Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pendahuluan
Sel mempunyai dua tugas utama yaitu bekerja dan berkembang biak. Bekerja bergantung
kepada aktivitas sitoplasma sedangkan berkembang biak bergantung pada aktivitas intinya.
Proliferasi sel adalah proses fisiologis yang terjadi hampir pada semua jaringan tubuh
manusia
pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak. Homeostasis antara proliferasi sel dan
kematian sel yang terprogram (apoptosis) secara normal dipertahankan untuk menyediakan
integritas jaringan dan organ.
1,8
Jadi neoplasma ialah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh
terus menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan
tidak berguna bagi tubuh.
1,2,3,4
Pada sel neoplasma terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian besar energi digunakan
untuk berkembang biak. Pertumbuhan tak terkontrol yang seringnya terjadi dengan cepat itu
dapat mengarah ke pertumbuhan jinak (benign) maupun ganas (malignant atau kanker). Tumor
jinak biasanya tidak menginvasi dan tidak menyebar ke jaringan lain sekitarnya. Tumor
jinak biasanya juga tidak mengancam jiwa kecuali bila ia terletak pada area struktur
vital. Sedangkan tumor ganas dapat menginvasi jaringan lain dan beranak sebar ke tempat
jauh ( metastasis) bahkan dapat menimbulkan kematian. Sel-sel malignant ini mempunyai
sifat resisten terhadap apoptosis, tidak sensitif terhadap faktor anti pertumbuhan dan
contact inhibition-nya disupresi.
4,8
Untuk terjadinya karsinogenesis diperlukan lebih dari satu mutasi. Bahkan pada
kenyataannya, beberapa serial mutasi terhadap kelas gen tertentu diperlukan untuk mengubah
suatu sel normal menjadi sel-sel kanker. Hanya mutasi pada jenis gen tertentu yang
berperan penting pada divisi sel, apoptosis sel dan DNA repair yang akan mengakibatkan
suatu sel kehilangan regulasi terhadap proliferasinya.
8
Hampir semua sel neoplasma berasal dari satu sel yang mengalami mutasi karsinogenik.
Sel tersebut mengalami proses evolusi klonal yang akan menambah resiko terjadinya mutasi
ekstra pada sel desendens mutan. Sel-sel yang hanya memerlukan sedikit mutasi untuk
menjadi ganas diperkirakan bersumber dari tumor jinak. Ketika mutasi berakumulasi, maka
sel dari tumor jinak itu akan menjadi tumor ganas.
3,5,8
Jessy Chrestella : Neoplasma, 2009
Mekanisme Karsinogenesis
Proses transformasi sel kanker terjadi melalui pengaturan proliferasi oleh beberapa jenis
gen
yaitu :
1,7,8
2. Anti onkogen
Terjadinya kanker tidak semata disebabkan oleh aktivasi onkogen tapi dapat oleh
inaktifasi
anti onkogen (growth suppressor gen). Pada sel normal terdapat keseimbangan antara
onkogen dan anti onkogen. Anti onkogen yang sudah dikenal secara umum adalah tp53.
Apabila tp53 gagal mengikat DNA, maka kemampuan mengontrol proliferasi menjadi hilang
dan proliferasi sel berjalan terus menerus dan tidak terkendali. Inaktifasi p53 dapat
terjadi
oleh translokasi atau delesi. Gen tp53 ini merupakan tumor supresor gen yang paling sering
mengalami mutasi dalam kanker. Dalam sel-sel non-stressed ia mempunyai waktu paruh
yang singkat yaitu hanya 20 menit. Tp 53 bekerja dengan menginduksi gen penginduksi
apoptosis yaitu gen BAX.
6. Imunitas
Peran imunitas ikut mempengaruhi proses pertumbuhan kanker baik imunitas humoral
maupun selular. Bukti-bukti menunjukkan bahwa adanya keterlibatan proses immune dalam
neoplasia dengan insidens tinggi terutama pada pasien dengan imunodefisiensi dan pasien
pasca transplantasi yang diberi obat imunosupresif.
