Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Dipenogoro Kampus Tembalang, Semarang 50275 Telp/Fax. 024-7474698
024 7474698
Email : Journalmarineresearch@gmail.com
Abstrak
Chlorella vulgaris biasa digunakan sebagai pakan alami dalam bidang budidaya. C.vulgaris
sebagai produsen primer memerlukan CO2 dalam jumlah besar untuk proses fotosintesanya, sehingga
berpotensi besar mampu menyerap dan mensintesis unsur karbon tersebut. CO2 merupakan va variabel
pentingyangperludiperhatikan dala alam budidayaC.vulgaris.. Permasalahan yang timbul adalah CO2 tidak
cukup disuplai melalui difusi sederhana dari udara karena konsentrasinya
konsentrasinya sangat rendah yaitu 0,03%0,03%.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuikandungan total lipidC.vulgaris yang di dikultur dalam
media yang di injeksi CO2. Perlakuan yang digunakan adalah injeksi CO2 selama 2 menit, 4 menit, 6
menit, 8 menit dan tanpa injeksi CO2 (kontrol). Kultur C.vulgarismenggunakan
menggunakan wadah erlenmeyer
sebanyak
nyak 15 buah dengan volume 1 L yang diperkaya dengan pupuk Walne.Biota Biota uji yang digunakan
adalah C.vulgaris yang diperoleh dari koleksi kultur murni laboratorium mikroalga BBPBAP Jepara.
Pengamatan yang diukur meliputi kandungan total lipid C.vulgaris, pH, CO2, suhu, salinitas, alkalinitas
dan DO. C.vulgaris dipanen hari ke - 9 pada fase eksponensial akhir, selanjutnya dilakukan
penimbangan biomassa dan dianalisis total lipidnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa injeksi CO2
berpengaruh nyata (p<0,05)terhadap
terhadap kadar total lipid C.vulgaris. Kadar total lipid tertinggi dihasilkan
perlakuan 6 menit sebesar 63,47 %.
Kata kunci :C.vulgaris, total
otal lipid, injeksiCO2.
Abstrack
Chlorella vulgaris is commonly used as a natural food in the field of aquaculture. C. vulgaris as
primary producers require large amounts of CO2 for photosynthesis process, thus potentially able to
absorb and synthesize large carbon element. CO2¬ is an important variable to consider in the
cultivation of C. vulgaris.. The problems that arise are not enough CO2 is supplied via simple diffusion
from the air because its concentration is very low at 0.03%. The purpose of this study was to
determine the e total lipid content of C. vulgaris were cultured in medium in the CO2 injection. The
treatments used are the injection of CO2 for 2 minutes, 4 minutes, 6 minutes, 8 minutes and without
CO2 injection (control). Culture of C. vulgaris using as many as 15 pieces
ieces erlenmeyer container with a
volume of 1 L were enriched with Walne fertilizer. Samples
amples used were obtained from C. vulgaris pure
laboratory culture collection of microalgae BBPBAP Jepara. Observations were measured include total
lipid content of C. vulgaris,, pH, CO2, temperature, salinity, alkalinity and DO. C. vulgaris harvested
day - 9 at the end of the exponential phase, further weighing of biomass and total lipid analyzed. The
results showed that the CO2 injection significantly (p <0.05) of the total
total lipid content of C. vulgaris.
Produced the highest levels of total lipid treatment 6 minutes by 63.47%.
*)
Penulis penanggung jawab
578
JOURNAL OF MARINE RESEARCH
Volume 3,, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 578-585
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
http://ejournal
n-hexan
hexan menggunakan corong pemisah 1200
dengan cara menambahkan 60 ml n n-
Produksi lipid pada injeksi CO2 al., 2004). Boyd (1982), juga
selama 2 menit dan 4 menit berbanding menjelaskan pada pH 4,5 – 6,5 reaksi
terbalik dengan jumlah kepadatan dan antara CO2 dan air akan menghasilkan
berat kering yang dihasilkan. Injeksi CO2 senyawa asam karbonat (H2CO3) dan CO2
selama 2 menit mempunyai jumlah bebas. Sedangkan pada pH 6,5 – 10,4
kepadatan tertinggi yaitu 10.780.000 reaksi antara CO2 dengan air akan
sel/ml dengan berat kering sebanyak nghasilkan senyawa bikarbonat (HCO3-
menghasilkan
298,7 mg. Kondisi yang hampir sama juga ). pH lebih besar dari 10,4 reaksi antara
terjadi pada injeksi CO2 selama 4 menit, CO2 dengan air menghasilkan senyawa
jumlah kepadatannya mencapai karbonat (CO32-). Pembentukan senyawa
8.550.000 sel/ml dengan berat kering yang berbeda inilah yang dimungkinkan
sebanyak 243,7 mg. g. Pada dua perlakuan berpengaruh terhadap penyerapan CO2
ini produksi total lipid yang dihasilkan pada C. vulgaris.. Asam karbonat
karbon yang
cukup rendah, bahkan terendah untuk berlebihan akan menyebabkan air bersifat
perlakuan dengan injeksi CO2 selama 4 asam. Kondisi air yang bersifat asam,
menit. Hal ini dimungkinkan pada membuat CO2 tidak dapat lagi berikatan
perlakuan 2 menit dan 4 menit C. vulgaris dengan air sehingga terbentuk CO2 bebas.
