Você está na página 1de 5

Knowledge and Compliance of Consuming Iron Tablets

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi Besi


terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

The Associaton between Knowledge of Iron Deficiency Anemia in


Pregnant Women and the Compliance of Consuming Iron Tablets
1 2
Mardhatillah Fuady , Datten Bangun
1.
Mahasiswa F. Kedokteran USU angkatan 2009 / email : iil_mf@yahoo.com
2.
Staff pengajar Departemen Farmakologi, F. Kedokteran USU
Abstrak
Anemia defisiensi besi dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah
11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II dan merupakan salah
satu penyebab kematian pada ibu hamil . Pada tahun 2007, prevalensi anemia pada ibu hamil di negara
berkembang 43 % dan 12 % pada wanita hamil di negara maju. Di Indonesia prevalensi anemia
kehamilan relatif tinggi, yaitu 38% -71.5% dengan rata-rata 63,5%. Pemberian tablet tambah darah
merupakan salah satu upaya penting dalam pencegahan dan penanggulangan anemia dan diharapkan
ibu hamil dapat mengonsumsi tablet zat besi lebih dari 90 tablet selama kehamilan.
Pada penelitian ini penulis bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang anemia defsiensi besi dengan tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat
besi. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross-sectional. Metode pengambilan sampel
menggunakan consecutive-sampling berjumlah 99 orang. Penilaian pengetahuan menggunakan
kuesioner. Penilaian kepatuhan menggunakan kuesioner.
Hasil analisis pada penelitian ini pengetahuan berpengaruh terhadap kepatuhan responden
dengan p = 0,011 (p<0,05). Sedangkan untuk faktor umur (p=0,684), kehamilan (p=0,242), tingkat
pendidikan terakhir (p=0,096), dan pekerjaan (0,495) tidak berpengaruh terhadap kepatuhan responden
(p>0,05). Pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet zat besi sehingga perlu ditingkatkan edukasi ibu hamil mengenai anemia defisiensi
besi pada ibu hamil.
Kata Kunci : anemia defisiensi besi, pengetahuan, kepatuhan, ibu hamil, tablet zat besi.

Abstract
Iron deficiency anemia in pregnancy is a maternal condition with hemoglobin level below 11
gr% in first and third trimester or hemoglobin level < 10,5 gr% in second trimester and one of the causes
in maternal mortality. In 2007, the prevalence of anemia in pregnant women in developing countries is
43 % and 12 % in developed countries. In Indonesia, the prevalence of anemia is relatively high
numbering about 38% -71.5% and 63.5% in average. The administration of iron tablet is one of the
important efforts in the prevention and treatment of anemia. Mothers are expected to consume the
iron tablet of more than 90 tablets during pregnancy.
The study has the aim to found out the association between the knowledge level of pregnant
women about iron deficiency anemia and the compliance level of pregnant women in consuming the
iron tablets. This study is conducted in analytic observational manner with cross-sectional
approach. The sampling technique is consecutive-sampling. Data are collected by utilizing questionnaire
and analyzed by using SPSS 17.0.
It was found out that the knowledge has an association with the compliance of the respondents
(p value = 0,011 (p<0.05)). Age factor (p = 0.684), pregnancy (p=0.242), education level (p=0.096), and
jobs (0.495) have no association with the respondents compliance (p>0.05).
Knowledge significantly have association with the women compliance in consuming iron
tablets. It is very important to increase the education about anemia to women as a whole and pregnant
women in particular.

Keywords : iron deficiency anemia, knowledge, compliance, pregnant women, iron


tablet.

