Você está na página 1de 4

Pola Kognitif Preseptual

Menjelaskan persepsi sensori dan kognitif. Pola persepsi sensori meliputi

pengkajian fungsi penglihatan, pendengaran, perasaan, pembau dan

komponensasinya terhadap tubuh.

Pembau
a. Kesulitan bernafas : ada/tidak
b.Kesulitan dirasakan : menarik/mengeluarkan nafas
c. Keluhan yang dirasa
d.Suara nafas

1. Pola persepsi - Managemen kesehatan


Menggambarkan persepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan,
persepsi terhadap arti kesehatan dan penatalaksanaan kesehatan,
kemampuan menyusun tujuan, pengetahuan tentang praktek kesehatan.
2. Pola Nutrisi – Metabolik
Pada pola ini hal yang perlu kita kaji adalah:
a. Bagaimana pola makan biasa dan masukan cairan pasien
b. Bagaimana tipe makanan dan cairan
c. Apakah ada peningkatan / penurunan berat badan
d. Bagaimana nafsu makan, pilihan makanan pasien
e. Melihat apakah pasien menggunakan alat bantu untuk kebutuhan nutrisi
metaboliknya.
f. Menggambarkan masukan nutrisi seperti ASI/PASI (Diberikan berapa
kali, pengenceran, sampai umur berapa, alasan), Makanan pendamping
ASI
3. Pola Eliminasi
Pada pola ini hal yang perlu kita kaji adalah:
-Bagaimana defekasi, berkemih pasien (jumlah, warna, bau, dan pola)
-Apakah ada penggunaan alat bantu dalam eliminasi
-Apakah ada penggunaan obat-obatan
Pada pola ini hal yang terjadi :
 Bising usus hipoaktif.
 Pasase mekonium mungkin lambat.
 Feses mungkin lunak/coklat kehijauan selama pengeluaran bilirubin.
 Urin gelap pekat; hitam kecoklatan (sindrom bayi bronze)
4. Pola Latihan – Aktivitas
Menggambarkan pola latihan, aktivitas, fungsi pernafasan dan sirkulasi.
Pentingnya latihan / gerak dalam keadaan sehat dan sakit, gerak tubuh dan
kesehatan berhubungan satu sama lain kemampuan klien dalam menata diri
apabila tingkat kemampuan :
0 : mandiri
1 : dengan alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang dan alat
4 : tergantung dalam melakukan ADL, kekuatan otot dan ROM, riwayat
penyakit jantung,frekuensi, irama dan kedalaman nafas, bunyi nafas,
riwayat penyakit paru.
Pada pasien hiperbilirubinemia anak Letargi, malas.
5. Pola Kognitif Preseptual
Menjelaskan persepsi sensori dan kognitif. Pola persepsi sensori meliputi
pengkajian fungsi penglihatan, pendengaran, perasaan, pembau dan
komponensasinya terhadap tubuh. Sedangkan pola kognitif di dalamnya
mengandung, kemampuan untuk mengikuti, menilai nyeri skala 1-10,
pemakaian alat bantu dengar, melihat, kehilangan bagian tubuh atau
fungsinya, tingkat kesadaran pasien, adakah gangguan penglihatan,
pendengaran, persepsi sensori (nyeri), penciuman, dll.
Pada pasien hiperbilirubinemia Persepsi sensori :
 Sefalohematoma besar mungkin terlihat pada satu atau kedua tulang
parietal yang berhubungan dengan trauma kelahiran / kelahiran ekstraksi
vakum.
 Edema umum, hepatosplenomegali, atau hidrops fetalis mungkin ada
dengan inkompatibilitas Rh berat.
 Kehilangan refleks Moro mungkin terlihat opistotonus dengan kekakuan
lengkung punggung, fontanel menonjol, menangis lirih, aktivitas kejang
(tahap krisis).Pernafasan
 Riwayat asfiksia
6. Pola Istirahat – Tidur
Pada pola ini hal yang perlu kita kaji adalah:
i. Bagaimana pola tidur – istirahat pasien dalam 24 jam
ii. Bagaimana kualitas dan kuantitas tidur pasien
iii. Apakah pasien mengalami masalah sebelum tidur atau saat tidur
iv. Apakah pasien ada menggunakan obat tidur
7. Pola Konsepsi diri – Persepsi diri
Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap
kemampuan-kemampuan konsep diri antara lain gambaran diri, peran,
identitas dan ide diri sendiri, orientasi yang baik atau tidak.
8. Pola peran dan hubungan
Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien.
9. Pola reproduksi / seksual
Pada pola ini hal yang perlu kita kaji adalah: Bagaimana tahap dan pola
reproduksi terhadap seksualitasnya.
-Mungkin praterm, bayi kecil untuk usia gestasi (SGA), bayi dengan retardasi
pertumbuhan intrauterus (LGA)
-Trauma kelahiran dapat terjadi berkenaan dengan stress dingin, asfiksia,
hipoksia, asidosis, hipoglikemia.
-Terjadi lebih sering pada bayi pria dibandingkan perempuan.
10. Pola pertahanan diri (koping – toleransi stres)
Menggambarkan kemampuan untuk menangani stres dan penggunaan
system pendukung, interaksi dengan orang terdekat, menangis, kontak
mata, metode koping yang biasa digunakan , efek penyakit terhadap tingkat
stres.
11. Pola keyakinan dan nilai
Menggambarkan dan menjelaskan pola nilai, keyakinan termasuk spiritual.
Menerangkan sikap dan keyakinan klien dalam melaksanakan agama yang
dipeluknya.

Você também pode gostar