7
Karsinogen
Karsinogen adalah substansi yang dikenal menyebabkan kanker atau setidaknya
menghasilkan peningkatan insidens kanker pada hewan atau populasi manusia.
1,3,8,9
1. Onkogen kemikal
Onkogen kemikal contohnya adalah hidrokarbon polisiklik, tembakau, aflatoksin,
nitrosamine, agen kemoterapi, asbestos, metal berat, vinyl chloride,dll.
2. Onkogen radiasi
Contohnya adalah radiasi oleh ultraviolet, X ray, radioisotope dan bom nuklir.
Sel-sel neoplasma mendapat energi terutama dari glikolisis anaerob karena kemampuan
sel untuk oksidasi berkurang, walaupun mempunyai enzim-enzim lengkap untuk oksidasi.
Berbeda dengan sel-sel jaringan normal yang susunan enzimnya berbeda-beda maka susunan
enzim semua sel neoplasma ialah lebih kurang sama (uniform). Sel neoplasma lebih
mengutamakan pembiakan daripada melakukan fungsinya sehingga susunan enzim untuk
katabolisme menjadi tidak penting lagi.
1,3,4
Banyak pasien kanker yang menderita anemia yang diikuti kelemahan tubuh yang sangat
atau disebut dengan cachexia. Sel-sel neoplasma agaknya diberikan prioritas untuk mendapat
asam-asam amino sehingga sel-sel tubuh lainnya akan mengalami kekurangan. Juga karena
penderita kanker kehilangan lemak tubuh dan massa tubuh yang progresif, penggunaan kalori
dan BMR yang tetap meninggi. Ini dapat menerangkan mengapa penderita tumor ganas stadium
akhir mengalami cachexia (Boyd). Penyebabnya sangat multifaktorial, seperti intake makanan
yang berkurang karena abnormalitas indera perasa dan kontrol nafsu makan dari pusat. Ada
juga
kemungkinan terlibatnya faktor TNF dan IL-1 yang dihasilkan oleh makrofag yang
teraktivasi.
Disini TNF menekan nafsu makan dan menginhibisi aksi lipoprotein lipase, menginhibisi
pelepasan asam lemak bebas dari lipoprotein.
1,2
Suatu tumor dikatakan jinak bila ciri-ciri makroskopik dan sitologinya tergolong relatif
tidak berbahaya, yaitu diantaranya tetap di lokasinya, tidak dapat menyebar ke tempat
lain, oleh
karena itu, biasanya mudah diangkat dengan pembedahan lokal dan tidak menyebabkan kematian
penderita. Tetapi harus diperhatikan ialah bahwa tumor jinak dapat juga menghasilkan bukan
hanya suatu benjolan di lokasinya dan kadang-kadang dapat menyebabkan penyakit yang nyata.
1,6
Tumor ganas secara keseluruhan dinyatakan sebagai kanker, yang berasal dari kata dalam
bahasa Latin yang berarti kepiting, sesuai dengan sifatnya yang melekat pada setiap bagian
dan
mencengkeram dengan erat seperti seekor kepiting. Suatu neoplasma dikatakan ganas bila
dapat
Jessy Chrestella : Neoplasma, 2009
menembus dan menghancurkan struktur yang berdekatan dan menyebar ke tempat yang jauh
(metastasis) dan dapat menyebabkan kematian. Memang tidak semua kanker mempunyai
perjalanan penyakit yang demikian ganas. Beberapa diantaranya dapat ditemukan secara dini
dan
dapat diobati dengan berhasil. Namun demikian penamaan ganas sudah merupakan suatu
peringatan keras.