E-Journal FK USU, Vol 1 No 1 (Februari 2013) 1


Pendahuluan Kriteria inklusi penelitian ini adalah ibu
Data dari Direktorat Kesehatan Keluarga hamil yang memeriksakan kehamilannya di
menunjukkan bahwa 40% penyebab kematian puskesmas, yang sadar dan dapat diajak
pada ibu hamil adalah perdarahan, risiko berkomunikasi dengan baik. Kriteria eksklusi
perdarahan ini akan lebih diperberat apabila dari penelitian ini adalah ibu hamil yang tidak
ibu hamil menderita anemia (Depkes RI, 2003). memeriksakan kehamilannya di puskesmas
Diketahui bahwa 10% - 20% ibu hamil di dunia dan/atau mengalami gangguan psikis.
menderita anemia pada kehamilannya. Di dunia Data penelitian ini diperoleh dengan
34 % terjadi anemia pada ibu hamil dimana 75 menggunakan kuesioner. Data yang telah
% berada di negara sedang berkembang (WHO, dikumpulkan dari kuesioner yang telah dijawab
2005). Prevalensi anemia pada ibu hamil di oleh ibu hamil dan diolah dengan
negara berkembang 43 % dan 12 % pada menggunakan langkah-langkah Editing, Coding,
wanita hamil di negara maju (Allen, 2007). Di dan Cleaning. Analisa data dilakukan dengan
Indonesia prevalensi anemia kehamilan relatif SPSS 17.
tinggi, yaitu 38% -71.5% dengan rata-rata Pada penelitian ini alat ukur yang
63,5%, sedangkan di Amerika Serikat hanya 6% digunakan adalah kuesioner yang berisi 14
(Saifudin, 2006). pertanyaan mengenai pengetahuan dan 8
Berdasarkan hasil penelitian PT. Merck pertanyaan untuk menilai kepatuhan. Telah
Tbk. di Sumatera Utara, dengan peserta ibu dilakukan uji validitas dan didapatkan 14
hamil melakukan tes darah sebanyak 9.377 pertanyaan valid untuk pertanyaan
orang di tiga kota besar yaitu Medan, pengetahuan dan 8 pertanyaan valid untuk
Pematang Siantar, dan Kisaran, ibu hamil di kepatuhan. Kemudian dilakukan uji reliabilitas
temukan bahwa 33% diantaranya mengalami terhadap pertanyaan – pertanyaan tersebut
anemia (Depkes RI, 2004). dan didapatkan keseluruhan pertanyaan
Konsumsi zat besi sangat diperlukan reliabel.
oleh Ibu hamil yang ditujukan untuk mencegah Hasil dan pembahasan
ibu dan janin dari anemia, dan faktor risiko Sampel yang diperoleh dalam penelitian
lainnya. Diharapkan ibu hamil dapat ini adalah 99 orang ibu hamil yang
mengonsumsi tablet Fe lebih dari 90 tablet memeriksakan kehamilannya di Puskesmas
selama kehamilan. Disparitas menurut provinsi Mutiara. Distribusi frekuensi ibu hamil yang
khususnya yang tidak pernah minum tablet Fe diukur pengetahuan dan kepatuhannya
yang terendah adalah di DI Yoyakarta (3,6%), memiliki keragaman karateristik meliputi usia,
dan yang tertinggi di Sumatera Utara (38,0%) tingkat pendidikan terakhir, pekerjaan, dan
(Riskesdas, 2010). kehamilan disajikan pada tabel 1.
Penelitian ini bertujuan untuk Pada penelitian ini didapati 56 orang
mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu (56,6%) responden memiliki tingkat
hamil tentang anemia defisiensi besi terhadap pengetahuan tinggi, 25 orang (25,3%)
kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat responden memiliki tingkat pengetahuan
besi. sedang, dan 18 orang (18,1%) responden
Metode memiliki tingkat pengetahuan rendah dan
Desain yang digunakan pada penelitian dapat dilihat pada tabel 2.
ini adalah penelitian analitik dengan Dari hasil penelitian didapati responden
pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dengan tingkat kepatuhan yang tinggi terdapat
dilakukan di Puskesmas Mutiara, Kelurahan sebanyak 53 orang (53,5%), responden dengan
Mutiara, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten tingkat kepatuhan sedang terdapat sebanyak
Asahan, sedangkan pengumpulan data 27 orang (27,3%), dan responden dengan
penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus tingkat kepatuhan rendah terdapat sebanyak
hingga November 2012. 19 orang (19,2%) dan dapat dilihat pada tabel
Populasi dari penelitian ini adalah 3.
seluruh ibu hamil di puskesmas tersebut. Pengujian hipotesis untuk melihat
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil di apakah ada tidaknya hubungan antara
puskesmas tersebut dengan menggunakan pengetahuan terhadap kepatuhan responden
metode consecutive sampling dan didapati dengan menggunakan program SPSS 17.
besar sampel minimal yang digunakan pada Sampel pada penelitian ini dianalisis dengan
penelitian ini adalah 97. menggunakan uji hipotesis Chi-Square.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil di Puskesmas Mutiara
Karakteristik n (orang) %
Umur
15 – 20 tahun 11 11,1
21 – 25 tahun 30 30,3
26 – 30 tahun 30 30,3
31 – 35 tahun 21 21,2
36 – 40 tahun 7 7,1
Total 99 100

