUDIENSI HEARING KAKAD + AUDIENSI SEKOLAH AUDIENSI SEKOLAH AUDIENS AUDIENS AUDIENS
MINGGU TENANG UTS UTS AUDIENSI BP H PEMILIHAN KOORMAT
BERKAS KAKAD DEPKAD KAKAD PENGEMBALIAN BP KAKAD BP KAKAD I BP I BP I BP
KAKAD KOORLAP
BERKAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
April
RANGKAIAN WISUDA APRIL TFT TFT FORKAD SEKOLAH BP FORKAD SENATOR FORKAD MASA TENANG UAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Mei FORKAD
MASA UAS MASA UAS FORKAD FORKAD
+ DIES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Juni
FORKAD FORKAD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Juli
FORKAD RANGKAIAN WISUDA JULI FORKAD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Agustus
FORKAD EKS 1 EKS 2 EKS 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
September PERSIAPAN
EKS 4 EKS5 EKS 6 LANTIK
LANTIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Oktober
RANGKAIAN WISUDA OKTOBER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
PRE EVENT
November LKO,
DMT MAGANG 17 SIBADES +
DMT
HASIL MAGANG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Desember
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Januari
77