Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MENEJEMEN PEMASARAN
(Menganalisis Persaingan Usaha)
Di Sususn oleh :
SITI MUZDALIFAH
1502151845
Segala puji bagi Allah SWT. dzat yang Maha Sempurna, Maha Pencipta dan Maha Penguasa
segalanya, karena hanya dengan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini sesuai
dengan apa yang diharapkan yaitu tentang “Analisis Persaingan Usaha”. Makalah ini sengaja
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Menejemen Pemasaran Perbankan Syariah”.
Tidak lupa penulis sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang turut
berpartisipasi dalam proses penyusunan tugas ini, karena penulis sadar sebagai makhluk sosial
penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi dengan orang lain dan tanpa adanya
bimbingan, serta rahmat dan karunia dari–Nya.
Penulis berharap agar mahasiswa khususnya, dan umumnya dari para pembaca dapat
memberikan kritik yang positif dan saran untuk kesempurnaan Makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahan yang sederhana, namun cakupan pesaing
aktual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan lebih mungkin untuk
dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau oleh teknologi baru, dibandingkan oleh
pesaingnya saat ini.
Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya persaingan yang sehat. Persaingan yang
tidak terkendali dalam jalan positif akan menimbulkan perpecahan bahkan peperangan yang
menciptakan banyak korban baik jiwa maupun harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual yang
mengajarkan manusia untuk hidup rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang
merugikan, tetapi sejarah manusia telah mencatat, bahwa manusia adalah pencipta kekerasan dan
manusia memiliki karakter untuk membangun dan sekaligus menghancurkan.
Dalam dunia bisnis, persaingan pasti ada, entah itu bersaing dengan sehat ataupun persaingan
yang tidak sehat. Banyak pengusaha yang menganggap bahwa pesaing adalah sebagai musuh, tapi
menurut penulis pesaing adalah mitra karena dengan adanya pesaing maka produk yang dihasilkan
suatu perusahaan menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan karena antara perusahaan yang satu
dengan yang lain, berlomba-lomba membuat produk yang berkualitas sehingga tidak kalah dengan
perusahaan lain yang pada akhirnya akan menarik perhatian customer untuk membeli produk
tersebut.
Menghadapi pesaing bukanlah hal yang mudah, perusahaan harus mengetahui kondisi
pesaing baik dalam maupun luarnya agar perusahaan dapat membuat strategi untuk menghadapi
pesaing tersebut. Oleh karena itu, maka disusunlah makalah yang berjudul “Analisis Persaingan
Usaha”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan hal-hal apa saja yang akan dikaji oleh penulis. Berdasarkan
latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian dari Pesaing?
2. Bagaimana Mengidentifikasi Pesaing?
3. Bagaimana Menentukan Sasaran Pesaing?
4. Bagaimana Mengidentifikasi Strategi Pesaing?
5. Bagaimana Menganalisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing?
6. Bagaimana Mengidentifikasi Reaksi Pesaing?
7. Bagaimana Strategi untuk Menghadapi Pesaing?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari dilakukannya penulisan makalah ini selain sebagai tugas Mata Kuliah Pemasaran
Bank Syari’ah juga sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Definisi dari Pesaing.
2. Untuk mengetahui Cara Mengidentifikasi Pesaing.
3. Untuk mengetahui Sasaran Pesaing.
4. Untuk mengetahui Strategi Pesaing.
5. Untuk mengetahui Kekuatan dan Kelemahan Pesaing.
6. Untuk mengetahui Reaksi Pesaing.
7. Untuk mengetahui Strategi dalam Menghadapi Pesaing.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persaingan
Persaingan berasal dari kata “saing” yang berati berlomba atau (mengatasi, dahulu
mendahului), dengan kata lain yakni usaha untuk memperhatikan keunggulan masing-masing yang
dilakukan perseorangan atau badan hukum dalam bidang perdagangan, produksi, pertahanan dan
sebagainya.
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau
mirip dengan produk yang ditawarkan.1[1] Analisis persaingan merupakan suatu perbuatan
menganalisa atau mengidentifikasi apa-apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing atau
perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang mirip dengan produk kita.
Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:2[2]
1. Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
2. Harga yang ditawarkan
3. Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
4. Promosi yang dijalankan
5. Rencana kegiatan pesaing ke depan
B. Indetifikasi Pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang mereka
miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yang lengkap. Pembuatan peta persaingan yang
digunakan untuk melakukan analisis pesaing memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah
pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh pesaing yang ada.
Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita. Dengan
demikian, memudahkan kita untuk
1[1] Indra, Analisis Situasi Pasar dan Analisis Pesaing, dalam http://indraputrabintan.blogspot.co.id/
2013/03/analisis-situasi-pasar-dan-analisis.html?=1 (diakses 06 Maret 2016)
2[2] Ibid,
menetapkan langkah selanjutnya.3[3]
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:4[4]
1. Jenis produk yang ditawarkan
2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
3. Identifikasi peluang dan ancaman
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan
6[6] Herry sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syari’ah (Bandung: Pustaka Setia,
2013), 340
Pilihan ini membawa resiko tinggi, tetapi bisa merupakan strategi yang akan banyak menghasilkan
dan memang benar-benar masuk akal bila si pemimpin pasar ternyata tidak memenuhi kebutuhan
pasar dengan sempurna.
b. Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan regional yang lebih kecil yang kurang berhasil
serta kekurangan dana.
3. Serangan pengikut pasar
Pengikut pasar adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar sebesar 20%.
Berikut ini empat strategi umum yang bisa dimanfaatkan :
a. Pengadaptasi (Adaptor)
Yaitu perusahaan mengambil dan mengadaptasi/memodifikasi produk market leader.
b. Peniru (Imitator)
Yaitu perusahaan yang meniru beberapa hal dari market leader, namun ia masih mempertahankan
diferesiasi dalam hal kemasan, iklan, harga dan lain-lain.
c. Pengklon (Cloner)
Yaitu perusahaan berusaha untuk menyamai atau melebihi
produk, nama dan pengemasan produk market leader, dengan
variasi yang ringan.
d. Pemalsu (Counterfeiler)
Yaitu perusahaan yang meniru bulat-bulat produk dan kemasan bank pemimpin pasar.
4. Strategi penggarap relung pasar
Dalam hampir setiap industri, selalu terdapat perusahaan-perusahaan kecil yang mengkhususkan
diri pada sebagian dari pasar dan menghindari bentrok dengan perusahaan-perusahaan besar,
sehingga tidak diperdulikan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
Penggarap relung pasar adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar sebesar 10%.
Perusahaan-perusahaan jenis ini mencoba masuk ke satu atau lebih celah-celah pasar yang aman
dan menguntungan. Satu relung atau celah pasar yang ideal akan memiliki beberapa ciri sebagai
berikut :7[7]
a. Memiliki luas cukup besar dan daya beli yang cukup agar bisa menguntungkan.
7[7] Adi zhy, Posisi Pesaing dan Strategi Pemasaran, dalam http://ad1lovezhy.blogspot.co.id/2013/
03/posisi-pesaing-strategy-pemasaran.html?m=1 (diakses 07 Maret 2016)
b. Memiliki potensi untuk berkembang.
c. Diabaikan oleh perusahaan besar.
d. Perusahaan memiliki keterampilan dan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan relung pasar
tersebut secara efektif.
e. Perusahaan mampu membela diri dari serangan pesaing besar dengan membina “Goodwill” atas
produknya.
Sebuah perusahaan perlu informasi tentang kekuatan dan kelemahan pesaing. Kotler
menyatakan bahwa sebuah perusahaan akan menempati satu di antara enam posisi kompetitif
didalam pasar sasaran berikut ini:10[10]
1. Dominan
Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain dan memliki pilihan strategis yang luas.
2. Kuat
Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpa membahayakan posisi jangka panjangnya
dan dapat mempertahankan posisi jangka panjangnya apapun tidakan yang dilakukan oleh pesaing.
3. Cukup baik
Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang yang ada diatas rata-rata
untuk meningkatkan posisinya.