1,2,4
Tumor tidak dapat membesar lebih dari 1?2 mm kecuali tumor ini memiliki vaskularisasi
yang baik. Zona 1?2 mm merupakan jarak maksimal nutrisi dan oksigen yang berasal dari
pembuluh darah dapat berdifusi ke jaringan sekitarnya. Oleh karena itu, untuk dapat
mecapai
ukuran yang lebih besar, maka diperlukan pembentukan neovaskularasi guna mendukung nutrisi
jaringan tumor baru, yaitu dengan menstimulasi sekresi polipeptida seperti IGF (Insulin
like
Growth Factor ), PDGF, granulosit macrophage colony stimulating factor (GM-CSF) dan IL I.
Angiogenesis juga diperlukan untuk proses metastase jaringan tumor.
1
Pertumbuhan tumor dikontrol oleh keseimbangan antara faktor angiogenik dan faktor
yang menghambat proses angiogenesis. Faktor anti angiogenesis adalah antara lain
trombosponsdin 1, angiostatin, endostatin dan vaskulostatin. Sedangkan faktor angiogenesis
yang ada antara lain adalah hypoxia inducible factor I (HIF-I) .
1
Lesi Prakanker
Kebanyakan pertumbuhan neoplasma didahului oleh proliferasi dari sel non neoplastik di
dalam epithelium asalnya. Proliferasi ini tidak neoplastik karena mereka bersifat dapat
reversibel. Sesuatu menyebabkan sel mulai berproliferasi dalam aturan abnomal dan bila
stimulus awal dibuang maka sel akan kembali normal (walaupun dapat saja tidak memungkinkan
untuk menyingkirkan stimulus). Bila sel dengan pertumbuhan non neoplastik ini mempunyai
pola tidak teratur, maka proses pertumbuhan ini disebut displasia.
1,3,4
Tumor dinamakan sesuai dengan tipe sel neoplastik yang sedang berproliferasi. Tumor
jinak biasanya dinamakan dengan memberikan akhiran ?-oma? pada asal sel. ?Adeno? adalah
awalan yang berarti kelenjar, jadi adenoma adalah neoplasma kelenjar benigna. Papilloma
berarti
neoplasma kelenjar beningna yang berpenampakan seperti tonjolan papilar (menyerupai jari)
dan
Jessy Chrestella : Neoplasma, 2009
mempunyai pusat fibrovaskular. Sebaliknya tumor malignan dinamai dengan menambah akhiran
?karsinoma? atau ?sarcoma? kepada asal sel tergantung pada apakah tumor berasal dari
struktur
epitel atau struktur mesenkim.
2,5
2. Residif
Tumor ganas sering tumbuh kembali (residif) setelah diangkat atau diberi pengobatan
dengan
penyinaran. Keadaan ini disebabkan adanya sel tumor yang tertinggal, kemudian tumbuh dan
membesar membentuk tumor di tempat yang sama. Tumor jinak yang berkapsul bila diangkat
mudah dikeluarkan seluruhnya sehingga tidak ada jaringan tumor tertinggal dan tidak
menimbulkan kekambuhan.
3. Metastase
Walaupun tidak semua, umumnya tumor ganas sanggup mengadakan anak sebar ditempat
lain melalui peredaran darah, cairan getah bening, sedangkan tumor jinak tidak menyebar.
4. Tumor ganas tumbuhnya cepat, maka secara klinik tumornya cepat membesar dan
mikroskopik ditemukan mitosis normal (bipolar) maupun abnormal (atipik). Sebuah sel
membelah menjadi dua dengan membentuk bipolar spindle. Pada tumor yang ganas terjadi
pembelahan multiple pada saat bersamaan sehingga dari sebuah sel dapat menjadi tiga atau
empat anak sel. Pembelahan abnormal ini memberikan gambaran mikroskopik mitosis atipik
seperti mitosis tripolar atau multipolar.