lebih banyak mensintesis protein untuk Sementara itu pemanfaatan
pertumbuhan
mbuhan dan perbanyakan jumlah bikarbonat pada proses fotosintesis akan
sel. Bellou dan Aggelis (2013), menghasilkan ion OH- yang menyebabkan
menyatakan saat nutrien masih tersedia air media bersifat basa. Wijanarko
dalam media kultur, C. vulgaris akan (2004), menyebutkan CO2 yang
mensintesis protein yang digunakan untuk dibutuhkan sebagai karbon source-nya
pembelahan sel dan pertumbuhan. didapatkan dalam bentuk senyawa
Ehrenfeld dan Cousin (1982), juga bikarbonat yang terbentuk dari reaksi air
menyatakan bahwa dalam kondisi dengan CO2 terlarut dalam media.
optimum mikroalga lebih banyak Senyawa bikarbonat ini yang
melakukan sintesa protein yang kemudian diserap oleh sel C. vulgaris.
digunakan untuk sintesis DNA yang Proses metabolisme yang terjadi dalam
selanjutnya digunakan sebagai bahan sel selanjutnya adalah reaksi antara
dalam proses pembelahan sel. bikarbonat dengan air yang terdapat
Produksi total lipid pada injeksi CO2 dalam sel (siklus Calvin) membentuk
selama 6 menit mencapai 63,43 %, senyawa organik seperti glukosa dan ion
merupakan
pakan yang tertinggi dibandingkan OH-menggunakan energi ATP dan NaDPH
dengan perlakuan lainnya. Pada perlakuan dari konversi
ersi cahaya pada reaksi terang.
6 menit nilai pH cukup rendah yaitu 5,2. Boyd (1982), menjelaskan bahwa
Boyd (1982), menjelaskan pada pH 4,5 – saat CO2 di dalam air habis, maka
6,5 reaksi antara CO2 dan air akan mikroalga akan memanfaatkan karbon
menghasilkan senyawa asam karbonat pada bikarbonat sebagai bahan dalam
(H2CO3) dan CO2 bebas. Kondisi pH yang proses fotosintesis, dan pada kondisi ini
asam mengakibatkan tertanggunya pH akan meningkat.
proses fotosintesis dan pertumbuhan Laju fotosintesis pada C. vulgaris
karena kurangnya asupan nutrien dan yang di injeksi dengan CO2 akan memacu
CO2 dalam media kultur (Prihantini et al., sintesis karbohidrat. Karbohidrat yang
2005). Pada saat nutrien dalam media berlebihan dalam sel kemudian akan
kultur sudah mulai habis sehingga dikonversi dalam bentuk lipid (Cristi,
mikroalga akan lebih banyak 2007). Bellou dan Aggelis (2013) juga
mengakumulasi hasil fotosintesis dalam menyatakan bahwa sintesa lipid diawali
bentuk lipid (Widianingsih et al., 2011). dengan sintesa karbohidrat. Dalam proses
Hampir sama, Li et al. (2008) juga fotosintesis CO2 akan dikonversi menjadi
menyatakan pada media yang konsentrasi gliceryde – 3 – phosphate ( G3P ) yang
nitrogennya rendah, kandungan lipidnya digunakan sebagai prekursor dalam
akan lebih tinggi. pembentukan karbohidrat dan lipid.
Mikroalga dapat menyerap CO2 Selanjutnya gliceryde – 3 – phosphat
pada kisaran pH 4,5 – 10,4 (Olaizola et diubah menjadi piruvat.
at. Piruvat kemudian
582
JOURNAL OF MARINE RESEARCH
Volume 3,, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 578-585
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
http://ejournal
dikonversi menjadi asetil – koA dengan asam lemak tidak jenuh C. vulgaris dapat
reaksi menggunakan enzim pyruvate dimanfaatkan sebagai suplemen makanan
dehydrogenase complex ( PDC ). Asetil – bagi manusia dan hewan. Mayasari
koA merupakan prekursor untuk sintesis (2012) menyatakan C. vulgaris telah
asam lemak. Reaksi pembentukan asam diproduksi dan dipasarkan sebagai
lemak akan terjadi dalam plastida. seplemen makanan pada beberapa negara
ne
Selanjutnya asam lemak yang terbentuk seperti cina, jepang, amerika, dan eropa.