Pendidikan Terakhir
SD 31 31,32
SMP 32 32,32
SMA 32 32,32
Diploma 1 1,01
Sarjana 3 3,03
Total 99 100

Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 91 91,92
Wiraswasta 4 4,04
Pegawai Swasta 1 1,01
Pegawai Negeri 3 3,03
Total 99 100

Kehamilan Ke-
Pertama 35 35,4
Kedua 27 27,3
Ketiga 22 22,2
> Ketiga 15 15,1
Total 99 100

Tabel 2. Distribusi Kategori Pengetahuan Responden terhadap Anemia Defisiensi Besi


Kategori Frekuensi (n) Persentase (%)
Tinggi 56 56,6
Sedang 25 25,3
Rendah 18 18,1
Total 99 100

Tabel 3.Distribusi Kategori Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi
Kategori Frekuensi (n) Persentase (%)
Tinggi 53 53,5
Sedang 27 27,3
Rendah 19 19,2
Total 99 100
Tabel 4. Hasil Analisis Hubungan Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Responden
Variabel 1 Variabel 2 r p Keterangan

Tingkat Pengetahuan Responden Kepatuhan 13,108 0,011 Ho ditolak


Mengenai Anemia Defisiensi Besi Responden

Pada table 4 dapat dilihat bahwa dalam Perancis adalah 87% yang diukur dengan
penelitian ini nilai koefisien korelasi Pearson menggunakan kuesioner (Blot et al, 2008).
sebesar +13,108, dengan taraf signifikansi (p) Penelitian lain menunjukkan bahwa 97.7% ibu
0,011 (p < 0,05) yang didapat dengan hamil di India Tengah mengikuti saran dokter,
menghubungkan tingkat pengetahuan dengan baik dosis, frekuensi dan lama penggunaan
kepatuhan responden. obat (Adhikari et al, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan Hasil uji statistik menggunakan Chi-
bahwa mayoritas responden berpengetahuan Square dalam penelitian ini menunjukkan
baik yaitu 56 orang (56,6%) responden, bahwa pengetahuan berhubungan signifikan
berpengetahuan sedang yaitu 25 orang (25,3%) terhadap kepatuhan ibu hamil dalam
responden, dan berpengetahuan buruk 18 mengkonsumsi tablet zat besi dengan koefisien
orang (18,2%) responden. Dari hasil data (r) +13,108 dan nilai signifikansi (p) 0,011.
demografi diperoleh bahwa mayoritas Dimana nilainya lebih kecil daripada nilai α
responden berpendidikan SMP sebanyak 32 yang ditetapkan (α=0,05). Hasil perhitungan ini
orang (32,3%) dan SMA yang juga sebanyak 32 menunjukkan bahwa hipotesis awal (Ho)
orang (32,3%). Peneliti berasumsi bahwa ditolak. Hal ini didukung dengan penelitian oleh
tingkat pendidikan mendukung tingkat Wipayani (2008) yang menunjukkan bahwa
pengetahuan yang baik. Hal ini didukung pada terdapat hubungan antara pengetahuan ibu
penelitian Lestari (2006) dengan judul hamil tentang anemia dan kepatuhan mereka
penelitian Hubungan antara Tingkat untuk mengkonsumsi tablet besi dengan p =
Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Hamil 0,014.
tentang Anemia dalam Kehamilan. Simpulan dan saran
Untuk responden yang jawabannya Berdasarkan hasil analisis data dan
kurang dari 50%, didapatkan rata – rata tidak pembahasan, didapati adanya hubungan yang
mengetahui bahwa konsumsi vitamin C dapat bermakna antara hubungan tingkat
mengganggu penyerapan tablet zat besi pengetahuan ibu hamil tentang anemia
(pertanyaan 9). defisiensi besi dengan tingkat kepatuhan ibu