Jessy Chrestella : Neoplasma, 2009
Tumor jinak tumbuhnya lambat, sehingga tumor tidak cepat membesar dan pemeriksaan
mikroskopik tidak ditemukan gambaran mitosis abnormal. Adanya gambaran mitosis sugestif
tumor itu ganas.
Anaplasi
Tumor terdiri atas dua komponen yaitu parenkim yang terdiri atas sel tumor yang
berproliferasi dan stroma yang terdiri atas jaringan ikat dan pembuluh. Stroma mendukung
parenkim dan memberikan makanan melalui pembuluh darah. Parenkim yaitu sel-sel tumor pada
keadaan ganas dengan membelah diri akan mengalami perubahan-perubahan sehingga mungkin
tidak menyerupai sel sel asalnya lagi.
2,3,6
Derajat morfologi sel tumor menyerupai sel-sel normal disebut differensiasi. Bila lebih
menyerupai sel-sel normal asalnya disebut berdiferensiasi baik dan bila lebih banyak
berbeda
dari sifat sel-sel normal asalnya disebut berdifrerensiasi buruk atau anaplasi. Makin
anaplastik
suatu tumor, makin ganas tumor itu. Pada anaplasi sebetulnya terjadi penyimpangan sifat
sel-
selnya, juga susunan dan bentuknya. Pada tumor jinak sel selnya masih menyerupai sel-sel
jaringan asalnya maka tumor jinak dikatakan berdiferensiasi baik.
2,5,6
7. Kehilangan polaritas
Sel sel epitel normal biasanya membentuk susunan tertentu , misalnya epidermis mempunyai
susunan yang terdiri atas lapisan basal, spinosum , granulosum dsb. Jadi ada polaritas.
Jessy Chrestella : Neoplasma, 2009
Pada tumor ganas susunan yang teratur ini akan hilang sehingga letak sel yang satu
terhadap
yang lain tidak teratur lagi. Sebagai contoh, dapat dilihat pada karsinoma in situ serviks
uteri,
sel epitel gepeng berlapis stratifikasinya tidak jelas lagi dan sel-selnya menunjukkan
tanda
ganas, walaupun sel-sel ini belum menembus membrane basal. Pada tumor jinak tidak
ditemukan loss of polarity.
1. Longgarnya ikatan antara sel sel tumor satu dari yang lain
2. Perlekatan sel tumor dengan komponen matriks
3. Degradasi matriks ekstraselular
4. Migrasi sel tumor
E cadherin berfungsi sebagai perekat intersellular dan sitoplasmanya berikatan dengan beta
catenin. E cadherin mengeluarkan signal anti pertumbuhan melalui beta catenin. Beta
catenin
bebas kemudian dapat mengaktivasi transkripsi gen gen pemacu pertumbuhan.
1
Diferensiasi Neoplasma
Sel Totipoten neoplasma
Prototipe sel totipotent, yaitu sel yang mampu berdiferensiasi menjadi sel apupun adalah
zigot. Zigot kemudian tumbuh menjadi embrio dan fetus. Pasca kelahiran satu satunya sel
totipoten tubuh adalah sel germinal, yang paling sering ditemukan di gonad, namun dapat
juga
ditemukan pada retroperitoneum, mediastinum dan region pineal.
1,3,6
Jessy Chrestella : Neoplasma, 2009
Neoplasma sel germinal
Neoplasma ini dapat saja berdiferensiasi minimal dengan membentuk masa malignan sel
germinal primitive (seminoma dan embrional Ca) atau berkembang menjadi berbagai jaringan
seperti trofoblast (Choriokarsinoma), yolk sac karsinoma atau struktur somatik (teratoma).
1,3,6
Teratoma
Teratoma menunjukkan diferensiasi somatik dan mengandung ketiga lapisan germinal :
endoderm, ektoderm dan mesoderm, sehingga elemen seperti otak, mukosa respiratori dan
usus,
cartilage, tulang, kulit, gigi atau rambut dapat terlihat pada neoplasma ini.
2,3,6