4. Cukup
Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukup untuk mencapai hasil yang bisa terus
bertahan dalam bisnis. Namun, perusahaan ini ada karena dibiarkan oleh perusahaan yang
dominan dan memiliki peluang dibawah rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
5. Lemah
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan, tetapi ada peluang untuk memperbaiki.
Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak keluar dari pasar.
6. Tidak berpeluang
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan dan tidak ada peluang untuk memperbaiki.
10[10] Muhammad hafidz, Strategi Pemasaran dalam berbagai posisi persaingan, dalam
http://kerajaanberbagi.blogspot.co.id/2012/06/strategi-pemasaran-dalam-berbagai.html?m=1 (diakses
07 Maret 2016)
F. Identifikasi Reaksi Pesaing
Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam merebut segmen pasar
yang ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan terobosan baru dalam rangka
mengungguli pesaing yang ada.
Adapun bentuk-bentuk reaksi umum dari para pesaing, yaitu:11[11]
1. Pesaing yang santai, yaitu pesaing yang tidak bereaksi dengan cepat terhadap tindakan / serangan
bank pesaing.
2. Pesaing selektif, yaitu pesaing yang hanya bereaksi terhadap serangan tertentu.
3. Pesaing harimau, yaitu pesaing yang bereaksi dengan gesit dan kuat terhadap setiap serangan dari
pesaing-pesaingnya.
4. Pesaing stokastik (tak terduga), yaitu pesaing yang tidak menunjukkan pola reaksi yang dapat
diramalkan.
12[12] Anonim, Strategi Pemasaran dalam Menghadapi Persaingan Pasar Bebas, dalam http//:dayun
cepok.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pemasaran-dalam-menghadapi.htmlm=1 (diakses 10 Maret 2016)
c. Menetapkan harga di atas harga pesaing
Berapa harga yang ditetapkan untuk suatu barang, pengusaha (penjual) melihat pada suatu pangkal
tolak, yang disebut orientasi. Ada tiga macam orientasi, antara lain:
a. Orientasi pada harga pokok (cost)
Dalam menetapkan harga dengan orientasi pada harga pokok, seorang pengusaha selalu
menanyakan terlebih dulu berapa harga pokok (biaya pembuatan/harga-beli)-nya baru kemudian
menetapkan harga jualnya.
b. Orientasi pada permintaan pasar
Orientasi pada permintaan pasar terlebih dahulu melihat harga-harga di pasar dan kekuatan
permintaan pasar. Berapakah kira-kira banyaknya barang yang diperlukan, dan berapakah kira-
kira kemampuan untuk membayar. Jika ditaksir permintaan kuat, maka harga ditetapkan relatif
tinggi; jika ditaksir permintaan lemah, maka harga ditetapkan relatif rendah. Jika permintaan
berbeda-beda kekuatannya atau keinginannya, maka kepada pembeli dapat diberikan harga yang
berbeda-beda, yang disebut harga diskriminasi.
c. Orientasi pada persaingan
Orientasi pada persaingan, yang dilihat oleh penjual bukannya harga pokok atau permintaan pasar
terlebih dahulu, melainkan berapakah harga yang ditetapkan oleh pesaingnya.
Ada dua cara yang dapat ditempuh, yaitu mengikuti saja harga yang sedang berlaku yang dipasang
oleh pesaingnya artinya tinggal meniru saja atau harga yang ditetapkan lebih rendah daripada yang
ditawarkan/ditetapkan oleh pesaingnya.
d. Kombinasi
Yaitu melihat kepada ketiga-tiganya, baik biaya pembuatannya, permintaan pasar, maupun
persaingan yang ada.
3. Strategi promosi
Promosi dilaksanakan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat persuasi (persuasive) atau
membujuk. Sifat membujuk dapat dilakukan dengan cara:
a. Model retorika
Merupakan suatu model/cara seseorang berbicara dihadapan
suatu kelompok, misalnya berpidato dihadapan umum, salesman produk kepada pembeli.
b. Model propaganda
Suatu cara untuk mencari pendukung oleh seseorang atau lembaga, cara ini dilakukan dengan:
1) Rhetoric, memanipulasi kata-katanya menjadi menarik.