Dari hasil penelitian menunjukkan hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi yang
bahwa mayoritas responden memiliki tingkat didapat dari hasil p value = 0,011 (p< 0,05).
kepatuhan yang tinggi yaitu sejumlah 53 orang Dalam melakukan promosi kesehatan
(53,5%), responden dengan tingkat kepatuhan khususnya promosi pada ibu hamil lebih
sedang terdapat sebanyak 27 orang (27,3) dan menekankan pada perubahan-perubahan yang
responden dengan tingkat kepatuhan rendah terjadi pada ibu hamil khususnya promosi
terdapat 19 orang (19,2%). Hal ini didukung anemia ibu hamil dan cara meminum tablet zat
oleh Agustina yang menyatakan bahwa 53,3% besi salah satunya dengan sosialisasi
responden patuh mengkonsumsi tablet pentingnya konsumsi tablet zat besi yang tepat,
(Agustina, 2011). makan makanan yang mengandung sumber zat
Penelitian yang dilakukan oleh Bowles besi, dan pentingnya vitamin C untuk
menyatakan bahwa dalam penilaian yang meningkatkan penyerapan tablet zat besi di
dilakukan terhadap 61 wanita hamil, 50% dalam tubuh.
menyatakan patuh mengkonsumsi suplemen
besi (Bowles, 2010). Menurut penelitian lain Daftar pustaka
dikatakan bahwa tingkat kepatuhan ibu hamil Adhikari. et al. 2011. Drug Use Behaviour of
dalam mengkonsumsi suplementasi besi di Pregnant Woman in Rural India. Diperoleh
dari : Ungaran Kabupaten Semarang. Semarang.
htp://www.jpma.org.pk/full_article_text.p Stikes Ngudi Waluyo.
hp?article_id=2706. [Diakses : 11 November
2012] World Health Organization. 2005. The World
Health Report 2005 : Make Every Mother
Agustina. 2011. Kepatuhan Mengkonsumsi and Child Count . Geneva: World Health
Tablet Besi Melalui Peningkatan Organization.
Pengatuhuan Ibu Hamil Tentang Anemia.
Majalah ilmiah UPN "Veteran" Jakarta vol.
22 no. 5. Sep. 2011. Bina Widya. page 222-
227.

Allen, H. 2007, Anemia and Irron deficiency :


Efect on pregnancy out come 2000
American Journal of clinical Nutritions.ol 71,
No 5.1280S.1284s. Mei 2000, Diperoleh
dari: htp
://www.ajcn.org/content/71/5/1280S.full.
[Diakses : 15 Mei 2012]

Blot, et al. 1981. Influence of routine


administration of folic acid and iron during
pregnancy. Gyecol. Ohstet. Inrrsr. 12, 294-
304.

Bowles, J. E. 2010. “Foundation Analysis And


Design”. New York : McGraw-Hill Book.

Depkes RI, 2003, Program Penanggulangan gizi


pada wanita Usia Subur (WUS), Direktorat
Gizi Masyarakat & Binkesmas , Jakarta :
Depkes RI

Lestari, Puji Sri. 2006. Hubungan antara Tingkat


Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Anemia dalam Kehamilan.
Diperoleh dari:
htp://jurnalpenelitiankesehatan.blogspot.c
om/2012/09/hubungan-antara-tingkat-
pendidikan.html. [Diakses : 12 November
2012]

Kementrian Kesehatan RI. 2010. Riset


Kesehatan Dasar 2010. Jakarta. Bakti
Husada.

Saifudin, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan


Kesehatan Maternal dan Neonatal , Edisi I
Cetakan Keempat, Jakarta ; Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Wipayani, Ni Made Rias. 2008. Hubungan


Pengetahuan tentang Anemia dengan
Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat
Besi di Desa Langensari Kecamatan

Você também pode gostar