di plastida akan dibawa menuju retikulum
endoplasma. Di retikulum endoplasma Kualitas Air Media Kultur
asam lemak diubah menjadi lipid Secara umum kualitas air media
struktural dan non struktural. Lipid masih dalam batas aman untuk kultur
struktural adalah lipid yang digunakan C.vulgaris.. Pengukuran parameter kualitas
untuk pertumbuhan dan pembentukan sel. air media dilakukan setiap hari setelah
Sedangkan
gkan lipid non struktural adalah lipid injeksi CO2. Injeksi CO2 dilakukan setiap
yang digunakan sebagai bentuk cadangan hari, pukul 09.00 pagi dengan tujuan
energi. untuk memenuhi asupan CO2 dalam
Kandungan total lipid C. vulgaris proses fotosintesis. Fotosintesis pada
yang diperoleh cukup besar yaitu 63 % tumbuhan dapat berlangsung saat
dari berat kering. Becker (1992), ketersediaan air, CO2, klorofil, dan
menyatakan lipid pada mikroalga cahaya. Stomata membuka secara optimal
mengandung asam – asam lemak saat pagi hari dan menyerapyerap CO2 untuk
essensial
ensial seperti C18 linoleat (18:2 ω 6), pembentukan karbohidrat dan lipid
ϒ linolenat (18:3 ω 3), derivat dari C20, (Yudoyono et al., 2013).
asam eicosapenlanoat (EPA : 20 : 5 ω 3) Salinitas dan suhu masih dalam
dan asam arachidonat (AA : 20 : 4 ω 6). kisaran optimal yaitu 30 – 36 ppt dan 18
Asam – asam lemak tersebut tidak dapat – 19 o C . Kondisi pH dan konsentrasi CO2
disintesa oleh tubuh manusia dan yang terlarut dalam air menjadi faktor
merupakan komponen pen
penting. Bila penting untuk keberhasilan kultur
k
Keseimbangan ω 3 dan ω 6 dalam tubuh C.vulgaris.. Nilai pH ada dikisaran 5,1 –
terganggu, maka akan menimbulkan 9,3 dan CO2 terlarut ada dikisaran 4,99 –
penyakit – penyakit seperti schizophrenia 240 ppm.
sampai ke thrombosis
rombosis (Becker, 1992).
Asam-asam
asam lemak essensial berhubungan Tabel 2.Kisaran
.Kisaran Parameter Kualitas Air
dengan pembentukan senyawa Media dengan Perlakuan Lama
prostaglandin dalam tubuh. Asam Injeksi CO2 yang Berbeda
eicosapentaenoat (EPA:20:5ω3)) dan asam
arachidonat (AA: 20:4ω6) be berperanan Parameter Injeksi CO2 (menit)
sebagai precursor prostaglandin kualitas Kontrol 2 4 6 8
prostacyclin, thromboxan dan n leucotrien. air media
Prostaglandin juga dapat ditur urunkan dari pH 7,2- 5,8- 5,4- 5,2- 5,1-
8,1 8,3 8,2 7,7
senyawa di homo-γ linoleat linoleat. Dengan
Suhu (˚C) 18-19 18- 18- 18- 18-
bantuan enzim dalam tubuh, asam asa linoleat 19 19 19 19
dari makanan diubah menjadii dihomo-γ- DO (ppm) 9-10,4 9- 8,7- 8,6- 8,8-
linoleat. Metabolik yang dihasil ilkan adalah 10,3 10 9,6 9,6
AA yang kemudian diubah h menjadi Salinitas 30-36 30- 30- 30- 30-
prostaglandin E-2. Golongan n eicosanoid (ppt) 35 35 35 35
tersebut berperanan sangatt penting,
dalam mengatur keseimbangan n metabolik Boyd (1982) menjelaskan bahwa
dalam tubuh dan fungsi fisiolog ogis (Becker, sebagian besar organisme laut hidup
1992). Aktivitas biologis dari pros
rostaglandin optimal dengan kondisi CO2 terlarut
sebagai hormonlokal danpengatur
pengatur fisiologis diperairan sebesar (<60 mg/L). Chiu et
tubuhseperti pengaturanteka
aturantekanan al., (2008) juga menjelaskan C.vulgaris
darah,sodium padaginjal,pelepasaepasaninsulin, punya daya adaptasi yang baik apabila
sekresiasam lambung, d
danlain-lain. ditambahkan CO2 . Penambahan CO2
Banyaknya manfaat yang diperoleh dari menyebabkan penurunan pH pada media
583
JOURNAL OF MARINE RESEARCH
Volume 3,, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 578-585
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
http://ejournal
585