2) Atmosphere, yaitu suasana senang yang diciptakan sehingga memberikan dorongan agar mau
mengikuti atau menerima apa yang dikatakan.
3) Event, yaitu suatu kejadian yang digunakan sebagai alat propaganda agar dapat menimbulkan
kesan yang sulit dilupakan.
c. Model negoisasi
Suatu perundingan antara seseorang negosiator dengan negosiator lainnya saling berhadapan.
Masing-masing berusaha untuk mengusahakan pihaknya.
4. Strategi distribusi
Untuk menyalurkan barang-barang konsumsi ada beberapa jenis saluran distribusi yang dapat
dipergunakan, yaitu:
a. Zero Stage: Manufacture Direct to Consumer (Saluran Distribusi Langsung ke Konsumen)
b. One Stage: Manufacture To Retailer To Consumer (Saluran Distribusi Produsen ke Pengencer ke
Konsumen)
c. Two Stage: Manufacture to Retailer to Consumer (Produsen ke Pedagang Besar ke Pengencer ke
Konsumen)
d. Three Stage: Manufacture to Agent to Whole seller to Retailer to Consumer (Saluran Melalui
Agen)
Bila ada lawan yang menduduki daerah pemasaran tertentu, maka ada lima strategi
penyerangan yang bisa dilakukan, yaitu :13[13]
1. Serangan Frontal (Frontal Attack)
Penyerang dikatakan melakukan serangan frontal bila ia mengerahkan massa dan kekuatannya
tepat berhadapan dengan lawan. Ia lebih menyerang kekuatan lawan daripada titik kelemahan
lawan.
2. Serangan Samping (Flanking Attack)
Penyerang bersikap seolah-olah akan menyerang bagian yang kuat, sehingga lawan mengerahkan
semua daya ke bagian tersebut, namun serangan yang sesungguhnya akan diarahkan pada bagian
sayap atau belakang.
3. Serangan Mengepung (Encirclement Attack)
A. Kesimpulan
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau
mirip dengan produk yang ditawarkan.
Analisis pesaing merupakan suatu perbuatan menganalisa atau mengidentifikasi apa-apa saja
yang dilakukan oleh pihak pesaing atau perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang
mirip dengan produk kita.
Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:
1. Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
2. Harga yang ditawarkan
3. Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
4. Promosi yang dijalankan
5. Rencana kegiatan pesaing ke depan
Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing
dengan cara:
1. Mengidentifikasikan pesaing
2. Menentukan sasaran pesaing
3. Identifikasi strategi pesaing
4. Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
5. Identifikasi reaksi pesaing
6. Strategi menghadapi pesaing
Untuk menghadapi pesaing, maka kita harus mengetahui strategi dan sasaran yang
diinginkan pesaing sehingga kita dapat menindaklanjutinya dengan mengeluarkan strategi-strategi
yang dapat mematahkan strategi pesaing kita.
Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:
1. Strategi produk
2. Strategi penetapan harga
3. Strategi promosi
4. Strategi distribusi
Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi sebagai berikut:
1. Strategi pemimpin pasar
2. Strategi penantang pasar
3. Strategi pengikut pasar
4. Strategi relung pasar
Strategi penyerangan yang dapat dilakukan terhadap pesaing ada lima cara, yaitu :
1. Serangan frontal
2. Serangan samping
3. Serangan pengepungan
4. Serangan melambung
5. Serangan gerilya
Adapun perlindungan diri dalam bentuk pertahanan yang dapat digunakan paling tidak ada
empat cara:
1. Pertahanan frontal
2. Pertahanan samping
3. Pertahanan menyerang lebih dulu
4. Pertahanan menyerang balik
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan
perusahaan akan dapat menetukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya,
untuk tetap maju dan berkembang ditengah-tengah persaingannya.
B. Saran
1. Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya harus mempertimbangkan situasi dan keadaan
perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun
keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.
2. Sudah selayaknya perusahaan memiliki strategi pemasarannya sendiri sebelum mereka
menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya.
3. Penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan perusahaan besar
dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat
menerapkan strategi tertentu, yang tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula
sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan
strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik
dari pada perusahaan besar.
DAFTAR PUSTAKA